Monday, February 29, 2016

Kompas Edisi Senin 29 Februari 2016

Kompas Edisi Senin 29 Februari 2016

Rantai Pasok Beras Bermasalah

Distribusi Melalui Tujuh hingga Sembilan Tangan


JAKARTA, KOMPAS — Rantai pasok beras dari daerah penghasil ke pasar-pasar kota besar dikuasai para perantara. Kondisi ini menyebabkan perbedaan harga di petani dan konsumen sangat besar. Pemodal memanfaatkan situasi ini.

 Petani tidak mendapatkan untung besar, sementara konsumen harus membayar mahal beras. Kesulitan modal bagi petani menjadi penyebab perdagangan beras dikuasai para perantara.

Kondisi ini diketahui setelah Kompas melakukan perjalanan di sejumlah daerah dan mengikuti alur perdagangan beras, pekan lalu, dan mengonfirmasi ke sejumlah kalangan, Minggu (28/2).


Indeks Negara Gagal

Indonesia Makin Siap Hadapi Tekanan


JAKARTA, KOMPAS — Kapasitas Indonesia dalam menghadapi tekanan sosial, politik, dan ekonomi yang berpotensi mendestabilisasi negara semakin membaik dalam satu dekade terakhir. Namun, pembenahan institusi politik dan ekonomi tetap dibutuhkan guna memastikan Indonesia tidak tergelincir menjadi negara gagal.

Membaiknya daya tahan Indonesia itu, antara lain, tergambar dari Fragile State Index (FSI). Dalam analisis tren FSI 2005-2014, Indonesia dikategorikan negara dengan capaian perbaikan signifikan. Nilai indeks Indonesia membaik dari 89,2 pada 2005 menjadi 76,8 pada 2014, dan 75 di tahun 2015. Semakin kecil nilai indeks, sebuah negara semakin tahan menghadapi tekanan yang bisa membuat negara kolaps.

Pada 2005, Indonesia hanya 1 poin dari kategori "merah" yang berarti "waspada". Adapun dengan nilai saat ini Indonesia masuk kategori "oranye-kuning" atau "peringatan". Sementara untuk mencapai posisi stabil atau "hijau" Indonesia harus mencapai nilai 59,9-30.


Konser

Madonna, Nakal sampai Tua


Jika benar formula anti tua itu bekerja, barangkali Madonna adalah salah satu buktinya. Menjelang memasuki usia 58 tahun, diva pop ini tampil layaknya perempuan produktif di usia 30-an. Di Singapura, Madonna sukses membuat penggemarnya melongo, terbelalak, dan terhibur.

Ketika penonton mulai resah karena menunggu konser yang telat, lampu di dalam Singapore National Stadium padam berganti lampu merah menyorot kerangkeng besi. Di dalamnya, Madonna seperti ular yang menggeliat-geliat hendak keluar.

Madonna, pada Minggu (28/2) itu, lalu keluar kerangkeng berbalut kimono merah menyala yang kemudian dibukanya saat mulai menyanyi, "Bitch, I'm Madonna".

"Di sini panas banget," sapa Madonna kemudian sebelum menyanyi "Burning Up".

Sunday, February 28, 2016

Kompas Edisi Minggu 28 Februari 2016

Kompas Edisi Minggu 28 Februari 2016

Peluang Indonesia Besar

Peningkatan Daya Saing Generasi Muda Mendesak


JAKARTA, KOMPAS — Indonesia berpeluang besar untuk unggul dalam persaingan pasar tenaga kerja di tingkat internasional. Peluang ini bisa dilihat dari komposisi penduduk yang semakin didominasi usia muda dengan latar belakang pendidikan tinggi. Keterampilan harus ditingkatkan sejalan dengan sinergi pemerintah dan pelaku industri.

Hal itu diungkapkan Tadjudin Nur Effendi, pengamat ketenagakerjaan dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, dalam diskusi Teras Kita bertemakan "Pasar Tenaga Kerja Indonesia di Tengah Tantangan Global dan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)" di Kampus Magister Manajemen UGM Saharjo, Jakarta Selatan, Sabtu (27/2).

Diskusi yang digelar bersama harian Kompas, Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama), dan Sonora Network itu menghadirkan Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Hariyadi B Sukamdani, anggota Majelis Pengembangan Profesi Kedokteran Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Dien Kurnianty, serta Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Tenaga Kerja Khairul Anwar sebagai pembicara.


GENCATAN SENJATA SURIAH

Sejumlah Area Relatif Tenang


GAZIANTEP, SABTU — Kesepakatan gencatan senjata, yang mulai berlaku efektif Jumat (26/2) tengah malam, relatif dipatuhi semua pihak yang bertikai. Kondisi itu tampak dari sepinya garis depan pertempuran yang tanpa kontak tembak dan saling serang yang berarti.

Kesepakatan gencatan senjata dan penghentian saling serang itu dimulai Jumat pukul 22.00 waktu setempat. Kondisi relatif tenang diakui Utusan Khusus Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) untuk Suriah Staffan de Mistura meski dia juga membenarkan ada penyelidikan atas satu pelanggaran.

Sementara Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama memperingatkan Presiden Suriah Bashar al-Assad dan sekutunya, Rusia, untuk patuh lantaran saat ini "dunia tengah menyoroti Suriah".


MEDIA SOSIAL

Mau Jadi "Youtuber" atau "Travel Writer"?


Revolusi dunia digital bergerak sedemikian cepat sehingga siapa pun yang lambat akhirnya tiada. Secara global, dalam sepekan, dua sampai tiga profesi punah, sekaligus muncul tiga sampai empat profesi baru. Pemicunya, antara lain, perkembangan media sosial.

Hujan mengguyur kawasan Duren Tiga, Jakarta, Senin (22/2) petang, membuat suasana kantor Internet Data Center (IDC) Indonesia kian dingin. Namun, jari-jari M Unggul Kirindi (21), IT support, berlari di papan ketik laptop, sementara bahunya terangkat tinggi, menjepit telepon pintarnya agar tidak jatuh.

 Entah si penelepon ada di mana, yang jelas dia kesulitan mengakses berkas digital dalam layanan komputasi awan perusahaan tempat Unggul yang juga beralamat di Jakarta Selatan. "Yang gagal diakses itu berkas digital yang mana?"


Saturday, February 27, 2016

Kompas Edisi Sabtu 27 Februari 2016

Kompas Edisi Sabtu 27 Februari 2016

152 Gajah Sumatera Mati

Habitat Satwa Semakin Hancur


JAMBI, KOMPAS — Sedikitnya 152 gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) mati sejak 2012 dan ancaman kematian gajah terus berlangsung. Kepunahan sudah terjadi di 13 kantong karena habitat gajah secara masif beralih menjadi kebun dan hutan monokultur.

 Awal tahun ini saja lima gajah ditemukan mati. Terakhir, Kamis (25/2), seekor gajah ditemukan mati di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Riau, oleh tim gabungan dari anggota Balai TNTN, polisi, dan anggota World Wildlife Fund (WWF) Riau.

Juru bicara WWF Riau, Syamsidar, Jumat (26/2), mengatakan, Kamis sore pihaknya mendapat pesan singkat dari anggota WWF yang ikut patroli di TNTN bahwa ada gajah mati. "Tidak ada keterangan lain. Sampai sekarang, kami belum tahu jenis kelamin gajah yang mati itu, apakah betina atau jantan, berapa usianya, kapan waktu kematiannya, dan informasi lain. Kami tidak dapat menghubungi tim patroli karena sinyal telepon di lokasi itu sangat buruk," katanya.


Perpajakan

Penegakan Hukum Lebih Penting


jakarta, kompasKetimbang mengandalkan program pengampunan pajak yang tidak pasti, apalagi jika harus dibarter dengan pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi, pemerintah sebaiknya fokus menegakkan hukum. Apalagi, Kementerian Keuangan telah menetapkan bahwa tahun ini adalah tahun penegakan hukum pajak.

Demikian disampaikan Guru Besar Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Haula Rosdiana di Depok, Jawa Barat, dan Sekretaris Jenderal Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Yenny Sucipto di Jakarta, Jumat (26/2).

Haula berpendapat, penegakan hukum pajak memiliki momentum tepat pada tahun ini. Selain bisa memberikan tambahan penerimaan pajak untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016, langkah itu juga sejalan dengan persiapan Pertukaran Informasi Secara Otomotis yang disepakati negara- negara yang tergabung dalam Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).


TUNANETRA

Melihat Warna dalam Kegelapan


Saat lampu ruang teater di CGV Blitz Paris Van Java, Kota Bandung, Jawa Barat, dimatikan dan layar lebar menyala terang, Lenny Fransisca (40) tidak diam.

 Ia punya tugas penting ketimbang sekadar menyaksikan film berjudul Jingga garapan Lola Amaria (38). Rabu (24/2) sore itu, ia menjadi ”mata” bagi Romauli (26), rekannya penyandang tunanetra.

Selama 102 menit, Lenny begitu aktif bicara. Saat ada adegan film yang kurang jelas, Romauli bertanya lebih detail. ”Sekarang tokoh Jingga sedang menangis. Sambil terduduk, ia menutup wajah dengan kedua tangannya,” kata Lenny berbisik.

Friday, February 26, 2016

Kompas Edisi Jumat 26 Februari 2016

Kompas Edisi Jumat 26 Februari 2016

Perlu Sinergi Berantas Narkoba

Program Kerja Satuan Tugas Khusus Selesai dalam Sepekan


JAKARTA, KOMPAS — Perang melawan peredaran narkoba di Indonesia perlu dilakukan secara serius dan menyeluruh dengan mengedepankan sinergi antarlembaga pemerintah. Tanpa itu, keterlibatan aparat keamanan dan penegak hukum dalam peredaran narkoba akan terus berulang.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Budi Waseso, Kamis (25/2), di Kantor Kepresidenan, Jakarta, mengatakan, terulangnya keterlibatan penegak hukum dalam kasus narkotika karena belum ada penanganan yang serius selama ini. Oleh karena itu, perintah Presiden Joko Widodo menjadi momentum terbaik untuk memulai pemberantasan narkoba secara komprehensif.

Sehari sebelumnya, dalam rapat terbatas mengenai pemberantasan narkoba di Kantor Presiden, Presiden memerintahkan semua penegak hukum melakukan penertiban internal di institusi masing-masing dan meningkatkan kesinergian penindakan melalui pembentukan satuan tugas gabungan dengan BNN sebagai pemimpin.


ANGKUTAN UMUM

Jalan Buntu Si "Raja Jalanan"


JAKARTA, KOMPAS — Nasib Metromini, operator angkutan umum yang berjuluk "raja jalanan" Ibu Kota, berada di ujung tanduk. Dalam hitungan bulan, armadanya bakal habis seiring berakhirnya masa izin operasi. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersikukuh tidak memperpanjang izin semua kendaraan angkutan umum yang berumur lebih dari 10 tahun.

Padahal, 3.084 bus atau 93,5 persen dari total 3.295 bus ukuran sedang di DKI Jakarta berumur lebih dari 10 tahun atau dibuat sebelum tahun 2005. Mayoritas Metromini. Sisanya, empat operator bus sedang lain, yakni Kopaja, Kopami, Dian Mitra, dan Koantas Bima, juga menghadapi masalah serupa.

Sampai Kamis (25/2), baru Kopaja yang tercatat di Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah sebagai penyedia jasa angkutan. Pencatatan itu menjadi prasyarat untuk memenuhi rekomendasi Pemerintah Provinsi DKI, yakni bergabung dengan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), badan usaha milik DKI Jakarta di bidang transportasi.


WAYANG ORANG

Berkesenian Cara Pegawai Negeri Sipil


Lakon yang dipilih pada Minggu (21/2) petang lalu "Melik Nggendhong Lali" (Hasrat Memiliki Membuat Lupa), yang versi populernya adalah "Kangsa Adu Jago". Inilah wayang yang dimainkan oleh-sebagian besar-pegawai negeri sipil yang tersebar di beberapa instansi.

Dari 71 seniman yang diusulkan Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia (Senawangi) 16 tahun silam, Minggu lalu, hadir tak kurang dari 50 PNS di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Sebagian besar memang bergelar sarjana seni (SSn). Sekadar menyebut: Prabu Gorawangsa (Aris Murtono), Dewi Maerah (Siti Saraswulan), Raden Kangsadewa (Agus Prasetyo), Patih Suratimantra (Haryadi D Prasetyo), Permadi (Ali Marsudi), bahkan ketiga Punakawan (Semar, Gareng, Petruk) juga SSn.

Kini, seniman PNS itu tersebar di sejumlah instansi, seperti RRI Surakarta, RRI Semarang, Wayang Orang (WO) Bharata, WO Sriwedari, Pemerintah Kabupaten Sragen, Kemdikbud, Kemenpar, juga paguyuban seperti Swargaloka atau bekerja di Yogyakarta.

Thursday, February 25, 2016

Kompas Edisi Kamis 25 Februari 2016

Kompas Edisi Kamis 25 Februari 2016

Indonesia dalam Jerat Narkoba

Lapas Menjadi Tempat Pengendalian Peredaran


JAKARTA, KOMPAS — Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan berbahaya jadi masalah besar bagi Indonesia. Jumlah pengguna, pengedar, dan produksi narkoba di Tanah Air tumbuh 13,6 persen tiap tahun. Peredaran narkoba merasuk ke semua sektor kehidupan. Rata-rata 50 orang meninggal setiap hari akibat narkoba.

 Terkait hal ini, Presiden Joko Widodo, Rabu (24/2), saat membuka rapat terbatas dengan topik ”Pemberantasan Narkoba dan Program Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Narkoba”, Rabu, di Kantor Presiden, Jakarta, mengatakan, pemberantasan narkoba harus lebih gencar, berani, dan komprehensif. Semua kementerian dan lembaga diminta menghilangkan ego sektoral dan bersama-sama memberantas narkoba.

Pernyataan hampir senada disampaikan Presiden pada 2015. Saat itu, setidaknya di dua kesempatan terpisah, Presiden mengatakan Indonesia dalam posisi darurat narkoba.


PERPAJAKAN

Tiga Kebijakan untuk Menutup Pendapatan


JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah bakal mengambil tiga kebijakan sekaligus untuk menutup pendapatan negara yang diproyeksikan meleset Rp 290 triliun di bawah target. Kebijakan tersebut ialah pelaksanaan program pengampunan pajak, pemotongan anggaran, dan penambahan utang.

”Pengampunan pajak saja tidak mungkin (cukup). Memang harus dikombinasi. Penghematan belanja harus ada. Pelebaran defisit juga ada,” kata Direktur Penyusunan Anggaran Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Kunta Nugraha di Jakarta, Rabu (24/2).

Salah satu penghematan anggaran belanja yang sedang dikaji Kementerian Keuangan, menurut Kunta, adalah pemotongan subsidi bahan bakar minyak. ”Ada wacana memotong subsidi karena harga sedang turun, tetapi ini masih dikaji,” kata Kunta.


PILKADA SERENTAK

Semangat dan Kerja Keras Saja Tidak Cukup.


Empat jam menempuh perjalanan dari Dharmasraya, Sutan Riska akhirnya tiba di Padang, Sumatera Barat, Jumat (12/2), pukul 00.15. Dalam balutan pakaian serba hitam, ia masih terlihat segar. Tak tampak wajah keletihan.

Begitu masuk kantor Lembaga Antikorupsi Integritas, Lembaga Bantuan Hukum Pers Padang, dan Aliansi Jurnalis Independen Padang, akhir pekan lalu, Sutan langsung menyalami beberapa orang yang sudah lebih dulu tiba. Tak membutuhkan waktu lama, obrolan ringan dan hangat tentang berbagai topik langsung meluncur. "Sampai saat ini, saya belum sepenuhnya percaya kalau terpilih sebagai Bupati Dharmasraya," kata Sutan.

Jarum jam saat itu menunjukkan pukul 01.15. Kami mengambil ruang terpisah dari tempat berkumpul awal untuk wawancara. Ia belum terlihat mengantuk. Mungkin karena ia bupati termuda, baru berusia 26 tahun. Nama lengkapnya cukup panjang, yakni Sultan Sri Maharaja Diraja Kerajaan Koto Besar Sutan Riska Tuanku Kerajaan. Ia resmi memimpin Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, Rabu (17/2).

Wednesday, February 24, 2016

Kompas Edisi Rabu 24 Februari 2016

Kompas Edisi Rabu 24 Februari 2016

Utamakan Kepentingan Bangsa

Pembahasan RUU Pengampunan Pajak Belum Jelas 


JAKARTA, KOMPAS —Program pengampunan pajak yang diharapkan menjadi sumber tambahan pendapatan negara merupakan pertaruhan sistem perpajakan nasional. Program itu harus dipastikan memberikan manfaat optimal kepada negara dengan ongkos minimal, termasuk ongkos politik.

 Masalah ongkos politik ini muncul karena program pengampunan pajak dikhawatirkan dikaitkan dengan penundaan rencana revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi.

Rancangan Undang-Undang (RUU) Pengampunan Pajak yang akan menjadi dasar hukum pelaksanaan program pengampunan pajak masuk dalam Program Legislasi Nasional 2016 bersama sejumlah UU lain, seperti revisi UU KPK. Jika revisi UU KPK menjadi inisiatif DPR, RUU Pengampunan Pajak merupakan inisiatif pemerintah.


VEKTOR PENYAKIT

Lingkungan Berubah, Penyakit Bertambah


JAKARTA, KOMPAS —Perubahan lingkungan akibat pembangunan bisa memicu meluasnya penyakit yang ditularkan melalui pembawa virus, seperti nyamuk. Selain itu, perubahan pola iklim juga menyebabkan perubahan fisiologi dan perilaku vektor sehingga mempersulit pemberantasan.

Menurut Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Umar Fahmi Achmadi, Selasa (23/2), di Jakarta, habitat ekosistem yang berubah menyebabkan beberapa komponen ekosistemnya bisa tetap atau malah bertambah. ”Saat lingkungan berubah, ada mekanisme kesetimbangan ekologi baru. Sampai kini belum sepenuhnya bisa dipelajari,” ujarnya.

Perubahan lingkungan akibat pembangunan memunculkan habitat baru. Daerah yang semula rawa dan disulap menjadi perumahan, misalnya, merupakan habitat baru nyamuk Aedes aegypti yang membutuhkan genangan air bersih. ”Jenis nyamuk itu membawa virus dengue, Zika, dan chikungunya,” kata Umar yang juga mantan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan.


Gerhana Matahari Total

Pesta di Daerah Bersanding Galau Wisatawan


Gerhana matahari total pada 9 Maret 2016 tinggal dua minggu lagi. Sejumlah daerah berupaya menyambut kedatangan wisatawan. Namun, sebagian wisatawan justru masih kesulitan mencari akomodasi dan tiket menuju sejumlah daerah yang dilintasi jalur totalitas gerhana.

 Sejak pertengahan Februari lalu, Ratna (34), yang bekerja di salah satu instansi pemerintah, kesulitan mencari tiket sesuai tanggal yang diinginkan rekan-rekannya untuk mengamati gerhana matahari total (GMT) di Ternate, Maluku Utara. ”Bahkan, beberapa waktu sebelumnya, tiket pesawat untuk tanggal tertentu yang dibeli melalui situs daring selalu tidak ada penerbangan,” katanya, Selasa (23/2).

Kondisi itu membuat Ratna dan teman-temannya dihadapkan pada kondisi sulit, memilih maskapai yang kurang nyaman atau memperpanjang waktu kunjungan ke Ternate. Oleh karena izin dari kantor terbatas, kekurangnyamanan pun dipilih.

Thursday, February 18, 2016

Kompas Edisi Kamis 18 Februari 2016

Kompas Edisi Kamis 18 Februari 2016

DPR Mulai Dengar Suara Rakyat

Rapat Paripurna Terkait Revisi UU KPK Ditunda


JAKARTA, KOMPAS — Proses pembahasan revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi kembali tertunda. Rapat Paripurna DPR untuk mengesahkan RUU KPK sebagai RUU inisiatif DPR yang dijadwalkan Kamis ini ditunda Selasa pekan depan.

Ini merupakan penundaan kedua. Awalnya, rapat paripurna tersebut dijadwalkan Kamis pekan lalu. Namun, rapat diputuskan ditunda pada Kamis hari ini untuk memberikan kesempatan fraksi-fraksi berpikir kembali.

Keputusan itu diambil karena dari 10 fraksi di DPR, dua fraksi, yaitu Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Fraksi Partai Demokrat, menolak revisi UU KPK. Dalam perkembangannya, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera juga menolak merevisi UU KPK.


KTT ASEAN-AS

Perlu Stabilitas Lawan Terorisme


RANCHO MIRAGE, KOMPAS — Presiden Joko Widodo mengatakan, hampir semua negara di dunia menghadapi masalah yang sama, yakni adanya warga negara yang ikut bergabung dan bertempur bersama teroris di luar negeri (foreign terorist fighters/FTF). Oleh karena itu, untuk dapat melawan aksi-aksi terorisme dan menekan jumlah warga negara yang ikut bergabung dalam FTF, perlu kestabilan politik dan pemerintahan yang demokratis serta bebasnya negara dari kependudukan asing.

"Warga negara Indonesia, misalnya, ada 320 orang saat ini yang berada di Suriah. Namun, jumlah tersebut relatif kecil dibandingkan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 252 juta orang," ujar Presiden Jokowi saat memimpin sesi pembahasan mengenai terorisme dalam acara Retreat II hari terakhir Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-Amerika Serikat, Selasa (16/2) malam atau Rabu pagi waktu Indonesia, di Sunnylands Historic Home, Rancho Mirage, California, Amerika Serikat, sebagaimana dilaporkan wartawan Kompas, Sonya Hellen Sinombor.

Pertemuan itu dihadiri Presiden AS Barack Obama dan kepala negara serta pemerintahan negara-negara di Asia Tenggara yang berhimpun dalam ASEAN. Mereka berbagi pengalaman dan menyampaikan pesan-pesan serta komitmen bersama dalam tema "Protecting Peace, Prosperity and Security in the Asia Pacific".


PENATAAN KAWASAN

Jangan Hapus Riang Bocah Kalijodo


Suara anak-anak terdengar riuh dari sebuah bangunan, mengisi kekosongan pagi di Kalijodo. Lagu "Ibu Kita Kartini" menggema di dalam ruangan, lalu keluar meliuk-liuk mengikuti lorong-lorong kecil di sekitar ruangan pendidikan anak usia dini itu. Di luar, tampak mendung menggelayut.

Rivaldo (6) bernyanyi riang. Memakai baju seragam berwarna kuning, dia mengikuti irama dari sekitar 30 teman sebayanya. Berkumpul bersama teman-teman menjadi kegembiraannya, terlebih dia akan menapaki bangku sekolah dasar tiga bulan lagi.

Nelliana (26), ibu Rivaldo, mencita-citakan anaknya masuk SD pada tahun ini di dekat tempat tinggal mereka di RT 001 RW 005 Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan. Akan tetapi, sepekan terakhir, Nelliana justru khawatir kehilangan tempat tinggalnya. Penyebabnya tak lain rencana pembongkaran bangunan di kawasan ini.

Wednesday, February 17, 2016

Kompas Edisi Rabu 17 Februari 2016

Kompas Edisi Rabu 17 Februari 2016

Isi Draf Tak Sesuai Kesepakatan

Revisi UU KPK Terus Ditolak


JAKARTA, KOMPAS — Isi draf rancangan perubahan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang dibahas Badan Legislasi DPR berbeda dengan kesepakatan tak tertulis antara komisioner terdahulu KPK dan pemerintah.

 Wakil Ketua KPK Laode M Syarif, Selasa (16/2), mengatakan, isi draf yang disusun Badan Legislasi (Baleg) DPR tersebut cenderung melemahkan KPK. Dengan pertimbangan itu, kini KPK berpendapat tak perlu ada revisi UU KPK.

Sikap itu diambil karena dalam gentlemen agreement (kesepakatan tak tertulis) antara pemerintah dan KPK saat lembaga itu dipimpin Pelaksana Tugas Ketua KPK Taufiequrachman Ruki dinyatakan bahwa revisi UU KPK hanya akan dilakukan untuk memperkuat lembaga tersebut.


Kerja sama Perdagangan

Indonesia Belum Buat Komitmen soal TPP


INDIAN WELLS, KOMPAS — Pemerintah Indonesia tidak akan tergesa-gesa mengambil keputusan, apalagi membuat komitmen terkait dengan Kemitraan Trans-Pasifik atau Trans-Pacific Partnership. Bahkan, Presiden Joko Widodo memastikan pemerintah akan berhati-hati dan menghitung manfaat TPP bagi kepentingan Indonesia sehingga tidak mungkin pemerintah cepat-cepat mengambil keputusan soal TPP.

Sejauh ini, Indonesia baru bermaksud akan bergabung (intend to joint), dan hingga saat ini belum ada keputusan resmi kapan bergabung dalam Kemitraan Trans-Pasifik (Trans-Pacific Partnership/TPP). Masih ada proses panjang yang harus dilalui sebelum sampai pada pengambilan keputusan.

Kenangan agar berdiam diri di rumah saat gerhana matahari terpatri di ingatan publik. Pada gerhana matahari total (GMT) 11 Juni 1983, Palangkaraya mengalami gerhana matahari sebagian (GMS) dengan hampir 90 persen piringan Matahari tertutupi piringan Bulan.

Meskipun hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-Amerika Serikat di Sunnyland, Rancho Mirage, California, AS, Presiden Jokowi menegaskan bahwa kehadirannya dalam forum tersebut sama sekali tidak terkait dengan TPP.


Gerhana Matahari Total 2016

Sukacita Pesta Bersama Mitos


Tiga minggu menjelang gerhana matahari total, 9 Maret 2016, masih banyak masyarakat di jalur totalitas gerhana yang tak tahu akan ada fenomena alam langka itu. Jangankan gegap gempita menanti, masih ada masyarakat yang khawatir buta. Mitos lama yang terpelihara.

”Saya belum tahu akan ada gerhana matahari,” kata Sumiyati (52), warga Pahandut, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Rabu (10/2). Kenangannya tentang gerhana sangat kurang. Ia hanya ingat, saat kecil, ibu hamil harus bersembunyi. Entah kenapa.

Tuesday, February 16, 2016

Kompas Edisi Selasa 16 Februari 2016

Kompas Edisi Selasa 16 Februari 2016

Bersihkan Praktik Mafia di Peradilan

Suap Pegawai MA Berulang


JAKARTA, KOMPAS — Penangkapan Andri Tristianto Sutrisna, pejabat di Mahkamah Agung, diyakini hanya fenomena puncak gunung es di badan peradilan. Sesungguhnya, banyak masalah lain terkait teknis yudisial atau administrasi yang perlu dibersihkan dari praktik-praktik mafia peradilan.

 Terkait hal itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) siap membantu Mahkamah Agung (MA) melakukan sejumlah perbaikan dan mendorong pengetatan standar pengawasan internal.

Wakil Ketua KPK Saut Situmorang, Senin (15/2), di Jakarta, mengatakan, pihaknya tengah mempelajari usulan-usulan yang dapat diberikan ke MA agar kasus suap pegawai MA tak terulang.


PILKADA SERENTAK

Kepala Daerah Siap Tinggalkan Pola Lama


JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah kepala daerah, yang terpilih melalui pemilu kepala daerah serentak Desember lalu, menyatakan siap meninggalkan kepemimpinan pola lama. Gagasan untuk pendampingan agar terhindar dari jebakan korupsi disambut baik. Masyarakat pun lebih menyukai pemimpin yang bekerja untuk rakyat, bukan dengan pemerintahan yang mempunyai konsep muluk-muluk.

Temuan itu merupakan hasil pengamatan dan wawancara dengan kepala daerah terpilih Kabupaten Kendal, Jawa Tengah; Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur; dan Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat; serta masyarakat Bandung, Jawa Barat; dan Bantaeng, Sulawesi Selatan.

Bupati Kendal terpilih Mirna Annisa siap meninggalkan pola lama kepemimpinan daerah yang tidak transparan dan kerap disusupi kepentingan. Pemerintah Kabupaten Kendal harus profesional dan kompeten sehingga pelayanan kepada masyarakat optimal. Agar tidak terjerat menjadi pemerintahan yang koruptif, ia berkomitmen menjalankan tugas tanpa kepentingan apa pun.


Problem Kota

Sepenggal Malam di Tepian Kalijodo


Praang...! Seorang perempuan belia bersetelan tank top dan hot pant warna merah, beralas kaki wedges, menjatuhkan gelas birnya. Ia berteriak sambil menunjuk seorang remaja di antara 10 remaja lainnya. Suara musik terhenti.

 Lampu besar menyala, memudarkan kerlap-kerlip lampu warna-warni yang bergerak dari lantai ke plafon. Entah apa yang memicu pertengkaran antara pekerja seks komersial (PSK) itu dan tamunya. Namun, kegaduhan di ruang diskotek seluas 7 meter x 10 meter itu hanya berlangsung beberapa menit.

Seorang pria pengelola tempat itu dengan tenang datang melerai. Disjoki kembali menghidupkan musik. Lampu besar dipadamkan. Lampu warna-warni kembali ”menari” di antara pengunjung yang juga kembali berjoget. Seorang pengasong masuk ke lantai dansa menawarkan kerupuk kulit. Pengasong lainnya datang menawarkan bermacam camilan goreng.

Monday, February 15, 2016

Kompas Edisi Senin 15 Februari 2016

Kompas Edisi Senin 15 Februari 2016

Kepala Daerah Baru Butuh Pendampingan

Mencegah Terjadinya Mala-administrasi Anggaran


JAKARTA, KOMPAS — Mayoritas kepala daerah yang terpilih pada pemilihan kepala daerah serentak Desember 2015 merupakan pemimpin baru. Di sisi lain, dana dari pemerintah pusat ke daerah naik signifikan. Agar dana itu efektif dalam memajukan daerah, kepala daerah tersebut perlu pendampingan.

Kehadiran pendamping asisten nasional diperlukan agar penggunaan dana daerah bisa efektif dalam menyejahterakan masyarakat. Selain itu, kepala daerah juga tidak terjerat mala-administrasi dan penyalahgunaan anggaran atau korupsi.

Demikian kesimpulan utama dari kajian data dan serangkaian wawancara Kompas dengan sejumlah narasumber yang dilakukan sepekan terakhir sampai Minggu (14/2).

Mereka adalah Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri Reydonnyzar Moenek, Direktur Eksekutif Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah Robert Endi Jaweng, dan dosen senior Jurusan Politik dan Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada, Cornelis Lay.


GERBANG TOL RUSAK

Hari Ini Lalu Lintas di Cikunir Dialihkan


BEKASI, KOMPAS — Cuaca buruk pada Minggu (14/2) siang hingga menjelang malam menyisakan kekacauan hebat di Bekasi, Jawa Barat. Selain Gerbang Tol Cikunir 2 yang roboh, banjir hingga ketinggian air setengah meter terjadi di kawasan Cikarang.

Gerbang Tol (GT) Cikunir 2 ditutup sejak kemarin. Lalu lintas di tol dialihkan. Hingga hari ini, Senin, pengguna tol dari arah Cikampek yang menuju Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR) TB Simatupang-Pondok Indah dialihkan sementara melalui Halim Perdanakusuma.

Kerusakan parah tepatnya terjadi di pintu 3 dan 4 GT Cikunir. Atap kanopi nyaris ambruk. Hingga Minggu malam, puluhan pekerja masih memperbaiki GT Cikunir 2 yang roboh akibat angin puting beliung, Minggu, sekitar pukul 14.20. Mereka berada di atap gerbang tol untuk membersihkan puing-puing. Dua alat berat turut disiapkan.


MEMBANGUN PANGAN

Upaya Merenda Asa Tetap Bergelora


Sekadar mengandalkan kesuburan tanah vulkanik saja tidak cukup bagi sebagian petani Indonesia untuk unjuk gigi. Dihantam mekanisme pasar yang tidak pasti, mereka mudah limbung hingga hilang konsentrasi saat hendak memperbaiki kualitas dan hasil panennya.

Tahun 2015 menjadi saat paling buruk bagi Endang Mulyadi (48), petani asal Kampung Babakan Cieurih, Desa Margamekar, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, sejak menjadi petani 35 tahun lalu. Ia dan kelompok tani asuhannya, Putra Cinta Asih, merugi hingga Rp 2 miliar. Keadaan ini mengulang fakta muram empat tahun lalu, kala itu ia rugi Rp 1,7 miliar.

"Setelah susah payah mengembalikan utang, kini kami dapat cobaan lagi," kata Endang di Pangalengan, akhir Januari.

Putra Cinta Asih adalah kelompok tani sayur terbesar di Pangalengan. Selain memanfaatkan lahan sendiri, kelompok tani ini menyewa lahan bekas perkebunan teh tidak produktif dengan total luas 80 hektar. Di atas tanah vulkanik Bandung selatan, 625 tenaga kerja menggantungkan hidupnya.

Sunday, February 14, 2016

Kompas Edisi Minggu 14 Februari 2016

Kompas Edisi Minggu 14 Februari 2016

Banjir Bandang Masih Mengancam

Hujan Lebat Guyur Jawa dan Bali 


SURABAYA, KOMPAS — Masyarakat diingatkan, ancaman banjir bandang harus diwaspadai karena intensitas hujan tinggi diprediksi masih mengguyur sejumlah wilayah di Indonesia. Karakteristik banjir bandang yang terjadi tiba-tiba dengan aliran air deras sangat membahayakan dan merusak.

 ”Banjir bandang sangat destruktif sebab datang tiba-tiba dan cepat. Akibatnya, selalu ada korban meninggal,” kata Agus Maryono, Ketua Kelompok Kerja Banjir dan Kekeringan Ikatan Ahli Bencana Indonesia di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (13/2).

Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Tri Handoko Seto juga memprakirakan hujan lebat mengguyur wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Papua. Hujan lebat dipicu massa udara dari barat (Samudra Hindia) ke arah timur.


PEMBERANTASAN KORUPSI

Perbaikan Lembaga Peradilan Mendesak


JAKARTA, KOMPAS — Lembaga peradilan kembali tercoreng. Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap Kepala Subdirektorat Kasasi Perdata Direktorat Pranata dan Tata Laksana Perkara Perdata Mahkamah Agung Andri Tristianto Sutrisna di rumahnya, di Jakarta, sebagai pengembangan operasi tangkap tangan pada Jumat (12/2) malam.

Penangkapan terhadap Andri menjadi ironis sebab Mahkamah Agung (MA) baru membuat Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani pada Januari lalu (Kompas, 20/1). Peristiwa ini harus menjadi momentum perbaikan pengelolaan lembaga peradilan, terutama MA. ”Tindakan ini menjatuhkan nama baik MA. Apabila sudah dinyatakan bersalah, kami akan memberikan sanksi,” kata Juru Bicara MA Suhadi, di Jakarta, Sabtu.

Hakim Agung Topane Gayus Lumbuun mendukung pembenahan dan perbaikan pengelolaan lembaga peradilan. ”Perlu reformasi organisasi di tubuh MA dengan perbaikan program dan metode kerja,” ujar Gayus di Jakarta.


FENOMENA

Pertarungan Sengit tentang Cantik


Cantik ala Asia Timur sedang digandrungi banyak perempuan urban. Cantik yang lugu, kekanak-kanakan, serta wajah bening seolah-olah natural, seperti bintang drama Korea atau Jepang. Inikah penanda zaman ketika kita dikepung berbagai hal yang serba seolah-olah...?

 Cobalah berkeliling di banyak mal ngetop di Jakarta, juga kafe-kafe yang sedang ”hits”—begitu istilahnya— niscaya kita mudah menjumpai tipe- tipe tampilan perempuan yang senada. Wajah berbentuk hati dengan dagu lancip, pipi tirus, bola mata bulat berbinar bak boneka, alis tebal yang sisi kiri dan kanan begitu presisi, dan tak lupa kulit putih kinclong tanpa cela dengan riasan yang seolah- olah tipis natural.

Menjadi cantik itu cita-cita yang relatif mudah saat ini, selama Anda punya uang. Industri kecantikan menyiapkan segalanya. Tak ada yang tak mungkin.

”Ingin seperti apa? Semuanya bisa. Bahkan, Anda tak perlu operasi plastik untuk bisa membuat kelopak mata Anda lebar. Cukup pasang benang atau selotip mata, maka kelopak mata pun langsung muncul dan siap dirias,” kata Kate San, salah satu beautician produk kecantikan Jepang, Automatic Beauty, di Pekan Kecantikan Jepang, beberapa waktu lalu, di Plaza Senayan, Jakarta.

Saturday, February 13, 2016

Kompas Edisi Sabtu 13 Februari 2016

Kompas Edisi Sabtu 13 Februari 2016

Banjir Ganggu Jalur Ekonomi

Lalu Lintas Dialihkan


SURABAYA, KOMPAS — Jalan Raya Porong di Sidoarjo, Jawa Timur, yang menghubungkan Surabaya dan Malang, hingga Jumat (12/2) sore, masih lumpuh karena terendam banjir. Selain itu, jalur kereta api di sepanjang jalan itu juga terendam dan perjalanan enam kereta api terganggu.

Banjir ini terjadi akibat hujan deras yang mengguyur kawasan itu sejak Kamis (11/2) sore. Ruas jalan yang tergenang mencapai 700 meter. Semua kendaraan dari arah Surabaya dan dari arah Malang dialihkan menuju Jalan Arteri Porong yang berada di barat Jalan Raya Porong. Warga dari Surabaya yang hendak ke Malang juga masih bisa melewati jalan tol dan tembus ke jalan arteri itu.

Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daop VIII Suprapto mengatakan, ketinggian air mencapai 48 sentimeter di atas kepala rel (kop rel). Kereta bisa melintasi rel yang tergenang air apabila genangan itu maksimal 12 cm di atas kepala rel. Kereta terpaksa tidak melalui jalur Porong untuk sementara waktu.


PENEGAKAN HUKUM

Langkah Jaksa Agung Mewakili Pemerintah


JAKARTA, KOMPAS — Pertimbangan Jaksa Agung HM Prasetyo melakukan deponering atau mengesampingkan perkara dua mantan unsur pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, Abraham Samad dan Bambang Widjojanto, merupakan langkah yang mewakili pemerintah.

Oleh karena itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan berharap rencana Jaksa Agung itu tidak perlu dipermasalahkan, apalagi sampai membuat kegaduhan. Pasalnya, rencana itu dimaksudkan untuk menjaga stabilitas negara dan pertumbuhan ekonomi.

"Deponering adalah hak prerogatif Jaksa Agung. Keputusan Jaksa Agung dalam kasus ini sudah mewakili pemerintah," kata Luhut di Jakarta, Jumat (12/2).

Rencana deponering ini terungkap dalam surat tertanggal 4 Februari yang dikirim Jaksa Agung kepada Ketua DPR, Kepala Polri, dan Ketua Mahkamah Agung (MA). Terkait surat ini, Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo dan juru bicara MA, Suhadi, mengatakan, deponering merupakan hak dan kewenangan Jaksa Agung (Kompas, 12/2).


Bencana

Dulu Lumpur, Kini Dilanda Banjir


Di teras toko bahan bangunannya, Bambang Sutanto (45) duduk menghadap ke jalan yang lengang, Jumat (12/2). Sejak pagi hingga pukul 14.00, ia menghitung baru 10 pelanggan yang datang.

Banjir yang terjadi di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, kemarin, membuat tokonya sepi. Polisi menutup hampir seluruh ruas Jalan Raya Porong sehingga warga pun kesulitan menuju toko Jaya Makmur milik Bambang.

Menurut Bambang, banjir pada tahun ini lebih parah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Penutupan jalan juga baru terjadi. "Sampai siang ini, saya baru dapat omzet sekitar Rp 600.000. Biasanya dapat Rp 2 juta lebih setiap hari. Semoga hari ini saja penutupan jalan dilakukan," katanya.

Friday, February 12, 2016

Kompas Edisi Jumat 12 Februari 2016

Kompas Edisi Jumat 12 Februari 2016

KPK Dukung Jaksa Agung

Sejumlah Fraksi Akhirnya Berubah Sikap Terkait Revisi UU KPK


JAKARTA, KOMPAS — Komisi Pemberantasan Korupsi mengapresiasi langkah Kejaksaan Agung yang mempertimbangkan deponering atau mengesampingkan perkara yang menjerat dua mantan pimpinan komisi itu, Abraham Samad dan Bambang Widjojanto.

Sementara itu, Fraksi Partai Gerindra dan Fraksi Partai Demokrat di DPR menolak isi draf revisi UU KPK terbaru hasil harmonisasi di Badan Legislasi (Baleg). Pasalnya, isi draf itu dinilai memperlemah KPK.

Sikap Gerindra dan Demokrat itu memancing sejumlah fraksi lain berpikir ulang. Akibatnya, pengesahan draf revisi UU KPK menjadi RUU inisiatif DPR yang direncanakan dilakukan dalam rapat paripurna DPR, Kamis (11/2), ditunda hingga Kamis pekan depan. Penundaan ini dilakukan untuk memberikan waktu kepada fraksi-fraksi berpikir kembali tentang urgensi merevisi UU KPK.


Bencana Banjir

Babel Berlakukan Status Darurat Banjir


Pangkal Pinang, KompasBencana banjir dan longsor masih terjadi di sejumlah kabupaten di Sumatera, Kalimantan, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Banten. Banjir tidak hanya merusak infrastruktur, tetapi juga menelan korban jiwa.

Bahkan, wilayah Bangka Belitung (Babel) dinyatakan status Darurat Banjir hingga 21 Februari. Selama masa tanggap darurat, penanganan korban setelah bencana difokuskan pada pemenuhan kebutuhan pengungsi dan perbaikan infrastruktur yang rusak akibat banjir.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Kamis (11/2), mengatakan, sejak status keadaan darurat penanganan bencana banjir di Babel ditetapkan pada 8 Februari, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Babel menerapkan sejumlah langkah memperbaiki infrastruktur.


Kecelakaan Super Tucano

TNI AU dan Keluarga Kehilangan Orang Terbaik


Duka menyelimuti keluarga empat korban tewas dalam jatuhnya pesawat tempur taktis Super Tucano TT-3108, Rabu (10/2), di permukiman padat penduduk di Jalan Laksda Adi Sucipto, Gang 12, Kota Malang, Jawa Timur.

Meski demikian, terselip api semangat di antara keluarga korban, takdir duka tentu ada hikmahnya. Jangan padamkan api semangat dengan kembali menyiramkan air mata duka, dengan kecelakaan serupa.

Tragedi itu datang tiba-tiba. Tanpa diduga, saat Erma Wahyuningtyas (47) tengah mencuci baju, Rabu, rumah berlantai dua miliknya tertimpa pesawat Super Tucano TT-3108. Seketika, Erma dan Nurkholis (27), penghuni kos, tewas tertimpa reruntuhan. Dua kru pesawat, pilot Mayor Penerbang Ivy Safatillah dan juru mesin udara Sersan Mayor Syaiful Arief Rakhman, juga ikut menjadi korban tewas.

Thursday, February 11, 2016

Kompas Edisi Kamis 11 Februari 2016

Kompas Edisi Kamis 11 Februari 2016

Banjir di Sumatera Meluas

103 Kabupaten/Kota Kebanjiran 


PEKANBARU, KOMPAS — Sampai Rabu (10/2) petang, banjir masih menggenangi sejumlah wilayah di Sumatera, bahkan semakin luas. Sementara banjir di beberapa wilayah yang mulai surut menimbulkan persoalan baru, seperti sawah puso, listrik padam, dan kerusakan rumah warga.

 Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu, mengatakan, dari waktu ke waktu sifat banjir di setiap daerah cenderung berubah. Salah satunya, banjir yang cakupan dampaknya lebih luas pada tahun ini di Bangka Belitung.

Itu menunjukkan peta bahaya bencana hidrometeorologis perlu senantiasa disesuaikan dan diperbaiki sehingga menjadi dasar kebijakan yang tepat bagi pemerintah daerah. ”Pola hujan berubah sehingga daerah rawan banjir juga berubah,” katanya.


EFISIENSI ANGGARAN

Presiden Instruksikan Perubahan Total


JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo menginstruksikan kepada para menteri dan pimpinan lembaga agar penyusunan anggaran dalam Rencana Kerja Pemerintah 2017 berubah total dari tahun-tahun sebelumnya. Jika sebelumnya anggaran dibagi kepada sebuah kementerian atau lembaga secara berjenjang, mulai dari direktur jenderal, direktur, hingga kepala seksi, penyusunan anggaran seperti itu tidak boleh dilakukan lagi.

”Pada rencana kerja 2017, saya ingin perubahan total. Menteri yang mengendalikan anggaran, dan tidak lagi diberikan kepada bawahan dirjen, direktur, atau kepala seksi. Cukup berikan kepada bagian yang memang saat itu memerlukan. Jangan sampai setiap seksi ada anggarannya. Kalau memang belum ada prioritas, ya, jangan diberi. Jadi, tidak perlu yang namanya setiap ditjen ke bawah ada anggarannya,” ujar Presiden Joko Widodo saat membuka sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Rabu (10/2).

Menurut Presiden, pola penganggaran seperti itu benar-benar tidak dirasakan manfaatnya oleh rakyat. ”Kalaupun dirasakan, sedikit,” ujarnya.


PENANGANAN KANKER

Jangan Lagi Ada Ironi Gerobak Rosida


Rosida adalah ironi di tengah peringatan Hari Kanker Sedunia, 4 Februari. Ibu satu anak penderita kanker dari Cibinong, Kabupaten Bogor, itu sempat "diasingkan" di gerobak. Tetangganya tidak tahan terhadap bau tidak sedap dari luka di payudaranya.

Empat hari lamanya Rosida berada di gerobak di sekitar pabrik batu bata, dekat kamar kontrakannya, di Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Perempuan berusia 46 tahun itu tak kuasa berdiri. Dengan kanker di payudara sebelah kanan yang menyebar ke bagian depan tubuhnya, ia tak bisa lagi leluasa bergerak. Buang air besar dan air kecil pun ia lakukan di gerobak.

Setelah suaminya meninggal, Rosida pernah tinggal bersama saudaranya. Anak laki-lakinya tidak diketahui keberadaannya. Karena saudaranya tak sanggup lagi mengurusnya, Rosida akhirnya tinggal di kamar kontrakan. Untuk menyambung hidup, ia menjadi pekerja rumah tangga dan memulung barang bekas.

Wednesday, February 10, 2016

Kompas Edisi Rabu 10 Februari 2016

Kompas Edisi Rabu 10 Februari 2016

Pers Harus Bangun Optimisme

Presiden: Media Massa Bisa Menjadi Cahaya Moral


MATARAM, KOMPAS — Dunia pers turut bertanggung jawab membangun bangsa dan meningkatkan daya saing di era globalisasi. Salah satunya dengan menyajikan pemberitaan yang beretika, membangun optimisme dan etos kerja, sehingga menghasilkan produktivitas tinggi.

"Di era kompetisi antarnegara saat ini, yang dibutuhkan kepercayaan. Investasi akan mengalir apabila ada kepercayaan dan salah satunya dihasilkan oleh media dengan membangun persepsi melalui pemberitaan," ujar Presiden Joko Widodo pada acara puncak peringatan Hari Pers Nasional 2016 di Pantai Kuta, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Selasa (9/2).

Upaya membangun kepercayaan itu menjadi tantangan pada era kemerdekaan pers karena arus informasi mengalir deras, beragam, bahkan kadang menyesatkan dan mengganggu akal sehat. Informasi yang dimaksud yang tidak berdasarkan fakta, mengandung opini, bahkan kadang terjebak pada upaya mengejar sensasi semata.

Beberapa media massa daring (online), menurut Presiden, menyajikan pemberitaan yang tidak akurat karena mengejar kecepatan tayang. Selain itu, pemberitaan juga tidak berimbang, rancu antara fakta dan opini penulisnya, bahkan terkadang pemberitaan itu bersifat menghakimi.


TERORISME

Anggota NIIS Divonis Bersalah


JAKARTA, KOMPAS — Pengadilan Negeri Jakarta Barat memvonis tujuh pengikut atau simpatisan Negara Islam di Irak dan Suriah dengan hukuman 3-5 tahun penjara. Para terpidana itu pernah pergi ke Suriah sebagai pengikut NIIS pada 2014 kemudian tinggal di negara itu selama 3-7 bulan.

Ketujuh simpatisan/pengikut Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS) yang divonis itu adalah Helmi Muhammad Alamudi, Tuah Febriawansyah, Ahmad Junaedi, Aprimul Henry alias Abu Adim, Ridwan Sungkar alias Abu Bilal, Abdul Hakim Munadari, dan Koswara alias Ibnu Abdillah atau Abu Hanifah.

Majelis hakim PN Jakarta Barat yang terdiri dari Achmad Fauzi, Mochammad Arifin, dan Syahlan mengatakan, tujuh simpatisan/pengikut NIIS itu telah menyebarkan paham radikal, menyembunyikan teroris, dan menimbulkan rasa takut atau teror kepada warga lainnya yang tidak sepaham dengan mereka.


TRADISI ILMIAH

Memori Kelam GMT 1983 Jangan Sampai Terulang


Gerhana matahari total yang melintasi Pulau Jawa, Sabtu, 11 Juni 1983, merupakan kenangan pahit bangsa Indonesia. Saat banyak peneliti dan wisatawan asing ke Indonesia, masyarakat justru terkurung dalam rumah dan kolong meja yang gelap.

Sebagian besar orang yang tinggal di Pulau Jawa pada masa itu tentu mengalaminya. Sejak pagi, aparat keamanan dan pemerintah desa berkeliling mengingatkan warga agar menutup semua jendela, lubang angin, dan genteng kaca untuk menghalangi sinar matahari masuk rumah. Dengan alasan cahaya gerhana matahari bisa menyebabkan buta, pemerintah memaksa rakyatnya diam dalam rumah.

Suasana rumah yang gelap di pagi hari itu ternyata belum cukup. Anak-anak diminta bersembunyi di kolong meja atau dalam lemari karena dianggap cahaya gerhana matahari lebih berbahaya bagi mereka dibandingkan bagi orang dewasa. Sesekali, mereka diizinkan melihat tayangan suasana gerhana matahari yang disiarkan Televisi Republik Indonesia (TVRI) langsung dari Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

Tuesday, February 9, 2016

Kompas Edisi Selasa 9 Februari 2016

Kompas Edisi Selasa 9 Februari 2016

Pemborosan Anggaran Masih Terjadi

Tiga Menteri Temukan Inefisiensi


JAKARTA, KOMPAS — Meski kualitas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara membaik, masih ditemukan pemborosan dalam pembelanjaan kementerian. Pola-pola lama berupa pengulangan penganggaran proyek, acara mubazir, hingga dinas luar kota tak bermanfaat muncul saat penganggaran.

Pemborosan itu terlihat pada masa awal ketika APBN 2015 dimulai. Kementerian Keuangan melalui evaluasi belanja mendapati inefisiensi Rp 8,92 triliun atau sekitar 1 persen dari seluruh belanja pemerintah. Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro di Jakarta, Senin (8/2), menyatakan, masih banyak pemborosan anggaran di sejumlah kementerian dan lembaga negara.

Pemborosan itu berupa anggaran yang melebihi standar, duplikasi satu program di beberapa kementerian dan lembaga, dan ketidaksesuaian antara tugas pokok dan fungsi kementerian serta program yang didesain.



IMLEK 2567

Warga Mohon Kedamaian dan Kesejahteraan


PONTIANAK, KOMPAS — Perayaan tahun baru Imlek, Senin (8/2), berlangsung meriah di sejumlah daerah. Sejak Minggu malam, warga Tionghoa di beberapa daerah yang merayakan Imlek mendatangi klenteng-klenteng untuk berdoa meski saat itu diguyur hujan. Mereka berharap dalam Tahun Monyet Api ini semua manusia diberikan kedamaian dan kesejahteraan.

Ahong (50), warga Pontianak, Kalimantan Barat, seusai berdoa di Klenteng Bodhisatva Karaniya Metta, mengatakan, dirinya bersama teman-temannya berdoa memohon agar rakyat Indonesia selalu dilindungi kedamaian dan diberikan kesejahteraan. "Kalau bangsa ini damai, masyarakat akan bekerja dengan tenang dan nyaman sehingga memberikan kesejahteraan yang berlimpah," kata Ahong yang dibenarkan Ahyong, warga lainnya yang juga merayakan Imlek.

Ribuan warga Tionghoa juga memadati Klenteng Tridharma Chandra Nadi (Soei Goeat Kiong) di Kota Palembang, yang dikenal dengan nama Dewi Kwam Im dan berada di tepi Sungai Musi. Lili Marisa (32), warga Palembang, setelah berdoa, melepaskan sekumpulan burung pipit sebagai tanda kasih sayang kepada makhluk hidup. "Di tahun yang baru, kita harus saling mengasihi dan terus berdoa agar diberi keselamatan dan kesehatan," kata Lili yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang ini.



WISATA

Menanti Mandalika Bangkit dan Bersolek


Puluhan perahu berjajar di Pantai Serek, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Senin (8/2). Sebagian nelayan pemilik perahu berteduh di bawah pohon dan sebagian duduk lesehan di hamparan pasir putih keemasan sekitar 100 meter dari bibir pantai.

Herman (26), Mardian (33), dan Nonik (40), tiga di antara puluhan nelayan, sudah hampir empat bulan tak melaut karena hujan dan gelombang tinggi. Selama tak melaut, tak ada pula pekerjaan sampingan. Alhasil, tak ada pendapatan uang untuk keluarga.

"Sudah dua bulan dikejar terus oleh petugas bank karena tak bayar cicilan utang. Jangankan buat nyicil, buat makan sehari-hari saja susah. Sekolah tiga anak saya dibiayai pamannya," ujar Nonik, ayah empat anak.

Sunday, February 7, 2016

Kompas Edisi Minggu 7 Februari 2016

Kompas Edisi Minggu 7 Februari 2016

Ratusan Korban Tertimbun

Sedikitnya 13 Orang Tewas akibat Gempa Bumi di Taiwan


TAINAN, SABTU — Keluarga dari ratusan korban yang tertimbun bangunan apartemen di Tainan, Taiwan, berharap keajaiban saat petugas mencari korban di balik reruntuhan, Sabtu (6/2). Bangunan 16 lantai itu runtuh akibat gempa bumi bermagnitudo 6,4 yang mengguncang Taiwan selatan.

Guncangan besar itu terjadi sekitar pukul 04.00 saat orang tertidur lelap. Hingga Sabtu malam dilaporkan sedikitnya 13 orang tewas dan lebih dari 400 orang cedera.

Badan Pemadam Kebakaran Nasional mengatakan, 11 korban tewas ditemukan di reruntuhan kompleks apartemen Wei-kuan, termasuk seorang bayi perempuan yang baru berusia 10 hari dan dua anak lain. Dua korban tewas lainnya ditemukan di bagian lain Tainan, kota yang paling parah terdampak bencana. Keduanya tewas akibat tertimpa reruntuhan bangunan.



HUT PARTAI GERINDRA

Demokrasi Butuh Keseimbangan


JAKARTA, KOMPAS — Sekalipun sebagian partai politik anggota Koalisi Merah Putih mengubah sikap politiknya dengan merapat ke pemerintahan Joko Widodo-Jusuf kalla, Partai Gerakan Indonesia Raya memutuskan tetap ada di luar pemerintahan. Gerindra konsisten di posisi ini karena demokrasi yang baik menuntut adanya pengawasan dan keseimbangan.

"Kalau semuanya satu suara, semuanya menyatakan setuju, apa senang demokrasi seperti itu? Di situlah peran Gerindra (sebagai pengawas dan penyeimbang), dan Gerindra setia dengan peran itu," kata Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto seusai perayaan ulang tahun ke-8 Gerindra di Jakarta, Sabtu (6/2).

Pidato politik Prabowo menjadi inti dari perayaan HUT Gerindra yang kemarin dihadiri ribuan kadernya. Tidak tampak pimpinan partai politik lain pada acara itu.



KEHIDUPAN

Sebut Nama Saya, Andy Go To School...


Nama adalah puisi terindah bagi pemiliknya. Nama juga menyimpan cita-cita agung pemberinya. Dari ragam dan keunikan nama, terpatri pergulatan batin sekaligus harapan yang bersemayam di benak orangtua ketika menamai anaknya.

Dalam perspektif itu, tidak ada nama yang tidak keren. Namun, kerap nama itu mengandung beban bagi penyandangnya.

Simaklah cerita Goto (30) yang bernama lengkap Andy Go To School, warga Desa Tegalarum, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Sejak kecil, nama yang disandang itu kerap menjadi beban karena menjadi bahan olok-olok teman-teman sekolah. Sebelumnya, Andy Go To School yang akrab disapa Goto ini sama sekali tidak menyadari makna atau keunikan namanya. Ia baru mengetahuinya setelah belajar bahasa Inggris di bangku SMP.

Saturday, February 6, 2016

Kompas Edisi Sabtu 6 Februari 2016

Kompas Edisi Sabtu 6 Februari 2016

Pemerintah Coba Atasi Ketimpangan

Akses Warga Miskin Diperbaiki


JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah berupaya mengatasi ketimpangan yang semakin melebar, khususnya di wilayah perkotaan. Akses layanan kebutuhan dasar, terutama untuk keluarga miskin di perkotaan, akan diperbaiki. Program untuk wilayah yang mengalami ketimpangan juga akan difokuskan.

Ketimpangan pendapatan penduduk di perkotaan yang melonjak itu terlihat pada kenaikan rasio gini perkotaan dari 0,43 pada September 2014 menjadi 0,47 per September 2015. Rasio gini perkotaan itu lebih buruk daripada rasio gini nasional yang secara rata-rata sebesar 0,41.

Sementara itu, rasio gini di perdesaan mengalami penurunan dari 0,34 pada September 2014 menjadi 0,27 pada September 2015 (Kompas, Jumat, 4/2).

Sekretaris Eksekutif Tim Nasional Penanggulangan Percepatan Kemiskinan Bambang Widianto, kemarin, mengatakan, untuk menanggulangi kemiskinan dan mengurangi ketimpangan secara efektif memang diperlukan upaya yang sinergis dan fokus.


PERAYAAN IMLEK

Tiket KA, Pesawat, dan Hotel Habis Dipesan


JAKARTA, KOMPAS — Pada libur tahun baru Imlek 2567, tiket kereta dan pesawat untuk perjalanan Jumat (5/2) hingga Senin (8/2), serta hotel di sejumlah daerah wisata, habis dipesan. Selain untuk mudik ke kampung halaman, banyak juga pemesan yang akan menikmati berbagai atraksi dalam rangka perayaan Imlek.

Pantauan Kompas di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, tiket kereta api untuk sejumlah jurusan di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur habis terjual.

Data Humas PT KAI Daerah Operasi I Jakarta, okupansi kereta api untuk keberangkatan Sabtu dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen sudah mencapai 95 persen. Tak sedikit di antara penumpang kereta api adalah wisatawan mancanegara.


TINJU

Menanti Daud Yordan Jadi Juara Dunia


Bertarung menjadi jalan hidup petinju Daud "Cino" Yordan (28). Daud kecil bertarung melawan kemiskinan. Saat dewasa, Daud bertarung menghadapi lawan demi impiannya menjadi juara dunia. Kemenangan atas Yoshitaka Kato menjadi bagian dari perjalanan Daud menuju mimpinya.

Daud bertarung di Balai Sarbini, Jakarta, Jumat (5/2) malam, menghadapi penantangnya dari Jepang dalam perebutan gelar juara kelas ringan Organisasi Tinju Dunia (WBO) Asia Pasifik dan Afrika. Ketiga juri memberikan kemenangan angka untuk Daud, yaitu 88-84, 97-84, dan 88-83.

Pertandingan dihentikan wasit pada ronde kesembilan karena kelopak mata kiri Daud berdarah akibat benturan kepala dengan lawannya. Pertarungan rapat membuat benturan kepala pun tak terhindarkan.

Friday, February 5, 2016

Kompas Edisi Jumat 5 Februari 2016

Kompas Edisi Jumat 5 Februari 2016

Ketimpangan di Kota Melonjak

Kenaikan Harga Pangan Sebabkan Peningkatan Kemiskinan


JAKARTA, KOMPAS — Ketimpangan pendapatan penduduk di perkotaan melonjak. Kondisi ini terlihat pada kenaikan rasio gini perkotaan dari 0,43 pada September 2014 menjadi 0,47 per September 2015. Peningkatan ini diduga akibat urbanisasi yang semakin deras.

Rasio gini perkotaan itu lebih buruk daripada rasio gini nasional yang secara rata-rata sebesar 0,41. Kondisi sebaliknya, rasio gini di perdesaan mengalami penurunan dari 0,34 pada September 2014 menjadi 0,27 pada September tahun 2015.

Rasio gini adalah ukuran ketimpangan pendapatan secara keseluruhan yang angkanya berkisar 0 hingga 1. Angka 0 berarti pemerataan yang sempurna, sedangkan angka 1 menunjukkan ketimpangan yang sempurna. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016, rasio gini turun menjadi 0,39.


Pendidikan

Pendanaan PTN Tanggung Jawab Negara


JAKARTA, KOMPAS — Gagasan menghapus batas atas biaya kuliah di perguruan tinggi negeri mendapat penolakan. Penghapusan batas atas biaya kuliah dinilai sebagai upaya negara melepaskan tanggung jawab pada pendidikan tinggi karena mendorong perguruan tinggi negeri mencari dana dari mahasiswa.

Wacana mengkaji kembali penetapan biaya kuliah mahasiswa atau uang kuliah tunggal (UKT) di perguruan tinggi negeri (PTN) mencuat dalam Rapat Kerja Nasional Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016.

Selama ini, penetapan batas atas UKT diserahkan kepada setiap PTN, yang saat ini jumlahnya 78 PTN. PTN-PTN tersebut menerima mahasiswa melalui Seleksi Nasional Masuk PTN.


Tahun Monyet Api

Penuh Kebersamaan dan Kreativitas


Tiga hari lagi, tepatnya 8 Februari 2016, Tahun Kambing Kayu yang tenang akan digantikan oleh Tahun Monyet Api yang lincah. Warga Tionghoa di Tanah Air, di Tiongkok, dan di berbagai penjuru dunia bersiap-siap menyambut tahun baru, Tahun Monyet Api yang optimistis.

Monyet diasosiasikan sebagai hewan yang memiliki sifat cerdas, ceria, kreatif, dan aktif bergerak, tetapi terkadang culas dan licik. Karena itu, monyet sering dianggap sebagai hewan yang mampu menyelesaikan berbagai persoalan dan dapat bekerja sama dengan baik dalam kelompok. Itu sebabnya, ada harapan berbagai masalah politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang dialami bangsa ini bisa diselesaikan pada Tahun Monyet Api ini.

Budaya Tionghoa sudah menjadi bagian dari keseharian masyarakat. Suasana keriuhan tahun baru Imlek juga mulai terasa di beberapa wilayah di Indonesia. Di Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (4/2), diselenggarakan Pasar Imlek Semawis. Di pasar ini dimunculkan sajian terkenal di Guangdong, Tiongkok, yakni ayam garam (pesak) dengan tema "Tuk Panjang, Sedepa Jadi Sehasta".

Thursday, February 4, 2016

Kompas Edisi Kamis 4 Februari 2016

Kompas Edisi Kamis 4 Februari 2016

Korban Jiwa Terus Meningkat

Sejumlah Daerah Belum Tetapkan DBD sebagai Kejadian Luar Biasa


JAKARTA, KOMPAS — Laporan yang dihimpun dari beberapa rumah sakit di daerah menunjukkan terjadi peningkatan jumlah penderita dan korban jiwa akibat demam berdarah dengue. Meski demikian, pemerintah pusat dan daerah belum memberlakukan kondisi tersebut sebagai kejadian luar biasa.

Laporan dari Bekasi, Jawa Barat, menyebutkan, selama periode Januari hingga Februari, 13 penderita demam berdarah dengue (DBD) meninggal.

Di Kota Bekasi, hingga Rabu (3/2), dinas kesehatan setempat mencatat setidaknya terdapat 203 kasus DBD dengan enam penderita meninggal. Sementara di Kabupaten Bekasi terdapat tujuh penderita DBD meninggal dari 150 kasus.


PASIEN DEMAM BERDARAH

Antre di Kursi Roda dan Dirawat di Selasar


Fajar Ariyanto (16) berbaring miring di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng, Jakarta Barat. Siswa SMP itu menahan sakit di sekujur badannya. Beberapa kali ia muntah. Asupan makanan hanya dipasok dari selang infus yang menempel di tangannya.

"Kami datang sejak Selasa sore, tetapi baru dapat tempat tidur Rabu subuh pukul 04.00. Padahal, anak saya sudah kesakitan," ujar Mulyati (37), ibu Fajar, Rabu (3/2).

Mulyati beberapa kali mengusap dahi anaknya. Ia juga memanggil perawat saat cairan infus tidak lancar mengalir ke lengan anaknya. Ia yang ditemani suaminya terlihat cemas. Baru sekali ini anaknya terkena demam berdarah dengue (DBD).

LITERASI

Minat Baca Buku Terkendala Perilaku Instan


JAKARTA, KOMPAS — Multimedia dinilai memengaruhi perilaku dan minat siswa untuk membaca narasi secara utuh. Siswa cenderung membaca serpihan naskah secara instan melalui situs berita dan blog ketimbang membaca buku secara tuntas.

Upaya sekolah mengadaptasi naskah buku dari versi cetak ke digital pun ternyata tidak serta-merta menggairahkan minat baca siswa terhadap teks yang terstruktur dan sistematis.

Di SMA Negeri 78 Jakarta, misalnya, perpustakaan melakukan digitalisasi sejak 2013. Hal itu memungkinkan siswa dan guru mengakses buku koleksi sekolah dengan komputer jinjing dan telepon pintar. Namun, siswa belum antusias memanfaatkan fasilitas tersebut.

Wednesday, February 3, 2016

Kompas Edisi Rabu 3 Februari 2016

Kompas Edisi Rabu 3 Februari 2016

Darurat Global Hadapi Serangan Virus Zika

WHO: Tidak Perlu Larangan Perjalanan


JAKARTA, KOMPAS — Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Senin (1/2) malam, mengumumkan status darurat global menghadapi serangan virus Zika. Status darurat diberlakukan menyusul besaran dan cepatnya sebaran serangan serta lonjakan angka kasus mikrosefalus atau bayi lahir dengan gangguan perkembangan otak akibat infeksi virus Zika.

Di Brasil, sejak Oktober 2015, diperkirakan ada 4.000 kasus kelahiran bayi dengan mikrosefalus. Meski belum ada bukti ilmiah biang mikrosefalus adalah virus Zika, WHO, berdasarkan rekomendasi para ahli independen, memutuskan darurat global.

Direktur Jenderal WHO Margaret Chan menyebut sebaran virus Zika sebagai kejadian luar biasa dan mensyaratkan respons yang terkoordinasi.

”Sesuai agenda global, kita harus menyikapi seruan WHO itu dengan langkah pencegahan, deteksi dini, dan merespons serangan virus Zika. Ini harus dilakukan secara kolaboratif, dengan mengerahkan seluruh sumber daya,” kata Deputi Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Herawati Sudoyo, di Jakarta, Selasa (2/2).


ASIAN GAMES 2018

Menanti Nasib Sepak Bola dan ”Garuda Muda”


JAKARTA, KOMPAS — Berlarut-larutnya konflik sepak bola di Tanah Air mengancam status keberadaan cabang ini di Asian Games Jakarta-Palembang 2018. Tim nasional sepak bola Indonesia juga turut terancam kehilangan ”panggung” lebih lama di ajang internasional, termasuk dalam pekan olahraga antarnegara Asia tersebut.

Aktivitas tim nasional sepak bola lumpuh setelah terbitnya skors FIFA, Mei 2015. Sanksi tersebut dikeluarkan menyusul pembekuan PSSI oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, yang membuat Indonesia terkucil dari berbagai aktivitas sepak bola internasional.

Apabila konflik itu dibiarkan berlarut-larut, Indonesia terancam hanya menjadi penonton jika sepak bola dipertandingkan di Asian Games 2018. Sejumlah pemain muda Indonesia, seperti Evan Dimas, Maldini Pali, dan Dimas Drajat, kehilangan peluang besar untuk mengibarkan Merah Putih di rumah sendiri.


GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016

Berburu Kesempatan Langka Seumur Hidup


Gerhana matahari total adalah fenomena alam biasa. Menjadi langka dan istimewa karena tidak semua wilayah Bumi dapat menyaksikannya. Rata-rata, gerhana matahari total bisa disaksikan sekali dalam 375 tahun di titik yang sama di muka Bumi.

Lamanya rata-rata perulangan waktu terjadinya gerhana matahari total (GMT) membuat banyak orang berburu gerhana. Perburuan sering kali dilakukan dengan cara yang tidak biasa, mulai dari mendatangi lokasi-lokasi terpencil di berbagai belahan Bumi hingga mengamati gerhana dari ketinggian stratosfer Bumi.

Alasan berburu gerhana pun beragam, mulai dari hanya ingin menyaksikan dan merasakan sensasi perubahan suasana saat piringan Matahari tertutup sepenuhnya oleh piringan Bulan, melakukan berbagai penelitian ilmiah atau membuktikan teori baru, hingga melepaskan hasrat berkelana.

Tuesday, February 2, 2016

Kompas Edisi Selasa 2 Februari 2016

Kompas Edisi Selasa 2 Februari 2016

Kasus DBD Tinggi di Jatim, Jabar, dan Banten

Kejadian Cenderung Meningkat


JAKARTA, KOMPAS — Provinsi Jawa Timur, Jawa Barat, dan Banten, pada Januari 2016 saja, tercatat sebagai provinsi dengan kasus demam berdarah dengue terbanyak di Indonesia. Jumlah kasus DBD diperkirakan masih akan bertambah seiring kondisi hujan dan panas yang terus bergantian.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jawa Timur, ada 1.680 kasus DBD dengan 39 orang meninggal, yang tersebar di lima kabupaten (Jombang, Sumenep, Jember, Banyuwangi, dan Malang). Di Banten, ada 760 kasus DBD dengan 25 orang di antaranya meninggal. Kasus terbanyak di Kabupaten Tangerang (270 kasus, 13 meninggal). Adapun data Dinas Kesehatan Jawa Barat menunjukkan, sepanjang Januari setidaknya tercatat 790 kasus, sedangkan jumlah penderita yang meninggal masih dalam pendataan.

"Hampir semua kabupaten dan kota melaporkan kasus DBD, tetapi terbanyak di Kota Bekasi, Kota Bandung, Kabupaten Bekasi, Indramayu, Bogor, dan Kabupaten Subang dengan 790 kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Alma Lucyati, Senin (1/2), di Bandung.


Indikator

Harga Pangan Perlu Diwaspadai


JAKARTA, KOMPAS — Meski inflasi Januari tahun ini lebih rendah dibandingkan dengan inflasi Januari beberapa tahun lalu, hal itu tidak cukup membawa kabar gembira. Harga pangan masih menjadi penyebab utama inflasi bulan lalu. Untuk itu, harga pangan perlu diwaspadai karena ancaman kenaikan harga pangan masih besar terkait dengan panen padi yang terlambat.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, inflasi pada Januari tahun ini sebesar 0,51. Pada Januari 2014, inflasi mencapai 1,07 dan Januari 2013 sebesar 1,03. Pengecualian pada tahun 2015 terjadi deflasi sebesar 0,24 karena penurunan harga bahan bakar minyak. Inflasi Januari tahun ini disumbang terutama oleh kelompok bahan makanan, seperti daging ayam ras, bawang merah, beras, cabai merah, dan daging sapi. Naiknya harga daging ayam ras 7,23 persen dibandingkan dengan Desember 2015 menyumbang 0,09 persen terhadap inflasi.

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS Adi Lumaksono di Jakarta, Senin (1/2), menyatakan, tata niaga dan efisiensi distribusi menjadi persoalan dasar dalam gejolak inflasi di Indonesia yang tergolong tinggi.


PELATNAS

"Bedol Desa" Penghuni GBK


Renovasi Kompleks Gelora Bung Karno di Senayan, Jakarta, memunculkan problem baru, yakni kebingungan pengurus cabang olahraga yang harus memindahkan lokasi latihan.

Apa daya, barbel di lokasi latihan angkat besi dan samsak di sasana tinju PP Pertina harus "terusir" dari GBK. Pemusatan latihan nasional akuatik juga sulit mencari kolam untuk renang indah. Rumitnya bak bedol desa.

Pelatnas akuatik, seperti dikatakan Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) Heru Purwanto, harus pindah dari GBK pada Mei. "Selain lokasi baru pelatnas, PB PRSI harus mencari kantor baru," katanya.

Monday, February 1, 2016

Kompas Edisi Senin 1 Februari 2016

Kompas Edisi Senin 1 Februari 2016

Keraguan Bayangi Asian Games

Renovasi Berbagai Arena Pertandingan Belum Dilakukan


JAKARTA, KOMPAS — Keraguan membayangi Asian Games Jakarta-Palembang 2018. Hingga Minggu (31/1) belum tampak pembenahan berbagai arena pertandingan. Tak heran, pada Sabtu, Dewan Olimpiade Asia (OCA) mendesak Indonesia bekerja lebih keras membenahi kesiapan arena.

Desakan OCA ini sejalan dengan pemantauan Kompas di sejumlah arena di Jakarta, yang mayoritas belum siap. Beberapa arena Asian Games (AG) 2018 di Jakarta, seperti Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Stadion Akuatik GBK, Velodrom Rawamangun, dan Arena Pacuan Kuda Pulomas, belum dibenahi.

Minimnya kesiapan ini ironis jika melihat penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah AG 2018 sejak September 2014. Artinya, hingga akhir Januari 2016, persiapan Indonesia sudah 16 bulan.


PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR

Indonesia Rentan Masuknya Berbagai Virus


JAKARTA, KOMPAS — Sebagai negara kepulauan, Indonesia rentan terpapar berbagai virus. Selain penemuan virus Zika di Jambi pada 2015, beberapa jenis virus lain, seperti West Nile, masuk ke Indonesia, tetapi belum terpetakan sebarannya. Namun, sistem surveilans sebagai bagian dari proteksi terhadap penyakit menular, terutama disebabkan virus, dinilai masih lemah.

Menurut Deputi Direktur Lembaga Eijkman Herawati Sudoyo di Jakarta, Minggu (31/1), dengan banyaknya pelabuhan dan titik masuk ke Kepulauan Nusantara, Indonesia yang ada di daerah tropis berpotensi mengalami ledakan kasus zoonosis atau penyakit bersumber binatang.

Herawati menambahkan, penemuan virus Zika dan sejumlah virus lain di Indonesia bukan merupakan surveilans yang sistematis untuk memetakan sebaran penyakit zoonosis atau penyakit ditularkan lewat hewan ke manusia atau sebaliknya.


TATA NIAGA

Ketika Garam Asing Diizinkan Masuk


Entah kenapa pemerintah mengizinkan garam impor masuk pasar lokal, sekaligus menghapus harga patokan pemerintah. Kebijakan itu membuat garam rakyat terjun bebas. Semangat petani pun semakin rontok.

Matahari masih merangkak naik saat Kusnawi (36) melangkah cepat di antara tambak garam di Desa Waruduwur, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu (27/1). Dia baru selesai memperbaiki selang pada tambak-tambak ikan bandeng.

Membudidayakan ikan bandeng menjadi pilihan lain Kusnawi saat ini, selain menjadi buruh lepas pada sejumlah pabrik. Aktivitas itu dilakukan selama satu bulan terakhir. Dia meninggalkan tambak garam akibat harga yang merosot tajam.