Thursday, December 31, 2015

Kompas Edisi Kamis 31 Desember 2015

Kompas Edisi Kamis 31 Desember 2015

MEA Bisa Jadi Momentum

Pasar Modal Bisa Menjadi Pilihan Masyarakat Berinvestasi


JAKARTA, KOMPAS — Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN bisa menjadi momentum bagi pelaku pasar modal untuk semakin berdaya saing. Selain menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, pasar modal juga diharapkan menjadi pilihan masyarakat untuk berinvestasi.

Untuk itu, diperlukan pasar modal yang berwibawa dan memiliki reputasi bagus.

”Bursa akan tumbuh bukan hanya karena menggoreng harapan, melainkan juga karena menciptakan pertumbuhan ekonomi. Itu harapan saya,” kata Wakil Presiden M Jusuf Kalla saat menutup perdagangan saham 2015 di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (30/12).

Dalam acara itu hadir Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad, Direktur Utama BEI Tito Sulistio, dan Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Nonbank OJK Firdaus Djaelani.


PEMBERANTASAN KORUPSI

Transaksi Mencurigakan Naik


JAKARTA, KOMPAS — Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan menemukan transaksi keuangan mencurigakan sepanjang Januari-November 2015 meningkat 40 persen. Dalam periode yang sama, transaksi tunai juga melonjak hingga 30 persen.

Lonjakan ini diduga masih berkaitan dengan persiapan penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak di 269 kabupaten, kota, dan provinsi pada 9 Desember 2015. PPATK sudah menyerahkan laporan hasil analisis atas transaksi keuangan mencurigakan tersebut kepada penegak hukum.

Transaksi keuangan mencurigakan merupakan transaksi yang tidak sesuai dengan profil pendapatan pemilik rekening. Seorang pegawai negeri sipil bergaji Rp 10 juta per bulan, misalnya, melakukan transaksi ratusan juta rupiah hingga miliaran rupiah. Adapun transaksi tunai merupakan penarikan atau pengambilan uang di bank secara tunai sehingga sumber dan peruntukan uang tersebut sulit dilacak.


RESOLUSI TAHUN BARU

Jagalah Sampahmu, Oh Darling...


Berdaya mengelola sampah jadi kebanggaan warga RT 005 RW 007, Kebon Pisang, Kota Bandung, Jawa Barat. Sampah tak mereka perangi, tetapi dikelola. Warga menamakan gerakannya Oh Darling, yaitu Orang Hebat Sadar Lingkungan.

Berada di tengah-tengah kawasan kumuh di Kecamatan Sumurbandung, Kota Bandung, permukiman warga RT 005 itu menjadi oase. Sisi kanan dan kiri sepanjang gang sempit di permukiman yang dihuni sekitar 300 jiwa itu dipenuhi deretan biopori yang rapi. Hampir tak ada sampah berserakan di permukiman itu.

Sampai di ujung gang, ruang terbuka berukuran mini dipenuhi aneka bibit pepohonan dalam pipa dan pot hidroponik yang menyegarkan suasana.

Wednesday, December 30, 2015

Kompas Edisi Rabu 30 Desember 2015

Kompas Edisi Rabu 30 Desember 2015

Semangat Baru Lawan Korupsi

Dukungan Politik Presiden Jauh Lebih Penting daripada Gedung Baru KPK


JAKARTA, KOMPAS — Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi yang diresmikan Presiden Joko Widodo, Selasa (29/12), tak hanya menandai era baru KPK, tetapi juga kepemimpinan lembaga anti rasuah tersebut. Gedung itu tak berarti apa-apa jika tidak ada dukungan politik Presiden.

Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Andalas, Padang, Saldi Isra mengatakan, gedung baru KPK sebenarnya tidak terlalu penting mendukung KPK merealisasikan agenda pemberantasan korupsi.

”Yang jauh lebih penting adalah instrumen pendukung yang merealisasikan posisi KPK sebagai lembaga extra ordinary pemberantasan korupsi seperti anggaran dan sumber daya. Hingga hari ini, KPK sangat bergantung pada kepolisian dan kejaksaan,” kata Saldi.


JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

Sanksi bagi Perusahaan Dimulai


JAKARTA, KOMPAS — Mulai 2016, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan akan menegakkan sanksi bagi perusahaan yang tidak mendaftarkan karyawannya dalam program Jaminan Kesehatan Nasional. Upaya itu diharapkan bisa meningkatkan porsi kepesertaan kelompok pekerja penerima upah yang muda, sehat, dan produktif sehingga defisit keuangan BPJS Kesehatan dapat ditekan.

Peta jalan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) menargetkan kepesertaan 100 persen dari kelompok pekerja penerima upah (PPU) dari badan usaha kecil dan besar pada 2014-2015. "Tahun 2015, pemasaran JKN lebih persuasif. Nanti, pada 2016, penegakan kepatuhan mulai dilakukan," kata Kepala Departemen Komunikasi Eksternal dan Humas BPJS Kesehatan Irfan Humaidi di Jakarta, Selasa (29/12).

Direktur Perencanaan Pengembangan dan Manajemen Risiko BPJS Kesehatan Tono Rustiano menambahkan, target kepesertaan kelompok PPU tahun 2015 sebanyak 57 juta orang belum tercapai. Penegakan kepatuhan tahun depan diharapkan menambah peserta sehat dan muda. "Itu berarti prinsip gotong royong JKN makin kuat," ujarnya.


KREATIVITAS ANAK MUDA

Generasi Digital ala ”Slipi-con Valley”


Teknologi digital dan daring menjadi daya baru bagi anak muda mengembangkan ekonomi kreatif. ”Slipi-con Valley”, demikian sekelompok anak muda menyebut tempat mereka merintis usaha, terletak di gedung perkantoran di Slipi, Jakarta. Komputer dan tablet menjadi peranti mereka membuat dan memasarkan produk.

Di lantai enam gedung perkantoran di Slipi, Rabu (23/12), itu duduk berbaris lebih dari 20 anak muda, berusia 20-30 tahun, serius berkutat dengan komputer atau tablet masing-masing. Di tempat yang disebut Slipi-con Valley itu anak-anak muda menciptakan peluang sekaligus tantangan sendiri, menaklukkan gelombang perubahan.

Ruangan itu adalah kantor Mountain Kejora Ventures, perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan usaha rintisan atau dikenal dengan start-up. Sebanyak 400 anak muda terlibat aktif di perusahaan itu untuk mengembangkan usaha masing-masing.

Tuesday, December 29, 2015

Kompas Edisi Selasa 29 Desember 2015

Kompas Edisi Selasa 29 Desember 2015

Kembangkan Sikap Berbagi

Presiden: Natal Tanpa Perubahan Perilaku Hanya Seremonial


KUPANG, KOMPAS — Presiden Joko Widodo menghadiri perayaan Natal Bersama Nasional 2015 di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin (28/12). Presiden menyatakan, sudah saatnya bangsa ini mengembangkan sikap berbagi kepada sesama dan meninggalkan kultur semu yang mementingkan diri.

Presiden menyatakan, Natal berarti mengubah cara berpikir, mengubah cara bertindak, dan mengubah cara berhubungan antar-anak bangsa untuk menghayati Pancasila. Pancasila harus menjadi habitus bangsa dalam iman, harap, dan kasih.

Lebih dari itu, perayaan Natal juga hendaknya dimaknai sebagai langkah untuk menjalankan revolusi karakter, revolusi mental, yang intinya adalah menjadi manusia baru yang berubah lebih produktif, lebih optimistis, lebih disiplin, dan lebih bekerja keras. ”Karena dengan bekerja keras berarti kita berdoa,” ujar Presiden.


LIBUR AKHIR TAHUN

Mudik Hidupkan Perekonomian Daerah


JAKARTA, KOMPAS — Aktivitas mudik pada libur panjang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, perayaan Natal, dan Tahun Baru ikut menggerakkan perekonomian daerah. Sektor pariwisata berperan penting dalam mendorong perekonomian daerah menjelang akhir tahun.

Mudik menjelang akhir tahun ini melengkapi mudik Lebaran lalu yang juga berhasil mendongkrak perekonomian di daerah. Pemantauan di daerah hingga Senin (28/12) menunjukkan, tempat-tempat wisata dipadati pengunjung selama sepekan liburan ini.

Aktivitas wisata di daerah didukung oleh meningkatnya penarikan uang tunai pada Desember ini yang, menurut Bank Indonesia, bisa mencapai Rp 80 triliun. Wilayah Jawa masih mendominasi peredaran uang berdasarkan indikator penarikan uang tunai yang mencapai Rp 62 triliun.


TEKNOLOGI

Mendeteksi Kemacetan di Peta Digital...


Rudi (42) duduk dengan kepala tertunduk, di depan minimarket, tempat istirahat Kilometer 72 Tol Purbaleunyi, Jawa Barat, Senin (28/12) siang. Matanya terus memandangi pita merah, hijau, dan kuning yang malang melintang di layar telepon seluler pintarnya. Pita warna-warni itu merupakan indikator kepadatan arus kendaraan di setiap ruas jalan, layanan informasi lalu lintas yang disediakan peta digital beraplikasi di daring.

”Hari ini tidak terlalu macet dari Jakarta. Saya lihat terus di Google Maps. Lihat ini, informasinya lengkap sekali. Hanya beberapa ratus meter sudah kelihatan informasi adanya kemacetan,” ujar Rudi yang sedang istirahat dalam perjalanan dari Jakarta menuju Bandung, Jawa Barat, dengan menumpang mobil travel.

Siang itu Rudi membuka dua halaman peta digital, Google Maps dan Waze. Menurut Rudi, kedua peta itu cukup akurat dalam mengabarkan kemacetan hampir di setiap ruas jalan. Terutama selama arus mudik liburan Natal dan Tahun Baru yang berlangsung sejak 24 Desember hingga hari ini.

Monday, December 28, 2015

Kompas Edisi Senin 28 Desember 2015

Kompas Edisi Senin 28 Desember 2015

Belanja dan Wisata Gairahkan Ekonomi

Penarikan Tunai Rp 80 Triliun


JAKARTA, KOMPAS — Antusiasme masyarakat dalam berbelanja dan berwisata pada libur akhir tahun ini menggairahkan perekonomian nasional. Masyarakat sudah makin yakin terhadap kondisi ekonomi sehingga tidak lagi terlalu menahan pengeluaran untuk berbelanja.

Peningkatan belanja masyarakat itu antara lain tecermin dari indikator kebutuhan uang untuk penarikan tunai sepanjang Desember ini yang diperkirakan mencapai Rp 80 triliun. Menurut data Bank Indonesia, jumlah ini naik dua kali lipat dari rata-rata penarikan uang tunai pada bulan biasa yang berkisar Rp 40 triliun.

Data Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) juga menunjukkan adanya kenaikan konsumsi sektor makanan dan minuman pada Desember ini, berkisar 20-30 persen dibandingkan dengan Oktober dan November.


KEMACETAN

Antrean Tol Picu Kemacetan


JAKARTA, KOMPAS — Gelombang pertama arus balik ke Jakarta pada liburan akhir tahun ini berlangsung pada Minggu (27/12), mulai pukul 15.00 hingga malam hari. Kepadatan arus kendaraan kali ini merupakan kombinasi dari antrean keluar gerbang tol dan pertemuan dua arus kendaraan dari Tol Cikopo-Palimanan dan Tol Cipularang di ruas simpang Dawuan.

Kepadatan arus kendaraan terjadi di Tol Cikampek arah Jakarta, mulai dari ruas Gerbang Tol Cikarang Utama di Kilometer 29, dan mengular sepanjang hampir 40 kilometer hingga persimpangan Dawuan di Kilometer 67 yang menjadi pertemuan arus kendaraan dari Tol Cikopo-Palimanan serta Tol Cipularang.

Dari persimpangan Dawuan, kemacetan pun masih mengular hingga di ruas Tol Cikopo-Palimanan dan Tol Cipularang, masing-masing sepanjang lebih dari 5 kilometer.


MUSEUM DESA

Merawat Peradaban dari Sudut Kampung


Saat ruang museum di kota-kota besar mulai ditinggalkan, berdebu, dan usang, mereka justru membangunnya di pelosok kampung. Semua bermula dari ikhtiar sederhana merawat jejak peradaban desa agar generasi muda tidak lupa dengan akarnya.

Satu menit berlalu, pandangan mata Irene Cahya (11) belum juga lepas dari wujud setrika besi dengan lambang ayam jago di atasnya. Siswi kelas VI SD itu terheran-heran oleh rupa setrika nirkabel warna hitam pekat itu. Walau tinggal di desa, dia belum pernah sekali pun melihat benda tersebut.

"Kalau enggak pakai kabel, listriknya masuk lewat mana, ya? Atau seperti HP (telepon seluler), kan di-charge dulu baru bisa dipakai?" kata Irene penasaran kepada teman-teman kelasnya yang lain.

Sunday, December 27, 2015

Kompas Edisi Minggu 27 Desember 2015

Kompas Edisi Minggu 27 Desember 2015

Arus Balik Libur Terpecah

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Mengundurkan Diri karena Kemacetan Parah


JAKARTA, KOMPAS — Arus balik menuju Jakarta dan sekitarnya pada libur pergantian tahun ini diperkirakan terpecah menjadi dua, yakni pada Minggu (27/12) dan Minggu (3/1/2016). Walaupun demikian, petugas harus tetap mengantisipasi lonjakan jumlah kendaraan yang masuk ke jalan tol.

Selain warga kembali ke Jakarta dan sekitarnya tidak dalam waktu bersamaan, truk juga dilarang melintasi jalan nasional, baik jalan raya maupun jalan tol, pada 30 Desember 2015 hingga 3 Januari 2016.

Larangan melalui Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor 48 Tahun 2015 itu tidak berlaku untuk truk pengangkut bahan makanan, bahan bakar minyak dan gas, antaran pos, dan barang ekspor-impor dari dan ke arah pelabuhan.


MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

Presiden Ajak Kades Berperan Aktif


BOYOLALI, KOMPAS — Presiden Joko Widodo mengingatkan seluruh rakyat, dalam beberapa hari ke depan Indonesia akan memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN. Presiden meminta masyarakat untuk tidak takut dan khawatir, tetapi sebaliknya, mempersiapkan diri dengan baik dalam menghadapi dan bahkan merebut peluang pasar. Para kepala desa juga diajak berperan aktif memberi dukungan.

Presiden meminta masyarakat Indonesia jangan lagi menggunakan pola-pola atau tradisi lama dalam perdagangan sebab zaman sudah berubah. Salah satu cara agar Indonesia tidak dibanjiri produk-produk impor adalah memperbaiki dan meningkatkan kualitas produk dalam negeri serta menyiapkan produk yang bisa bersaing dengan produk luar negeri.

”Ini banyak yang belum sadar. Saya hanya ingin mengingatkan, lima hari lagi kita sudah akan masuk ke MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN),” ujar Presiden Joko Widodo saat memberi pengarahan dalam acara silaturahim dengan kepala desa dan perangkat desa seluruh Indonesia di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (26/12).



GAYA HIDUP

Belanja sambil ”Bobo-bobo Manis”...


Perkembangan teknologi digital tidak saja mengubah, bahkan bisa dibilang merevolusi, berbagai aspek kehidupan. Cukup menyentuh layar telepon seluler pintar atau membuka laptop yang terhubung dengan internet, belanja bisa dilakukan sambil leyeh- leyeh atau ”bobo-bobo manis” di kasur. Apa pun bisa dibeli lewat internet, mulai dari batu akik hingga properti.

 Belanja online atau dalam jaringan (daring) semakin mewabah dan menjadi gaya hidup, tidak hanya di Jakarta dan kota-kota besar, tetapi hingga ke pelosok. Hal ini didorong berbagai kemudahan, mulai dari cara pembayaran hingga pengiriman. Harga ponsel pintar yang semakin murah dan akses internet yang meluas membuat semua orang dengan gampang terhubung dengan dunia maya.

Demam belanja daring, misalnya, sangat terasa pada Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang tahun ini digelar tiga hari dengan puncaknya pada 12 Desember. Potongan harga hingga 90 persen mendorong orang berbelanja. Situs belanja daring mencatat peningkatan kunjungan 5-10 kali lipat dan penjualan rata-rata 1,8 kali lipat (data lembaga riset Nielsen).


Saturday, December 26, 2015

Kompas Edisi Sabtu 26 Desember 2015

Kompas Edisi Sabtu 26 Desember 2015
Paus Dukung PBB Damaikan Suriah

Natal untuk Tumbuhkan Semangat Kesederhanaan


VATICAN CITY, JUMAT — Paus Fransiskus menyampaikan dukungan penuh kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengakhiri konflik di Suriah dan Libya. Paus juga meminta kesetiakawanan bagi para migran dan memuji mereka yang memberikan tempat kepada pengungsi.

”Kita berdoa agar kesepakatan tercapai dan PBB berhasil mengakhiri dengan secepatnya konflik bersenjata di Suriah serta memperbaiki situasi kemanusiaan yang memprihatinkan yang diderita penduduknya,” kata Paus, khusus mengenai perang Suriah yang kini sudah berlangsung lebih dari empat tahun.

Paus juga menyinggung perang di Libya. ”Mendesak pula agar kesepakatan terkait Libya didukung oleh semua pihak sehingga bisa mengatasi perpecahan dan kekerasan yang menyedihkan di negara itu,” ucap Paus dalam pesan Natal yang disampaikan di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Jumat (25/12).


MAULID NABI

Teladan Muhammad Jadi Inspirasi Bangsa


JAKARTA, KOMPAS — Teladan yang diberikan Nabi Muhammad SAW dapat menjadi inspirasi bagi bangsa Indonesia. Sepanjang hidupnya, Rasulullah telah memberi contoh sikap santun, toleran, dan tidak suka kekerasan. Pesan-pesan untuk meneladani Rasul itu disampaikan sejumlah kalangan dalam peringatan kelahiran Nabi, Rabu hingga Kamis (23-24/12).

Presiden Joko Widodo meyakini, dengan meneladani sikap Rasul Muhammad, bangsa Indonesia bisa menjadi bangsa bermartabat, beradab, makmur, dan sejahtera. Menurut Presiden, Maulid Nabi merupakan peristiwa penting untuk mengingatkan umat agar selalu mengikuti keteladanan Rasulullah yang baik dalam berpikir, berbicara, bertindak, dan bekerja.

"Peringatan Maulid Nabi harus lebih kita maknai sebagai upaya untuk meningkatkan peran umat Islam, menuju Islam yang rahmatan lil 'alamin, Islam yang memberi rahmat bagi semesta alam," kata Presiden saat memberikan sambutan pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Istana Negara Jakarta, Rabu malam.


KEMACETAN

Merana di Dalam Tol...


Hendra (37) memutuskan keluar dari jalur tol di pintu Tol Jatibening, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (25/12) pukul 01.30, meskipun belum sampai di tempat tujuan di Karawang. Dia putus asa terhadap kemacetan di jalan tol karena baru menjalani 18 kilometer, sejak masuk dari Tol UKI, Jakarta Timur, dan harus ditempuh selama empat jam.

Arus kendaraan di jalan tol dalam kota Jakarta menuju luar kota seperti tak terbendung sejak Rabu (23/12) malam. Truk, bus, dan mobil pribadi memenuhi ruas Jalan Tol Cikampek dan Jagorawi.

Hari libur perayaan keagamaan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Natal yang berlangsung berurutan pada Kamis dan Jumat (24-25/12) mendorong warga Ibu Kota bepergian ke luar kota. Masa liburan menjadi tambah panjang karena Sabtu juga hari libur bagi sebagian besar pekerja di Ibu Kota, hingga berlanjut ke hari Minggu.

Wednesday, December 23, 2015

Kompas Edisi Rabu 23 Desember 2015

Kompas Edisi Rabu 23 Desember 2015

Saatnya Rayakan Pluralisme

Tak Hanya Wacana, Masyarakat Mempraktikkan Toleransi


JAKARTA, KOMPAS — Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1437 Hijriah dan perayaan Natal 2015 yang hampir bersamaan menjadi momentum meneguhkan kembali semangat persaudaraan. Inilah saatnya merayakan keberagaman yang menjadi pengikat sosial kebangsaan Indonesia.

Ikatan sosial dari keberagaman suku, agama, ras, dan golongan harus tetap dipertahankan untuk menjaga kelangsungan Indonesia. Demikian benang merah pendapat Ketua Presidium Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr Ignatius Suharyo, Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Pendeta Henriette TH Lebang, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Ketua Umum Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Kiai Haji Said Aqil Siroj, Ketua Bidang Kerukunan Umat Beragama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Yusnar Yusuf, dan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Parisadha Buddha Dharma Niciren Syosyu Indonesia Suhadi Sendjaja yang ditemui dan dihubungi terpisah pada Selasa (22/12).

Said mengatakan, pada hakikatnya perbedaan merupakan hal lumrah di Indonesia. Justru karena perbedaan itulah Indonesia lahir dan terus bertahan hingga saat ini. "Untuk itu, tidak ada alasan kita mempermasalahkan perbedaan itu," ujarnya.


RENUNGAN NATAL

Natal, Kekuasaan, dan Teror


Tujuh puluh tahun lalu (1945), Perang Dunia II berakhir. Auschwitz, kota kecil nan permai di wilayah Jerman saat itu (sekarang: Osswiec?im, di Polandia), mendadak memicu kengerian dan kegeraman. Pasalnya, di Auschwitz, terdapat kamp konsentrasi besar, tempat terjadinya pemusnahan sekitar 1,5 juta orang Yahudi dan musuh ideologi Nazisme.

Kebrutalan dan kekejian yang berlangsung di sana menjadikan Auschwitz simbol untuk teror superlatif dan pabrik kematian ciptaan masyarakat modern. Hasilnya adalah ”barbarisme baru”, demikian sebutan Adorno dan Horkheimer, dua pemikir kondang dari mazhab Frankfurt pada 1950-an, untuk sebuah anti kultur rancangan kaum Nazis.

Hilangnya banyak nyawa akibat perendahan orang hingga setaraf barang membuat Auschwitz menjadi kenangan akan nihilisme tanpa tara. Dikonfrontasikan dengan pengalaman negatif ini, pada 1970-an ada tanda tanya besar, masih mungkinkah kita bicara tentang Tuhan yang Maharahim, dan kodrat metafisik manusia yang konon bersifat baik, setelah tragedi itu (Theology After Auschwitz)?


LAPORAN BIDANG INTERNASIONAL

Radikalisme dan Ancaman Teror Meluas


Mantra lama Fluctuat nec mergitur tiba-tiba kembali melayang di atas Paris, kota yang diasosiasikan sebagai cinta, cahaya, dan makanan itu, pasca serangan brutal teroris pada 13 November. Paris diguncang teror, tetapi tak bisa ditenggelamkan dalam ketakutan, apalagi kekalahan melawan terorisme, setelah rangkaian serangan orang-orang bersenjata yang mengakibatkan sedikitnya 130 orang tewas itu.

Dunia terenyak, bukan semata karena jumlah korban yang terbilang besar, melainkan juga karena terorisme terjadi di salah satu pusat peradaban Eropa dengan fokus serangan pada lambang-lambang kedamaian. Serangan yang diklaim dilakukan oleh milisi Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS) itu kemudian meledakkan respons yang luas di seluruh dunia.

Gema serangan Paris yang membahana melirihkan bunyi dentuman bom yang sehari sebelumnya menggetarkan Beirut akibat serangan kelompok NIIS, yang mengakibatkan 40 orang tewas. Beberapa waktu sebelumnya, pesawat komersial Rusia yang terbang dari Sharm el-Sheikh di Mesir menuju St Petersburg, Rusia, jatuh di Gurun Sinai, Mesir, dengan korban 224 orang. Pesawat ini juga diklaim disabotase oleh milisi NIIS.

Tuesday, December 22, 2015

Kompas Edisi Selasa 22 Desember 2015

Kompas Edisi Selasa 22 Desember 2015

Ibu, Pahlawan Para Remaja

Perempuan Masih Tertinggal dalam Pembangunan


JAKARTA, KOMPAS — Di mata para remaja, sosok pahlawan adalah ibu mereka. Namun, dalam pembangunan, kualitas perempuan yang memengaruhi generasi muda itu masih tertinggal. Hari Ibu, pada 22 Desember ini, dapat menjadi momentum meningkatkan kualitas perempuan.

Sosok ibu sebagai pahlawan itu tecermin dalam survei Litbang Kompas dengan responden 1.640 pelajar sekolah menengah atas di 12 kota besar di Indonesia. Ketika ditanyakan siapa sosok pahlawan dalam kehidupan mereka, jawaban terbesar ialah ibu. Lebih lanjut, secara umum, di dalam bayangan mereka, sosok pahlawan merupakan orang yang melindungi saat diperlukan, suka menolong orang lain, dan pemberantas kejahatan.

Ibu pula yang menjadi tempat berkomunikasi paling utama dari para remaja. Di antara kehadiran sahabat sebaya, informasi dari dunia maya, dan ragam media sosial, ibu masih menjadi tempat untuk mencurahkan pendapat. Selain itu, remaja berkomunikasi intens dengan sahabat mereka, ayah, saudara, hingga pacar. Secara umum, orangtua masih selalu menjadi tempat untuk membantu membuat keputusan penting terkait pendidikan, keuangan, dan nasihat terkait persoalan sehari-hari.


ANTISIPASI CUACA

Potensi Hujan Meningkat, Masyarakat Harus Waspada


JAKARTA, KOMPAS — Hujan lebat dengan intensitas 50-100 milimeter per hari berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia tujuh hari ke depan. Hal ini patut diwaspadai masyarakat yang hendak memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, merayakan Natal, berlibur, dan merayakan pergantian tahun.

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), daerah yang berpotensi mengalami hujan deras adalah Sumatera bagian utara, sebagian kecil Sumatera bagian selatan, sebagian kecil Kalimatan Selatan, sebagian kecil Jawa Tengah, sebagian besar Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku bagian tenggara, dan Papua bagian utara dan timur.

Kepala Bidang Peringatan Dini Cuaca BMKG Kukuh Ribudiyanto menjelaskan, peningkatan intensitas itu menandai awal musim hujan pada Desember ini. "Puncak musim hujan Indonesia akan terjadi pada akhir Januari dan awal Februari. Namun, peningkatan intensitas harus tetap diwaspadai," ujar Kukuh di Jakarta, Senin (21/12).


JELANG NATAL

Berbagi dan Mereguk Kasih Natal lewat Seni...


Di panggung kecil sebuah gereja sederhana di Klaten, Jawa Tengah, Didik Nini Thowok tak mampu membendung air mata. Suaranya bergetar, isaknya menghentikan lagu pujian yang tengah ia nyanyikan. Panggung yang jauh dari mewah itu menampilkan sisi lain sang penari kawakan yang biasanya begitu jenaka dan menghibur.



”Maaf, ya, saya ini memang cengeng sekali. Sampai isin (malu) aku,” kata Didik (61) yang bernama asli Didik Hadiprayitno itu sembari mengusap lelehan air mata dari pipi dan hidung saat tampil di perayaan Natal di Gereja Bethani, Klaten, Rabu (16/12) malam.

”Di luar gereja, gerimis turun sejak sore hari. Suasana menjadi haru sejak Didik mulai menyanyikan lagu pujian berjudul ”Hati yang Menyembah”. Ia terlihat tersentuh oleh syair lagu yang mengakui kekecilan manusia di hadapan Ilahi. Padahal, beberapa menit sebelumnya, Didik baru saja mengisi gereja kecil itu dengan gelak tawa sekitar 100 umat yang hadir dengan tingkahnya yang jenaka.

Monday, December 21, 2015

Kompas Edisi Senin 21 Desember 2015

Kompas Edisi Senin 21 Desember 2015

Ciptakan Rasa Aman Prioritas Aparat

Sejumlah Gereja Mulai Bersiaga



JAKARTA, KOMPAS — Kepolisian Negara Republik Indonesia memberikan prioritas utama pengamanan perayaan Natal hingga pergantian tahun di 13 daerah. Pengamanan diharapkan memberikan rasa nyaman bagi masyarakat yang beribadah dan berlibur.

Untuk menjamin keamanan perayaan Natal hingga pergantian tahun, Polri menggelar Operasi Lilin pada 24 Desember 2015 hingga 2 Januari 2016. Dalam operasi itu dikerahkan 150.548 personel pengamanan, yang terdiri dari 80.197 personel Polri dan 70.351 personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) serta elemen terkait.

Data rencana Operasi Lilin Markas Besar Polri menunjukkan, ke-13 kepolisian daerah yang menjadi prioritas utama itu adalah Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Maluku, Papua, dan Papua Barat. Adapun 19 polda lainnya masuk dalam prioritas dua.


CATATAN METROPOLITAN

Menunggu Tim Kerja Tangguh dan Selaras


Sepanjang 2015, pembangunan fisik dan pembenahan birokrasi digenjot di Jakarta. Sedikit banyak perubahan positif harus diakui terjadi di Ibu Kota. Akan tetapi, periode "kerja" ini terus diganggu keributan tak tentu arah, mulai dari perseteruan legislatif dan eksekutif hingga sikap pemarah sang pemimpin yang kadang kurang pada tempatnya.

Pemerintahan dengan program dan target yang jelas serta transparan coba diwujudkan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

Perombakan birokrasi berulang kali dilakukan demi terwujudnya tim birokrat bersih yang kompak. Sepanjang tahun ini, ada lebih dari 8.000 pegawai negeri sipil di lingkup DKI dipindahtugaskan, sekitar 1.500 orang di antaranya didemosi atau diturunkan pangkatnya. Demosi antara lain karena yang bersangkutan terbukti tidak bekerja dengan baik.


TRANSPORTASI PUBLIK

Berharap Pantura Lebih Tertib dan Nyaman


Lelap Asriadi (26) diinterupsi. Semilir angin yang masuk dari jendela bus sontak hilang, tergantikan bising pengeras suara dari vokal dua pengamen wanita. Warga Kuningan tersebut gagal melepas lelah yang menumpuk sedari Jakarta.

Dengan mata merah dan alis nyaris menyatu, Asriadi mencoba duduk tegap. Penumpang lain berpura-pura tidur, acuh tak acuh pada bunyi tersebut.

Pengamen yang masih berusia produktif itu naik ke bus ekonomi jurusan Jakarta-Cirebon-Kuningan, jalur pantai utara (pantura) Jawa, saat bus mampir di wilayah Subang, Jawa Barat, Minggu pekan lalu. Setelah mendendangkan sebuah lagu dangdut, dengan senyum merekah dari wajah yang dirias sekenanya, kedua wanita itu meminta imbalan seikhlasnya.

Sunday, December 20, 2015

Kompas Edisi Minggu 20 Desember 2015

Kompas Edisi Minggu 20 Desember 2015

Satu Suara untuk Perdamaian

Dunia Berharap Timur Tengah Damai dan Kondusif


NEW YORK, SABTU — Setelah dua faksi di Libya sepakat mengakhiri krisis dan terbentuknya koalisi Arab untuk mendorong perdamaian, peta jalan guna mengakhiri krisis Suriah pun disepakati di New York, AS, Jumat (18/12). Semua itu diharapkan bisa membuat Timur Tengah lebih kondusif dan damai.

Setelah lama bersilang pendapat dan penggunaan hak veto, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), Jumat, akhirnya satu suara menyetujui resolusi bagi perdamaian Suriah. Peta jalan bagi penyelesaian empat tahun krisis dimulai dengan gencatan senjata dan perundingan antara rezim Suriah dan pihak oposisi.

Sidang resolusi damai Suriah melibatkan para menteri luar negeri Kelompok Dukungan Suriah Internasional (ISSG) yang beranggotakan 17 negara. Pertemuan ini juga terjadi setelah Menteri Luar Negeri AS John Kerry bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menlu Sergei Lavrov di Moskwa, awal pekan ini.


KECELAKAAN LAUT

Mesin Rusak, KM Marina Hilang Kontak


MAKASSAR, KOMPAS — Kondisi kapal penumpang KM Marina Baru 02 dengan 122 penumpang yang berlayar di Teluk Bone pada Sabtu (19/12) hingga pukul 23.10 Wita belum diketahui. Kapal yang melayani rute Pelabuhan Tobaku, Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, ke Pelabuhan Bansalae di Siwa, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, itu tidak dapat melanjutkan pelayaran karena mengalami kerusakan mesin. Air pun masuk ke dalam kapal.

Petugas Search and Rescue (SAR) dan warga masih berupaya mendekati lokasi kapal dan mengevakuasi penumpang. Namun, upaya mereka terhalang cuaca buruk. SAR dan kepolisian bahkan kehilangan kontak dengan kapal tersebut.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Siwa, hingga malam, keluarga penumpang masih menunggu di Pelabuhan Bansalae. Sejumlah keluarga sempat berkomunikasi menggunakan telepon seluler dengan keluarga yang menumpang KM Marina. Penumpang kapal diminta menggunakan pakaian pelampung dan bersiap-siap dievakuasi.


KOLABORASI

Mencari Hakikat Seni


”Pulchrum bonum verum”, indah baik benar. Di tengah Jakarta yang sumpek dan macet, kriteria estetik itu coba dimanifestasikan dalam arsitektur beserta seluruh isi dan kelengkapannya, dalam rumah Tuhan bernama Gereja Katolik Kristus Raja di daerah Pejompongan, Jakarta Pusat. Masyarakat sekitar menyebutnya Gereja Daun karena atapnya yang menyerupai daun.

”Kami perlu berdiskusi selama dua tahun. Akhirnya tercipta daun, sebagai semacam oase di tengah kota,” kata Romo Rochadi Widagdo Pr, yang pada waktu gereja itu diresmikan sekitar tiga tahun lalu menjadi pastor kepala di situ. Arsitek penggarapnya Sindhu Hadiprana.

Kini, Romo Rochadi tengah menangani proyek yang kurang lebih sama, yakni Gereja Katolik Santo Yohanes Maria Vianney di Cilangkap. Pendekatannya sama: penerjemahan kekuatan ilahiah dalam estetika ruang.

Saturday, December 19, 2015

Kompas Edisi Sabtu 19 Desember 2015

Kompas Edisi Sabtu 19 Desember 2015

Lino Jadi Tersangka di KPK

Polri Juga Teruskan Penyidikan


JAKARTA, KOMPAS — Menjelang akhir masa tugasnya, pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Direktur Utama PT Pelindo II Richard Joost Lino sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan quay container crane di Pelindo II pada tahun 2010.

KPK mengumumkan Lino sebagai tersangka pada Jumat (18/12). Namun, surat perintah penyidikan dengan tersangka Lino dikeluarkan KPK pada 15 Desember, atau satu hari sebelum Adnan Pandu Praja dan Zulkarnain mengakhiri jabatannya sebagai Wakil Ketua KPK periode 2011-2015.

Sementara itu, tiga pelaksana tugas pimpinan KPK, yaitu Taufiequrachman Ruki, Johan Budi SP, dan Indriyanto Seno Adji, akan mengakhiri tugasnya pada Senin (21/12). Hari itu, Presiden Joko Widodo dijadwalkan melantik lima unsur pimpinan baru KPK.


TRANSPORTASI

Model Bisnis Berbasis Aplikasi Perlu Ditata


JAKARTA, KOMPAS — Keberadaan layanan ojek berbasis aplikasi internet masih diperlukan masyarakat. Perlu dibuat aturan transisi hingga tersedia transportasi umum yang lebih baik.

"Yang namanya ojek ini hadir karena dibutuhkan masyarakat. Itu yang harus digarisbawahi dulu. Oleh sebab itu, jangan karena adanya sebuah aturan, (lantas) ada yang dirugikan, ada yang menderita," kata Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (18/12), saat dimintai tanggapan soal larangan dari Kementerian Perhubungan tentang angkutan berbasis aplikasi.

Presiden berpandangan, angkutan berbasis aplikasi yang dibuat anak-anak muda ditujukan untuk menghadirkan inovasi. Pemerintah tidak boleh menghambat inovasi itu.


"STAR WARS"

Memasarkan Kreasi Memori


Bermula dari film, Star Wars menjadi waralaba besar yang juga mencakup aneka produk animasi, mainan, gim, bahkan lini mode penuh gaya. Lebih dari itu, Star Wars, bagi jutaan penggemarnya, adalah koleksi memori.

”Nderek mangayubagyo…”. Ungkapan bahasa Jawa yang berarti ’turut menyambut’ itu dituliskan Nugroho (39) menyertai foto profilnya pada akun Facebook yang bertanda khusus: terbelah oleh pendar cahaya lightsaber, pedang cahaya kesatria Jedi di jagat Star Wars.

Tanpa kata-kata, foto bertanda itu sudah menunjukkan identitas pencinta Star Wars. Fasilitas filter foto ini dibuat Facebook untuk para penggemar sekuel film tersebut menjelang rilis film Star Wars: The Force Awakens, pekan ini.

Friday, December 18, 2015

Kompas Edisi Jumat 18 Desember 2015

Kompas Edisi Jumat 18 Desember 2015

Soliditas Pimpinan Jadi Penentu

Komisi III DPR Pilih Agus Rahardjo Jadi Ketua KPK 2015-2019


JAKARTA, KOMPAS — Masa depan Komisi Pemberantasan Korupsi akan ditentukan oleh lima orang yang Kamis (17/12) dipilih oleh Komisi III DPR untuk memimpin lembaga itu hingga 2019. Soliditas mereka menjadi kunci memperkuat KPK sebagai ujung tombak pemberantasan korupsi.

Terkait hal ini, Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Andalas, Padang, Saldi Isra berharap lima unsur pimpinan baru KPK itu memiliki pemahaman bersama tentang pemberantasan korupsi. Mereka diharapkan tidak terpengaruh oleh pandangan pribadinya saat mengikuti uji kepatutan di hadapan Komisi III DPR. "Oleh karena itu, mereka perlu duduk bersama, berpikir jernih, dan berbicara mendalam untuk memperkuat KPK, misalnya untuk menanggapi revisi UU KPK," kata Saldi.

Lima unsur pimpinan KPK yang dipilih Komisi III itu adalah Agus Rahardjo, Basaria Panjaitan, Alexander Marwata, Saut Situmorang, dan Laode M Syarif.

Kelima orang ini belum ada yang pernah berkiprah di KPK. Dua calon yang pernah berkiprah di KPK, yaitu mantan komisioner KPK Busyro Muqoddas dan Pelaksana Tugas Wakil Ketua KPK Johan Budi, tak mendapatkan suara yang cukup dari 57 anggota Komisi III untuk dipilih menjadi pimpinan KPK.


INDUSTRI DIGITAL

Angkutan Berbasis Aplikasi Dinilai Ilegal


JAKARTA, KOMPAS — Kementerian Perhubungan menyatakan, semua angkutan pribadi yang dijadikan angkutan umum dengan menggunakan aplikasi teknologi digital adalah ilegal. Angkutan itu tidak memenuhi syarat dan ketentuan sebagai angkutan umum sesuai dengan aturan yang berlaku.

"Menteri Perhubungan Ignasius Jonan telah mengirimkan surat kepada Polri bahwa alat transportasi pribadi yang dijadikan angkutan umum dengan berbasis aplikasi teknologi telah melanggar perundang-undangan. Diharapkan dengan surat pemberitahuan ini, kepolisian bisa menerapkan penegakan hukum di lapangan," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Djoko Sasono di Jakarta, Kamis (17/12). Surat tersebut bernomor UM 302/1/21/Phb/2015 tertanggal 9 November 2015.

Menurut Djoko, Kementerian Perhubungan tidak mempermasalahkan pemanfaatan aplikasi teknologi. Namun, menjadikan sarana angkutan pribadi sebagai angkutan umum melanggar aturan yang berlaku. Dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, misalnya, dikatakan, angkutan umum harus berbadan hukum, melakukan uji berkala, dan berpelat kuning.


KONSER BIMBO

"Bila Kita Punya Jabatan..."


"Bila kita punya jabatan/Banyak dermawan yang datang/Dalam mencari kesempatan/Godaan berupa uang/Godaan berupa barang/Sampai-sampai noni-noni rupawan/...", kata Bimbo dalam lagu "Romantika Hidup" saat konser Indonesia Menyanyi Bimbo di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Kamis (17/12) malam.

Lagu-lagu Bimbo dirayakan dalam konser yang menampilkan penyanyi Vina Panduwinata, Candil, Sandhy Sondoro, Farman Purnama, Andrea Miranda, Ghaitsa Kenang, dan Dita "The Voice", pemain harpa Maya Hasan, dan tentu saja Bimbo. Grup bersaudara dari keluarga Hardjakusumah itu terdiri dari Samsudin, Acil Darmawan, Jaka Purnama, dan Iin Parlina. Musik digarap apik oleh Purwatjaraka dengan Purwacaraka Light Orchestra-nya.

Konser digelar menjelang 50 tahun Bimbo yang jatuh pada 2017. Selama puluhan tahun itu, Bimbo berlagu tentang kehidupan, cinta, Tuhan, juga tentang Indonesia dengan segala dramatika, romantika, dan perilaku insannya yang "lucu-lucu". Konser ini cukup bijak memilih lebarnya tema lagu-lagu Bimbo.

Thursday, December 17, 2015

Kompas Edisi Kamis 17 Desember 2015

Kompas Edisi Kamis 16 Desember 2015

Kemenangan Suara Rakyat

Novanto Mundur sebagai Ketua DPR, Sidang MKD Ditutup


JAKARTA, KOMPAS — Keputusan Setya Novanto untuk mundur dari jabatannya sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat merupakan kemenangan dari rakyat yang menghendaki DPR bermoral dan berintegritas. Peristiwa ini juga menjadi peringatan bagi seluruh wakil rakyat untuk jangan pernah mempermainkan mandat rakyat yang mereka wakili.

Surat pengunduran diri Novanto sebagai Ketua DPR dibacakan oleh Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Sufmi Dasco Ahmad, Rabu (16/12) malam. Dasco menyebutkan menerima surat itu langsung dari Novanto.

Pengunduran diri Novanto itu langsung menjadi perbincangan publik. Pada pukul 21.15, kata kunci "Setya Novanto" menjadi topik terhangat Twitter di Indonesia. Kata kunci itu menggantikan beberapa kata kunci dan tagar yang sempat masuk dalam 10 besar topik terhangat Twitter di Indonesia.


PRODUK MODE

Memahami Gaya dan Kebutuhan Warga Kota


Baju batik sudah jamak digunakan orang di mana pun. Namun, saat batik diterjemahkan menjadi pakaian yang modern dan modis, hasilnya akan menjadi unik dan menarik. Tafsir ulang atas pakaian ini pun mengikuti dinamika masyarakat urban atau perkotaan.

Redefinisi batik ini dilakukan Purana RTW, merek lokal yang menggunakan batik sebagai ciri khas motifnya. Nonita Respati, pemilik dan desainer Purana RTW, mengatakan, teknik membatik yang digoreskan pada pakaian ini merupakan teknik lawas. Begitu pula dengan teknik jumputan.

Meskipun memakai teknik lawas, motif batik pada busana ini merupakan versi baru yang didesain langsung oleh tim Purana RTW. Begitu pula model pakaian yang modern.


CATATAN BIDANG PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Revolusi Mental Baru Sekadar Mantra


Revolusi mental merupakan salah satu "mantra" kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Dengan memperbaiki mental buruk, ada harapan bangsa Indonesia bakal lebih baik dan maju dalam berbagai bidang kehidupan. Namun, sepanjang 2015, revolusi itu belum terasa nyata.

"Proposal" revolusi mental Joko Widodo berangkat dari pemikiran kritis melihat situasi bangsa. Menengok ke belakang, pada harian Kompas, Sabtu, 10 Mei 2014, Jokowi menulis artikel berjudul "Revolusi Mental". Reformasi tahun 1998 dinilai baru sebatas merombak institusi. Mental yang subur dalam masa represif Orde Baru, seperti korupsi, intoleransi terhadap perbedaan, kerakusan, ingin menang sendiri, kecenderungan kekerasan dalam memecahkan masalah, pelecehan hukum, dan sifat oportunis, masih berlangsung.

Wujud revolusi mental dikemas dalam tiga nilai. Pertama, integritas dengan turunannya, yaitu jujur, dipercaya, berkarakter, dan tanggung jawab. Kedua, etos kerja, yakni berdaya saing, optimistis, inovatif, dan produktif. Ketiga, gotong royong, yaitu kerja sama, solidaritas, komunal, dan berorientasi kemaslahatan. Intinya, gerakan hidup baru yang merupakan perubahan cara pandang, pikir, dan kerja. Di tengah rimba indikator pertumbuhan ekonomi dan fisik, gerakan revolusi mental menghadirkan wajah manusia dalam pembangunan.

Wednesday, December 16, 2015

Kompas Edisi Rabu 16 Desember 2015

Kompas Edisi Rabu 16 Desember 2015

Dengarkan Suara Rakyat

Perkara Setya Novanto Pertaruhkan Kredibilitas DPR


JAKARTA, KOMPAS — Masyarakat mengetuk nurani Mahkamah Kehormatan Dewan yang pada Rabu (16/12) ini akan memutus perkara dugaan pelanggaran etika yang dilakukan Ketua DPR Setya Novanto. Rakyat masih berharap para anggota MKD berpikir jernih dan menjunjung tinggi akal sehat.

Keputusan terkait perkara Novanto akan diambil dalam sidang pleno MKD yang menurut rencana berlangsung tertutup. Jika akhirnya dia dinyatakan melanggar, 17 anggota MKD akan menentukan sanksi untuk Novanto.

Menyambut keputusan itu, beredar sejumlah skenario, seperti MKD akan memutuskan tak ada pelanggaran etika oleh Novanto atau sebaliknya,

Terkait hal ini, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siroj mengingatkan, dari rekaman pembicaraan antara Novanto, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin, dan pengusaha Muhammad Riza Chalid, masyarakat sudah dapat memahami yang terjadi dalam perkara itu.


PENYEBARAN HEPATITIS A

Mempersoalkan Kembali Kesadaran Kebersihan


Menjelang pukul 13.00, Senin (14/12), di kantin belakang Agrimart di Kampus Dramaga Institut Pertanian Bogor. Berbagai macam masakan yang disajikan di meja prasmanan begitu menggoda dan membuat perut lapar bergejolak.

Para mahasiswa terlihat lahap menyantap makan siang sebelum mengikuti mata kuliah selanjutnya. Ada yang asyik dengan menu nasi, ayam goreng, dan es teh manis. Ada yang melahap gado-gado, karedok, lontong sayur, sate, dan mi. Ada pula yang membawa nasi sendiri sehingga hanya membeli oseng kangkung serta tahu dan tempe bacem.

Tak tampak kesan cemas di wajah mereka. Mereka makan dengan lahap diselingi canda dan obrolan. Maraknya berita virus hepatitis A yang menulari lebih dari 30 mahasiswa IPB seperti tak merisaukan mereka.



CATATAN BIDANG EKONOMI

Optimisme di Tengah Sejumlah Masalah Berat


Pada akhir tahun ini, Masyarakat Ekonomi ASEAN segera dibuka. Tantangan dan peluang baru pasti muncul. Menjelang tahun baru, kita bisa melihat perkembangan pembangunan infrastruktur yang menunjukkan perbaikan di berbagai tempat dan upaya perbaikan iklim investasi. Meski demikian, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, mulai dari pertumbuhan ekonomi yang menurun, nilai tukar yang melemah, hingga ketimpangan ekonomi yang masih lebar.

Warna-warni itulah yang akan ditemui ketika kita memasuki 2016. Ada optimisme menyongsong tahun baru, tetapi ada juga beban yang masih harus dipikul. Semangat optimisme sudah ditiupkan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu. Presiden mengajak bangsa Indonesia untuk berani berkompetisi ketika pasar dibuka, salah satunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Pernyataan ini disambut karena pada kenyataannya sejumlah korporasi Indonesia sudah siap bersaing. Anak-anak muda yang menguasai teknologi digital juga tak kalah bersemangat menyambut ajakan Presiden.

Ajakan itu juga memperjelas keyakinan berbagai kalangan tentang sikap Indonesia memasuki MEA. Keraguan dan ketakutan terhadap pembukaan pasar bukan lagi sesuatu yang perlu muncul. Meski demikian, Jokowi mengingatkan semua pihak untuk cerdik dan memantau kemungkinan pihak-pihak yang terdampak dengan pembukaan pasar.

Tuesday, December 15, 2015

Kompas Edisi Selasa 15 Desember 2015

Kompas Edisi Selasa 15 Desember 2015

Riza Chalid Tidak Tersentuh

Luhut: Beliau Punya Pengaruh


JAKARTA, KOMPAS — Pengusaha Muhammad Riza Chalid, Senin (14/12), untuk kedua kalinya tidak memenuhi panggilan Mahkamah Kehormatan Dewan untuk memberikan keterangan terkait dugaan pelanggaran etika yang dilakukan Ketua DPR Setya Novanto. Dia tidak hadir tanpa memberi alasan.

Sebelumnya, MKD telah memanggil Riza Chalid pada 3 Desember lalu.

Setelah dua kali gagal menghadirkan Riza Chalid, sidang pleno MKD semalam memutuskan tidak lagi memanggilnya. Fakta yang diperoleh dalam empat persidangan MKD dinilai sudah cukup untuk membuat kesimpulan dalam perkara ini.

Empat persidangan yang dimaksud adalah yang menghadirkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (FI) Maroef Sjamsoeddin, Novanto, serta Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan.


MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

Baru Tenaga Wisata yang Memenuhi Standar ASEAN


JAKARTA, KOMPAS — Menjelang pembukaan Masyarakat Ekonomi ASEAN, baru tenaga pariwisata serta tenaga komunikasi dan informatika yang sudah mempunyai standar kompetensi kerja nasional Indonesia lengkap. Dari dua profesi itu, baru profesi bidang pariwisata yang memiliki standar pengakuan tingkat ASEAN.

Kondisi ini terjadi beberapa hari menjelang pembukaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), 31 Desember 2015. Kompas menemui dan menghubungi beberapa pihak sejak pekan lalu hingga Senin (14/12) untuk menanyakan kesiapan terkait MEA.

Hasil survei Litbang Kompas pada awal November dengan 582 responden di 12 kota besar menunjukkan, tiga profesi yang menurut publik bisa bersaing di pasar MEA adalah insinyur, arsitek, dan tenaga pariwisata.


REGENERASI PENELITI

Generasi Muda Cerahkan Masa Depan


Peneliti muda Indonesia mulai unjuk gigi. Bersama para seniornya, karya mereka ditunggu mencerahkan masa depan teknologi republik ini.

Saat tubuh besar pesawat N219 keluar dari salah satu hanggar PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Jawa Barat, Kamis (10/12), haru menyelimuti diri Ismawan Agustiman (30). Air matanya menetes saat lagu ”Gebyar-gebyar” milik Gombloh dinyanyikan mengiringi langkah N219. Kendati pernah terlibat dalam beberapa proyek pembuatan komponen pesawat terbang, N219 adalah pesawat karya pertamanya sebagai karyawan PT DI.

N219 diproyeksikan PT DI sebagai awal masa depan industri penerbangan nasional. Ada 350 peneliti yang terlibat mendandani pesawat 19 penumpang ini. Sebanyak 150 orang di antaranya peneliti muda berusia tak lebih dari 30 tahun. ”Kehormatan besar ikut mewujudkan pesawat nasional pertama Indonesia ini mengudara,” kata Ismawan, yang juga peneliti PT DI.

Monday, December 14, 2015

Kompas Edisi Senin 14 Desember 2015

Kompas Edisi Senin 14 Desember 2015

Pemahaman tentang MEA Minim

Semangat Berkompetisi Kuat


JAKARTA, KOMPAS — Dalam hitungan hari, Masyarakat Ekonomi ASEAN segera dibuka. Namun, pemahaman masyarakat mengenai pembukaan pasar masih rendah. Masalah ini menjadi halangan internal. Pemerintah masih perlu menyosialisasikan soal Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Anak muda Indonesia mengaku siap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Namun, mereka gemas lantaran informasi mengenai peta jalan dan tujuan bersama yang ditetapkan pemerintah terkait peluang ekonomi ini tidak cukup jelas.

Sejumlah pihak yang ditemui dan dihubungi sejak pekan lalu hingga Minggu (13/12) menyiratkan pemahaman yang minim tentang MEA. Meski demikian, mereka juga optimistis terhadap pembukaan MEA karena Indonesia bisa mencari peluang.



KONFERENSI PERUBAHAN IKLIM

Meski Tak Sempurna, Hasil Paris Modal Penyelamatan Bumi


PARIS, SABTU — Konferensi Perubahan Iklim Ke-21 di Paris, Perancis, yang berlangsung dua pekan terakhir menghasilkan beberapa kesepakatan yang mengikat 195 negara peserta. Salah satunya, setiap negara wajib berupaya menahan laju kenaikan suhu Bumi 2 derajat celsius atau diupayakan tak mencapai 1,5 derajat celsius.

"Saya melihat reaksi positif, tak ada keberatan. Karena itu, Kesepakatan Paris diterima," kata Presiden Konferensi Para Pihak Ke-21 (COP 21) Kerangka Kerja Konvensi PBB untuk Perubahan Iklim Laurent Fabius, disambut tepuk tangan meriah peserta konferensi, Sabtu (12/12) malam, pada penutupan COP 21 UNFCCC, di Paris.

Kesepakatan para pihak itu dicapai cukup alot hingga mundur sehari dari jadwal penutupan sidang. Salah satu isu krusial ialah penghentian penggunaan bahan bakar fosil.


PEMIMPIN DAERAH

Terkenal Saja Tidak Cukup


Penilaian sebagai sosok pekerja keras pada diri Tri Rismaharini, yang pada pilkada 9 Desember lalu berpasangan dengan Wisnu Sakti Buana, menjadi penentu kemenangannya. Berdasarkan hasil penghitungan sementara, pasangan ini memperoleh 83 persen suara, dan hanya kalah di kawasan eks lokalisasi Dolly.

"Hasilnya kerjanya jelas, hampir semua saluran air dilebarkan dan bebas sampah. Jalan alternatif ditambah sehingga tak lagi merasa tinggal di pinggiran, ke mana-mana banyak jalur pilihan. Ya, dilanjut saja," kata Erna Dukut (56), ibu rumah tangga yang tinggal di Gunung Anyar, Kota Surabaya.

Bahkan ketika Risma, begitu Tri Rismaharini biasa disapa, kembali ikut pilkada, dan muncul beberapa "penghadang" seperti dijadikan tersangka kasus Pasar Turi, Kebun Binatang Surabaya, dan gedung Siola, serta dituding tidak pro pengusaha, bahkan sempat tak punya pesaing, banyak warga yang cemas Risma tak bisa maju lagi.

Sunday, December 13, 2015

Kompas Edisi Minggu 13 Desember 2015

Harkat MKD Tercoreng

Tiga Anggota Ditengarai Langgar Etika


JAKARTA, KOMPAS —Mahkamah Kehormatan Dewan adalah alatkelengkapan DPR yang berfungsi menjaga dan menegakkan kehormatan dan keluhuran martabat DPR. Namun, dalam menangani pengaduan kasus pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden, anggota MKD belum menunjukkan hal itu. Pada Senin (14/12), MKD menjadwalkan sidang lanjutan untuk meminta keterangan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan sebagai saksi dalam kasus ini dengan teradu Ketua DPR Setya Novanto.

Namun, Jumat lalu, tiga anggota MKD dari Fraksi PartaiGolkar justru menghadiri jumpa pers Luhut. MKD akan meminta klarifikasi karena ketiganya diduga telah melanggar etika. Mereka adalah Wakil Ketua MKD Kahar Muzakir serta anggota MKD, Ridwan Bae dan Adies Kadir.

Anggota MKD dari Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat, Sarifudin Sudding, Sabtu, mengingatkan, Pasal 11 Peraturan DPR Nomor 1 Tahun 2015 tentang Kode Etik DPR menyatakan, dalam melaksanakan fungsi, tugas, dan wewenang, anggota MKD harus bersikap independen dan bebas dari pengaruh fraksinya atau pihak lain.



KONFERENSI PERUBAHAN IKLIM

Dunia Belum Bersatu Menyikapi Ancaman


PARIS, SABTU — Konferensi Perubahan Iklim 2015 telah mundur sehari dari jadwal penutupan setelah dua pekan sidang di Paris, Perancis. Namun, utusan 196 negara peserta masih bertahan pada sikap masing-masing terkait tanggung jawab menurunkan emisi global penyebab pemanasan global.

Para tokoh sidang dari negara-negara kunci, seperti Perancis dan Amerika Serikat, sepakat bahwa Pertemuan Para Pihak Ke-21 (COP 21) kali ini merupakan "momen bersejarah" dan "titik balik" bagi dunia-diwakili para utusan negara. Meski demikian, hingga Sabtu malam waktu Indonesia barat, draf Kesepakatan Paris masih menjadi bahasan alot konferensi.

"Kesepakatan yang menentukan bagi planet ini adalah di sini dan sekarang," kata Presiden Perancis Francois Hollande dalam pertemuan tingkat menteri di Le Bourget, Paris, kemarin. Ia mengajak para menteri dari sejumlah negara mengambil langkah "menentukan" dalam peristiwa yang ia sebut "bersejarah" tersebut.


KESENIAN

Daya Hidup Rakyat di Ketoprak Dor



Menonton pentas ketoprak dor di Medan, Sumatera Utara, kita menyaksikan daya hidup rakyat. Kehidupan yang keras disikapi dengan kesenian. Keberagaman budaya di tanah Deli diakomodasikan dalam seni pertunjukan. Melayu, Tionghoa, India, dan Jawa melebur dalam ketoprak dor.

Sekitar 500 warga berkumpul di perempatan Jalan Kawat V, Kelurahan Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli, Medan, Sabtu malam, awal November lalu. Sebelum maghrib, warga telah berkumpul meskipun pergelaran ketoprak dor baru dimulai selepas isya atau sekitar pukul 20.00. Anak-anak hingga orang tua usia 60-an tahun tumpah ruah.

"Sudah lama saya tidak menonton ketoprak dor. Jadi, malam ini harus menonton," kata Ramli (52) yang mengajak dua cucunya.

Malam itu, 36 pemain ketoprak manggung selama hampir tujuh jam dengan lakon Joko Purnomo Kembar. Lakon bercerita tentang perjuangan dan kesetiaan. Pertunjukan berlangsung sederhana. Meskipun tidak semua pemain hafal dialog, penonton tidak mempermasalahkan hal itu. "Terus aku ngomongopo, yo. Aku lupa. Aku sebagai apa, sih? Ya, maklum, wong gak ikut latihan," kata seorang pemain yang disambut tertawa penonton.

Saturday, December 12, 2015

Kompas Edisi Sabtu 12 Desember 2015

Kompas Edisi Sabtu 12 Desember 2015

Komentari Putusan, Diancam Pidana

RUU Contempt of Court Dibahas


JAKARTA, KOMPAS — Setiap orang yang mengomentari putusan pengadilan sebelum adanya putusan yang berkekuatan hukum tetap dan bertendensi memengaruhi kemerdekaan peradilan akan dipidana penjara paling lama 5 tahun dan denda paling banyak Rp 1 miliar.

Ketentuan itu terdapat dalam Pasal 25 Ayat (2) draf Rancangan Undang-Undang tentang Tindak Pidana Penyelenggaraan Peradilan dan Penghinaan di Luar Peradilan (Contempt of Court). Anggota Badan Legislasi DPR dan Ikatan Hakim Indonesia (Ikahi) mengusulkan agar RUU itu masuk dalam Program Legislasi Nasional 2016.

Di RUU itu diatur sejumlah hal lain, seperti pidana maksimal 6 tahun penjara dan denda paling banyak Rp 100 juta bagi orang yang tak segera pergi dari ruang sidang setelah diperintah oleh hakim sehingga mengganggu persidangan (Pasal 24).


PELANGGARAN ETIKA

Luhut Siap Beri Keterangan Terbuka


JAKARTA, KOMPAS — Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan terganggu dengan pemberitaan terkait kontrak karya PT Freeport Indonesia yang berujung pada dugaan pencatutan nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Luhut siap memberi keterangan secara terbuka tentang kasus itu di hadapan Mahkamah Kehormatan Dewan.

MKD memanggil Luhut yang namanya disebut 66 kali di pembicaraan 8 Juni 2015 antara Ketua DPR Setya Novanto, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (FI) Maroef Sjamsoeddin, dan pengusaha Muhammad Riza Chalid, Senin pekan depan. Hari itu, MKD juga memanggil Riza. Namun, hingga Jumat (11/12), keberadaannya belum diketahui.

"Kasus ini mengganggu keluarga saya dan menyinggung kehormatan saya. Saya ingin segera menjelaskan segala isu yang beredar agar negara tak lagi disibukkan dengan masalah ini," ujar Luhut di Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat.


ANAK JALANAN

Semangat Itu Harumkan Indonesia


Cerita olahraga bukan sekadar kisah menang atau kalah. Ia hadir dalam diri anak jalanan dan mantan pencandu obat terlarang di Bandung, Jawa Barat. Buat mereka, olahraga ternyata ampuh menebarkan pesan anti korupsi dan anti diskriminasi untuk mengharumkan negara.

Acil (22) menjadi pemain tersibuk dalam tim sepak bola Sahabat Anak Jalanan Football Club (SFC) Cimahi, Jabar. Dalam turnamen futsal Youth Speaks HIV yang digelar di Football Plus, Lembang, Bandung Barat, Jabar, 5-6 Desember 2015, dia bermain di banyak posisi, mulai dari pemain depan, tengah, hingga belakang. Hanya peran penjaga gawang yang tidak ia lakoni. Contohnya saat SFC ditantang salah satu tim jawara futsal, SMP Kota Bandung.

Kekuatan fisik Acil ada batasnya. Semangatnya tak cukup kuat meredakan sakit di pergelangan kaki kanannya. Itulah yang membuat ia harus menepi sebelum pertandingan berakhir. Hasilnya mudah ditebak, SFC kalah telak 1-11.

Friday, December 11, 2015

Kompas Edisi Jumat 11 Desember 2015

Kompas Edisi Jumat 11 Desember 2015

Keteladanan Menjadi Kunci

Praktik Korupsi Sudah Sistematis

BANDUNG, KOMPAS — Praktik korupsi saat ini sudah sistematis dan dilakukan secara berjejaring. Untuk memberantasnya, dibutuhkan keberanian melakukan pencegahan dan penegakan hukum. Pemberantasan korupsi juga membutuhkan keteladanan dari pemimpin.

"Kata kuncinya adalah keteladanan para pemimpin, pemegang kekuasaan dari pusat sampai daerah, untuk berdiri di depan membangun kepemimpinan yang bebas dari korupsi," kata Presiden Joko Widodo dalam sambutan tertulis yang dibacakan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan, Kamis (10/12), dalam peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia di Sasana Budaya Ganesha, Bandung, Jawa Barat.

Hadir dalam peringatan itu, antara lain, Pelaksana Tugas Ketua KPK Taufiequrachman Ruki, Ketua DPD Irman Gusman, Kepala Polri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti, Jaksa Agung HM Prasetyo, dan sejumlah menteri. Hadir pula Ketua KPU Husni Kamil Manik, Ketua Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Ardan Adiperdana, serta Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Tidak terlihat pimpinan dan anggota DPR hadir di acara ini.

BUMN Global

MEA Jadi Peluang Perkuat Daya Saing


JAKARTA, KOMPAS — Badan usaha milik negara terbukti mampu bersaing di pasar dunia. Mereka bergerak di bidang energi, penyedia jasa konstruksi, dan produksi semen. Untuk itu, pembukaan Masyarakat Ekonomi ASEAN menjadi peluang dan dorongan memperkuat daya saing korporasi melalui sinergi sejumlah perusahaan.

Hal tersebut terungkap dalam seminar Forum BUMN bertema "Sinergi BUMN Menuju Transformasi Indonesia" yang diselenggarakan harian Kompas dan PT Pertamina (Persero), Kamis (10/12), di Jakarta. Forum diskusi para pengambil kebijakan BUMN itu dihadiri Menteri BUMN Rini Soemarno.

Narasumber sesi pertama dalam acara itu adalah Direktur Utama (Dirut) PT Pelindo III Djarwo Surjanto, Dirut PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Suparni, Dirut PT Waskita Karya (Persero) Tbk M Choliq, dan Dirut PT Jasa Marga (Persero) Tbk Adityawarman dengan moderator wartawan senior Kompas, Pieter P Gero.



Pilkada Serentak

Paku yang Jadi Pusat Perhatian


Lee Ju-hwan terkejut saat berkeliling di beberapa tempat pemungutan suara di Kota Tangerang Selatan, Banten, Rabu (9/12). Ia melihat para pemilih menggunakan paku untuk mencoblos foto pasangan calon kepala daerah di surat suara

"Di negara kami, itu seperti mengutuk orang," ujar satu dari tujuh delegasi Korea Selatan yang tengah memantau pilkada serentak itu sembari tertawa.

Sontak tawa dan tepuk tangan delegasi 14 negara yang menghadiri acara evaluasi program Kunjungan Pemilihan membahana di sebuah hotel berbintang lima di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu malam. Para anggota staf dan komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) pusat pun ikut tertawa mendengar pengalaman Lee saat memantau pilkada serentak.

Lee tak menyangka, dalam budaya yang berbeda, penggunaan paku untuk pemilihan bisa pula dimaknai sebagai ekspresi antusiasme rakyat memilih calon pemimpin. "Itu yang menarik dari sudut pandang saya," kata Lee.

Thursday, December 10, 2015

Kompas Edisi Kamis 10 Desember 2015

Kompas Edisi Kamis 10 Desember 2015

Pemimpin Muda Bermunculan

Pilkada Serentak Berlangsung Aman


JAKARTA, KOMPAS — Pemilihan kepala daerah serentak yang digelar di 264 daerah, Rabu (9/12), telah memberikan harapan baru kepemimpinan di sejumlah daerah karena memunculkan pemimpin muda dengan berbagai latar belakang profesi. Pilkada ini juga memunculkan sejumlah petahana dengan kemenangan cukup besar.

Berdasar data Komisi Pemilihan Umum (KPU), semalam pukul 19.30, sudah ada 58 daerah yang terlibat dalam pilkada, yang melaporkan hasil rekapitulasi sementara perolehan suara yang didapat dari hasil pemindaian salinan formulir C1. Dari laporan itu diketahui tingkat partisipasi pemilih mencapai 73,5 persen. Jumlah sementara ini masih lebih rendah dibandingkan target awal KPU, yaitu 77,5 persen.

Komisioner KPU Arief Budiman mengatakan, tingkat partisipasi yang belum optimal itu tidak terlepas dari beberapa perubahan regulasi terkait kampanye, seperti pembatasan dana kampanye. Namun, di luar masalah partisipasi, pilkada berlangsung aman dan memunculkan sejumlah harapan baru, misalnya terkait kemunculan pemimpin muda.


TAHIR FOUNDATION AWARDS

Mereka Berkiprah Lampaui Zaman


JAKARTA, KOMPAS — Tahir Foundation memberikan anugerah Lifetime Achievement Awards kepada empat tokoh senior yang dinilai konsisten berpikir dan bertindak melampaui zamannya, Rabu (9/12) malam, di Jakarta. Keempat tokoh itu adalah Jakob Oetama, Emil Salim, Ciputra, dan Yoseph Irwan Hidayat.

Juru Bicara Dewan Juri Tahir Foundation Lifetime Achievement Awards III Komaruddin Hidayat mengatakan, para tokoh pilihan ini benar-benar telah teruji dan menunjukkan konsistensi dalam waktu lama. "Mereka telah berbuat karena dorongan dari dalam. Apa yang mereka lakukan telah memberikan inspirasi dan keteladanan," ucapnya.

Tahir Foundation Lifetime Achievement Awards kategori Birokrasi disampaikan kepada Emil Salim, intelektual sekaligus mantan birokrat. Ketika banyak elite meributkan politik, memperebutkan jabatan, Emil Salim, yang pernah jadi Menteri Lingkungan Hidup, konsisten berkarya, mengajar, dan memberikan perhatian pada lingkungan.


PILKADA SERENTAK

Kreatif di TPS, Hadiah Petai sampai Naik Bus


Berbagai cara dilakukan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara untuk menarik pemilih datang ke bilik suara. Mereka tak hanya berdandan ala badut dan aneh-aneh, tetapi juga memberikan hadiah dari hasil bumi.

Kreativitas yang mereka lakukan menguatkan makna harapan rakyat untuk mendapatkan pemimpin yang amanah, jujur, tidak korupsi, mampu mengatasi bencana, dan menyejahterakan warga.

Simbol harapan itu salah satunya terasa di Kota Surabaya, Jawa Timur. Saat memasuki Tempat Pemungutan Suara (TPS) 34 Kampung Nagabonar, Tambak Asri Gang 25, Kelurahan Morokrembangan, Kecamatan Krembangan, Surabaya, Rabu (9/12), warga disambut badut bertoga dan dukun berjenggot putih. Di kepala sang badut terdapat tulisan "MKD: Mahkamah Kehormatan Dagelan" dan di dada sang dukun terdapat tulisan "MKD: Mahkamah Kehormatan Dukun". Soedjono, badut berbaju toga, adalah ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). "Kami sepakat mengusung isu utama di negeri ini sebagai tema. Ini wajah Indonesia yang harus diubah pemimpin baru nanti," kata Soedjono.



Wednesday, December 9, 2015

Kompas Edisi Rabu 9 Desember 2015

Kompas Edisi Rabu 9 Desember 2015

Pilih Pemimpin Tak Bercela

Pelaksanaan Pilkada di Lima Daerah Ditunda


JAKARTA, KOMPAS — Sebanyak 826 pasang kandidat, Rabu (9/12) ini, akan memperebutkan suara sekitar 100 juta pemilih untuk menjadi kepala daerah dan wakil kepala daerah di delapan provinsi dan 256 kabupaten/kota. Bermoral dan tidak bercela sepatutnya menjadi kriteria utama saat memilih kandidat dalam pilkada hari ini.

Kemenangan dan kekalahan dalam pemilihan kepala daerah hendaknya tidak membuat perpecahan. Semua elemen masyarakat seyogianya menjaga kedamaian pilkada serentak yang hari ini untuk pertama kali digelar.

"Pilihlah pemimpin yang tidak pernah melanggar nilai-nilai agama, moral, dan hukum. Pemimpin yang baik juga memiliki visi yang jelas dan terukur," kata Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin, di Jakarta, Selasa.


Pelanggaran etik

MKD Tentukan Kewibawaan DPR


JAKARTA, KOMPAS — Kewibawaan DPR dan kepercayaan rakyat terhadap lembaga itu kini sangat ditentukan oleh langkah Mahkamah Kehormatan Dewan dalam memproses dugaan pelanggaran etik yang dilakukan Ketua DPR Setya Novanto.

"Jika MKD dan DPR masih mau dihargai rakyat serta masih mau mendengarkan rakyat, beri sanksi berat kepada Novanto karena dia telah melakukan pelanggaran etika berat," kata mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif, Selasa (8/12).

Rekaman pembicaraan antara Novanto, pengusaha Muhammad Riza Chalid, dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (FI) Maroef Sjamsoeddin pada 8 Juni 2015, yang antara lain diduga berisi permintaan saham dari PT FI dengan mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, menurut Syafii Maarif, telah terang-benderang menunjukkan adanya pelanggaran etika. MKD tidak perlu lagi mencari alasan agar Novanto lolos dari sanksi.


Pilkada Serentak

Warga Bingung Memilih Siapa


Mendapati banyak nelayan miskin di Kepulauan Aru, Maluku, Oktober lalu, adalah sebuah ironi. Sedari dulu, mereka seolah abadi dalam ketidakberdayaan di tengah kepungan potensi laut yang melimpah. Pada saat yang sama, pimpinan daerah terlibat kasus korupsi. Kini mereka menaruh harapan kepada pemimpin yang akan lahir hari ini, Rabu (9/12). Satu pinta, jangan korupsi!

Henjerson Ghite, warga Dobo, ibu kota Kepulauan Aru, yang dihubungi dari Ambon, Selasa, menuturkan, salah satu penyebab lambatnya pembangunan di Dobo ialah perilaku pejabat yang korup. Kepulauan Aru resmi memisahkan diri dari kabupaten induk, Maluku Tenggara, pada 2003. Dalam kurun 12 tahun terakhir, Kepulauan Aru belum beranjak jauh dari belenggu kemiskinan. Angka kemiskinan masih 27 persen.

Ironisnya, bupati dua periode, Theddy Tengko, dieksekusi jaksa setelah terbukti melakukan korupsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kepulauan Aru 2006/2007. Begitu pula wakilnya, Umar Djabumona, yang tersandung korupsi dana Musabaqah Tilawatil Quran Tingkat Provinsi Maluku di Aru pada 2011. Keduanya diproses hukum, bahkan hingga meninggal saat masih dalam masa periode kepemimpinan (nonaktif).

Tuesday, December 8, 2015

Kompas Edisi Selasa 8 Desember 2015

Kompas Edisi Selasa 8 Desember 2015

Presiden Luapkan Kemarahan

Publik Mengecam Proses di MKD


JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo meluapkan kemarahan saat ditanya proses di Mahkamah Kehormatan Dewan terkait dugaan pencatutan namanya dalam kasus permintaan saham PT Freeport Indonesia.

Luapan kemarahan Presiden terjadi saat MKD sedang menggelar sidang tertutup untuk memeriksa Ketua DPR Setya Novanto sebagai teradu dalam perkara ini.

"Proses di MKD harus dihormati," kata Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (7/12) malam.


ASEAN PARA GAMES

Renang Jaga Peluang Indonesia


SINGAPURA, KOMPAS — Raihan delapan medali emas dari tim renang, Senin (7/12), menjaga asa Indonesia dalam persaingan dengan Thailand untuk merebut juara umum ASEAN Para Games 2015. Thailand memimpin untuk sementara dengan 60 emas, sedangkan Indonesia 58 emas karena satu emas atletik masih dalam proses banding. Indonesia berharap tambahan emas dari tenis meja, catur, dan bulu tangkis di final, Selasa ini.

Cabang renang mengakhiri perolehan medali Indonesia di hari kelima pekan olahraga atlet difabel ini, di nomor 4 x 100 meter estafet gaya ganti putra. Indonesia melesat sejak perenang pertama Steven Sualang dengan gaya punggung, disusul Guntur melalui gaya dada. Musa Karubaba memperlebar keunggulan dengan kepakan gaya kupu-kupu, yang dituntaskan Agus Ngaimin dengan gaya bebas.

"Kami hari ini sebenarnya menargetkan 10 emas, tetapi dua nomor meleset. Renang sudah meraih 17 medali emas dan besok kami berjuang merebut dua lagi untuk memenuhi target," kata pelatih tim renang Indonesia, Dimin, seperti dilaporkan wartawan Kompas, Agung Setyahadi,dari Singapura.


PILKADA SERENTAK

Kreativitas untuk Melawan Sikap Apatis


Sudah bukan rahasia lagi bahwa dewasa ini makin banyak orang yang apatis terhadap perpolitikan di negeri ini. Wajar jika kemudian di beberapa daerah geliat pemilihan kepala daerah serentak, 9 Desember besok, terasa sepi dan hambar. Sejumlah orang pun berusaha melawan apatisme ini.

Suasana aula terbuka di pinggir danau dekat Perpustakaan Universitas Indonesia (UI), di Depok, Jawa Barat, Minggu (6/12), mirip acara pentas hiburan khas anak muda.

Ratusan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi bermain musik, saling melempar kuis, dan, tentu saja, ramai ber-selfie ria. Tidak jarang celetukan lucu terdengar mengomentari penampilan di atas panggung, lalu tawa bergema. Hampir semua yang hadir mengenakan kaus bertuliskan "Rock The Vote" di bagian depan dan "Mahasiswa Kawal Pilkada Serentak" di bagian belakang. Warnanya beragam, seperti merah, hijau, kuning, putih, dan hitam.

Monday, December 7, 2015

Kompas Edisi Senin 7 Desember 2015

Kompas Edisi Senin 7 Desember 2015

Era Baru Demokrasi Lokal Penuh Tantangan

Parpol Jadi Masalah Utama


JAKARTA, KOMPAS — Pemilihan kepala daerah serentak 9 Desember 2015 merupakan era baru praktik demokrasi lokal di Indonesia. Namun, kesiapan partai politik ditengarai masih menjadi tantangan terbesar bagi penyelenggaraan pilkada serentak yang lancar, efektif, dan efisien.

Pilkada serentak Rabu mendatang digelar di 9 provinsi, 36 kota, dan 224 kabupaten. Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU), setidaknya 829 pasangan calon bertarung memperebutkan 100.730.542 suara calon pemilih, untuk menjadi kepala daerah dan wakil kepala daerah.

Dari 829 pasangan calon itu, 690 pasangan diusung partai politik atau gabungan partai politik serta 139 pasangan calon melaju dari jalur perseorangan. Jumlah ini masih berpotensi bertambah karena masih ada sengketa pencalonan yang belum tuntas.


Pemerintah Daerah

Kepala Daerah yang Membangun Wilayah


Sanadi (45), warga Kecamatan Sinoa, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, dengan semangat bercerita tentang Bantaeng yang kini dibanggakannya. "Dulu Bantaeng mungkin tak ada apa-apanya. Orang mungkin malu kalau mengaku sebagai orang Bantaeng. Sekarang berbeda. Bantaeng lebih maju, lebih bersih, kehidupan jauh lebih baik. Saya bangga sebagai orang Bantaeng," kata petani jagung itu, akhir pekan lalu.

Bagi Abdul Anshar, warga lainnya, Bantaeng kini adalah kabupaten yang bersih dan tertata. "Jauh berbeda dengan yang dulu. Pantai di Bantaeng dulu tidak ada apa-apanya, sekarang banyak yang datang, bahkan dari daerah lain. Banyak kemajuan," kata penarik becak motor itu.

Bantaeng, sejak dipimpin Nurdin Abdullah mulai tahun 2009, maju melesat. Banyak perubahan dirasakan warga, dan yang paling nyata adalah kebersihan. Pantai Seruni dan Marina kini tidak hanya dinikmati warga Bantaeng, tetapi juga seolah menjadi milik warga luar daerah. Pantai itu tak pernah sepi pengunjung.


KECELAKAAN LALU LINTAS

Benahi Manajemen Bus dan Upah Sopir


JAKARTA, KOMPAS — Dua kecelakaan lalu lintas menelan 19 korban jiwa terjadi di dua tempat berbeda di Jakarta, Minggu (6/12). Kedua peristiwa itu melibatkan angkutan umum (bus) yang diduga berpangkal dari perilaku ugal-ugalan sopir di jalan raya. Kini saatnya membenahi manajemen perusahaan bus sembari memperketat perekrutan pengemudi.

"Sudah menjadi pemandangan sehari-hari sopir bus ugal-ugalan. Demi setoran, mereka lupa akan keselamatan penumpang," ujar pengamat transportasi Darmaningtyas, Minggu, di Jakarta.

Kecelakaan pertama terjadi di pintu pelintasan kereta api Angke, Jakarta Barat. Bus metromini bernomor polisi B 7760 FD menabrak kereta rel listrik (KRL) 1528 jurusan Jatinegara-Bogor. Hingga Minggu sore, 18 jiwa melayang akibat kejadian ini, termasuk awak bus. Enam penumpang lainnya harus dirawat di rumah sakit.

Sunday, December 6, 2015

Kompas Edisi Minggu 6 Desember 2015

Kompas Edisi Minggu 6 Desember 2015

Novanto Terindikasi Melanggar

Jimly Asshiddiqie: Sudah Banyak Bukti Pelanggaran Berat


JAKARTA, KOMPAS — Mahkamah Kehormatan Dewan membentuk panel untuk menyelidiki dan memverifikasi pelanggaran kode etik Ketua DPR Setya Novanto. Dua persidangan MKD sudah mengungkap fakta dan bukti pelanggaran berat yang dilakukan Novanto.

Sesuai amanat Pasal 148 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 yang telah disempurnakan menjadi UU No 42/2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3), MKD harus membentuk panel sidang pelanggaran kode etik saat menangani kasus pelanggaran kode etik yang bersifat berat dan berdampak pada sanksi pemberhentian. Ketentuan itu juga diatur dalam Pasal 39 Ayat (1) Peraturan DPR No 2/2015 tentang Tata Beracara MKD.

Anggota MKD dari Fraksi Partai Nasdem, Akbar Faizal, yang dihubungi dari Jakarta, Sabtu (5/12), mengatakan, ada pelanggaran etika berat yang dilakukan Novanto. Akbar menyimpulkan hal ini setelah mendengarkan penjelasan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (FI) Maroef Sjamsoeddin serta mendengarkan rekaman pembicaraan antara Maroef, Novanto, dan pengusaha Muhammad Riza Chalid dalam sidang MKD, yang juga berlangsung terbuka.

Kasus 1MDB

Komisi Anti Korupsi Periksa Najib Razak


KUALA LUMPUR, SABTU — Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, Sabtu (5/12), kembali dimintai keterangan oleh Komisi Anti Korupsi Malaysia terkait deposito sebesar 2,6 miliar ringgit atau setara dengan 615 juta dollar AS. Deposito itu terkait dengan dugaan skandal korupsi yang disebut-sebut menyeret Najib. Juli lalu, Wall Street Journal melaporkan adanya dana dari 1Malaysia Development Berhad mengalir ke rekening Najib.

Kamis lalu, Najib juga telah mendatangi kantor lembaga anti rasuah itu. Dalam pemeriksaan pada Sabtu, penyidik memeriksa Najib selama lebih kurang 2,5 jam. Para penyidik dari Komisi Anti Korupsi Malaysia mengatakan, Najib bersikap kooperatif dalam pemeriksaan itu.

ara pemimpin oposisi dan beberapa tokoh, termasuk mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad, telah menyerukan agar Najib mengundurkan diri karena dugaan keterlibatannya dalam skandal itu. Ia dinilai gagal dan tidak mampu menjelaskan dari mana uang itu berasal, mengapa dibayarkan, dan akan digunakan untuk apa.


PROFESI

Ruang yang Mempertemukan


Tidak perlu risau harus punya kantor untuk mulai bekerja atau merintis bisnis baru yang profesional. Kini di kota besar bermunculan "coworking space", ruang kerja bersama, yang dalam perkembangannya bertumbuh menjadi ruang bekerja sama. Ada spirit berjejaring dan berkolaborasi.

 Mari kita tengok suasana kerja di coworking space. Di Jakarta, lebih dari 10 nama coworking space bermunculan sejak beberapa tahun terakhir. Belum lagi jika masing-masing punya cabang di sejumlah tempat. Seperti Regus, yang merupakan bagian dari jaringan internasional. Di Jakarta saja, ia punya 13 lokasi ditambah tujuh di Bali, Bandung, Balikpapan, Medan, Makassar, Surabaya, dan Tangerang Selatan. Meski lebih kental sebagai working space, Regus juga menyediakan coworking space.

Coworking space dengan spirit jaringan dan kolaborasi bisa kita temukan di tempat seperti Conclave, Comma, Coworkinc, dan Jakarta Digital Valley. Masing-masing punya ciri khas, baik suasana, fasilitas, ataupun nilai lebih yang ditawarkan. Tarifnya pun relatif terjangkau.

Saturday, December 5, 2015

Kompas Edisi Sabtu 5 Desember 2015

Bentuk Panel Independen

Mahfud: Ada Pelanggaran Etika


JAKARTA, KOMPAS — Setelah melihat proses di Mahkamah Kehormatan Dewan, sejumlah ahli hukum dan etika menilai sudah ada pelanggaran etika yang dilakukan Ketua DPR Setya Novanto. MKD disarankan segera membentuk tim panel guna melanjutkan penanganan perkara ini.

 Sejumlah pegiat gerakan masyarakat sipil, seperti mantan pemimpin KPK Erry Riyana Hardjapamekas, peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Ikrar Nusa Bhakti, rohaniwan Benny Susetyo, dan musisi Abdee Negara, Jumat (4/12), di Jakarta, juga menginisiasi pembentukan tim panel independen untuk mengawasi kerja MKD.

Langkah itu diambil karena sebagai dewan etik, MKD seharusnya lebih memeriksa dugaan pelanggaran etik oleh anggota atau pimpinan Dewan, dalam hal ini Ketua DPR Setya Novanto.


Bencana Alam

Jalur Lori Terputus, Warga Terisolasi


BENGKULU UTARA, KOMPAS — Jalur lori yang menjadi satu-satunya akses menuju Desa Lebong Tandai, Kabupaten Bengkulu Utara, yang merupakan lokasi bencana longsor, ikut terputus. Kondisi ini menyebabkan warga desa terisolasi dan penyaluran bantuan ke lokasi sulit dilakukan.

Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Made Astawa, Jumat (4/12), mengatakan, kedua rel lori itu berada di kawasan Ronggeng dan kawasan Sumpit. Rel lori di kawasan Ronggeng terputus sekitar 100 meter dan sudah terjadi tiga tahun lalu. Adapun rel lori yang berada di kawasan Sumpit tertutup longsoran tanah tiga hari lalu.

Terputusnya jalur tersebut mengakibatkan petugas evakuasi kesulitan menempuh lokasi bencana. Untuk bisa mencapai lokasi butuh waktu sekitar 10 jam dengan berjalan kaki. Waktu tempuh akan semakin lama jika hujan turun karena air sungai meluap dan tak bisa dilewati. ”Kami harus menunggu sampai sungai surut, baru bisa lewat,” kata Astawa.


Keragaman

Memperjuangkan Indahnya Perbedaan


Di tangan sebagian anak-anak bangsa, beragam keunikan seni Nusantara ditampilkan dengan indah. Pelajaran penting bagi kehidupan yang kerap penuh sekat di negeri ini.

Malam yang dingin berselimut gerimis Kota Bandung, Jawa Barat, seperti tidak terasa saat ratusan anak muda menjejali Gedung Kesenian Sunan Ambu Institut Seni Budaya Indonesia, Senin (23/11). Di depan mereka, anak-anak usia sebayanya memanaskan suasana. Dalam acara bertajuk ”Belajar Bersama Maestro (BBM)”, keragaman seni disajikan darah muda Indonesia.

Salah satu penampilnya adalah kelompok tari tanpa nama berbaju warna emas, biru, dan hitam. Berada dalam bimbingan seniman tari Didik Nini Thowok, selama 10 hari, penampilan mereka dinantikan.

Friday, December 4, 2015

Kompas Edisi Jumat 4 Desember 2015

Kompas Edisi Jumat 4 Desember 2015

Wapres: Ini Puncak Gunung Es

Pertanyaan Sejumlah Anggota MKD Mengada-ada dan Keluar Konteks


JAKARTA, KOMPAS — Isi rekaman pembicaraan yang diperdengarkan di Mahkamah Kehormatan Dewan hanya bagian dari puncak gunung es persoalan. Masih banyak hal yang belum diketahui dalam percakapan yang membicarakan perpanjangan kontrak karya PT Freeport Indonesia.

Percakapan dalam rekaman itu, menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla, juga menggambarkan bahwa korupsi masih menjadi persoalan pelik di Indonesia.

”Presiden dan saya, setelah mendengarkan semua itu, bertekad membersihkan korupsi apa pun yang terjadi. Kita tidak akan jalan mundur untuk memperbaiki negara ini,” kata Kalla, Kamis (3/12), di Jakarta.


KECELAKAAN

Tol Cipali Telan Korban Lagi, 11 Orang Tewas


CIREBON, KOMPAS — Atap minibus Isuzu Elf bernomor polisi B 8378 OU tersingkap separuh dan ringsek di bagian samping kiri. Jok minibus penuh noda darah, ceceran makanan, dan tumpukan barang penumpang setelah kecelakaan di Jalan Tol Cikopo-Palimanan, Jawa Barat.

Kecelakaan yang terjadi pada Kamis (3/12) sekitar pukul 04.30 itu merenggut nyawa 11 pedagang kecil asal Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, penumpang minibus. Minibus itu diduga menabrak, dari belakang, kendaraan yang belum diketahui jenis dan nomor polisinya di Kilometer 136,900, wilayah Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu. Dari 19 penumpang minibus, 11 orang tewas, 5 orang luka berat, dan 3 orang luka ringan.

Menurut Kepala Desa Cibentang Nassim, 11 korban tewas adalah Sanumar (74), warga Desa Banjarsari; Dasyati, Bais (5), Asep Sulton (28), Agung (20), Rosikin (40), Wasiroh (38), Torikin (35), Paul (8), Waryati (36), dan Rojak (36) semuanya warga Desa Cibentang.


LEMBAGA KHATULISTIWA BERBAGI

Mereka Menyemai Asa Anak-anak Jalanan


Mahasiswa berprestasi akademik tinggi banyak ditemui, tetapi mungkin tidak banyak yang punya kepedulian sosial tinggi. Sekelompok remaja Pontianak, Kalimantan Barat, ini berbeda. Berprestasi secara akademik tak membuat mereka berpuas diri.

Melalui lembaga Khatulistiwa Berbagi, harapan 200 anak jalanan untuk mengenyam pendidikan yang nyaris sirna kini tumbuh kembali.

Salah satunya Endang Andriani (15). Siswa kelas VI lembaga Khatulistiwa Berbagi ini, suatu sore, berjalan tertatih-tatih dari halaman Khatulistiwa Berbagi sambil membawa tas. Dengan terengah-engah, ia menuju ruang kelas. Raut wajahnya mengisyaratkan lelah, keringat bercucuran. Kakinya masih banyak noda hitam berbalut sandal jepit lusuh.