Monday, November 30, 2015

Kompas Edisi Senin 30 November 2015

Kompas Edisi Senin 30 November 2015

Reklamasi Ubah Wajah Jakarta

Dua Dekade Pro-Kontra Penataan Halaman Depan Ibu Kota


JAKARTA, KOMPAS — Wajah Teluk Jakarta mulai berubah dengan dibangunnya pulau-pulau reklamasi. Namun, pro dan kontra masih terus mengemuka. Sejumlah pihak mendesak pemerintah transparan dan meminta jaminan kepastian ada antisipasi dampak buruk sejak awal.

Perubahan fisik di Teluk Jakarta mulai terjadi tiga tahun lalu. Dengan perahu nelayan, Kompas menelusuri perairan itu, mulai dari perairan Kamal Muara di perbatasan DKI Jakarta dan Kabupaten Tangerang hingga Tanjung Priok, Jakarta Utara, pertengahan November 2015.

Hasilnya, perubahan wajah laut Jakarta benar terasa. Daratan baru hasil reklamasi telah terbentuk di tiga lokasi, yakni di Kamal Muara, Pluit, dan Ancol.

Mayoritas warga Jakarta barangkali belum tahu ada proyek besar di halaman depan kotanya ini. Selain letak proyek-proyek itu di tengah perairan, tak sembarang orang bebas menapaki lokasinya. Petugas keamanan siaga di sejumlah tempat.


ASIAN GAMES

Persiapan Indonesia Baru di "Level Dua"


JAKARTA, KOMPAS — Dewan Olimpiade Asia (OCA) mendesak Pemerintah Republik Indonesia menggenjot persiapan Asian Games 2018, khususnya terkait pengadaan arena dan sarana fisik, seperti wisma atlet. OCA menilai persiapan Indonesia baru berada di "level dua", dari maksimal lima.

"Hal krusial yang dihadapi Indonesia adalah waktu. Saat ini situasinya mencemaskan. Anda bisa saja punya banyak anggaran, tetapi jika tak segera dimulai, uang besar tak bisa menolong. Perlu langkah cepat dan komitmen pemerintah," ujar Direktur Departemen Asian Games OCA Haider Farman, Minggu (29/11), di Jakarta. Tertundanya pengerjaan sarana fisik, ungkap pejabat OCA asal Kuwait itu, juga pernah terjadi di Incheon, Korea Selatan, yang menggelar Asian Games 2014. Apalagi, anggaran Asian Games di Incheon sempat dipangkas.

Namun, keterbatasan anggaran itu mampu ditutupi oleh perencanaan dan koordinasi baik antara Pemerintah Korsel dan otoritas lokal di Incheon. Menurut Haider, arena dan sarana fisik hanya salah satu unsur yang harus disiapkan tuan rumah. Hal lain yang harus siap, antara lain, manajemen panitia, relawan, transportasi, sarana teknologi dan informasi, dan akomodasi panitia.


KELAUTAN

Dialog Bahas Pungutan Hasil Ikan


JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah diminta membuka ruang dialog dengan pengusaha perikanan tangkap untuk menyelesaikan polemik pungutan hasil perikanan. Kenaikan tarif pungutan hasil perikanan untuk perikanan tangkap hingga 1.000 persen menuai penolakan dari pengusaha penangkapan ikan dalam negeri.

Dekan Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor Arif Satria, saat dihubungi di Jakarta, Minggu (29/11), mengemukakan, ruang dialog diperlukan untuk menumbuhkan transparansi antara pemerintah dan pelaku usaha.

Kekisruhan terkait penetapan kenaikan pungutan hasil perikanan (PHP) dinilai tidak perlu terjadi jika pemerintah menjelaskan dasar perhitungan dan pelaku usaha terbuka dengan pelaporan hasil tangkapan.

Sunday, November 29, 2015

Kompas Edisi Minggu 29 November 2015

Kompas Edisi Minggu 29 November 2015

OCA Cemaskan Kesiapan Indonesia


JAKARTA, KOMPAS — Dewan Olimpiade Asia mencemaskan kesiapan Indonesia menggelar pesta olahraga akbar Asian Games yang, menurut rencana, digelar Agustus 2018. OCA akan memantau ketat realisasi renovasi arena, khususnya pembangunan wisma atlet di Kemayoran, yang terus tertunda.

"Itu (persiapan arena dan infrastruktur pendukung Asian Games), terus terang, memang mengkhawatirkan. Ini sebuah acara besar, bukan program kecil. Kami masih percaya, masalah-masalah itu bisa diatasi. Mudah-mudahan tidak terlalu lama karena bisa berdampak besar pada keberlangsungan Asian Games," kata Direktur Departemen Asian Games Dewan Olimpiade Asia (OCA), Haider Farman, di sela-sela Forum Regional OCA, di Jakarta, Sabtu (28/11). 

Indonesia ditunjuk OCA menjadi tuan rumah Asian Games ke-18 menggantikan Vietnam yang mengundurkan diri, sejak September 2014. Namun, hingga kini, renovasi arena tanding di Jakarta dan Palembang, Sumatera Selatan, belum berjalan. Peletakan batu pertama pembangunan Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta, yang seharusnya September lalu, gagal dilakukan dan diundur ke Februari 2016.

LIGA SPANYOL 

Neymar Semakin Bersinar, Barcelona Terus Menggelegar


BARCELONA, SABTU — Neymar Jr semakin bersinar dan membawa Barcelona terus menggelegar di puncak klasemen Liga Spanyol. Neymar mencetak 2 gol dan 1 asis sehingga Barcelona menekuk Real Sociedad dengan skor 4-0, Sabtu (28/11), di Stadion Nou Camp, Barcelona, Spanyol.

Dengan tambahan dua gol, Neymar menjadi pencetak gol terbanyak di Liga Spanyol dengan 14 gol.  Produktivitas penyerang Brasil itu juga melebihi pemain terbaik Eropa tahun ini sekaligus rekan setimnya, Lionel Messi. 

Neymar bersinar saat Messi absen dua bulan karena cedera. Saat Messi kembali ke lapangan, sinar Neymar tidak kunjung redup dan justru kian mengilap. 

KEBINEKAAN 

Merdeka Berbudaya dalam Zapin


Tari dan musik zapin membuktikan bahwa dialog dan pergaulan budaya tumbuh di negeri ini. Zapin yang berasal dari Timur Tengah, direspons oleh seniman di sejumlah daerah menjadi zapin yang mengindonesia. Temu Zapin Nasional di Jakarta, 28-29 November, merayakan kemerdekaan berbudaya itu.

Ekspresi zapin dalam Temu Zapin yang berlangsung di Gedung A Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta, amat beragam, baik dari sisi busana, musik, maupun gerakan. Simak, misalnya, penampilan Zapin Darussalam dari Sumatera Selatan. Penampil zapin, yang digunakan dalam berdakwah ini, mengenakan baju serba putih serta melantunkan lagu-lagu berbahasa Arab. Dengan gerakan-gerakan tenang dan lembut, mereka menari sambil bernyanyi. 

Berbeda dengan penampilan zapin yang dibawakan penari dari Sanggar Permata Ije Jela, Kalimantan Selatan. Dengan pakaian serba merah yang berhias pernak-pernik berkilau, mereka menari secara rancak. Mereka memadukan beberapa gerakan seperti susun sirih, langkah lima, dan buang anak. Gerakan bertempo lamban, sedang, kemudian cepat memukau penonton. 

Saturday, November 28, 2015

Kompas Edisi Sabtu 28 November 2015

Kompas Edisi Sabtu 28 November 2015

Semangat Korporasi Pemenang Sudah Ada

Situasi Sulit Dorong Kompetisi


JAKARTA, KOMPAS — Berbagai peristiwa di dalam negeri, terutama krisis ekonomi 1998, telah mendorong korporasi mencari peluang di luar negeri. Kondisi ini telah memunculkan semangat menjadi korporasi pemenang saat berkompetisi di pasar luar negeri.

Sejumlah eksekutif perusahaan dan Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Rhenald Kasali, yang ditemui dan dihubungi Kompas, Jumat (27/11), mengatakan hal itu ketika dimintai pendapat terkait dengan ajakan Presiden Joko Widodo untuk berani berkompetisi di pasar global. Presiden mengemukakan hal itu saat menjadi pembicara kunci Kompas100 CEO Forum, Kamis lalu.

PT Medco Energi Internasional Tbk, perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang energi, memenangi sejumlah persaingan pengelolaan blok minyak dan gas di luar negeri. Salah satunya yang dimenangi Medco adalah tender kontrak jasa untuk mengoperasikan lapangan minyak Karim Small Fields (KSF) dari Petroleum Development Oman (PDO) di Oman.


KELISTRIKAN LAMPUNG

Diminta Gunakan Energi Alternatif


BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Kendati defisit kelistrikan mulai berkurang, pemadaman bergilir di Lampung diprediksi masih akan terjadi hingga Januari 2016. Pemerintah Provinsi Lampung meminta pelaku industri untuk menghemat dan menggunakan pembangkit alternatif mandiri.

Menurut General Manager PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Distribusi Lampung Irwansyah, di Bandar Lampung, Jumat (27/11), dalam sebulan terakhir Lampung mengalami defisit listrik hingga 220 megawatt (MW). Defisit terjadi karena adanya perbaikan di sejumlah pembangkit.

"Kamis (26/11) malam pembangkit PLTU Sebalang dan PLTU Tarahan sudah beroperasi. Saat ini defisit listrik di Lampung tinggal 18 MW dari total beban puncak 865 MW," katanya.


PELESTARIAN LINGKUNGAN

Menyelamatkan Pulau Bersejarah


Bagi Indonesian Green Traveller, melakukan perjalanan ke destinasi wisata bukan sekadar melancong. Komunitas ini juga membersihkan sampah dan jejak vandalisme di pulau- pulau cagar budaya.

Setya Jodi (24), salah satu anggota Indonesian Green Traveller (IGT), terlihat berdiri di depan tembok di Pulau Cipir yang sudah kusam dan berlumut, Minggu (22/11). Di tembok itu ada banyak jejak vandalisme dari tangan-tangan tak bertanggung jawab.

Berbekal cairan pembersih noda tembok yang dimasukkan ke dalam wadah minuman dan sikat kayu kecil, Jodi telaten membersihkan coretan-coretan itu. Sikat bergagang kayu dicelupkan ke dalam cairan, lalu digosok-gosokkan ke permukaan tembok. Tulisan dan gambar yang mengganggu estetika gedung bekas barak asrama haji itu pun hilang.

Friday, November 27, 2015

Kompas Edisi Jumat 27 November 2015

Kompas Edisi Jumat 27 November 2015

Indonesia Harus Berani Berkompetisi

Kaum Muda Yakin Mampu Bersaing di Pasar Global


JAKARTA, KOMPAS — Kompetisi menjadi keniscayaan dalam kehidupan antarbangsa pada zaman modern ini. Menutup diri dari dunia luar bukanlah solusi. Untuk itu, Indonesia harus meningkatkan daya saing nasional dengan berbagai perbaikan di dalam negeri.

”Visi ke depan adalah visi kompetisi. Tidak ada yang lain. Harus berani. Tidak ada kata yang lain. Sudah enggak bisa ditolak. Tidak bisa kita bilang enggak mau. Enggak mungkin kita berniat menjadi negara tertutup karena ekonomi kita sudah lama terbuka,” kata Presiden Joko Widodo saat berpidato dalam acara Kompas100 CEO Forum di Jakarta, Kamis (26/11).

Acara yang digelar Kompas dan BNI ini mengangkat tema ”Memantapkan Perekonomian Indonesia 2016”. CEO Kompas Gramedia Lilik Oetama, Wakil Direktur Utama BNI Suprajarto, Pemimpin Redaksi Kompas Budiman Tanuredjo, dan sejumlah CEO hadir dalam acara ini.



Infrastruktur Transportasi

Wapres: Percepat Pembangunan Bandara Kulon Progo


YOGYAKARTA, KOMPAS — Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta pembangunan bandar udara di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, dipercepat. Hal ini mendesak dilakukan karena bandara tersebut sangat dibutuhkan untuk mengembangkan perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta. Wapres juga berharap pembangunan fisik bandara di Kulon Progo bisa dimulai tahun depan.

"Kami tadi membahas soal bandara di Kulon Progo, bagaimana agar bisa dipercepat karena kebutuhan akan bandara ini sangat mendesak," kata Wapres Jusuf Kalla seusai bertemu Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sultan Hamengku Buwono X, Kamis (26/11), di kompleks Kantor Gubernur DIY, Yogyakarta.

Seperti diberitakan, pemerintah berencana membangun bandara di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, untuk menggantikan Bandara Internasional Adisutjipto di Kabupaten Sleman, DIY, yang dinilai tidak lagi memadai. Pada 31 Maret 2015, Gubernur DIY menerbitkan Surat Keputusan Nomor 68/KEP/2015 yang menyatakan bandara Kulon Progo akan dibangun di lahan seluas 645,63 hektar di lima desa di Kecamatan Temon.



KESEHATAN

SMS Menyelamatkan Masa Depan Ibu


Perkembangan teknologi informasi dimanfaatkan warga di pelosok Jawa Barat untuk menyelamatkan generasi selanjutnya. Keterbatasan dilawan dengan kepedulian.

Ruangan berukuran 4 meter x 7 meter di sudut kompleks Kantor Desa Citali, Kecamatan Pamulihan, Sumedang, Jawa Barat, kembali bergairah. Kamis (19/11) pagi,bidan Desa Citali, Elis Lala Kamila (37), berkumpul lagi bersama lima rekannya sesama fasilitator layanan Bunda Tektok. Ada data ibu warga Citali yang harus dimasukkan ke pusat data layanan bagi ibu hamil itu.

Dari balik layar komputer,jemari Suhendar (22), salah seorang fasilitator, mulai beraksi. Dipandu Elis, ia menuliskan data melalui kolom yang tersedia. ”Siti Kholiah. Usia kandungan 14 minggu. Pendampingnya adalah Andri, suaminya,” kata Elis seirama dengan ketukan jariSuhendar menekan papan tuts komputer.

Thursday, November 26, 2015

Kompas Edisi Kamis 26 November 2015

Kompas Edisi Kamis 26 November 2015

Data Pangan Tidak Akurat

Ada Dugaan Dipermainkan untuk Justifikasi Keberhasilan Program


JAKARTA, KOMPAS — Badan Pusat Statistik meragukan kualitas data luas panen pangan sebagai basis penghitungan produksi pangan yang dikumpulkan Kementerian Pertanian dan dinas pertanian di daerah. Konflik kepentingan muncul karena data yang dikumpulkan menjadi justifikasi keberhasilan program oleh institusi pengumpul data.

Hal itu terungkap dalam lokakarya wartawan dalam rangka peningkatan pemahaman data pangan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Rabu (25/11), di Jakarta. Lokakarya itu bertema ”Data Pangan sebagai Pijakan Pengambilan Kebijakan”.

Keraguan itu sudah diungkapkan sejak lama oleh beberapa kalangan. Dua bulan lalu, Wakil Presiden Jusuf Kalla mempertanyakan hasil angka ramalan I produksi beras yang mencapai 75,55 juta ton gabah kering giling. Angka ini dinilai terlalu tinggi. Dalam catatan Kompas, setidaknya sejak lima tahun lalu, DPR, pengusaha, dan pengamat meragukan data produksi pangan nasional.


Penembakan Jet Tempur

Turki-Rusia Tidak Ingin Eskalasi Militer


MOSKWA, RABU — Rusia dan Turki, Rabu (25/11), menyatakan sama-sama tidak ingin terjadi eskalasi militer akibat penembakan jet tempur SU-24 Rusia oleh jet tempur F-16 Turki, Selasa lalu. Eskalasi militer hanya akan memperumit upaya internasional memerangi Negara Islam di Irak dan Suriah.

Namun, perang klaim dan kata-kata antara Moskwa dan Ankara masih panas. Rusia menegaskan bakal melancarkan pembalasan ekonomi lewat perdagangan dan pariwisata.

"Kami tidak merencanakan perang terhadap Turki, sikap kami kepada masyarakat Turki tidak berubah," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov kepada wartawan.


Pengungsi Korban Gempa

Mereka Masih Butuh Logistik


Rasa takut selalu menghantui setiap waktu kala melewati malam di Desa Bobanehena, Kecamatan Jailolo, Halmahera Barat, Maluku Utara, satu pekan terakhir. "Teror" gempa yang sudah berlangsung 10 hari itu masih terus mengancam.

Perasaan batin itu selalu menghantui siapa pun yang tinggal di jalur gempa. Selasa (24/11) pukul 23.19 WIT, beberapa pemuda yang duduk di teras rumah posko penanganan bencana Desa Bobanehena serentak berdiri dari kursi. Ada yang mengambil ancang-ancang lari. Tak sampai dua detik, guncangan gempa dengan kekuatan 4,0 skala Richter (SR) pun berhenti.

Kejadian gempa beruntun dengan skala lebih kecil masih terus terjadi. Khawatir terjadi gempa lebih besar, beberapa relawan memilih duduk di jalan raya depan posko.


Wednesday, November 25, 2015

Kompas Edisi Rabu 25 November 2015

Kompas Edisi Rabu 25 November 2015

Guru, Agen Perubahan Bangsa

Kualitas Pendidik Perlu Ditingkatkan


JAKARTA, KOMPAS — Guru adalah agen perubahan. Berkat bimbingan mereka, para tokoh mampu mencapai kesuksesan di berbagai bidang kehidupan. Namun, hingga kini, kualitas pendidik di negeri ini justru masih menjadi persoalan. Perlu terobosan mendasar untuk meningkatkan kualitas guru.

Perayaan Hari Guru Nasional berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (24/11), atau sehari lebih cepat daripada jadwal semestinya, yaitu setiap 25 November. Hadir dalam acara itu Presiden Joko Widodo, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, serta ribuan guru dari sejumlah daerah.

Dalam sambutannya, Presiden mengungkapkan, sebagai pendidik, guru memiliki peran penting tidak hanya di kelas atau saat proses pembelajaran berlangsung, tetapi juga membentuk dan memengaruhi karakter anak atau peserta didiknya. Dengan posisi itu, semestinya guru menanamkan nilai-nilai, seperti etos kerja, kerja keras, kedisiplinan, integritas, optimisme, dan gotong royong, hingga menjadi kebiasaan.


Mahkamah Kehormatan Dewan

Kehormatan Bangsa Jadi Taruhan


JAKARTA, KOMPAS — Kasus dugaan pencatutan nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk minta saham dari PT Freeport Indonesia menjadi momentum bagi Dewan Perwakilan Rakyat untuk berbenah. Mahkamah Kehormatan Dewan menjadi tumpuan untuk menuntaskan kasus yang menjadi sorotan publik dan mempertaruhkan kehormatan bangsa ini.

”Saatnya para elite bangsa ini menjaga kehormatan, kepercayaan, dan tidak melibatkan diri dalam skandal atau kasus-kasus yang bisa mencoreng nama baik Indonesia,” kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir setelah bertemu Wakil Presiden, Selasa (24/11), di Kantor Wapres.

Menurut Haedar, kasus dugaan pencatutan nama Presiden dan Wapres itu, yang pertama kali dibuka Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said, penting segera dituntaskan. Pasalnya, rakyat tidak ingin ada lagi skandal elite yang menurunkan harkat dan martabat bangsa.


HARI GURU NASIONAL

Menjaga Indonesia hingga Pelosok Negeri


Di Kampung Caringin yang terpencil dan sepi, kehadiran negara dirasakan anak bangsa lewat para guru yang mengajar di SD Negeri Caringin, Desa Nangela, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Di dusun yang tak dialiri listrik, tanpa aspal mulus, dan tiada irigasi itu, guru berbakti menjaga negeri. Salah satu sudut dusun, tempat sekolah berdiri, seketika meriah saat anak-anak menyambut kehadiran guru mereka, Sarino (32) dan Riki Sonjaya (30), Jumat (20/11) pagi.

Para murid kemudian melepaskan sandal jepit penuh lumpur, masuk ke kelas, dan duduk manis di ruang kelas sederhana. Riki mengajar anak kelas I dan II membaca dengan beralas matras, sedangkan Sarino mengajar Matematika kelas III, IV, V, dan VI sekaligus. Buku-buku yang sudah tidak bersampul, dengan tepian keriting, dan kumal terbuka di meja.

Di tengah segala keterbatasan, kehadiran Riki dan Sarino merupakan pusat dari sekolah itu. Tak penting lagi bahwa di ruangan tempat Riki mengajar masih tergantung foto Presiden dan Wakil Presiden RI berisi wajah Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla. Di kelas sebelah, tempat Sarino mengajar, sudah tergantung foto wajah Presiden Joko Widodo.

Tuesday, November 24, 2015

Kompas Edisi Selasa 24 November 2015

Kompas Edisi Selasa 24 November 2015

MKD Jangan Main-main

Persoalan Substansial Disingkirkan Masalah Teknis


JAKARTA, KOMPAS —Mahkamah Kehormatan Dewan diharapkan tidak bermain-main dalam memproses dugaan pelanggaran kode etik yang diduga dilakukan Ketua DPR Setya Novanto. Dalam kasus ini, publik menaruh harapan besar kepada MKD.

Namun, rapat pleno MKD, Senin (23/11) di Jakarta, memunculkan sejumlah pertanyaan terkait keseriusan MKD dalam memproses dugaan pelanggaran kode etik yang diadukan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said.

”Perkembangan di MKD sungguh menyedihkan. Sidang MKD berubah menjadi sangat absurd dan artifisial dengan kerancuan nalar karena MKD menampilkan hal-hal yang tidak substansial. MKD telah kehilangan orientasi moral untuk menyelesaikan masalah yang ada secara terhormat,” ujar Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin, Senin.


LAPORAN KEUANGAN

BPK Lengkapi Hasil Pemeriksaan


JAKARTA, KOMPAS — Tim investigasi Badan Pemeriksa Keuangan, Senin (23/11), memeriksa Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terkait Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2014. Pemeriksaan selama hampir sembilan jam sejak pukul 09.30 itu ditempuh untuk melengkapi laporan hasil pemeriksaan sebelumnya yang memuat opini wajar dengan pengecualian.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama Internasional Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Yudi Ramdan Budiman menolak memberi keterangan tentang isi pemeriksaan. Ada 12 anggota tim BPK melakukan audit investigasi atas permintaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). ”BPK diberi waktu 80 hari untuk audit investigasi yang akan berakhir pada 26 November ini,” ujarnya.

Permintaan KPK, kata Yudi, terkait dengan laporan hasil pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta Tahun 2014. Ada sejumlah temuan yang dinilai sebagai masalah karena tidak memenuhi empat kriteria dalam pemeriksaan, yaitu kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi pemerintah, kecukupan informasi laporan keuangan, efektivitas sistem pengendalian intern, dan kepatuhan pada perundang-undangan.


FESTIVAL FILM INDONESIA 2015

”Siti”, Merayakan Kebebasan Perempuan


Festival Film Indonesia 2015 mengumumkan pemenang kategori Film Terbaik, yaitu Siti. Keputusan ini agak mengejutkan lantaran karya itu tidak terlalu booming di pasaran. Namun, jika ditelisik, film ini memang jitu memotret perjuangan perempuan, juga kebebasan pilihannya.

Bertempat di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (23/11) malam, Festival Film Indonesia (FFI) 2015 memilih Siti dari lima unggulan lain. Empat film lain ialah A Copy of My Mind arahan sutradara Joko Anwar, Guru Bangsa Tjokroaminoto (Garin Nugroho), Mencari Hilal (Ismail Basbeth), dan Toba Dreams (Benni Setiawan). Selain memenangi kategori film terbaik, Siti juga mendapat penghargaan untuk Penata Musik Terbaik (Krisna Purna) dan Penulis Skenario Asli Terbaik (Eddie Cahyono).

Siti mengisahkan sosok ibu muda bernama Siti (diperankan Sekar Sari) yang berjuang di tengah kehidupan yang berat. Dia harus mengurus ibu mertua, anaknya yang bernama Bagas (Bintang Timur Widodo), juga suaminya, Bagus (Ibnu Widodo). Bagus lumpuh akibat kecelakaan saat melaut. Menanggung kehidupan mereka semua, Siti pun membanting tulang dengan berjualan peyek jingking pada siang hari di Pantai Parangtritis, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan pemandu karaoke pada malam hari.

Monday, November 23, 2015

Kompas Edisi Senin 23 November 2015

Kompas Edisi Senin 23 November 2015

Kecukupan Guru Masih Semu

Beban Para Guru di Daerah Tertinggal Sangat Berat


JAKARTA, KOMPAS Di atas kertas, Indonesia kelebihan guru. Namun, nyatanya terdapat sekolah yang kekurangan guru, terutama di daerah terpencil dan tertinggal. Di tempat itu beban guru sangat berat. Tak jarang mereka mengajar dua hingga enam kelas sekaligus. Distribusi guru masih menjadi masalah kronis.

Namun, secara nasional, Indonesia mengalami kelebihan guru. Untuk jenjang pendidikan dasar, misalnya, kebutuhan guru sebanyak 492.765 orang di 34 provinsi. Namun, berdasarkan laporan mulai dari tingkat sekolah, kabupaten/kota, hingga provinsi di seluruh Indonesia yang masuk dalam data pokok pendidikan, ada kelebihan 143.729 guru. Data itu tanpa membedakan status guru sebagai pegawai negeri sipil (PNS) atau guru tidak tetap (GTT).

Dipilah lagi berdasarkan laporan kabupaten atau kota, tidak termasuk kabupaten dan kota di Sumatera Utara, daerah yang kekurangan guru mencapai 105 kabupaten/kota, sedangkan 371 kabupaten/kota kelebihan guru. Sebagian kelebihan guru disebabkan keberadaan GTT.


INTEGRASI KAWASAN

Masyarakat ASEAN 2015 Dideklarasikan


KUALA LUMPUR, KOMPAS — Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara memasuki babak baru. Pada Konferensi Tingkat Tinggi Ke-27 ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (22/11), ke-10 pemimpin negara ASEAN mendeklarasikan berdirinya Masyarakat ASEAN 2015 pada 31 Desember. Wartawan Kompas, Wisnu Dewabrata dan Laksana Agung Saputra, melaporkan, deklarasi ditandai penandatanganan Deklarasi Kuala Lumpur 2015 tentang Berdirinya Masyarakat ASEAN dan Deklarasi Kuala Lumpur untuk ASEAN 2025: Maju Bersama-sama.

”ASEAN berkembang pesat melebihi harapan dan aspirasi para pendirinya. Bersama kita buktikan, kita bisa menjadi kawasan kompetitif dan kekuatan di panggung dunia,” ujar Perdana Menteri Malaysia Najib Razak pada penutupan KTT.

Cetak biru Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 meliputi empat aspek, yakni pasar tunggal dan basis produksi tunggal, kawasan ekonomi yang berdaya saing, pembangunan ekonomi yang merata, dan integrasi ke dalam ekonomi global. Cetak biru itu disiapkan sejak 2007 dan telah mencapai 92 persen. Target yang belum tercapai pada 31 Desember 2015 dialihkan dalam cetak biru MEA 2025.


GURU-GURU PIONIR

Mereka Berjibaku di Pedalaman Papua


”Saya takut melihat murid-murid. Mereka pun takut melihat saya,” kata Kuncahyo (51), seorang guru, sambil tergelak saat mengisahkan pengalaman pertama kali menginjakkan kaki di Papua untuk menjadi guru sekolah dasar.

Kuncahyo adalah salah satu dari 715 guru muda dari Jawa Timur yang khusus didatangkan Gubernur Irian Jaya (saat itu) Izaac Hindom tahun 1985. Mereka disebar ke sejumlah sekolah di pedalaman Papua untuk mendidik anak-anak.

Senin (16/11) siang itu, Kuncahyo duduk di ruang tamu rumahnya di Nabire, Papua, ditemani Sugeng, sesama guru dari Jatim. Mereka mengenang, tahun 1985 itu, rata-rata baru satu tahun lulus dari sekolah pendidikan guru. Mereka berusia 20-21 tahun.

Sunday, November 22, 2015

Kompas Edisi Minggu 22 November 2015

Kompas Edisi Minggu 22 November 2015

Belgia Bersiaga Penuh

Kecaman pada Terorisme Tandai Pembukaan KTT ASEAN


BRUSSELS, SABTU — Seminggu setelah serangan teror di Paris, Perancis, kewaspadaan tinggi terus diterapkan di Eropa untuk menghadapi kemungkinan ancaman serangan kelompok radikal. Belgia, Sabtu (21/11), menaikkan siaga teror ke tingkat tertinggi.

Perdana Menteri Belgia Charles Michel mengatakan, keputusan untuk menaikkan siaga teror ke tingkat tertinggi di Brussels berhubungan dengan ancaman serangan yang akan dilakukan dalam waktu dekat. Konsekuensi dari kenaikan siaga teror itu, Brussels menutup sistem kereta bawah tanah, membatalkan acara-acara publik, dan mendesak warga menjauhi area-area yang ramai.

”Hal ini terjadi karena ada ancaman serangan yang dilakukan individu-individu dengan bahan peledak dan senjata di beberapa lokasi di ibu kota,” kata Michel.

Pusat krisis nasional Belgia menambahkan, bandar udara di Brussels yang terletak di luar batas kota dan daerah pinggiran Vilvoorde yang banyak dihuni imigran juga dikenai tingkat siaga teror tertinggi. Konser yang menampilkan penyanyi rock kelahiran Belgia, Johnny Hallyday, pun dibatalkan.


MAHKAMAH KEHORMATAN DEWAN

Dorongan Sidang Terbuka Menguat


JAKARTA, KOMPAS — Dorongan agar Mahkamah Kehormatan Dewan menggelar sidang secara terbuka atas dugaan pelanggaran kode etik oleh Ketua DPR Setya Novanto terus menguat. Tidak hanya masyarakat, sejumlah kalangan di Parlemen pun menginginkan sidang digelar secara terbuka agar publik dapat ikut mengawasi.

Sidang terbuka MKD akan menekan potensi intervensi dalam proses persidangan dan pengambilan putusan. Dorongan agar MKD melakukan sidang terbuka juga menjadi topik di media sosial. Dari pantauan di Jakarta, Sabtu (21/11), kampanye mendorong sidang terbuka MKD muncul di media sosial Twitter dengan tagar #SidangTerbukaMKD.

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya melalui akun @yunartowijaya mengatakan, ”Daripada berpolemik dan adu kuat di panggung belakang, urusan SN (Setya Novanto), sidang MKD dibuka sajalah, biar ketahuan siapa yang bohong”.


PERFILMAN

Ajak Teman biar Bisa ”Nonton” Bioskop...


Festival Film Indonesia 2015 akan memuncak Senin (23/11) besok di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Tangerang, Banten. Di tengah meriahnya hajatan itu, mohon diingat, rakyat di daerah belum semuanya bisa ”nonton” film karena tidak ada gedung bioskop. Di Padang cuma ada dua gedung bioskop.

Punya uang dan punya waktu luang, serta ada jadwal tayang, belum tentu dapat menonton bioskop di Padang, Sumatera Barat. Sebab, jika jumlah penonton kurang, bioskop batal putar film. Penonton pun bersiasat mengumpulkan teman agar dapat nonton.

Seperti pada Kamis (12/11), Wahyu (19) mengajak serta dua rekannya, Harmon (18) dan Faiz (18), untuk menonton bersama film yang sudah mereka tunggu-tunggu, Spectre. Wahyu ingin melihat aksi James Bond yang dibintangi Daniel Craig itu setelah menyimak testimoni penonton lewat Twitter dan Facebook. Kebetulan film itu sepekan lebih awal diputar di Jakarta dan beberapa kota besar lain. Jadwal premiere di Raya Theatre, Padang, jatuh pada Kamis.

Saturday, November 21, 2015

Kompas Edisi Sabtu 21 November 2015

Kompas Edisi Sabtu 21 November 2015

Antisipasi Aksi Teror Diperkuat

Pengamanan Tertutup Dilakukan


JAKARTA, KOMPAS — Badan Nasional Penanggulangan Terorisme memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak untuk mengantisipasi potensi aksi teror. BNPT juga memprioritaskan pengamanan lokasi yang rentan menjadi sasaran aksi teror menjelang akhir tahun 2015.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal Saud Usman Nasution mengatakan, prioritas pengamanan antara lain tempat ibadah, tempat hiburan, hotel, pusat keramaian, dan permukiman.

”Pengamanan ini melibatkan mulai dari otoritas keamanan, pemerintah daerah, hingga rukun tetangga,” kata Saud di Jakarta, Jumat (20/11). Peningkatan keamanan ini sebagai langkah antisipasi setelah merebaknya aksi teror di sejumlah negara, termasuk di Paris, Perancis.


TERORISME

NIIS Kampanyekan Serangan Global


BAMAKO, JUMAT — Dalam dua minggu terakhir, dunia telah berubah menjadi arena serangan teror dari kelompok ekstremis. Insiden terbaru terjadi pada Jumat (20/11) ketika sejumlah orang bersenjata menyerbu Hotel Radisson Blu di Bamako, Mali.

Penyerang sempat menyandera hingga 170 tamu dan karyawan hotel sebelum pasukan keamanan menyerbu hotel. Setelah terjadi baku tembak sengit, akhirnya drama penyanderaan itu berakhir. Sebanyak 18 orang tewas, termasuk seorang anggota parlemen daerah Wallonia, Belgia.

Serangan di Mali terjadi setelah serangkaian serangan teror di sejumlah negara. Pada 12 November, di Lebanon, dua orang meledakkan diri di Beirut selatan. Peristiwa itu menewaskan 43 orang dan melukai 239 lainnya.


FFI

Wajah Indonesia dalam Film Kita...


Jika Anda percaya bahwa film merupakan refleksi dari zaman ketika film itu dibuat, menarik menyimak film-film yang menjadi unggulan film terbaik Festival Film Indonesia 2015. Film-film tersebut seperti mengingatkan kita pada wajah sebuah Indonesia hari ini.

Hasil FFI 2015 akan diumumkan pada Senin (23/11) di Indonesia Convention Exhibition, Tangerang, Banten. Ada lima unggulan film terbaik, yaitu A Copy ofMy Mind arahan sutradara Joko Anwar, Guru Bangsa Tjokroaminoto (Garin Nugroho), Mencari Hilal (Ismail Basbeth), Siti (Eddie Cahyono), dan Toba Dreams (Benni Setiawan). Semua film tersebut berakar dari kehidupan di negeri ini. Film bicara tentang persoalan bangsa ini serta menyorot polah manusia-manusia di negeri ini.

Coba simak Mencari Hilal yang dengan jujur, terbuka, bicara tentang manusia-manusia yang mungkin sering dijumpai di sekitar kita. Tokoh Pak Mahmud, misalnya, yang diperankan dengan meyakinkan oleh aktor kawakan Deddy Sutomo, adalah tokoh jujur, lurus, dan saleh. Ia menjalani hidup sesuai prinsip-prinsip ajaran yang dianutnya, termasuk dalam urusan berdagang dan menentukan awal puasa.

Friday, November 20, 2015

Kompas Edisi Jumat 20 November 2015

Kompas Edisi Jumat 20 November 2015

Publik Geram Ingin Dituntaskan

Berbahaya, Mendiamkan Kasus Pencatutan Nama


JAKARTA, KOMPAS — Berbagai petisi dan ungkapan kekesalan bermunculan di dunia maya. Isinya menggambarkan kegeraman publik dan keinginan agar kasus politisi yang diduga mencatut nama Presiden dan Wapres untuk minta saham dari PT Freeport Indonesia segera dituntaskan.

Namun, hingga saat ini, Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) belum menentukan kapan akan menyelesaikan kasus ini. MKD baru menargetkan sebelum masa sidang II-2015-2016 berakhir pada 19 Desember sudah memanggil pengadu, teradu, dan pihak terkait lain.

Padahal, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said sudah menyerahkan rekaman dan transkrip pembicaraan pertemuan pada 8 Juni 2015. Pertemuan itu antara Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (FI) Maroef Sjamsoeddin, Ketua DPR Setya Novanto, dan pengusaha minyak Muhammad Riza Chalid.



PERANCIS

Abaaoud Terduga Dalang Teror Tewas


PARIS, KAMIS — Kantor Kejaksaan Perancis, Kamis (19/11), memastikan, pria yang ditembak mati polisi dalam penggerebekan di Saint-Denis, pinggiran Paris, Perancis, sehari sebelumnya, adalah Abdelhamid Abaaoud. Ia merupakan terduga dalang serangan teror di Paris, Jumat lalu, yang menyebabkan sedikitnya 129 orang tewas dan 349 orang terluka.

”Abaaoud telah diidentifikasi secara resmi,” ungkap kantor Kejaksaan Perancis.

Perdana Menteri Perancis Manuel Valls memuji polisi yang berhasil menewaskan Abaaoud. ”Kita mengetahui bahwa Abaaoud, dalang dari serangan itu—atau satu dari banyak dalang karena kita harus hati-hati dan kita mengetahui ada banyak ancaman—termasuk di antara yang tewas,” kata Valls.

Proses identifikasi jasad Abaaoud dilakukan segera setelah penembakan pada Rabu siang. Kepastian itu berdasarkan data sidik jari dan DNA.

Abaaoud adalah satu dari dua orang yang tewas dalam operasi penggerebekan yang dilakukan di apartemen dekat Stadion Stade de France, Paris, Rabu.



KOMODITAS

Kopi Liberika, Khas Aroma Gambut


Kopi bubuk, gelas kecil, dan termos air panas kini selalu tersaji di meja ruang tamu Supardi (63). Saat tamu berkunjung untuk melihat pengolahan kopi di belakang rumahnya, petani kopi itu terlebih dulu mempersilakan mereka duduk, menyeduh minuman sesuai selera.

”Bedakan rasanya. Ini mungkin satu-satunya di dunia. Kopi dari rawa gambut,” ujarnya tersenyum, Jumat (13/11).

Para tamu ikut tertawa. Namun, tangan mereka cekatan membuka stoples berisi bubuk kopi yang baru selesai dimasak dan digiling. Mereka lalu bergantian menyeduhnya dengan air panas, seolah ingin segera menjawab rasa penasaran akan rasa dan aroma kopi itu.

”Mmm... terasa agak kelat dan ada aroma gambutnya,” komentar Ipet (38) seusai menyeruput minuman.

Thursday, November 19, 2015

Kompas Edisi Kamis 19 November 2015

Kompas Edisi Kamis 19 November 2015

Langkah Cepat MKD Ditunggu

Luhut Pandjaitan Temui Presiden Joko Widodo


JAKARTA, KOMPAS — Mahkamah Kehormatan Dewan sudah dapat menindaklanjuti laporan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said terkait dugaan pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden untuk meminta sesuatu dari PT Freeport Indonesia.

 Hal ini karena Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), Rabu (18/11), telah menerima rekaman pembicaraan pertemuan 8 Juni 2015. Pertemuan itu antara Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (FI) Maroef Sjamsoeddin, Ketua DPR Setya Novanto, dan pengusaha minyak Muhammad Riza Chalid.

Setya, saat ditemui pers semalam, mengakui pernah dua kali mengadakan pertemuan dengan Muhammad Riza Chalid dan Maroef Sjamsoeddin. Pertemuan pertama pada 27 April 2015. ”Dia (Maroef) mengharapkan mendapat jaminan kelanjutan operasi PT Freeport Indonesia sampai tahun 2041. Dalam pertemuan itu, teman saya, Riza Chalid, bicara ada hal yang harus hati-hati,” katanya.



SATU TAHUN PEMERINTAHAN BASUKI

Kekusutan Ibu Kota Mulai Diurai


JAKARTA, KOMPAS — Sebagai ibu kota negara, Jakarta memiliki berbagai masalah berskala luar biasa. Kemacetan yang masif, penumpukan sampah, berbelitnya perizinan, dan rendahnya kualitas layanan publik menjadi menu sehari-hari yang harus ditangani para pemimpin Jakarta. Namun, persoalan itu mulai mendapat titik terang penanganan, sebagaimana tecermin dari penilaian positif publik terhadap kinerja Gubernur Basuki Tjahaja Purnama dan Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat satu tahun terakhir.

Penilaian terhadap kepemimpinan Basuki-Djarot terekam dalam jajak pendapat yang dilakukan Litbang Kompas, dua pekan lalu. Mayoritas publik Jakarta menyatakan puas terhadap kepemimpinan Basuki-Djarot dalam berbagai aspek persoalan yang dihadapi Jakarta.

Di tangan kedua pemimpin itu, Jakarta dinilai semakin baik. Tingkat keyakinan akan kepemimpinan Basuki dalam menyelesaikan berbagai persoalan ke depan juga tinggi.

Sebanyak 83 persen dari 544 responden menyatakan puas terhadap kepemimpinan Basuki-Djarot. Tujuh dari setiap 10 responden mengatakan, pengelolaan Jakarta semakin baik. Selain itu, lebih dari separuh (66 persen) responden yakin duet Basuki-Djarot akan mampu memecahkan masalah kemacetan dan banjir yang menjadi problem kronis Jakarta.



WUSHU

Kontingen Merah Putih Lampaui Target


JAKARTA, KOMPAS — Hasil membanggakan diraih tim wushu Indonesia dalam Kejuaraan Dunia Wushu 2015 di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, yang berakhir Rabu (18/11). Kontingen Merah Putih meraih tujuh medali emas, melampaui target Pengurus Besar Wushu Indonesia yang menetapkan perolehan satu medali emas.

Hingga hari terakhir kejuaraan, pendekar wushu Merah Putih mengemas 7 emas, 3 perak, dan 6 perunggu. Indonesia menempati posisi kedua klasemen perolehan medali. Tiongkok tak terbendung dan mantap di puncak klasemen dengan 14 emas dan 1 perak.

Sebelum kejuaraan, Pengurus Besar Wushu Indonesia (PBWI) menargetkan perbaikan peringkat tim Indonesia dari posisi saat Kejuaraan Dunia 2013 di Kuala Lumpur, Malaysia. Ketika itu, Indonesia berada di peringkat ke-11 dengan 1 medali emas, 1 perak, dan 3 perunggu.

Wednesday, November 18, 2015

Kompas Rabu 18 November 2015

Kompas Kamis 18 November 2015

Presiden Memiliki Bukti

KPK Siap Usut Kasus Freeport


JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo telah mengetahui dan memiliki bukti adanya sejumlah orang yang diduga menggunakan namanya untuk meminta sesuatu dari PT Freeport Indonesia. Presiden juga sudah mengetahui duduk persoalan yang sebenarnya dalam kasus ini.

Presiden telah mendengarkan rekaman dan membaca transkrip pembicaraan dalam kasus ini. Presiden tahu ada beberapa nama, termasuk menteri anggota kabinetnya, yang disebut dalam transkrip pembicaraan itu.

Kini, menurut Sekretaris Kabinet Pramono Anung, menjadi kewenangan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) untuk memanggil sejumlah nama yang disebut dalam transkrip tersebut. ”Urusan nanti memanggil atau tidak memanggil menteri (yang disebut dalam transkrip pembicaraan) itu, Presiden mempunyai kebijakan,” kata Pramono.


KAPAL TENGGELAM

Bangkai KM Wihan Dipindahkan


SURABAYA, KOMPAS — Kapal Motor Wihan Sejahtera yang tenggelam di perairan Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur, perlu segera dipindahkan agar tidak mengganggu lalu lintas pelayaran kapal lain. Kapal itu hingga kini belum menyentuh dasar laut sehingga bisa terseret arus.

Kondisi ini diketahui setelah tim Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak memantau lokasi tenggelamnya kapal itu, Selasa (17/11). "Kami berharap segera menggeser kapal itu sementara dalam dua atau tiga hari ini," kata Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Rudiana.

KM Wihan Sejahtera rute Surabaya-Labuan Bajo-Ende (Flores) tenggelam di perairan Teluk Lamong, Senin pagi, karena lunas kapal bocor. Data manifes penumpang yang tidak akurat menyebabkan jumlah penumpang selalu berubah. Senin petang tercatat 179 penumpang, tetapi Selasa siang menjadi 212 penumpang, termasuk kru kapal sebanyak 25 orang. Semuanya selamat.


ANTISIPASI BANJIR

Rasa Lebih Tenang Kala Hujan Menyapa


Hujan baru saja menyapa ibu kota Jakarta. Namun, curahnya segera mengirimkan pesan waspada. Bendung Katulampa mendadak siaga satu, pertanda bagi warga pinggiran Sungai Ciliwung. Namun, sebagian warga merasa lebih tenang. Katanya, infrastruktur lebih baik.

Keluar dari kapal pengeruk lumpur, Parman (33) bergegas naik ke daratan. Di bawah pohon di pinggiran Waduk Pluit, Jakarta Utara, ia melepas lelah, Selasa (17/11).

Sejumlah alat berat segera ditepikan. Ada backhoe, kapal penyapu sampah perairan, kapal pencacah eceng gondok, dan penyedot lumpur. Permukaan waduk relatif bersih. Petugas beristirahat siang di Taman Kota Waduk Pluit.

Parman mengobrol dengan Dongan (42), teman sesama petugas harian lepas Dinas Kebersihan DKI Jakarta sekaligus operator alat berat perairan. ”Baru setahun terakhir bisa kerja tenang. Alat kerja komplet, canggih-canggih, pompa air dan pasokan listrik terjamin,” ungkapnya.

Monday, November 16, 2015

Kompas Edisi Senin 16 November 2015

Kompas Edisi Senin 16 November 2015

Pelaku Terbagi atas Tiga Tim

Pemimpin Dunia Serukan Bersatu Melawan Terorisme


PARIS, MINGGU — Kepolisian Perancis meyakini, pelaku serangan teror yang menewaskan 129 orang di tujuh tempat di Paris terdiri atas tiga tim. Setiap anggota memakai rompi anti peluru, senapan serbu, dan bahan peledak. Diperkirakan pula ada terduga teroris yang masuk Eropa sebagai migran atau pengungsi.

Minggu (15/11), seorang penyerang diidentifikasi sebagai Omar Ismail Mostefai (29), warga Paris. Jaksa Perancis, Francois Molins, mengonfirmasi, tujuh penyerang tewas, bukan delapan seperti dikabarkan sebelumnya. Seorang di antaranya tercatat sebagai migran asal Suriah.

Keterangan jaksa merujuk pada penemuan satu paspor Suriah dekat jasad salah satu penyerang. Dari sidik jarinya diketahui, dia adalah pengungsi yang terdaftar masuk Eropa di Yunani. "Kami mengonfirmasi, pemegang paspor itu masuk melalui Pulau Leros, Yunani, pada 3 Oktober. Di sana, ia terdaftar di bawah peraturan Uni Eropa," kata Menteri Perlindungan Warga Yunani Nikos Toskas.


TAMBANG LIAR

Merkuri Dipasok dari Seram


AMBON, KOMPAS — Sebagian zat merkuri yang digunakan untuk memisahkan emas hasil penambangan liar di Gunung Botak, Kabupaten Buru, Maluku, dipasok dari Pulau Seram, tak jauh dari Buru. Di Seram, tepatnya di antara Negeri Luhu dan Negeri Iha, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat, terdapat tambang liar batu sinabar yang memiliki kandungan merkuri 20-80 persen.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Seram Bagian Barat Alvin Tuasun, yang dihubungi Minggu (15/11), mengatakan, tambang liar batu sinabar baru beroperasi awal 2014. Kini, ada 2.000 petambang. Selain warga setempat, ada juga dari luar daerah, yang sebelumnya menambang emas di Gunung Botak.

Batu sinabar diolah di sekitar lokasi tambang menjadi merkuri. Ada petambang yang menjual batu sinabar kepada pengepul guna dibawa ke Pulau Buru atau Ambon untuk diolah. Waktu tempuh lokasi tambang sinabar dengan Pulau Buru sekitar lima jam dengan perahu cepat.


PETANI KARET

Mimpi Indah Itu Buyar Dihantam Harga


Mimpi Misyanto (55) mengajak istri dan anak-anaknya berkeliling kampung dengan mobil pribadi pupus di ujung getah karet. Kebun seluas satu hektar warisan keluarga yang ia tanami 1.000 batang karet tak menuai untung karena anjloknya harga jual.

Sejak satu tahun lalu, ia tak lagi sibuk menyayat batang pohon karet, lalu mengumpulkan getahnya dalam batok kelapa. Ia juga tak pernah lagi menyemprotkan pestisida untuk mematikan rumput liar yang tumbuh di antara pohon karet miliknya.

Dulu, Misyanto rutin membeli pupuk tanaman agar pohon karet yang ia rawat sejak tujuh tahun lalu lekas tumbuh besar. Saat memutuskan menebang sekitar 500 batang pohon kelapa dan menggantinya dengan tanaman karet, Misyanto memiliki mimpi besar.

Sunday, November 15, 2015

Kompas Edisi Minggu 15 November 2015

Kompas Edisi Minggu 15 November 2015

Mimpi Buruk Perancis Menjadi Kenyataan

Dunia Bersatu Mengecam Serangan Teror di Paris


PARIS, SABTU — Mimpi buruk yang dikhawatirkan badan anti teror Perancis menjadi kenyataan. Serangan bersenjata secara simultan di sejumlah lokasi mengguncang Paris, Jumat (13/11) malam. Presiden Perancis Francois Hollande menyatakan perang terhadap Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS), yang mengklaim serangan berdarah tersebut.

 Tak kurang dari 128 orang tewas akibat rangkaian serangan di rumah makan, bar, stadion sepak bola, sejumlah tempat yang ramai dikunjungi warga pada akhir pekan. Serangan teror terburuk di Paris ini membuat Hollande mengumumkan status darurat dan menutup perbatasan. Hollande juga menyatakan tiga hari berkabung nasional.

”Ini adalah kejadian horor,” ujar Hollande kepada media, Sabtu (14/11) dini hari, di depan gedung pertunjukan Bataclan, salah satu lokasi serangan yang paling banyak menelan korban. Disebutkan, serangan-serangan itu dipersiapkan dengan baik, terorganisasi, dan direncanakan oleh pihak-pihak di luar negeri, dan dibantu orang dari dalam Perancis.


Teror di PARIS

Kemanusiaan di Tengah Kengerian Sebuah Kota


 Teror datang diam-diam ke kota Paris, lalu mengejutkan warganya dengan kengerian, Jumat (13/11) malam. Serangkaian serangan dengan senapan mesin dan bahan peledak menewaskan tak kurang dari 128 orang. Ratusan orang cedera dan puluhan di antaranya kritis.

Menghadapi rentetan serangan itu, transportasi umum dihentikan pihak berwenang. Jalur 3, 5, 8, 9, dan 11 kereta bawah tanah Paris dihentikan, membuat banyak orang telantar, tak bisa pulang, saat sebagian warga di ibu kota Perancis itu menghabiskan malam di restoran, bar, dan gedung pertunjukan.

Dalam kengerian malam itu, tetap ada orang yang memikirkan bagaimana sedapat mungkin membantu sesama. Tak lama setelah berita mengenai serangan itu beredar di dunia maya, pengguna media sosial memunculkan tagar #PorteOuverte (pintu terbuka). Tagar itu untuk mengorganisasikan tempat menginap bagi mereka yang tak bisa pulang, terutama di Distrik (Arrondissement) ke-10 dan ke-11, tempat serangan terjadi.



KEHIDUPAN

Korea, Ginseng, dan Kesabaran Menanam


Sampai jauh tengah malam lampu-lampu di sebagian besar gedung di kota Seoul tetap menyala. Itu pertanda banyak pekerja yang belum pulang. Kerja keras dan lebih keras lagi telah membawa Korea Selatan menjadi kekuatan ekonomi terbesar keempat di dunia. Ketekunan itu berakar dari kesabaran yang merebak harum dari tumbuhan ginseng di pedesaan….

 Ginseng di Korea telah menjadi ikon negara. Akar tanaman dewa ini bahkan telah resmi menjadi cendera mata negara yang diberikan kepada tamu kehormatan. Mereka yang pernah menerima ginseng ini, antara lain, adalah Presiden Tiongkok Xi Jinping, Ratu Elizabeth II dari Inggris, Presiden Perancis Francois Mitterrand, dan Paus Yohanes Paulus II. Biasanya, kaleng ginseng yang bertuliskan Cheong Kwan Jang itu berisi 14 akar ginseng merah yang usianya lebih dari 10 tahun. Cheong Kwan Jang adalah perusahaan terbesar yang mengolah ginseng air (basah) menjadi ginseng merah selama ratusan tahun. Pabrik mereka di Buyeo City, kira-kira dua jam perjalanan dari Seoul, setidaknya memproduksi 8.000 ton ginseng merah per tiga bulan masa produksi.

”Ginseng telah menjadi kebanggaan bangsa Korea karena itu simbol kerja keras dan tanda bakti di sini,” tutur Jin-taek Ahn, Manager Department Public Relations Korea Ginseng Corp, dalam perjalanan dari Seoul menuju Yeoju City, akhir Oktober 2015 . Kami menuju Desa Seowon-li, dekat Yeoju, di mana seorang petani bernama Kang Pyung-hwan, akan memanen ginseng. Tak mudah menghadiri acara panen ginseng. Petani percaya mitos, hasil panen bisa jelek kalau dihadiri orang luar.

Saturday, November 14, 2015

Kompas, Edisi, Sabtu, 14 November 2015

Kompas Edisi Sabtu 14 November 2015

Perintah Tinggalkan Tambang Diabaikan

Penggalian Bahan Merkuri Marak


MAKASSAR, KOMPAS — Aktivitas penambangan emas di Gunung Botak, Kabupaten Buru, Maluku, hingga Jumat (13/11), masih berlangsung. Sebagian petambang masih bertahan di areal pertambangan meski pemerintah yang didukung TNI dan Polri mengancam akan menindak tegas para petambang yang membandel.

Sesuai kesepakatan bersama para pemangku kepentingan di sana, pada Sabtu ini aparat TNI dan Polri melakukan penyisiran, sekaligus penindakan hukum, kepada petambang yang masih melawan. Sosialisasi sudah dilakukan kepada petambang.

Penutupan itu merupakan perintah Gubernur Maluku Said Assagaff dan Presiden Joko Widodo ketika berkunjung ke Pulau Buru, Mei lalu.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Buru Masri, yang dihubungi dari Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat, mengatakan, lebih dari 50 persen petambang sudah meninggalkan Gunung Botak dan sekitarnya.


KEBAKARAN HUTAN-LAHAN

Korporasi Wajib Pulihkan Gambut


JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah berencana memulihkan ekosistem rawa gambut dalam lima tahun ke depan untuk mencegah berulangnya kebakaran hutan dan lahan. Namun, itu tidak berarti menghilangkan tanggung jawab perusahaan pemegang konsesi di lahan gambut. Korporasi tetap wajib menjaga lahan konsesinya, termasuk memulihkan gambut yang terbakar.

Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan, pemerintah berkomitmen menyediakan dana pemulihan ekosistem gambut guna mengembalikan fungsinya. Kor- porasi juga diminta melakukan itu.

”Dana hasil hutan atau kebun jangan hanya disimpan di Singapura, tetapi dikembalikan ke alam yang telah menghasilkan demi keberlanjutan,” kata Wapres Kalla sebelum membuka International Experts Roundtable Discussion bertema ”Solusi Jangka Panjang Krisis Kebakaran dan Asap di Indonesia dengan Fokus Pengelolaan Lahan Gambut Berkelanjutan” di Jakarta, Jumat (13/11).



Kesejahteraan Petani

Cerdas Membangun Pasar Sendiri


Petani dari pelosok kampung Jawa Barat seperti memberi pesan akan pentingnya inovasi dan kesederhanaan rantai pasar bagi kelangsungan ekonomi. Harapan besar itu bisa jadi akan menjadi sia-sia jika dibiarkan begitu saja.

Tepat pukul 12.00, tomat-tomat hibrida merah itu melayang mewarnai langit mendung Kampung Cikareumbi, Desa Cikidang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (3/11). Para pelakunya ”kesatria” berbaju pangsi bertameng bambu, peserta acara Hajat Lembur Hajat Buruan Perang Tomat.

Tak sampai 15 menit, bau asam tomat busuk yang hancur di kepala dan tubuh pesertanya menyeruak ke udara. Tidak ada emosi kemarahan meski kadang hantaman tomat menyakitkan. Mereka saling balas. Tidak hanya tomat, mereka juga melempar senyum tawa riang.

Friday, November 13, 2015

Kompas, Jumat, 13 November 2015

Kompas Edisi Jumat 13 November 2015

Tunda Penerbitan Paket Baru

Pemerintah Perlu Lakukan Evaluasi agar Optimal


JAKARTA, KOMPAS — Pemantauan dan evaluasi wajib dilakukan untuk menilai efektivitas atas target yang ingin dicapai melalui paket kebijakan ekonomi. Pemerintah hendaknya tidak mengeluarkan paket kebijakan baru apabila hasil pemantauan dan evaluasi belum keluar.

Apalagi, jika hasil evaluasi dan pemantauan menyatakan pelaksanaan deregulasi dan reformasi birokrasi tidak memuaskan.

”Perekonomian akan berjalan dengan baik jika pembuat paket tahu skenario dan strategi implementasi bagi pelaksananya. Jika kondisi birokrasi masih seperti saat ini, tak ada gunanya sekalipun dikeluarkan 100 paket kebijakan,” kata Guru Besar Manajemen dan Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada Agus Dwiyanto, Kamis (12/11).

Menurut Agus, pemerintah, dalam hal ini Presiden Joko Widodo, mesti tegas memantau sekaligus mengevaluasi paket-paket kebijakan yang sudah diluncurkan.



Tambang Liar

Kewibawaan Negara Dipertaruhkan di Gunung Botak


NAMLEA, KOMPAS — Tenggat yang diberikan kepada para petambang dan pengelola material tambang untuk meninggalkan lokasi tambang liar di Gunung Botak, Kabupaten Buru, Maluku, berakhir hari ini, Jumat (13/11). Mulai Sabtu, aparat keamanan akan melakukan penegakan hukum terhadap mereka yang masih beraktivitas.

Ketua Lembaga Kalesang Lingkungan Maluku Costansius Kolatfeka, Kamis, mengingatkan, wibawa negara dipertaruhkan dalam penertiban kali ini. Pasalnya, hal yang sama sudah dilakukan 25 kali. Namun, setelah penertiban, aktivitas kembali berulang seolah negara tidak dihargai oleh petambang atau pihak yang memiliki kepentingan dengan tambang itu. Padahal, penutupan pernah disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke Pulau Buru.

Pemerintah daerah yang didukung TNI/Polri diminta tidak main-main dengan perintah tersebut. ”Mau jadi apa kalau perintah Bapak Presiden saja tidak dituruti oleh orang-orang di daerah. Presiden adalah simbol negara dan semua yang ada di bawahnya harus tunduk,” katanya.



Dokter Internsip

Andra Pergi Mengabdi dan Tak Kembali Lagi


 Suasana duka menyelimuti keluarga pasangan Agustinus Mujianto (57) dan Fransiska Ristansia (50), Kamis (12/11) malam, atas meninggalnya Dionisius Giri Samudra atau Andra (24), anaknya, saat bertugas sebagai dokter internsip di Rumah Sakit Cendrawasih, Kabupaten Dobo, Kepulauan Aru, Maluku.

Dokter lulusan Universitas Hasanuddin, Makassar, Maret 2015, itu mengembuskan napas terakhir. Ia menderita demam tinggi yang berujung munculnya campak dan virus yang menyerang hingga ke otak.

Saat ini rombongan yang membawa jenazah sudah berada di Rumah Sakit Tual. Jenazah disemayamkan di rumah duka rumah sakit itu. Diperkirakan Jumat (13/11), sekitar pukul 10.00, rombongan tiba di Bandara Soekarno-Hatta.

”Di bandara akan ada upacara penerimaan jenazah. Katanya akan dipimpin Menteri Kesehatan,” ujar Tuti Martoyo (60), kakak tertua dari Fransisca, kepada Kompas, Kamis malam.

Thursday, November 12, 2015

Kompas, Edisi, Kamis, 12 November 2015

Kompas Edisi Kamis 12 November 2015

Lumbung Ikan RI Terancam

Merkuri Cemari Teluk Kayeli Tempat Ikan Bertelur


NAMLEA, KOMPAS — Tercemarnya Teluk Kayeli akibat penggunaan merkuri dan sianida untuk pemisahan emas hasil tambang liar di Gunung Botak, Pulau Buru, Maluku, mengancam perikanan nasional.

Di teluk itu ada lebih dari 1.000 hektar mangrove, tempat bertelurnya ikan, yang hasilnya akan bergerak ke tengah laut dan menyebar ke sejumlah perairan Nusantara.

Masudin Sangaji, dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura (Unpatti), Ambon, Rabu (11/11), mengatakan, pencemaran lingkungan akibat penggunaan zat berbahaya itu tak hanya mengancam keamanan pangan di Pulau Buru yang telah ditetapkan sebagai salah satu sentra padi. Merkuri juga membahayakan biota laut di Maluku yang kini menjadi lumbung ikan nasional.


PRAKIRAAN MUSIM

Saatnya Antisipasi Banjir dan Longsor


JAKARTA, KOMPAS — Berbagai indikasi menunjukkan, saat ini sebagian besar wilayah Indonesia dalam masa transisi musim atau pancaroba. Saatnya mengantisipasi bencana terkait cuaca dan iklim sebelum hujan melanda seluruh wilayah Indonesia pada Desember mendatang.

Saat ini, sebagian kecil wilayah sudah mengalami musim hujan, yakni Aceh, sebagian besar Sumatera Utara, Riau, dan Jayapura (Papua). Di Jawa, curah hujan di Bandung diprediksi mulai tinggi minggu ini.

”Saat ini, hujan belum teratur,” kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Andi Eka Sakya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (11/11).

Masa pancaroba ditandai dengan hujan lokal dan sporadis, angin kencang beberapa saat, hawa gerah/panas, dan perubahan signifikan cuaca pada pagi dan sore.



TAMBANG EMAS LIAR

Kini Racun yang Kami Dapatkan


 Tubuh bukit itu tidak lagi mulus setelah ditikam dari segala penjuru. Isinya diambil, lalu dibawa pergi. Sisi jalan menuju puncak yang dulu semerbak wangi daun kayu putih nan mendamaikan hati kini telah berubah menjadi keangkeran yang menakutkan jiwa. Kilauan emas yang dikandungnya telah membutakan mata hati para pemburu.

Kawasan itu oleh masyarakat umum dinamakan Gunung Botak. Letaknya di Desa Wamsait, Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru, Maluku. Namun, warga adat setempat menyebutnya Lea Bumi, yang berarti pijakan pertama para leluhur mereka.

Nama Gunung Botak disematkan oleh Tarno, transmigran asal Banyuwangi, Jawa Timur, yang sudah lama menetap di sana. Ia sehari-hari menyuling minyak kayu putih di Desa Wamsait. Tarno pergi ke bukit itu untuk mengambil daun kayu putih. Minyak kayu putih merupakan ikon Pulau Buru. Saat musim kemarau, banyak pohon kayu putih mati, membuat bukit pun gundul. Tarno menyebutnya Gunung Botak dan diikuti warga setempat.

Wednesday, November 11, 2015

Kompas, Edisi, Rabu, 11 November 2015

Kompas Edisi Rabu 11 November 2015

Deregulasi Terganjal Birokrasi

Konsistensi Dorong Ekonomi


JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah sudah menerbitkan enam paket kebijakan ekonomi sejak September lalu. Sampai hari ini masih banyak kebijakan yang belum efektif karena aturan yang belum tuntas. Hal itu disebabkan birokrasi yang selama ini merasa mapan enggan terganggu.

Paket kebijakan itu antara lain untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun, birokrasi berusaha mempertahankan sumber daya ekonomi yang selama ini dinikmati secara pribadi ataupun kelompok.

Paket kebijakan ekonomi tahap I-VI mengharuskan deregulasi 177 aturan. Hingga kini, 108 aturan telah diselesaikan. Namun, sebanyak 69 aturan belum tuntas, yang sebagian besar berupa aturan dalam paket kebijakan ekonomi I.


Hari Pahlawan

Presiden: Arah Pembangunan Diubah


SURABAYA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo menyatakan, Indonesia saat ini tengah berada di awal jalan perubahan menuju penguatan fondasi pembangunan nasional. Selain membawa kemakmuran rakyat, perubahan tersebut juga akan menuju ke arah Indonesia sentris dan bukan sekadar Jawa sentris.

”Perubahan ke arah kebebasan berpendapat yang konstruktif dan merajut persatuan nasional, bukan menghasut konflik horizontal dan menciptakan histeria publik. Perubahan diarahkan ke penghargaan hak asasi manusia, perangi korupsi, dan pemberantasan kemiskinan,” ujar Presiden Jokowi saat memberikan amanat pada upacara peringatan Hari Pahlawan 2015, di Tugu Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (10/11).

Oleh karena itu, Presiden Jokowi mengajak seluruh elemen bangsa untuk tetap optimistis dan dengan keyakinan kuat merajut persatuan, membangun bangsa, dan menggapai kemajuan. Ini penting agar NKRI tegak berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.


Sepak bola

Masuki Dunia Soliter Ronaldo


”Saya menganggap diri sebagai orang yang terisolasi. Saya tahu apa yang terbaik bagi diri saya. Dan, apa yang terbaik bagi saya adalah, saya pulang ke rumah, benar-benar terputus dari dunia, media, televisi, sepak bola. Saya ingin memasuki dunia saya.”

 Cristiano Ronaldo menjadi sosok yang sangat berbeda di dunia soliternya. Alam kesendiriannya. Dia sosok yang hangat, mesra, dan penuh perhatian. Dia menghabiskan waktunya bermain dengan putranya, Cristiano Ronaldo Junior, yang baru berusia lima tahun.

Dia ingin putranya mengenal dirinya secara personal, dari hati ke hati. Pengalaman batin itu tidak dirasakan oleh Ronaldo dari ayahnya, Jose Dinis Aveiro. Ronaldo tidak pernah bisa menyentuh sisi personal ayahnya yang mabuk hampir setiap hari.

Tuesday, November 10, 2015

Kompas, Edisi, Selasa, 10 November 2015

Kompas Edisi Selasa 10 November 2015

Lebih Optimistis di 2016

Penerimaan Pajak Masih Jadi Persoalan


JAKARTA, KOMPAS — Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2016 diproyeksikan lebih baik dibandingkan dengan 2015. Hal itu disebabkan sejumlah sektor mulai menggeliat. Kendati kinerja ekspor kemungkinan masih tertekan, belanja pemerintah yang ekspansif akan mendorong investasi dan belanja rumah tangga.

Perekonomian Indonesia tahun 2016 terutama akan dipengaruhi belanja pemerintah dan investasi.

Kendati konsumsi rumah tangga melambat dan kinerja ekspor masih turun, perekonomian Indonesia pada triwulan III-2015 masih tumbuh 4,73 persen. Kondisi ini lebih baik dibandingkan dengan triwulan I dan II pada 2015, yakni 4,72 persen dan 4,67 persen.

Namun, realisasi pertumbuhan ekonomi triwulan III-2015 masih lebih rendah dibandingkan dengan triwulan III-2014 yang sebesar 4,92 persen.


PERKEMBANGAN KOTA

Tergagap karena "Mendadak Kota"


Kampung-kampung di Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten, kini sudah lenyap. Sawah, kebun, dan perkampungan berubah jadi pusat perbelanjaan, pusat konvensi kelas dunia, dan perumahan mewah. Warga dan pemerintah daerah tergagap oleh kampung yang mendadak jadi kota.

Sambil menyeruput kopi dan menjepit rokok, Nurhasan (60) menikmati pemandangan di sebelah rumahnya: truk-truk besar dan ekskavator yang lalu lalang. Petani Desa Cijantra, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, itu tak percaya kampungnya telah berubah total empat bulan terakhir. "Musim kemarau tahun lalu saya masih menanam palawija," ujarnya.

Persawahan telah diratakan dan dikeruk untuk perumahan. Walungan, selokan tempat Nurhasan menyedot air untuk sawahnya, telah ditanggul dan diuruk tanah. Tak ada lagi persawahan.


Tambang Liar

Jumat, Gunung Botak Harus Sudah Kosong


NAMLEA, KOMPAS — Gubernur Maluku Said Assagaff kembali memerintahkan pengosongan kawasan Gunung Botak di Kabupaten Buru, Maluku, dari aktivitas penambangan emas secara liar yang berlangsung sejak empat tahun silam. Jika hingga Jumat (13/11) petambang dan pengolah hasil tambang tidak menutup usaha tersebut, mereka akan diproses secara hukum.

Saat ini diperkirakan masih ada sekitar 4.000 petambang. Pada 2012-2013, jumlah petambang lebih dari 20.000 orang.

Wakil Bupati Buru Juhana Soedradjat membacakan perintah itu dalam rapat bersama pimpinan TNI/Polri setempat, tokoh masyarakat, petambang, serta wakil dari organisasi kepemudaan dan lembaga swadaya masyarakat. Juhana didampingi Komandan Komando Distrik Militer 1506 Namlea Letnan Kolonel (Inf) Faisal Rizal dan Wakil Kepala Polres Buru Komisaris Rizal Agus Triyadi.

Sunday, November 8, 2015

Kompas, Edisi, Minggu, 8 November 2015

Kompas Edisi Minggu 8 November 2015

Ada 4.000 Orang yang Masih Aktif Menambang

Kepentingan Tertentu Ikut Main


AMBON, KOMPAS — Setidaknya masih ada sekitar 4.000 orang yang aktif menambang emas secara tradisional di Gunung Botak, Kabupaten Buru, Maluku. Mereka membawa material galian dari lokasi itu menuju lereng, pinggir sungai, dan permukiman penduduk, kemudian mengolahnya menjadi emas dengan menggunakan merkuri.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Buru Masri, ketika dihubungi dari Ambon, Sabtu (7/11), mengatakan, pemerintah tidak memiliki data pasti mengenai jumlah petambang di sana. Namun, diperkirakan saat ini masih ada 4.000 orang yang aktif menambang.

Potensi emas di Gunung Botak pertama kali ditemukan akhir 2011. Setahun kemudian, pemburu emas dari sejumlah wilayah di Indonesia berdatangan. Jumlah petambang memuncak pada 2012-2013, mencapai lebih dari 20.000 orang. Awal tahun ini diperkirakan masih ada 10.000 orang.


TIONGKOK-TAIWAN

Pertemuan Bersejarah Xi dan Ma


SINGAPURA, SABTU — Di tengah semakin meningkatnya sentimen anti Beijing di Taiwan, Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Taiwan Ma Ying Jeou bertemu di Singapura, Sabtu (7/11). Pertemuan ini merupakan momen bersejarah karena untuk pertama kalinya dalam 66 tahun pemimpin Tiongkok dan Taiwan bertemu.

Sementara itu, lebih dari 100 demonstran di Taipei, ibu kota Taiwan, berusaha menyerbu parlemen, mengecam Beijing dan perjalanan Ma untuk bertemu Xi di Singapura. Sebanyak 27 pengunjuk rasa ditangkap di bandara ketika Ma bersiap terbang ke Singapura.

Xi dan Ma bertemu dan bersalaman di sebuah hotel mewah di Singapura, negara yang dinilai netral oleh Tiongkok dan Taiwan. Mereka berjabat tangan lebih dari semenit dan tersenyum lebar.


GAYA HIDUP

Rona Ramah Hijab yang Mendunia


Malam merambat larut ketika dua "hijaber", Srikandi (24) dan Erren (22), asyik ber-"selfie" ria, memotret diri sendiri dengan telepon seluler masing-masing. Berbagai gaya ekspresi dijajal. Sesekali tersenyum dengan kerling manja, sesekali memonyongkan bibir sedikit agar terbentuk raut wajah imut. Aih.

Aku dari Bekasi... mau nontonfashion show Dian Pelangi," kata Srikandi. Ia bersama Erren tengah membunuh bosan selagi menanti peragaan busana koleksi desainer busana muslim Dian Pelangi. Peragaan itu digelar dalam perhelatan mode tahunan Jakarta Fashion Week 2016 di pusat belanja Senayan City, Jakarta, akhir Oktober lalu.

Malam itu, suasana di dalam tenda tempat berlangsungnya acara semarak dipenuhi pengunjung yang didominasi hijabers. Riuh rendah celotehan dan tawa terdengar, sesekali diselingi pekikan gembira ketika mereka bertemu teman.

Saturday, November 7, 2015

Kompas, Edisi, Sabtu, 7 November 2015

Kompas Edisi Sabtu 7 November 2015

Warga Buru Terpapar Merkuri

Perintah Presiden Jokowi untuk Menutup Tambang Diabaikan


AMBON, KOMPAS — Zat merkuri yang digunakan untuk pengolahan hasil tambang emas liar di Gunung Botak, Kabupaten Ironisnya, sampai saat ini penambangan tetap berlangsung kendati secara lisan Presiden Joko Widodo telah memerintahkan agar tambang tanpa izin itu segera ditutup.

Yusthinus T Male, dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pattimura, Ambon, yang terlibat dalam penelitian itu, Jumat (6/11), mengatakan, merkuri masuk ke dalam tubuh manusia melalui rantai makanan.

Pasalnya, limbah pengolahan emas dibuang ke Sungai Waeapo yang memiliki tujuh subdaerah aliran sungai. Sungai itu merupakan sumber utama pengairan lahan pertanian di daerah itu.Buru, Maluku, terdeteksi telah masuk ke dalam tubuh manusia.


TRANSPORTASI CEPAT MASSAL

Antareja Sudah Menembus 214 Meter


JAKARTA, KOMPAS — Antareja, mesin bor pembuat terowongan untuk transportasi cepat massal (MRT) di Jakarta, hingga Jumat (6/11) terus bekerja di bawah tanah menembus tanah liat berpasir. Antareja yang mulai beroperasi pada 21 September seusai diresmikan Presiden Joko Widodo di sekitar Bundaran Senayan hingga Kamis lalu telah membuat terowongan sepanjang 214 meter.

”Saat ini, kepala bor sudah sejajar dengan Ratu Plaza (pusat perbelanjaan),” kata Arif Rahmat dari Project Control and Reporting Division PT MRT Jakarta di titik pengeboran Antareja di kedalaman 13 meter, Kamis.

Setiap hari, jika tanpa halangan, Antareja bisa mengebor sepanjang 9 meter-10,5 meter. Dengan kecepatan itu, terowongan akan sampai di titik stasiun Senayan sekitar akhir November. Perkiraan itu bisa lebih cepat jika terowongan masuk di Stasiun Senayan bisa selesai lebih awal. ”Masih terus dikerjakan,” ujar Wakil Manajer Proyek Jaya Konstruksi Fadil Yanuarman.

Proyek pembangunan terowongan rel MRT pada segmen Patung Pemuda hingga Setiabudi sepanjang 3,89 kilometer menjadi tanggung jawab konsorsium Shimizu-Obayashi-Wijaya Karya-Jaya Konstruksi.


Kearifan lokal

Karamat, Penghormatan Adat Dayak kepada Alam


Matahari tepat di atas kepala saat Gatis (39) menyusuri Hutan Sungai Baruh. Perjalanan menanjak, dari tanah bersemak, semakin ke dalam, tampak baris tak beraturan pohon-pohon menjulang. Lantai hutan lembab ditumpuki guguran daun.

”Kita telah sampai. Itu di sana karamat, tempat tinggal para penjaga hutan,” kata Gatis, warga suku Dayak di Desa Tahawa, Kecamatan Bukit Rawi, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Rabu (4/11). Di situ berdiri pondok kayu setinggi 2 meter. Gatis meletakkan sesajian berupa bunga, minuman, dan rokok di dalam pondok itu.

Menurut dia, rumah itu dibangun sekitar 50 tahun lalu setelah peristiwa besar di desa itu. Ada warga yang menebang kayu dalam hutan tiba-tiba terserang penyakit aneh yang tak kunjung sembuh selama dua bulan. Warga pun bergotong royong membangun tempat sesajian dan menggelar ritual adat dengan mengurbankan ayam dan babi.

Friday, November 6, 2015

Kompas, Edisi, Jumat, 6 November 2015

Kompas Edisi Jumat 6 November 2015

Perekonomian Mulai Membaik

Masyarakat Menahan Belanja, Konsumsi Melambat


JAKARTA, KOMPAS — Perekonomian Indonesia mulai membaik. Produk domestik bruto triwulan III-2015 tumbuh 4,73 persen, sedikit lebih baik dibandingkan dengan triwulan II-2015 yang sebesar 4,67 persen. Perbaikan ditopang belanja pemerintah dan investasi.

Pertumbuhan triwulan III tahun 2015 itu diperkirakan akan menjadi titik balik untuk kembali menanjak. Sejak akhir 2011, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia melambat.

Namun, angka pertumbuhan tersebut masih di bawah proyeksi Bank Indonesia (BI), yakni 4,85 persen. Secara nominal, PDB menurut harga konstan triwulan III-2015 sebesar Rp 2.311,2 triliun. Pada triwulan I-2015, PDB Indonesia tumbuh 4,72 persen.

Ekspansi belanja pemerintah menopang perbaikan pertumbuhan ekonomi, dengan berkontribusi 9,82 persen terhadap PDB. Belanja pemerintah tumbuh 6,56 persen. Pertumbuhan belanja pemerintah antara lain dipengaruhi realisasi belanja barang yang meningkat.


 ERUPSI BARUJARI

Arah Angin Berubah, Ngurah Rai Dibuka


BADUNG, KOMPAS — Aktivitas penerbangan di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (5/11), kembali dibuka pukul 14.30 Wita. Bandara itu ditutup sekitar 42 jam sejak Selasa (3/11) akibat terdampak erupsi Gunung Barujari, anak Gunung Rinjani, di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Otoritas bandara dan maskapai segera menyesuaikan jadwal penerbangan 10 maskapai domestik dan 36 maskapai internasional. Ribuan calon penumpang yang mendapatkan penjadwalan ulang harus antre untuk mendapatkan giliran. Namun, sebagian calon penumpang, terutama penumpang tujuan domestik, memilih jalur darat menuju Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur, untuk melanjutkan penerbangan.

General Manager PT Angkasa Pura I Ngurah Rai Trikora Harjo mengatakan, arah angin berubah, yang semula dari timur ke barat menjadi dari utara ke selatan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga menyatakan, embusan angin erupsi aman sehingga Ngurah Rai bisa dibuka kembali.


Kisruh Sampah Jakarta

Rakyat Kecil yang Terdampak Lebih Dulu


Da’i Supriyana (28) mengusap matanya yang tampak lelah. Sopir truk sampah DKI Jakarta itu baru saja tidur sekitar dua jam di dalam truknya yang diparkir di areal Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantargebang, Kota Bekasi. Sudah tiga hari terakhir Da’i kurang istirahat.

”Harus disempatin tidur karena pasti begadang di truk. Habis antrenya lama banget untuk masuk sini,” ujar Da’i yang ditemui di areal TPST Bantargebang, Kamis (5/11) siang.

Da’i berangkat Rabu (4/11) malam, sekitar pukul 20.30, dari Jalan Perintis Kemerdekaan, Jakarta Timur, dengan mengangkut sekitar 20 ton sampah. Dua jam kemudian, ia tiba di Jalan Raya Narogong, Bantargebang.

Di lokasi, antrean truk yang hendak memasuki areal TPST sudah mencapai 1 kilometer. Alhasil, Da’i harus antre sekitar 2,5 jam untuk tiba di lokasi penimbangan sampah di pintu masuk TPST Bantargebang. Setelah itu, Da’i harus kembali menunggu giliran bongkar muat sampah di dalam TPST. Hingga selesai bongkar muatan sampah, Da’i harus menunggu sejak pukul 01.30 hingga pukul 11.00, sekitar 9,5 jam!

Wednesday, November 4, 2015

Kompas, Edisi, Rabu, 4 November 2015

Kompas Edisi Rabu 4 November 2015

BUMN Diminta Revaluasi Aset

Pemerintah Pertimbangkan Skenario Terburuk untuk PMN 2016


JAKARTA, KOMPAS — Penyertaan modal negara pada 2016 tidak dibatalkan. Namun, perusahaan badan usaha milik negara diminta merevaluasi aset untuk meningkatkan nilai kapitalisasi. Dengan demikian, perusahaan bisa mendapatkan pinjaman untuk pendanaan proyek.

Pencairan penyertaan modal negara (PMN) untuk perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) pada 2016 baru akan dibahas pada APBN Perubahan 2016. PMN di BUMN merupakan investasi yang diharapkan dapat mendorong peningkatan nilai aset dan kinerja BUMN.

Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro memastikan PMN untuk BUMN pada 2016 tidak dibatalkan. Namun, ia juga berharap perusahaan BUMN merevaluasi aset.

”Setelah revaluasi, rasio pinjaman terhadap ekuitas akan turun sehingga korporasi bisa mendapatkan pinjaman lagi. BUMN dapat mencari dana pinjaman tiga hingga empat kali lipat untuk pendanaan proyek,” kata Bambang dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (3/11).


Petani Organik

Tetap Sejahtera di Era Perubahan Iklim


Tahun ini, perubahan iklim ekstrem kembali menghadirkan nestapa pangan dan kesejahteraan. Namun, bagi sebagian petani dan pembudidaya ikan di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, hal itu bukan alasan untuk berhenti berkarya. Lewat proses panjang, kerja keras mereka memberi contoh.

Deru mesin penggilingan padi di pabrik pengolahan Gabungan Kelompok Tani Simpatik di Kampung Cidahu, Desa Mekarwangi, Kecamatan Cisayong, tidak terdengar, Rabu (28/10) siang. Suara bising mesin berganti kesibukan belasan petani memindahkan ratusan kardus berisi beras organik ke truk di tepi jalan besar.

Uho Buchori (40), petani Karangjaya, Kecamatan Manonjaya, termasuk di dalam kesibukan itu. Udara lembab Tasikmalaya siang itu membuat keringatnya mengalir deras. Namun, ia terus mengangkat kardus coklat seberat 10 kilogram. "Total ada 16,8 ton untuk ekspor ke Italia," kata Uho.


Tentara Tembak Warga

Pimpinan TNI AD Menyesalkan Kejadian Itu


BOGOR, KOMPAS — Anggota Divisi Infanteri I Kostrad, Sersan Satu Yoyok Hadi, ditangkap dan ditahan polisi militer. Ia menembak mati seorang warga sipil di depan Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum 34-16803 di Jalan Mayor Oking, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (3/11).

 Korban adalah Marsin Jasmani alias Japra (40), warga Cirimekar, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, yang dikenal sebagai penarik ojek dan penjaga toko di Cibinong. Penembakan terjadi sekitar pukul 17.00. ”Saya mendengar suara letusan. Orang berteriak dan ternyata ada orang tergeletak,” kata Sugap, pegawai SPBU, Selasa malam.

Satu jam setelah kejadian, penyidik Polri datang untuk mengevakuasi korban dan melaksanakan olah tempat kejadian perkara. Menurut Kepala Polres Bogor Ajun Komisaris Besar Suyudi Ario Seto, pelaku ditangkap dan diserahkan kepada polisi militer.

Tuesday, November 3, 2015

Kompas, Edisi, Selasa, 3 November 2015

Kompas Edisi Selasa 3 November 2015

Penanggulangan Kebakaran

Diperlukan Komitmen Daerah


PEKANBARU, KOMPAS — Kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan selayaknya jadi pelajaran berharga para pengambil kebijakan, termasuk di daerah. Anggaran pencegahan dan penanganan mendesak ditingkatkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2016.

Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Riau Rico Kurniawan mengatakan, pemerintah daerah punya kemampuan anggaran mendanai pencegahan ataupun penanggulangan kebakaran. ”Dananya ada. Yang diperlukan komitmen sungguh- sungguh menghentikan kabut asap yang rutin 18 tahun terakhir agar tidak berulang,” katanya di Pekanbaru, Senin (2/11).

Dari total APBD Riau 2015 sebesar Rp 12 triliun, dana sisa lebih pembiayaan anggaran keseluruhan Rp 5,1 triliun. Namun, penanganan kebakaran hanya dianggarkan tak sampai Rp 15 miliar. ”Padahal, kebutuhannya bisa Rp 200 miliar. Ini menunjukkan perencanaan tidak matang. Pemerintah tak mampu mengelola dana tepat guna,” kata Rico.


DPR Tunda PMN, BUMN Cari Strategi

Proyek Infrastruktur Terganggu


JAKARTA, KOMPAS — Penyertaan modal negara untuk badan usaha milik negara pada 2016 sebesar Rp 39,42 triliun untuk 24 BUMN ditunda DPR dan baru akan dibahas pada pembahasan APBN Perubahan 2016. Sejumlah BUMN mulai memikirkan strategi agar penundaan itu tidak mengganggu pelaksanaan berbagai proyek.

Ada perusahaan yang menggunakan dana perusahaan lebih dahulu agar rencana perusahaan tidak terganggu. Namun, ada perusahaan yang khawatir rencana pembangunan terganggu jika dana penyertaan modal negara (PMN) terlambat mengucur.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Budi Karya Sumadi mengupayakan tidak membatalkan pembangunan landasan ketiga Bandara Soekarno- Hatta, Jakarta. ”Kami sudah mendapat PMN tahap pertama Rp 2 triliun dan mengajukan Rp 2 triliun lagi. Karena sekarang belum dikabulkan, untuk sementara akan memakai kas internal,” kata Budi, Senin (2/11).


Buruh Sawit

Sengsara di Tengah Pundi-pundi Sawit


Lili (22) duduk lesu bersandar di warung makan ibunya. Hari itu, Sabtu (31/10), adalah hari yang paling dia nantikan. Namun, kabar soal kepastian upah baginya dan 400 buruh sawit di sana tak kunjung datang.

”Seharusnya gaji sudah dibayar tanggal 25-31 setiap bulan, tapi sampai sekarang belum ada kabar kami terima,” ujar warga Desa Petak Bahandang, Kecamatan Tasik Payawan, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, itu.

Hari itu, Lili memilih tidak berangkat ke kebun. Ia kecewa karena beratnya pekerjaan yang ia pikul ternyata kurang dihargai. Pembayaran upahnya tidak jelas.

Sebagai buruh bagian perawatan tanaman, Lili bertugas membersihkan semak-semak, rumput, dan pakis yang tumbuh di antara sawit-sawit. ”Beberapa kali sedang kerja, saya malah disuruh menjemput anak mandor yang bersekolah dan tidak diberi uang bensin,” ujarnya.