Sunday, July 31, 2016

Kompas Edisi Minggu 31 Juli 2016

Kompas Edisi Minggu 31 Juli 2016
Kompas Edisi Minggu 31 Juli 2016

Keluarga Jadi Garda Terdepan bagi Anak

Bangun Komunikasi Mendalam


KUPANG, KOMPAS — Presiden Joko Widodo menyerukan agar keluarga menjadi garda terdepan bagi tumbuh kembang anak. Seruan ini relevan dengan belum optimalnya perlindungan terhadap warga yang berusia 0-17 tahun terhadap kekerasan fisik, psikis, seksual, sosial, dan ekonomi.

 Di mata Presiden, peran keluarga sangat penting untuk memastikan fungsi perlindungan benar-benar terwujud sehingga tidak ada lagi kekerasan terhadap anak-anak di Tanah Air.

”Jika keluarga bisa memupuk pola pikir dan perilaku yang produktif, kita akan bisa melahirkan generasi emas indonesia, generasi pemenang, cerdas, kreatif, inovatif, produktif, dan visioner,” ujar Presiden Jokowi dalam sambutannya pada puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) Ke-23 di Alun-alun Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kupang, Sabtu (30/7).


Toleransi

Keberagaman Perkuat Bangsa


SIMALUNGUN, KOMPAS — Wakil Presiden Jusuf Kalla meyakini, setiap golongan di masyarakat punya tujuan sama, yaitu membesarkan dan memajukan bangsa. Oleh karena itu, sudah seharusnya jika keberagaman suku, bahasa, dan agama harus terus dirawat karena akan menjadi pilar yang memperkuat bangsa Indonesia.

Banyaknya adat istiadat yang berbeda akan membuat masyarakat bisa saling mengisi dan melengkapi. Konflik atau insiden karena perbedaan itu memang pernah terjadi. Namun, tidak meluas dan selalu bisa diselesaikan secara damai.

”Adalah konflik-konflik sedikit, tapi kita berhasil menjaganya. Ini karena kita tak saling merendahkan dan semua saling menghormati satu sama lain,” tutur Kalla saat membuka Musyawarah Masyarakat Adat Batak di Lapangan Pantai Bebas, Parapat, Simalungun, Sumatera Utara, Sabtu (30/7).


Pameran Seni

Lukisan Istana untuk Rakyat


”Lukisan-lukisan dan patung-patung dalam koleksi saja selalu bertambah djumlahnja. Dalam alam kemerdekaan ini—Indonesia Merdeka—memang seni berkembang biak. Tidak begitu dalam alam pendjadjahan! Mutu daripada lukisan-lukisan dan patung-patung dalam koleksi saja ini tidak selamanja sama tinggi, tetapi lukisan-lukisan dan patung-patung itu sendiri adalah bukti-bukti ’hasil kemerdekaan’”. Memang bahagialah sesuatu bangsa jang merdeka!

Surat tulisan tangan Presiden RI Soekarno tertanggal 1 Januari 1964 itu adalah sambutan Bung Karno atas penerbitan buku Lukisan2 dan Patung2 Kolleksi Presiden Sukarno jilid ke-5, dan juga dimuat dalam buku Rumah Bangsa.

Sambutan itu menegaskan betapa pentingnya urusan benda- benda seni koleksi Sang Proklamator. Buat Soekarno, benda seni koleksinya bahkan bersangkut paut dengan pencapaian sebuah bangsa yang merdeka, Indonesia Merdeka!

Saturday, July 30, 2016

Kompas Edisi Sabtu 30 Juli 2016

Kompas Edisi Sabtu 30 Juli 2016
Kompas Edisi Sabtu 30 Juli 2016

Indonesia Menolak Permintaan Turki

Sembilan Sekolah Dilindungi


JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Indonesia tidak akan menutup sejumlah sekolah swasta yang disebutkan Kedutaan Besar Turki di Jakarta terkait kelompok Fethullah Gulen. Sekolah tersebut bahkan akan dilindungi karena berada di wilayah Indonesia dan tunduk sepenuhnya pada aturan hukum RI.

 ”Indonesia tidak pernah ikut campur urusan dalam negeri negara lain. Demikian pula sebaliknya. Negara lain juga harus menghormati urusan dalam negeri Indonesia,” kata Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dengan tegas saat dihubungi, Jumat (29/7) sore.

Pernyataan Retno menanggapi siaran pers dari Kedutaan Besar Turki untuk Indonesia yang menuding ada sembilan sekolah di Indonesia yang terkait kelompok Fethullah Gulen, musuh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan dituduh sebagai dalang kudeta yang gagal, 15 Juli lalu.


APBN

Belanja Modal Harus Dioptimalkan


JAKARTA, KOMPAS — Untuk memperbaiki pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun ini, pemerintah disarankan agar mengoptimalkan belanja modal. Saat ini, sejumlah kementerian berupaya agar penyerapan anggaran bisa lebih besar.

Dosen ekonomi Universitas Atma Jaya, Jakarta, Agustinus Prasetyantoko, di Jakarta, Jumat (29/7), menyatakan, pemerintah sebaiknya fokus mengoptimalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara agar bisa menstimulasi perekonomian. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi setidaknya bisa diupayakan 5 persen-5,1 persen tahun ini.

”Optimalkan anggaran, terutama belanja modal. Belanja modal terdiri atas berbagai proyek. Tentu harus dilihat tingkat urgensi dan dampaknya. Mesti dipetakan mana-mana proyek yang memiliki implikasi dan efek berganda,” kata Prasetyantoko.


Inovasi

”Si Anti Ribet” yang Membantu Warga Mengurus Tilang


Mardi (40) menghentikan sepeda motornya di depan sebuah warung makan di Jalan Darmokali, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (22/6) siang. Ia kemudian menanyakan alamat yang hendak ditujunya kepada pemilik warung. Ternyata ia salah arah dan harus memutar balik.

 Di depan kios nomor 88, masih di Jalan Darmokali sesuai arah yang ditunjukkan pemilik warung itu, Mardi kembali kebingungan karena tidak menemukan rumah nomor 92 B yang seharusnya ada di dekat kios itu. Mardi pun kembali bertanya kepada warga. Akhirnya Mardi menemukan rumah yang dicarinya, di sebuah gang.

”Selamat siang Pak, saya dari Kejaksaan Negeri Surabaya mau mengantar STNK (surat tanda nomor kendaraan bermotor) Bapak,” katanya ketika bertemu dengan tuan rumah.

Friday, July 29, 2016

Kompas Edisi Jumat 29 Juli 2016

Kompas Edisi Jumat 29 Juli 2016
Kompas Edisi Jumat 29 Juli 2016

Kucuran APBN Belum Efektif

Pengampunan Pajak Momentum Menambah Penerimaan Negara


JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah menganalisis sejumlah program yang ditujukan kepada rakyat miskin. Selama ini, anggaran telah dikucurkan, tetapi masalah kemiskinan dan ketimpangan tidak bergerak. Ke depan, program-program itu harus bisa dirasakan rakyat banyak.

 ”Bappenas akan melakukan analisis secara mendalam tentang dampak sejumlah program dan kebijakan kemiskinan, ketimpangan, dan pengangguran,” kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang PS Brodjonegoro seusai serah terima jabatan dari Sofyan Djalil di Jakarta, Kamis (28/7).

Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan sejumlah kementerian agar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menjadi instrumen efektif untuk menunjang pembangunan.


RAPIMNAS GOLKAR

Presiden Meminta Konsistensi Dukungan


JAKARTA, KOMPAS — Penutupan Rapat Pimpinan Nasional I Partai Golkar menjadi ajang deklarasi partai itu untuk mendukung pemerintah dan mengusung Presiden Joko Widodo di Pemilihan Presiden 2019. Menanggapi langkah Golkar ini, Presiden mengapresiasi dan meminta partai itu konsisten menyokong penuh program dan kebijakan pemerintah meski tidak populis.

 ”Saya meminta Golkar betul- betul konsisten mendukung pemerintah ketika ada kebijakan yang memerlukan percepatan meskipun mungkin kadang pahit dan tidak populis. Tetapi, untuk kepentingan rakyat banyak, kadang kita harus memutuskan sebuah keputusan yang sulit,” kata Presiden dalam pidato penutupan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) I Partai Golkar di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (28/7) malam.

Penutupan Rapimnas I Golkar juga dihadiri sejumlah elite politik. Mereka antara lain presiden kelima RI yang juga Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, presiden ketiga RI BJ Habibie yang juga Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar, Ketua MPR yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan, serta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Turut hadir juga sejumlah pemimpin partai politik pendukung pemerintah dan sejumlah menteri anggota Kabinet Kerja.


Pengasuhan

Para Pemberi Harapan Anak-anak Telantar


Sejumlah lembaga berusaha untuk menggantikan posisi orangtua dalam memberi kasih sayang kepada anak-anak telantar. Mereka berupaya sekeras mungkin memastikan kesejahteraan dan kebahagiaan anak-anak.

Matahari bersinar cerah pada Kamis pekan lalu. Meskipun demikian, udara di Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, tidak terasa panas. Udara malah terasa sejuk karena angin berembus sepoi-sepoi.

Suara tawa anak-anak terdengar dari teras Yayasan Sayap Ibu (YSI) cabang Banten. Di bawah teduhnya atap, berjejer meja dan kursi berwarna-warni. Delapan anak duduk menghadap piring berisi nasi dan lauk-pauk.

Thursday, July 28, 2016

Kompas Edisi Kamis 28 Juli 2016

Kompas Edisi Kamis 28 Juli 2016
Kompas Edisi Kamis 28 Juli 2016

Pebisnis Sambut Tim Ekonomi Kabinet

Menteri Keuangan Segera Koordinasi agar APBN Jadi Instrumen Efektif Beri Stimulus


JAKARTA, KOMPAS — Pelaku bisnis dan pasar merespons positif pergantian anggota kabinet. Mereka berharap tim ekonomi kabinet bisa menangani masalah pertumbuhan yang melambat. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjadi tumpuan perbaikan kondisi ekonomi saat ini.

Kemarin, Presiden Joko Widodo mengumumkan pergantian kabinet setelah lebih dari satu bulan muncul spekulasi mengenai perombakan kabinet di masyarakat. Seusai pengumuman, Presiden melantik menteri baru itu.

Presiden Jokowi saat mengumumkan perombakan kabinet di halaman Istana Merdeka Jakarta, Rabu (27/7), menjelaskan, tantangan yang dihadapi pemerintah kini tidak ringan. Kinerja pemerintahan di bawah kepemimpinan Jokowi-M Jusuf Kalla diupayakan lebih efektif setelah perombakan kedua Kabinet Kerja. Selain lebih cepat bekerja, para menteri juga diminta selalu solid dan saling mendukung satu sama lain.


Temuan BPom

11 Sarana Kesehatan Gunakan Vaksin Palsu


JAKARTA, KOMPAS — Badan Pengawas Obat dan Makanan menemukan penggunaan vaksin dan serum palsu oleh enam fasilitas kesehatan dan satu tenaga kesehatan baru yang tersebar di Jakarta Barat, Pekanbaru, Palembang, dan Bengkulu.

Dengan demikian, hingga saat ini BPOM telah menemukan 11 sarana pelayanan kesehatan, meliputi rumah sakit, klinik, apotek, dan bidan yang memakai vaksin atau serum palsu.

Deputi I Bidang Pengawasan Terapeutik, Narkoba, Psikotropika, dan Zat Adiktif BPOM, Tengku Bahdar Johan Hamid, Rabu (27/7) di Jakarta, mengatakan, vaksin yang dipalsu di fasilitas kesehatan itu adalah Tripacel (vaksin DPT) dan Pediacel (vaksin DPT plus polio) produksi PT Sanofi serta Engerix-B untuk anak produksi PT Glaxo Smith Kline.


Gerakan Tanah

Belajar Hidup di Tanah Bencana


Oleh karena keterbatasan ekonomi, warga terdampak pergerakan tanah di Kecamatan Curugkembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pun terpaksa tinggal di daerah bahaya. Di antara duka, mereka kembali belajar pentingnya mitigasi bencana.

 Dak-duk, dak-duk. Suara ban mobil bergardan ganda itu menghantam batu kali tajam beradu keras saat melintasi jalan menanjak di Kampung Babakan Mindi, Desa Nagrakjaya, Kecamatan Curugkembar, Selasa (26/7) malam. Di bak belakang, Sarsih (45) dan 15 warga Babakan Mindi lain kembali menjalani rutinitas anyarnya. Sejak 10 hari lalu, ia mengungsi ke SD Nagrakjaya, berjarak sekitar 1 kilometer (km) dari rumahnya, setiap malam.

Pergerakan tanah membuat hidup Sarsih tak tenang. Dihajar hujan deras, tubuh tebing Gunung Sapu yang tepat berada di atas Desa Nagrakjaya retak dan lantas ambles. Imbasnya fatal. Kejadian itu memicu aliran air baru dan retakan tanah lain di sekitarnya. Sebanyak 413 rumah rusak dan 1.122 penghuninya mengungsi, termasuk Sarsih.

Wednesday, July 27, 2016

Kompas Edisi Rabu 27 Juli 2016

Kompas Edisi Rabu 27 Juli 2016
Kompas Edisi Rabu 27 Juli 2016

Presiden Rombak Kabinet

Delapan Menteri Diganti dan Empat Menteri Tukar Posisi


JAKARTA, KOMPAS — Kabinet Kerja pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Jusuf Kalla akan dirombak untuk kedua kali. Dalam perombakan kabinet kali ini, diperkirakan delapan menteri diganti dan empat menteri bergeser posisi.

Terkait perombakan kabinet tersebut, 12 menteri dipanggil oleh Presiden dan Wakil Presiden di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (26/7). Pemanggilan para menteri ini tidak ada dalam jadwal resmi Presiden dan Wapres.

Salah satu menteri yang semalam dipanggil Presiden, yaitu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said, lewat akun Twitter-nya, @sudirmansaid, semalam mencuit, ”Alhamdulillah, tugas besar selesai. Ladang amal & perjuangan makin lebar. Jangan pernah lelah mencintai Indonesia yang hebat ini. Thx semua”.


Jaminan Sosial

Pembuatan Kartu BPJS Perlu Sosialisasi Intensif


BANDUNG, KOMPAS — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, meminta sosialisasi pembuatan kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan diintensifkan. Pengetahuan masyarakat yang minim tentang mekanisme pembuatan kartu BPJS Kesehatan rentan dimanfaatkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menipu warga dengan memalsukan kartu tersebut.

”Kami meminta BPJS untuk sosialisasi lebih intensif sebab selama ini masih banyak warga yang belum mengetahui secara jelas cara pembuatan kartu BPJS Kesehatan,” ujar Wakil Ketua DPRD Bandung Barat Samsul Ma’arif saat menggelar rapat dengar pendapat dengan Dinas Kesehatan Bandung Barat, Dinas Sosial Bandung Barat, dan Kantor Cabang BPJS Kesehatan Cimahi di Padalarang, Bandung Barat, Selasa (26/7).

Kepolisian Resor Cimahi menetapkan AS, Koordinator Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Rumah Peduli Dhuafa (LPM RPD), sebagai tersangka pemalsuan. Sebanyak 810 kepala keluarga mengurus kartu palsu BPJS Kesehatan kepada tersangka, 175 kepala keluarga di antaranya sudah menerima kartu itu.


Kepedulian sosial

Pengabdian "Guru" Aboe Si Tukang Becak


"Mbah Aboe, aku munggah kelas. (Kakek Aboe, saya naik kelas)," demikian teriakan seorang anak kepada Ratemat Aboe (77), tukang becak asal Tanjung Putrayudha I, Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur.

Teriakan itu membuat Aboe tak kuasa menahan air matanya. Semangat belajar anak-anak di kampung pemulung itu membuahkan hasil. Mereka tak lagi naik kelas karena nilainya dikatrol guru, tetapi benar-benar mereka naik karena nilainya mencukupi.

Hal itu merupakan kepuasan tersendiri bagi Aboe. Tukang becak itu merasa berhasil menjadi "guru" meski ia bukan guru profesional dan berpendidikan guru. Aboe adalah guru bimbingan belajar (bimbel) gratis bagi anak-anak gelandangan, pemulung, dan pengemis di Kampung Tanjung Putrayudha yang banyak dihuni pemulung.

Tuesday, July 26, 2016

Kompas Edisi Selasa 26 Juli 2016

Kompas Edisi Selasa 26 Juli 2016
Kompas Edisi Selasa 26 Juli 2016

Pengawasan Lemah Jadi Celah

810 Keluarga Jadi Korban Kartu Palsu Jaminan Kesehatan Nasional


CIMAHI, KOMPAS — Lemahnya pengawasan oleh pemerintah dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan memicu peredaran kartu peserta Jaminan Kesehatan Nasional palsu di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Apalagi, budaya asuransi di masyarakat belum terbangun.

 Hingga Senin (25/7), Kepolisian Resor Cimahi, Jawa Barat, telah memeriksa 11 saksi terkait beredarnya kartu peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) palsu di Padalarang. Polisi juga menetapkan AS, Koordinator Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Rumah Peduli Dhuafa (LPM RPD), sebagai tersangka pemalsuan.

”Polisi masih menelusuri keterlibatan pihak lain, antara lain yang membantu menawarkan dan mencari pelanggan,” kata Kepala Polres Cimahi Ajun Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi di Cimahi.


Wawancara Khusus

”Tax Amnesty” Bukan Amnesti Koruptor


Satu pekan pemerintah sudah melaksanakan program pengampunan pajak. Untuk menunjukkan kesungguhan, dan demi keberhasilan program tersebut, Presiden Joko Widodo memimpin sendiri sosialisasi program tersebut ke Surabaya, Jawa Timur, dan Medan, Sumatera Utara. Harapannya, uang milik warga negara Indonesia yang puluhan tahun disimpan di luar negeri dapat dikembalikan ke Tanah Air.

 Selain dapat memutar roda perekonomian, hasil repatriasi diharapkan juga dapat meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Meski demikian, banyak kalangan meragukan keberhasilan program itu dengan sejumlah alasan. Sebaliknya, tak sedikit yang khawatir program itu akan menghambat penegakan hukum, dan justru melindungi para koruptor.

Untuk mengetahui lebih jauh pelaksanaan program tersebut, Pemimpin Redaksi Harian Kompas Budiman Tanuredjo mewawancarai Presiden Jokowi di Ruang Kredensial, Istana Merdeka, Jakarta, Senin (25/7). Berikut petikan wawancaranya.


MAJALAH SASTRA

"Horison" di Tengah Terjangan Zaman


Lahir 50 tahun lalu, majalah Horison menandai era kebebasan kreatif negeri ini. Sastrawan-sastrawan besar bermunculan, mulai dari Rendra, Taufiq Ismail, Sapardi Djoko Damono, hingga Umar Kayam. Tepat di pesta emasnya, Horison mengakhiri wujud fisiknya. Terjangan zaman mengharuskannya berubah.

Atap Balai Budaya Jakarta di Jalan Gereja Theresia, Menteng, Jakarta, nyaris melorot, dinding tripleksnya keropos, dan kaca jendelanya copot, Senin (25/7) sore kemarin. Di Balai Budaya, kawah candradimuka para perupa ternama ini, majalah Horison terbit pertama kali, Juli 1966 silam.

Horison lahir di era pergantian rezim Orde Lama ke Orde Baru. Pada masa itu, dunia sastra dan seni rupa menikmati euforia kebebasan kreatif. Pendiri majalah ini adalah Mochtar Lubis, PK Ojong, Zaini, Arief Budiman, dan Taufiq Ismail.

Monday, July 25, 2016

Kompas Edisi Senin 25 Juli 2016

Kompas Edisi Senin 25 Juli 2016
Kompas Edisi Senin 25 Juli 2016

Hak-hak Anak Masih Diabaikan

Motif Eksploitasi Terus Mengintai


JAKARTA, KOMPAS — Negara belum optimal memenuhi hak-hak anak untuk tumbuh kembang secara wajar. Minimnya perlindungan dari pemerintah pusat hingga daerah membuat warga yang berusia 0-17 tahun rentan terhadap kekerasan fisik, seksual, psikis, sosial, dan ekonomi.

Peringatan Hari Anak Nasional yang jatuh setiap 23 Juli cenderung hanya berupa seremonial karena tidak ada perbaikan terhadap perlindungan hak anak.

Rentetan kasus yang menempatkan anak sebagai korban selama ini mengonfirmasi masih terjadinya pengabaian terhadap hak-hak anak.

Anak korban kejahatan berdasarkan data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak, misalnya, pada tahun 2014 tercatat 247.610 anak.

Kementerian tersebut juga mencatat pada tahun 2014 ada 3.372 narapidana anak.


KRISIS TURKI

Erdogan Tutup Ribuan Sekolah dan Yayasan


ANKARA, MINGGU — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Sabtu (23/7), memerintahkan penutupan ribuan sekolah swasta, badan amal dan yayasan, serta puluhan lembaga medis, dan belasan universitas. Ini merupakan dekrit pertama Erdogan setelah memberlakukan status darurat selama tiga bulan di Turki pasca upaya kudeta yang gagal, 15 Juli lalu.

Otoritas Turki juga menahan kemenakan ulama karismatis Fethullah Gulen, Muhammed Sait Gulen, di kota Erzurum, Turki timur laut. Kantor berita Anadolu melaporkan, Sait Gulen akan dibawa ke ibu kota Ankara untuk menjalani pemeriksaan. Gulen, yang tinggal di Amerika Serikat, dituding Erdogan menjadi otak di balik upaya kudeta yang gagal. Tuduhan itu dibantah Gulen.

Sait Gulen merupakan keluarga dekat Gulen pertama yang ditangkap setelah upaya kudeta. Pejabat kepresidenan Turki juga mengatakan, Pemerintah Turki menangkap pembantu utama Gulen, Halis Hanci, yang diperkirakan memasuki Turki dua hari menjelang upaya kudeta.


PENGASUHAN

Tumbuh Kembang di Luar Kasih Sayang Ayah-Bunda


Seorang anak laki-laki berumur enam tahun menatap malu-malu. Ia menyembunyikan tubuhnya di balik Ike Mustika, pembimbing psikologi di Panti Sosial Marsudi Putra Handayani di Jakarta.

Ia lalu tersenyum dan mau bersalaman. Saat ditanya namanya, ia menjawab lirih dengan menyebut sebuah nama berinisial N.

Sudah dua bulan ini N tinggal di rumah perlindungan milik Kementerian Sosial itu. Siang itu ia tengah asyik bermain dengan C (11), anak laki-laki yang juga tinggal di panti tersebut. Kedua bocah itu mengalami pengalaman yang menyakitkan untuk sampai di Panti Sosial Marsudi Putra (PSMP) Handayani.

Sunday, July 24, 2016

Kompas Edisi Minggu 24 Juli 2016

Kompas Edisi Minggu 24 Juli 2016
Kompas Edisi Minggu 24 Juli 2016

Anak Tanggung Jawab Bersama

Gerakan Bersama Lindungi Anak Dicanangkan


MATARAM, KOMPAS — Tantangan untuk memenuhi dan melindungi hak-hak anak kian bertambah berat. Maka, pemerintah menyerukan agar semua pihak terlibat dalam upaya perlindungan dan pemenuhan hak anak. Perlindungan anak tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah.

 Seruan tersebut disampaikan pemerintah melalui Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani pada peringatan Hari Anak Nasional di Lapangan Sangkareang, Mataram, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (23/7). Ia mencanangkan Gerakan Bersama Lindungi Anak.

”Dengan mengangkat tinggi- tinggi payung merah putih ini, mari membangun gerakan bersama lindungi anak. Semoga peringatan ini tak hanya menjadi seremonial, tetapi juga membuat semua lapisan masyarakat mau melindungi anak,” kata Puan dalam acara yang dihadiri sekitar 3.000 anak dari Nusa Tenggara Barat dan perwakilan setiap kabupaten dan kota di Indonesia.


Terorisme

Strategi Persuasif Tetap Dikedepankan


JAKARTA, KOMPAS — Berbagai strategi persuasif tetap dikedepankan untuk menyadarkan para anggota kelompok garis keras agar tidak lagi terlibat terorisme. Namun, operasi keamanan tetap berlanjut untuk mengejar kelompok teroris yang menolak menyerahkan diri.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal Suhardi Alius, yang dihubungi melalui telepon dari Jakarta, Sabtu (23/7), mengatakan, dengan tertangkapnya istri pemimpin kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Santoso, Umi Delima, maka pengikutnya yang masih tersisa diperkirakan tinggal 18 orang lagi. Pemerintah dan aparat keamanan terus mengimbau mereka segera menyerahkan diri agar mendapat pengampunan.

”Langkah persuasif agar mereka mau menyerahkan diri tetap dikedepankan oleh aparat keamanan gabungan TNI dan kepolisian. Imbauan agar mereka menyerahkan diri juga sudah sering disampaikan. Seperti sudah disampaikan Menko Polhukam dan Kapolri, jika mereka mau menyerahkan diri, justru akan dipertimbangkan keringanan,” kata Suhardi.


Selisik Batik

Keindahan di Kantong Buruh Migran


Menjadi pembatik di wilayah eks Karesidenan Banyumas adalah jalan terakhir. Banyak perempuan muda memilih merantau ketimbang menjadi pembatik. Setelah letih dimakan usia dan menua, barulah mereka kembali melirik batik. Batik tak memberi harapan. Lantaran itulah, mereka memilih menjadi buruh migran.

 Sesungguhnya batik secara turun-temurun menjadi bagian dari irama napas keseharian di pedesaan banyumasan. Rominah (44) pernah merantau ke Pulau Pinang, Malaysia, sebelum kembali menekuni profesi lama sebagai pembatik di Desa Papringan, Banyumas. Kala itu, krisis ekonomi sedang berkecamuk dan berimbas pada kehidupan rumah tangganya. Meski takut, ia memilih meninggalkan batik, lalu bekerja sebagai pekerja rumah tangga selama dua tahun di negeri tetangga.

Ketika ditemui di Galeri Kelompok Usaha Bersama (KUB) Pringmas di Desa Papringan, Banyumas, yang dikelola sesama warga desa dengan bantuan modal awal dari Bank Indonesia, Rominah sibuk menjemur lembaran batik yang baru saja diwarnai. Ia menjemur batik bersama Soimah (39) dan Naryuti (35) yang kini juga membatik. Sebelumnya, mereka bekerja sebagai pekerja rumah tangga di Malaysia, Singapura, dan Hongkong.

Saturday, July 23, 2016

Kompas Edisi Sabtu 23 Juli 2016

Kompas Edisi Sabtu 23 Juli 2016
Kompas Edisi Sabtu 23 Juli 2016

Hindari ”Kutukan” Sumber Daya

Beberapa Kebijakan Pemerintah Justru Berdampak Buruk


SIAK, KOMPAS — Pemerintah menegaskan, pengelolaan sumber daya alam tidak boleh mengorbankan lingkungan. Pemerintah juga menyadari, kesalahan mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam menyia-nyiakan kekayaan alam. Faktanya, pembangunan masih menggerus sumber daya alam.

 Pentingnya mempertimbangkan lingkungan dalam pembangunan itu disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Jumat (22/7), pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Siak Sri Indrapura, Riau, sekaligus penyerahan penghargaan lingkungan 2016. Wapres mengajak para pengambil keputusan dan masyarakat menghindari ”kutukan” sumber daya alam. Tema peringatan kali ini ”Go Wild for Life” atau ”Selamatkan Satwa Liar untuk Kehidupan”.

”Lingkungan yang baik merupakan rahmat, tetapi lingkungan yang buruk bisa jadi musibah seperti di daerah ini (Provinsi Riau). Mari kita hindari kutukan sumber daya alam,” kata Wapres Kalla.


TERORISME

Pendekatan Kemanusiaan Dibutuhkan


JAKARTA, KOMPAS — Narapidana perkara terorisme perlu dibantu untuk melepaskan diri dari jaringan atau kelompoknya. Langkah ini, jika disertai dengan pendekatan yang bersifat kemanusiaan, diyakini menjadi langkah deradikalisasi yang efektif. Tanpa program pelepasan diri dari kelompoknya, menurut pemerhati masalah terorisme Al Chaidar, Jumat (22/7) di Jakarta, para narapidana terorisme akan sulit melepaskan diri dari jaringan atau kelompoknya.

Kondisi ini ditengarai ikut menyebabkan sejumlah bekas narapidana terorisme tetap radikal, bahkan makin berbahaya saat sudah keluar dari penjara. Mereka antara lain pemimpin Mujahidin Indonesia Timur Santoso alias Abu Wardah yang ditembak pada Senin lalu, Sunakim alias Afif yang menjadi pelaku bom Thamrin, Jakarta, Januari lalu, serta Bahrun Naim yang menjadi salah satu pemimpin sayap Negara Islam di Irak dan Suriah asal Indonesia.

Narapidana perkara terorisme umumnya juga memiliki kebencian terhadap pandangan, kelompok, atau pihak yang berbeda dengan mereka. Oleh karena itu, pengenalan kepada budaya dan kelompok yang berbeda juga menjadi penting bagi mereka. Chaidar menyebut hal ini dengan humanisasi.


PENATAAN KOTA

Semua Dimulai dari Membangun Kampung


Di balik deretan gedung perkantoran, mal, dan hotel di Kota Surabaya, Jawa Timur, tersembunyi kampung-kampung hijau nan asri. Di sanalah warga Surabaya berinisiatif untuk bergotong royong membangun sebuah lingkungan yang sehat. Sebuah model hunian modern dengan teknologi sederhana.

Salah satu kampung hijau itu adalah Kampung Bratang Binangun yang terletak di Kelurahan Barata Jaya, Kecamatan Gubeng. Kampung itu disebut kampung hijau karena jika dipandang, kampung itu benar-benar hijau berkat pohon ataupun tanaman dalam pot yang memenuhi halaman depan rumah warga.

Kampung itu juga dikatakan hijau untuk pengertian ramah lingkungan karena sudah menerapkan teknologi pengolahan air limbah. Warga memiliki alat yang memungkinkan mereka membersihkan air dari selokan dan digunakan kembali untuk menyiram tanaman atau mencuci kendaraan.

Friday, July 22, 2016

Kompas Edisi Jumat 22 Juli 2016

Kompas Edisi Jumat 22 Juli 2016
Kompas Edisi Jumat 22 Juli 2016

Turki Darurat Tiga Bulan

Erdogan Curiga Negara Lain Terlibat Kudeta Gagal


ISTANBUL, KAMIS — Untuk menuntaskan proses perburuan tersangka komplotan kudeta gagal dan membersihkan semua organisasi teroris, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan, Turki dalam keadaan status darurat selama tiga bulan. Jika situasi kembali aman, diperpendek menjadi 45 hari.

 Erdogan mengumumkan perkembangan ini setelah rapat kabinet dengan Majelis Keamanan Nasional selama 5 jam di Istana Kepresidenan, Rabu (20/7). Namun, Wakil Perdana Menteri Turki Numan Kurtulmus memberikan pengumuman tambahan, jika situasi kembali aman, status darurat itu bisa diperpendek hanya menjadi 45 hari. Selama status darurat itu, Pemerintah Turki berjanji tak akan melanggar hak asasi manusia dan kebebasan setiap individu warga negara.

Selama dalam situasi darurat itu, pemerintah, khususnya presiden, diperbolehkan memotong jalur birokrasi di parlemen untuk memberlakukan undang-undang baru dan membatasi atau meniadakan hak dan kebebasan rakyat. Dengan demikian, pemerintah lebih fleksibel ketika mengambil tindakan dalam menangani masalah setelah kudeta gagal, termasuk penanganan para tersangka yang kini bertambah menjadi minimal 50.000 orang. Mereka termasuk guru, dosen, pejabat pemerintah, perwira militer, dan warga sipil.


Pengampunan Pajak

Presiden Buka Saluran Telepon Khusus


MEDAN, KOMPAS — Presiden Joko Widodo meyakinkan para wajib pajak agar mau mengikuti program pengampunan pajak. Presiden bahkan membuka saluran telepon khusus, yang bisa dihubungi jika wajib pajak mempunyai keluhan terkait program pengampunan pajak.

 Nomor telepon 08112283333 itu diberikan Presiden kepada wajib pajak pada acara sosialisasi pengampunan pajak, Kamis (21/7), di Santika Premiere Dyandra Hotel and Convention, Medan, Sumatera Utara. ”Bapak dan Ibu tidak perlu khawatir. Data Bapak dan Ibu tidak bisa diminta oleh siapa pun. Apabila dana itu masuk, ada penerimaan pajak sehingga banyak manfaat bagi ekonomi nasional, untuk memperkuat nilai tukar, menaikkan cadangan devisa, dan lain-lain,” kata Presiden.

Joko Widodo mengucapkan terima kasih kepada wajib pajak karena partisipasi selama sosialisasi pengampunan pajak sangat tinggi. Sosialisasi di Surabaya, pekan lalu, dihadiri 2.500 wajib pajak. Sementara, di Medan kemarin, acara sosialisasi dihadiri lebih dari 3.500 wajib pajak, lebih banyak dari jumlah undangan yang diedarkan.


Budidaya Kakao

Petani Menikmati Buah Ketekunan


Abdul Wahab (39), petani di Desa Barra, Kecamatan Mapilli, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, semringah saat ditemui di kolong rumah panggungnya. Sembari memberi makan sapinya, Wahab bercerita dengan wajah penuh senyum.

 Alhamdulillah, panen kakao makin bagus. Produksi meningkat, kualitas juga lebih bagus dengan biji-biji kakao yang lebih besar. Harganya pun bagus,” kata Wahab berseri.

”Bersyukur tiga tahun lalu saya ikut program peremajaan kakao. Saya tidak mengganti tanaman dengan yang baru, tapi melakukan sambung samping,” kata Wahab.

Thursday, July 21, 2016

Kompas Edisi Kamis 21 Juli 2016

Kompas Edisi Kamis 21 Juli 2016
Kompas Edisi Kamis 21 Juli 2016

Korban dan Rumah Sakit Kebingungan

Perkuat Pengawasan Vaksin


JAKARTA, KOMPAS — Imunisasi ulang anak-anak yang mendapat vaksin palsu dinilai tidak cukup menenangkan warga dan rumah sakit yang memakai vaksin palsu. Pemerintah didesak agar lebih hadir memberikan informasi dan panduan yang jelas apa yang harus dilakukan masyarakat dan rumah sakit.

 Sejauh ini, para orangtua korban vaksin palsu masih kebingungan karena tidak mendapatkan kejelasan siapa saja anak yang harus diimunisasi ulang. Orangtua yang anaknya tak direkomendasikan untuk melakukan imunisasi ulang juga ingin tahu apakah kekebalan tubuh pada anak mereka terbentuk atau tidak. Hal ini disebabkan anak mereka diimunisasi di rumah sakit yang disebutkan memakai vaksin palsu.

Selain itu, sejak nama rumah sakit yang memakai vaksin palsu dipublikasikan, manajemen rumah sakit bersangkutan mengaku tak pernah mendapatkan arahan apa yang harus dilakukan untuk menindaklanjutinya.


Pengampunan Pajak

25 BUMN Minati Dana Repatriasi


JAKARTA, KOMPAS — Dana repatriasi dari program pengampunan pajak diharapkan dapat diserap sebesar Rp 200 triliun sampai Rp 300 triliun melalui instrumen-instrumen investasi badan usaha milik negara. Sebanyak 25 BUMN berminat menampung dana repatriasi.

Menteri BUMN Rini Soemarno, di Jakarta, Rabu (20/7), mengatakan, ada beberapa skema yang dapat ditawarkan kepada pemilik dana yang mengikuti program pengampunan pajak melalui empat bank BUMN yang menjadi bank persepsi dan melalui manajer investasi, Bahana, Danareksa, Mandiri Sekuritas, dan BNI Sekuritas.

Selain itu, kata Rini, ada beberapa BUMN yang memiliki proyek-proyek yang sudah berjalan. ”Kita bisa ajak mereka di proyek jalan tol, seperti Malang-Pandaan yang sudah selesai dan sudah ada pendapatannya. Jadi, kita ajak berpartner sehingga dananya bisa kita manfaatkan untuk membangun jalan tol yang lain,” katanya.


Karaoke "Sewuan"

”Hepi-hepi” sampai Lupa Utang di Rumah


Wis tau isun riko sayangi, wis tau isun riko welasi
 yo wis gedigu... yo wis gedigu

yo gedigu baen….

(Sudah pernah aku kau sayangi, sudah pernah aku kau cintai, ya sudah begitu.. ya sudah begitu, ya begitu saja….)

Headset di telinga dan mikrofon di tangan kanan, Risanggeni (37) menyanyi sepenuh hati. Lagu ”Riko Sing Kanggo Maneh” (Engkau yang Tak Berarti Lagi) jadi lagu kelima yang ia bawakan di radio karaoke Arif Kafilah FM, di Rogojampi, Banyuwangi.

Suara Risanggeni memang tak seperti artis rekaman, tetapi enaklah untuk didengar. Yang jelas, ia terlihat happy saat menyanyi. ”Hayo nyanyi sama saya. Mau lagu apa? Nanti saya yang bayarin,” katanya.

Wednesday, July 20, 2016

Kompas Edisi Rabu 20 Juli 2016

Kompas Edisi Rabu 20 Juli 2016
Kompas Edisi Rabu 20 Juli 2016

Waspadai Sel Teroris Baru

Kematian Santoso Tidak Mengakhiri Operasi Tinombala


JAKARTA, KOMPAS — Tewasnya pemimpin kelompok teroris Santoso diyakini belum akan menghentikan aksi teror. Kelahiran sel teroris baru setelah kematian Santoso harus tetap diwaspadai. Pengawasan di wilayah yang menjadi kantong kelompok teror perlu diperketat.

 Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal (Pol) Tito Karnavian di Kantor Presiden, Kompleks Istana, Jakarta, Selasa (19/7), memastikan dua teroris yang tewas dalam baku tembak dengan anggota Satuan Tugas Operasi Tinombala di Desa Tambarana, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, pada Senin lalu adalah Santoso alias Abu Wardah dan Mukhtar alias Kahar.

Menurut Tito, berdasarkan pengenalan tanda-tanda fisik jenazah, seperti tahi lalat, dan juga pemeriksaan terhadap anggota jaringan Santoso yang dulu pernah ditangkap, 95 persen adalah Santoso. Adapun 5 persennya menunggu kepastian dari sidik jari dan pemeriksaan DNA (deoxyribonucleic acid) Santoso.


Pembangunan

Manfaat Migrasi Bergantung Pemda


JAKARTA, KOMPAS — Secara independen kaum profesional yang memilih kembali ke kampung halaman atau kota kecil telah menggerakkan ekonomi dan komunitas setempat. Namun, manfaat lebih besar dari kehadiran mereka bagi daerah bergantung pada respons pemerintah daerah.

Bupati Bojonegoro Suyoto, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Wakil Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, dan Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo ketika dimintai komentar di sejumlah tempat, Selasa (19/7), menyatakan, terkait dengan fenomena kaum profesional yang memilih bekerja di kampung halaman, mereka bisa memberi manfaat lebih kepada daerah.

”Pemda harus memperbaiki iklim produktivitas. Jangan bikin semua inisiatif mentok. Iklim ini menyangkut perizinan, budaya politik dan sosial, dukungan promosi, pengakuan eksistensi dan apresiasi, sistem logistik, dan lain-lain,” kata Suyoto.


Vaksin Palsu

Kepercayaan Itu Korbankan Anak Kami


 ”Kesalahan terbesar kami adalah menaruh kepercayaan sepenuhnya kepada rumah sakit ini, tetapi anak kami yang menjadi korbannya,” kata Septian Adi Nugroho (27), Selasa (19/7), mengungkapkan kekecewaannya terhadap peredaran vaksin palsu.

Anak Septian, Danis (2 bulan), diduga turut mendapatkan vaksin palsu yang diberikan dokter I dan suster I yang praktik di Rumah Sakit Harapan Bunda, Jakarta Timur. Sejak awal pekan lalu, dokter dan suster itu ditahan di Mabes Polri.

Septian bersama para orangtua lain yang memvaksinasi anak-anaknya di RS tersebut membuka Posko Crisis Center untuk menampung semua gugatan orangtua terhadap manajemen rumah sakit dengan dibantu Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) dan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia.

Tuesday, July 19, 2016

Kompas Edisi Selasa 19 Juli 2016

Kompas Edisi Selasa 19 Juli 2016
Kompas Edisi Selasa 19 Juli 2016

Imunisasi Ulang Dijamin

Presiden Joko Widodo: Benahi Tata Kelola Produk Farmasi


JAKARTA, KOMPAS — Imunisasi ulang secara bertahap mulai dilaksanakan hari Senin (18/7) bagi anak-anak yang mendapat vaksin palsu. Selain terus mendata korban kasus pemalsuan vaksin di sejumlah tempat, pemerintah juga menjamin vaksin yang digunakan asli dan stok mencukupi.

 ”Kami ulang agar para ibu tenang, anaknya mendapat vaksin yang benar,” ucap Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Senin (18/7), seusai mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau imunisasi ulang di Puskesmas Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur. Semua vaksin untuk imunisasi ulang diproduksi Bio Farma, yang mengekspor vaksin ke sekitar 130 negara.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes M Subuh menegaskan, pemerintah menjamin stok vaksin mencukupi untuk imunisasi ulang bagi semua korban yang membutuhkan. Vaksin diambil dari stok untuk imunisasi rutin dan biaya operasional memakai alokasi yang ada. Anggaran vaksin nasional Rp 1,2 triliun.


TERORISME

Santoso Diduga Tertembak Mati


JAKARTA, KOMPAS — Pemimpin kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur, Santoso, diduga tewas dalam baku tembak di Desa Tambarana, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Senin (18/7) petang. Dugaan itu muncul lantaran salah satu orang yang tewas tertembak memiliki ciri fisik seperti yang dimiliki Santoso.

"Informasi (yang tewas) ada tahi lalat di dahinya. Itu jadi ciri khas Santoso. Lalu ada jenggotnya juga," kata Kepala Kepolisian Negara RI Jenderal Tito Karnavian seusai mengikuti jamuan makan malam Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri Selandia Baru John Key di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin malam.

Meski begitu, Kapolri belum bersedia memastikan bahwa Santoso telah tewas tertembak. Polri akan melakukan identifikasi terlebih dahulu untuk memastikan benar-tidaknya salah seorang yang tertembak itu Santoso. "Saya pikir jangan berspekulasi dulu. Biarkan teman-teman melakukan evakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Palu, dibersihkan, kemudian orang yang kenal Santoso dibawa untuk ditanya, apakah betul itu Santoso atau bukan," ujar Tito.


PIALA GOTHIA 2016

Perjuangan Melelahkan di Turki


Anak-anak tim Liga Kompas Gramedia-SKF Indonesia, salah satu tim Indonesia di Piala Gothia 2016 di Swedia, melewati perjalanan dan tantangan penuh liku. Mereka telantar di bandara akibat upaya kudeta di Turki. Namun, itu tak merampas mimpi anak bangsa ini.

Mahmud Cahyono dan rekan setimnya di Liga Kompas Gramedia (LKG)-SKF merebahkan diri di lantai selasar Bandara Ataturk di Istanbul, Turki, Minggu (17/7). Tiada selimut atau bantal yang memisahkan mereka dari dinginnya lantai bandara, yang diguncang bom bunuh diri serta serangan teror pada 28 Juni lalu.

Minggu itu, anak-anak dari kelompok usia 14-15 tahun itu semestinya telah tiba di Gothenburg, lokasi Piala Gothia-turnamen sepak bola usia dini terakbar yang diikuti sekitar 1.600 tim dari 80 negara di dunia.

Monday, July 18, 2016

Kompas Edisi Senin 18 Juli 2016

Kompas Edisi Senin 18 Juli 2016
Kompas Edisi Senin 18 Juli 2016

Sekitar 6.000 Orang Ditahan

Turki Tangkap 34 Perwira Tinggi


ANKARA, MINGGU — Sekitar 6.000 orang ditahan karena diduga terlibat kudeta yang gagal, Minggu (17/7). Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akan terus memburu mereka yang disebutnya "virus" itu di lembaga pemerintah. Sejumlah jaksa dan pejabat militer juga ditahan karena diduga menjadi pengikut musuh bebuyutan Erdogan, Fethullah Gulen.

Bagi Erdogan, tidak ada dalang lain di balik kudeta yang gagal itu selain Gulen. Semua anggota "kelompok teroris" pimpinan Gulen di dalam tubuh militer, kata Erdogan, akan ditangkapi satu per satu karena mereka sudah menggerogoti bahkan menghancurkan angkatan bersenjata Turki.

Para pemimpin negara di dunia mengingatkan Turki untuk mematuhi aturan hukum dalam menangani para tersangka. Imbauan ini berdatangan termasuk dari Presiden Amerika Serikat Barack Obama setelah foto dan video proses penangkapan ribuan tersangka yang kasar beredar ke publik.


Fenomena Pembangunan

Kaum Profesional Minati Kota Kecil


JAKARTA, KOMPAS — Meski masih banyak orang berbondong-bondong mencari pekerjaan di kota besar, beberapa orang malah memilih kembali ke kampung halaman. Internet yang makin lancar, transportasi yang makin mudah, dan adanya komunitas yang bisa meningkatkan kapasitas intelektual menjadikan mereka memilih kembali tinggal di kota kecil.

Edwin Pranata, seusai studi soal pengelolaan investasi di Amerika Serikat, misalnya, semula ingin bekerja sesuai ilmunya di luar negeri. Namun, ia kemudian memilih kembali ke kampung halamannya di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Ia mendirikan perusahaan berbasis wirausaha sosial dengan nama Realfood. "Saya terpanggil untuk kembali. Saya merasa bisa berbuat sesuatu dan bermanfaat di kampung halaman. Saya kembali tahun 2012 dan saat itu saya yakin keputusan saya benar," kata Edwin.

Fenomena seperti Edwin itu juga tergambar dari beberapa orang dengan berbagai profesi, seperti fotografer, arsitek, pengelola restoran, akuntan, dan mantan buruh migran di sejumlah daerah yang ditemui dan dihubungi Kompas sejak pekan lalu hingga Minggu (17/7).


Inovasi

Ibnu Ciptakan Alat Hemat BBM dari Bahan Seng


Meningkatnya konsumsi bahan bakar dan polusi udara terkait tingginya mobilitas warga berkendara roda dua menginspirasi Ibnu Hafizh Haqiqi (16) untuk berkreasi. Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Bulakamba, di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, tersebut berhasil membuat alat penghemat bahan bakar sepeda motor secara sederhana, berbahan baku seng.

Karya Ibnu berhasil meraih Juara Nasional Lomba Karya Inovasi SMK Teknik Sepeda Motor Honda yang diselenggarakan di Jakarta, awal Juni lalu. Alat penghemat bahan bakar minyak (BBM) tersebut dikhususkan untuk sepeda motor yang menggunakan sistem injeksi.

Ibnu, pemuda sederhana, warga Desa Lemah Abang, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes, saat ditemui di sekolahnya, Rabu (15/6), mengatakan, idenya muncul secara kebetulan dari keseharian hidupnya.

Sunday, July 17, 2016

Kompas Edisi Minggu 17 Juli 2016

Kompas Edisi Minggu 17 Juli 2016
Kompas Edisi Minggu 17 Juli 2016

Publik Mendukung Demokrasi

Kudeta Militer di Turki Digagalkan, 161 Warga Sipil Tewas


ANKARA, SABTU — Pemerintah Turki, Sabtu (16/7), berhasil menggagalkan kudeta militer dan menguasai keadaan. Keberpihakan pada demokrasi dan kurangnya dukungan publik menjadi faktor penentu kegagalan kudeta militer itu. Sedikitnya 2.839 tentara yang diduga terlibat ditahan. "Situasi telah terkendali," kata Perdana Menteri Turki Binali Yildirim, di Ankara.

Namun, kudeta yang meletus pada Jumat malam itu menyebabkan setidaknya 161 warga sipil tewas dan 1.440 lainnya luka-luka. Sebanyak 104 tentara pemberontak tewas dalam usaha mereka menggulingkan Presiden Recep Tayyip Erdogan. Menurut Yildirim, kudeta itu menjadi noda hitam bagi demokrasi Turki.

Kudeta yang dipimpin sejumlah kolonel tersebut meletus pada Jumat (15/7) malam. Sejumlah jet tempur F-16, yang dikuasai pemberontak, terbang rendah di atas Ankara. Pada saat yang sama, tank-tank Leopard A4 pemberontak memblokir jalan utama dan jembatan yang melintasi Selat Bosphorus di Istanbul. Mereka berhadapan dengan massa yang marah. Sejumlah saksi mata mengatakan, mereka melihat tentara pemberontak melepaskan tembakan ke arah warga dan melukai mereka.


VAKSIN PALSU

Warga Bisa Gugat Rumah Sakit


JAKARTA, KOMPAS — Kemarahan orangtua yang anak-anaknya diduga memperoleh vaksin palsu kembali terjadi di Rumah Sakit Harapan Bunda, Jakarta Timur, Sabtu (16/7). Kemarahan dipicu tuntutan mereka terkait verifikasi data anak balita penerima vaksin palsu itu tak dipenuhi manajemen rumah sakit.

Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana yang memberikan alternatif pengaduan ke tiap puskesmas di kecamatan diprotes para orangtua. Hadir juga saat itu Direktur Utama RS Harapan Bunda, Finna.

”Kami tidak mau puskesmas. Kami mau Rumah Sakit Harapan Bunda bertanggung jawab penuh atas penggunaan vaksin palsu terhadap anak-anak kami,” kata beberapa orangtua.


SELISIK BATIK

Batik Tujuh Generasi di Atas Bantal Using


Bagi penduduk asli Banyuwangi, orang using, batik tak sekadar sandang. Mereka punya penghargaan dan penghormatan mendalam terhadap batik, terutama ketika hari Lebaran. Batik ditempatkan sebagai pusaka warisan leluhur yang dirawat dengan sepenuh hati dan Lebaran menjadi puncak merayakan penghormatan terhadap batik sebagai representasi kehadiran leluhur.

 Di Desa Kemiren, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, yang dihuni masyarakat using, lembaran kain batik diwarisi turun-temurun. Sehari sebelum Lebaran, Mbah Surem (85) dan suaminya, Basir (95), membuka blek atau wadah kaleng yang disimpan di kamar di lantai dua rumah putrinya, Hj Susiati (62). Dari tujuh blek itu, pasangan sepuh ini memilih beberapa lembar batik berusia ratusan tahun.

Batik tertua dengan motif complongan dan garuda mungkur dipegang dengan hati-hati oleh Surem. Batik itu diwarisi dari mbah canggahnya, tiga generasi di atas Surem. Kini, Surem memiliki cucu buyut dari cucunya, Ibu Lurah Kemiren Lilik Yuliati (38), sehingga batik itu diperkirakan dimiliki keluarga itu selama lebih dari 7 generasi.

Tuesday, July 12, 2016

Kompas Edisi Selasa 12 Juli 2016

Kompas Edisi Selasa 12 Juli 2016
Kompas Edisi Selasa 12 Juli 2016

WNI Jadi Target Abu Sayyaf

Panglima TNI: Apa Pun Caranya, Pembebasan Akan Dilakukan


JAKARTA, KOMPAS — Tindakan kelompok Abu Sayyaf di Filipina yang menyandera tiga nelayan Indonesia, dan melepaskan empat warga negara Malaysia, menunjukkan jika warga negara Indonesia menjadi target kelompok itu. Hal ini dinilai sangat keterlaluan, terlebih karena aksi yang terjadi Sabtu lalu itu berlangsung di perairan Malaysia yang aman.

Tiga nelayan Indonesia yang disandera adalah Lorence Koten, Teo Dorus Kopong, dan Emanuel.

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Senin (11/7), di Jakarta, mengatakan, tiga warga negara Indonesia (WNI) asal Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang disandera perairan Felda Sahabat, tak jauh dari Lahad Datu, Sabah, Malaysia, itu sudah dibawa ke perairan Tawi- Tawi di wilayah Filipina selatan. Penyandera juga menghubungi pemilik kapal berbendera Malaysia yang sebelumnya dinaiki tiga nelayan Indonesia itu.


MIGRASI

Daerah Kekurangan Tenaga Kerja Terampil


JAKARTA, KOMPAS — Migrasi ke kota besar di Indonesia, terutama Jakarta, bisa ditekan dengan investasi besar-besaran dan perbaikan birokrasi di daerah. Akan tetapi, meski investasi besar sudah masuk, ketersediaan tenaga kerja terampil menjadi kendala di daerah. Banyak peluang menjadi sia-sia. Untuk itu tenaga terampil perlu disiapkan di daerah.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng), misalnya, meminta warganya tidak lagi bekerja di Jakarta dan sekitarnya. Mereka harus meningkatkan keterampilan, terlebih kontribusi Jateng tahun 2015 setara 56 persen dari total investasi tekstil di Indonesia.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Senin (11/7), di sela-sela halalbihalal dengan jajaran pejabat dan pegawai negeri sipil di Kantor Gubernur Jateng, mengatakan, nilai investasi selama 2015 di bidang tekstil tercatat mencapai Rp 4,6 triliun dengan jumlah proyek sebanyak 188. "Dengan proyek sebanyak itu, serapan tenaga kerja bisa di atas 80.000 orang. Investasi tidak berhenti, tetapi akan terus mengalir. Dengan demikian, warga yang memiliki keterampilan sesuai kebutuhan industri tidak perlu lagi urbanisasi ke Jakarta, cukup bekerja di daerahnya," ujarnya.


KERUKUNAN UMAT BERAGAMA

Gema Toleransi dari Pinggiran Bekasi


Hari raya Idul Fitri telah lewat. Namun, kenangan indah ketika menyaksi-kan bagaimana warga Kampung Sawah, Kota Bekasi, merayakan hari kemenangan itu dan menghormatinya masih kuat melekat.

Hari itu, suasana hangat menyelimuti rumah pasangan Aroh (68) dan Richard Karde Napiun (74) yang berada di bawah pohon rindang di Kampung Sawah, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Rabu (6/7). Di tengah kebahagiaan menyambut hari kemenangan, toleransi bersemi indah dalam semangat silaturahim antara sanak saudara dan kerabat.

Aroh dan Kar, panggilan Richard Karde, adalah salah satu pasangan suami-istri yang berbeda agama di Kampung Sawah. Aroh memeluk agama Islam, sementara Kar beragama Katolik. Mereka dikaruniai sembilan anak, empat di antaranya beragama Islam dan lima beragama Katolik.

Monday, July 11, 2016

Kompas Edisi Senin 10 Juli 2016

Kompas Edisi Senin 10 Juli 2016
Kompas Edisi Senin 10 Juli 2016

Beban Ibu Kota Kian Berat

Kucuran Dana ke Daerah Perlu Dievaluasi


JAKARTA, KOMPAS — Beban Jakarta dan kota-kota di sekitarnya bakal kian berat dengan laju migrasi yang datang bersamaan dengan arus balik Lebaran 2016. Migrasi yang masih terjadi menunjukkan target pemerintah membangun dari pinggiran, dari daerah dan desa, belum membuahkan hasil.

Berdasarkan survei potensi pemudik tahun 2016 oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Kementerian Perhubungan, potensi migrasi ke Jakarta dan kota-kota sekitarnya, yaitu Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, yang datang bersamaan dengan arus balik, sebanyak 181.642 orang. Jumlah ini 1,38 persen lebih banyak daripada prediksi jumlah pemudik dari Jabodetabek sebanyak 13.162.458 orang.

Khusus DKI Jakarta, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) DKI Edison Sianturi memprediksi jumlah pendatang tahun ini 68.000-70.000 orang. Banyak di antaranya datang bersamaan dengan arus balik Lebaran. Prediksi jumlah itu meningkat dari rata- rata jumlah pendatang, sebanyak 58.000 orang per tahun dalam lima tahun terakhir.


LEBARAN 2016

Kepadatan Arus Balik Diperkirakan Terpecah


Arus balik ke wilayah Jabodetabek pada Lebaran 2016 diperkirakan terpecah. Selain Sabtu (9/7) dan Minggu (10/7), puncak kepadatan arus balik diperkirakan terjadi akhir pekan ini seiring berakhirnya masa libur sekolah.

Hasil survei Badan Litbang Kementerian Perhubungan terhadap 6.906 rumah tangga pemudik asal Jabodetabek, puncak arus balik terpecah dua, 26 persen balik pada Minggu dan 14,9 persen pada Kamis (14/7). Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, saat berkunjung ke Pelabuhan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan, Minggu, memperkirakan, puncak arus balik kedua terjadi akhir pekan ini, sebelum masuk sekolah.

Di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, pengelola menggratiskan pembayaran di empat gardu di Gerbang Tol (GT) Cikarang Utama pukul 16.15-16.25 atas permintaan kepolisian. Langkah itu ditempuh karena antrean kendaraan menuju Jakarta telah mencapai 5 kilometer.


PADUAN SUARA

Nyanyian Anak-anak Nusantara Kembali Mendunia


"E... yo... heiyo... heiyo... heiyo", lengkingan suara membahana di Venesia, Italia, dan Wales, Inggris, akhir pekan lalu. Lagu "Yamko Rambe Yamko" menyempurnakan kemenangan dua paduan suara asal Indonesia di kompetisi paduan suara dunia.

Secara kebetulan, dua paduan suara anak-anak belia, The Resonanz Children's Choir (TRCC) dan Pangudi Luhur Youth Choir (PLYC), membawakan lagu daerah asal Papua tersebut. Repertoar yang diaransemen Agustinus Bambang Jusana ini mengukuhkan TRCC sebagai juara umum atau winner of grand prix di ajang Claudio Monteverdi Choral Competition 2016 di Venesia, Italia, 7-10 Juli. Dengan lagu tersebut pula, PLYC berhasil menyabet juara I Chidren's Folk Song Choir dalam Llangollen International Musical Eisteddfod di Wales, Inggris, 7 Juli.

TRCC dikukuhkan sebagai juara umum, menyisihkan kelompok lainnya, setelah lolos sebagai juara I dalam kategori A Children's and Youth Choirs. Kelompok paduan suara yang berkali-kali menjuarai kompetisi internasional ini meraih Gold Diploma Level 2 dengan poin 94,50 atau hanya selisih setengah poin dari level tertinggi.

Sunday, July 10, 2016

Kompas Edisi Minggu 10 Juli 2016

Kompas Edisi Minggu 10 Juli 2016
Kompas Edisi Minggu 10 Juli 2016

Arus Tersendat di Tempat Istirahat

Pemerintah Meminta Maaf Terkait Mudik Lebaran 2016


JAKARTA, KOMPAS — Arus kendaraan menuju Jakarta tersendat di sekitar tempat istirahat Kilometer 62 dan 52 Tol Jakarta-Cikampek dan memicu kepadatan beberapa kilometer, Sabtu (9/7). Selain di tol itu, polisi pun memberlakukan lawan arus di Tol Cikopo-Palimanan untuk memecah kepadatan.

Selain keluar masuk kendaraan di tempat istirahat (TI), Kilometer (Km) 66 Tol Jakarta-Cikampek menjadi titik pertemuan arus kendaraan dari Tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi (Purbaleunyi) dan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali). Akibat tersendat, polisi memberlakukan kebijakan lawan arus (contra flow) dengan menggunakan satu lajur di Jalur A (arah menuju Cikampek) mulai Sabtu pukul 18.10. Hingga pukul 21.00, upaya itu masih ditempuh untuk mengurangi kepadatan kendaraan.

Pantauan Kompas, arus lalu lintas tersendat sejak Km 72 Tol Jakarta-Cikampek di Cikopo, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Kecepatan kendaraan tidak bisa dipacu lebih dari 20 km per jam. Kendaraan bahkan harus berhenti menjelang TI Km 62 karena banyak kendaraan yang lajunya melambat. Demikian pula menjelang TI Km 52.


ALUTSISTA

Tim Audit Independen untuk Cegah Kecelakaan Berulang


JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo diminta membentuk tim independen untuk mengaudit semua alat utama sistem persenjataan milik Tentara Nasional Indonesia. Tim itu diperlukan untuk mengidentifikasi berbagai masalah terkait alutsista, sekaligus mendorong penataannya.

Tanpa langkah nyata, putra bangsa yang menjadi anggota TNI dikhawatirkan akan kerap tewas sia-sia karena menjadi korban kecelakaan alutsista.

Usulan pembentukan tim audit independen itu disampaikan Direktur Eksekutif Imparsial Al Araf, Sabtu (9/7), di Jakarta, menyusul jatuhnya helikopter jenis Bell 205 nomor HA 5073 milik TNI Angkatan Darat di Dusun Kowang, Desa Tamanmartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat. Dua kru dan seorang warga sipil yang menumpang helikopter itu meninggal. Tiga kru lainnya luka berat. Ini merupakan kecelakaan helikopter yang dioperasikan Pusat Penerbangan TNI AD kedua pada tahun ini. Pada 20 Maret lalu, helikopter TNI AD juga jatuh di Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Kompas, 9/7).


FENOMENA

Orang-orang Kalah di Jalur Pantura


Gegap gempita pemudik menyongsong tol baru menggembosi "kuasa" jalur pantai utara Jawa. Rumah makan, toko kelontong, sampai tambal ban beringsut, lalu tutup. Jalan baru menyisakan cerita tentang orang-orang yang kalah...

Sudah lima jam Darsem (60) membuka warungnya di tepi jalur pantura Desa Mandalawangi, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Minggu (19/6). Kendaraan lalu lalang. Arus lebih ramai dibandingkan biasanya. Namun, baru dua botol minuman seharga Rp 10.000 yang laku terjual.

Darsem bolak-balik mengelap debu yang menempel di kaca etalase warungnya yang doyong. Berulang dia tata posisi barang dagangan di atas meja, seperti teh botol, mi instan seduh, rokok, dan jajanan, berharap bisa menarik pembeli. Namun, justru sepi yang didapati. "Sejak Lebaran tahun lalu seperti ini," ujarnya.

Saturday, July 9, 2016

Kompas Edisi Sabtu 9 Juli 2016

Kompas Edisi Sabtu 9 Juli 2016
Kompas Edisi Sabtu 9 Juli 2016

Menghargai Perbedaan untuk Asah Kepekaan

Arus Balik ke Jakarta Mulai Naik


JAKARTA, KOMPAS — Umat Islam seyogianya mengembangkan toleransi dengan menghargai perbedaan. Toleransi merupakan watak Islam yang perlu dikedepankan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Idul Fitri juga menjadi momentum untuk menumbuhkan kepekaan sosial.

Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Din Syamsuddin dalam khotbah shalat Idul Fitri 1437 Hijriah di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Rabu (6/7), mengatakan, hawa nafsu membuat sebagian anak bangsa terjebak dalam fanatisme buta dalam membela agama atau apa pun yang mereka yakini sebagai kebenaran. Hal ini mengindikasikan kerusakan moral yang berpotensi meruntuhkan kehidupan berbangsa.

"Kita ditakdirkan berada dalam latar dan suasana kemajemukan, baik atas dasar agama suku, bahasa, dan budaya, maupun paham keagamaan dan organisasi kemasyarakatan," ujarnya.


ALUTSISTA

TNI AD Kehilangan Helikopter Kembali


SLEMAN, KOMPAS — Sebuah helikopter jenis Bell 205 nomor HA 5073 milik TNI Angkatan Darat jatuh di Dusun Kowang, Desa Tamanmartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (8/7), pukul 15.15. Sebanyak tiga orang dari enam penumpang yang ada di helikopter itu meninggal dalam kejadian tersebut.

Kecelakaan ini merupakan peristiwa kedua jatuhnya helikopter yang dioperasikan Pusat Penerbangan TNI Angkatan Darat (Puspenerbad) pada tahun ini.

Pada 20 Maret lalu, sekitar pukul 17.50 Wita, helikopter jenis Bell 412 EP nomor HA-5171 yang dioperasikan Puspenerbad jatuh di Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Sebanyak 13 tentara, dengan tujuh orang di antaranya dari Satuan Tugas Tinombala yang sedang memburu kelompok teroris pimpinan Santoso di Poso, gugur dalam musibah yang ditengarai karena faktor cuaca ini.


DIASPORA BANYUWANGI

Melepas Rindu, Membangun Kampung


Setelah sekian lama meninggalkan tanah kelahiran, perantau dari Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, saling melepas rindu di kampung halaman, Jumat (8/7). Pada acara Diaspora Banyuwangi di Pendopo Kabupaten Banyuwangi itu mereka bersua untuk saling bertukar cerita, berbagi rasa, dan bergerak membangun tanah kelahirannya.

Sepenggal lagu "Kangen Banyuwangi" mengiringi kedatangan perantau di Pendopo Sabha Swagata, Jumat pagi. Sehari setelah berlebaran, perantau dari berbagai penjuru kota di Nusantara dan negara itu datang memenuhi undangan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas untuk berkumpul bersama.

Ada kegembiraan dan keharuan yang melebur dalam pertemuan itu. Perantau saling berpelukan saat bertemu kawan yang lama tidak mereka jumpai. Mereka saling bercerita.

Tuesday, July 5, 2016

Kompas Edisi Selasa 5 Juli 2016

Kompas Edisi Selasa 5 Juli 2016
Kompas Edisi Selasa 5 Juli 2016

Kemacetan Belum Teratasi

Keberadaan Jaringan Tol Trans-Jawa Kian Mendesak


JAKARTA, KOMPAS — Sekalipun puncak arus mudik telah terlewati, kemacetan masih terjadi di Gerbang Tol Pejagan, Brebes Barat, dan Brebes Timur hingga ruas jalan pantai utara di Tegal, Jawa Tengah. Kondisi kemacetan selama arus mudik kali ini semakin menguatkan mendesaknya penyelesaian jaringan tol Trans-Jawa.

Pengamatan Kompas, Senin (4/7), kemacetan sudah terjadi setelah lepas Gerbang Tol (GT) Palimanan di Cirebon, Jawa Barat. Untuk sampai GT Pejagan, Brebes, dibutuhkan waktu hingga 14 jam.

Padahal, jika arus lalu lintas lancar, jarak Palimanan-Pejagan sejauh 62,9 kilometer (km) cukup ditempuh dalam waktu sekitar 2 jam.


RENUNGAN IDUL FITRI 1437H

Bom dan Masa Depan Peradaban Islam


Bahasa Arab adalah satu di antara bahasa dunia yang kaya makna dan kosakata. Istilah id (hari perayaan) dari bentuk kedua kata kerja bahasa Arab: ’ayyada, artinya merayakan, mengamati sebuah perayaan. Perkataan fitr dari kata kerja fatara, bermakna memisahkan, membatalkan puasa dengan makan dan minum pada 1 Syawal setelah berpuasa selama satu bulan (29 atau 30 hari), disebut juga iftar, dan juga bermakna menciptakan. Dari akar kata yang sama kita menemukan al-Fatir, yang berarti Maha Pencipta dari tiada kepada ada.

Jadi ’id al-fitri berarti ”merayakan hari 1 Syawal dengan berbuka atau menghentikan puasa”. Puasa diharamkan pada hari itu.

Ada juga orang mengartikan ’id dengan kembali. ’Id al-fitri diterjemahkan ”kembali pada asal penciptaan manusia yang bersih, suci, tanpa noda, tanpa dosa”, seperti bayi yang baru lahir setelah dibasuh selama Ramadhan. Namun, ada kerancuan. Dalam bahasa Arab, perkataan kembali adalah ’aud atau ’audah, berasal dari bentuk pertama kata kerja ’ada, bukan ’id. Saya lebih mengartikan ’id al-fitri atau ’idul fitri sebagai perayaan berbuka puasa, bagian sikap bersyukur manusia beriman, bukan ”kembali suci.”


PIALA EROPA 2016

Tanpa Hummels, Pukulan Berat Jerman


Bagi saya, laga perempat final melawan Eslandia ibarat pembebasan signifikan bagi Perancis. Pada laga itu, Perancis terlepas dari tekanan sebagai tuan rumah, saat mereka unggul telak 5-2 atas Eslandia. Sekaligus, menyisihkan Eslandia yang belakangan ini menjadi buah bibir di jagat sepak bola Eropa.

Tanpa bermaksud mendiskreditkan kualitas Eslandia, tetapi jika berbicara tentang prospek dua tim kuda hitam yakni Eslandia dan Wales yang bertemu Portugal di semifinal; saya pikir jika keduanya lolos semifinal pun, rasanya itu terlalu tinggi. Cukup sudah kemewahan bagi Eslandia dengan keberhasilan mereka menyingkirkan Inggris.

Semifinal kedua yang mempertemukan Jerman dan Perancis bagi saya layak ditunggu. Kedua tim layak tampil di final. Saya melihat Jerman sebagai favorit pada duel ini. Ini saya katakan meski dalam adu penalti Jerman versus Italia di perempat final harus ada 16 pemain yang mengeksekusi penalti sebelum berakhir 6-5 untuk Jerman. Juga, meski di antara algojo Jerman, sejumlah bintang yang selama ini sukses mengeksekusi penalti, seperti Thomas Mueller, Mesut Oezil, dan Bastian Schweinsteiger, gagal menunaikan tugasnya.

Monday, July 4, 2016

Kompas Edisi Senin 4 Juli 2016

Kompas Edisi Senin 4 Juli 2016
Kompas Edisi Senin 4 Juli 2016

Arus Terkunci di Brebes-Tegal

Enam Jam Kendaraan Tak Bergerak


BREBES, KOMPAS — Selama tiga hari, Jumat hingga Minggu (1-3/7), wilayah Brebes dan Tegal, Jawa Tengah, menjadi titik paling melelahkan sekaligus mengesalkan bagi pemudik. Arus kendaraan terkunci selama berjam-jam karena membeludaknya jumlah kendaraan dan penyempitan ruas jalan.

Minggu pagi, kendaraan di jalur pantai utara Tegal bahkan sama sekali tidak bisa bergerak selama hampir enam jam, pukul 04.00 hingga 10.00. Sementara di dalam tol, kendaraan mengantre sangat panjang untuk keluar melalui Gerbang Tol Brebes Timur, Brebes Barat, dan Pejagan.

Hingga Minggu pukul 20.30, antrean kendaraan menjelang Gerbang Tol Brebes Timur masih sekitar 13 kilometer, yakni dari Kilometer 269 hingga Kilometer 256. Berkurang dibandingkan dengan kondisi pada pukul 12.00, yakni sekitar 33 kilometer.


SERANGAN NIIS 

Baghdad Jadi Ladang Kematian


BAGHDAD, MINGGU — Ledakan bom mobil mengguncang sebuah kawasan pertokoan di Baghdad, Irak, Minggu (3/7) dini hari, mengakibatkan sedikitnya 91 orang tewas dan 130 lainnya luka-luka. Milisi Negara Islam di Irak dan Suriah mengklaim bertanggung jawab atas serangan tunggal paling mematikan di ibu kota Irak tahun ini itu.

Wartawan The New York Times (NYT) di Baghdad melaporkan, peristiwa tersebut merupakan ilustrasi brutal berikutnya dari paradoks yang dihadapi Irak ketika pasukan keamanan negeri itu, didukung serangan udara Amerika Serikat, merebut banyak wilayah dari NIIS.

"Ketika semakin luas teritorial yang mereka rebut, NIIS kembali ke akarnya sebagai kelompok gerilyawan, mengubah Baghdad kembali menjadi ladang kematian bagi warganya," tulis NYT.


SEPAK BOLA 

Xavi dan Meredupnya Ketajaman "Matador"


Laga 16 besar Piala Eropa 2016 antara Italia dan Spanyol di Saint-Denis, Perancis, 27 Juni lalu, menjadi bukti belum sempurnanya transisi tim "Matador". Spanyol yang juara Piala Eropa 2008 dan 2012, serta juara dunia 2010, harus takluk 0-2 dari tim "Azzurri", Italia, sekaligus melupakan kans ke perempat final. Artinya, tim asuhan Vicente del Bosque, yang mundur setelah laga itu, gagal mempertahankan gelar juara Eropa.

Spanyol unggul dalam penguasaan bola dengan 59 persen dan akurasi umpan (86 persen). Jumlah sepak pojok juga lebih banyak, dengan sembilan kali, sedangkan Italia hanya lima kali. Yang berbeda, Spanyol gagal mencetak gol. Sebaliknya, gawang David De Gea dibobol Giorgio Chiellini dan Graziano Pelle.

Xavi Hernandez menjadi faktor krusial dalam transisi Spanyol. Periode 2008 hingga 2012, bisa dikatakan tahun keemasan Xavi, pemain kelahiran Terrassa, Spanyol, pada 25 Januari 1980. Pada tahun-tahun itu, Spanyol bisa memaksimalkan peran Xavi, yang sering disebut sebagai "salah satu gelandang terbaik di dunia sepanjang masa".

Sunday, July 3, 2016

Kompas Edisi Minggu 3 Juli 2016

Kompas Edisi Minggu 3 Juli 2016
Kompas Edisi Minggu 3 Juli 2016

Puncak Arus Mudik Terlewati

Penanganan Jalan Tol Dinilai Lebih Baik, Ruas Jalur Utara dan Selatan Relatif Lancar


BREBES, KOMPAS — Sejumlah pihak memperkirakan volume kendaraan pemudik Lebaran 2016 akan berkurang pada Minggu (3/7) siang. Puncak arus mudik sudah terlewati. Sepanjang Sabtu pagi hingga malam, selain di ruas tol, peningkatan volume juga terjadi di ruas arteri.

Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Condro Kirono, saat memantau kondisi arus di Brebes, menyebutkan, Sabtu pagi hingga malam hari merupakan puncak arus mudik. Pada Minggu, arus lalu lintas diperkirakan sudah tidak sepadat hari Sabtu.

Menurut Condro, mayoritas pemudik tahun ini memilih mencoba jalur tol ketimbang jalur pantai utara (pantura) Jawa Barat dan Jawa Tengah. Namun, selain di ruas tol, arus mudik menggunakan sepeda motor juga memperlihatkan peningkatan signifikan sepanjang Sabtu.


PERANCIS VS ESLANDIA

Pertarungan Mimpi Duo ”Biru” di Saint-Denis


SAINT-DENIS, SABTU — Sepekan lalu, Stade de France di Saint-Denis menghadirkan mimpi besar bagi negeri mungil, Eslandia, untuk melangkah jauh di Piala Eropa 2016 seusai mengalahkan Austria, 2-1. Stadion yang sama pernah mewujudkan mimpi Perancis menjadi penguasa dunia 18 tahun lalu. Kedua tim ”biru” itu kini dipaksa oleh takdir untuk saling berhadapan di perempat final untuk mewujudkan mimpi jutaan pendukung mereka, Senin (4/7), pukul 02.00 WIB.

Mata Siggi Pirgisson (19), mahasiswa Universitas Eslandia di Reykjavik, berkaca-kaca ketika menerima secarik kertas putih-biru di depan loket Stade de France, Sabtu (2/7). Kertas itu tidak lain adalah tiket laga perempat final antara Perancis dan Eslandia. Setelah empat kali hanya menyaksikan skuad Eslandia berjuang di Piala Eropa 2016 lewat layar kaca, Pirgisson akhirnya mewujudkan mimpinya, menjadi saksi langsung di stadion.

Serupa jalan berliku yang ditempuh skuad Eslandia, upaya Pirgisson untuk hadir di Saint-Denis tidaklah mudah. Ia harus bekerja paruh waktu di sela-sela kuliahnya yang padat guna mendapatkan uang untuk membeli tiket laga dan pesawat yang harganya meroket tajam. Untuk penerbangan dari Reykjavik ke Paris, ia harus mengeluarkan 800 euro atau Rp 11 juta. Harga ini melonjak tajam dari normalnya sekitar 200 euro atau Rp 3 juta.


URBAN

Mal, Tempat Merenda Dua ”Surga”


Masjid dan mushala di mal mencoba tampil menyeimbangkan roh mal yang konsumtif. Mereka menggelar acara di luar jadwal shalat rutin, seperti pengajian atau diskusi. Tempat ibadah ini seolah menjadi penyejuk bagi jiwa. Di mal, mereka menemukan dua surga sekaligus: surga belanja dan ibadah.

Siang itu, Jumat (24/6), seratusan jemaah Masjid Al- Ikhlas duduk menyimak Syeh dr Muhammad As Syinqity yang memberi ceramah dalam bahasa Arab. Ulama dari Maroko itu memberikan ulasan makna puasa dalam kehidupan sosial. Beberapa jemaah antusias mengajukan pertanyaan seputar amalan baik di sepertiga akhir bulan puasa, terutama soal iktikaf (berdiam diri di masjid). ”Sebaiknya tidak meninggalkan masjid sama sekali selama iktikaf,” jawab sang ulama.

Pemandangan itu menjadi lumrah jika digelar di masjid umum. Tetapi, ini menjadi terkesan istimewa karena berada di mal. Masjid Al-Ikhlas berada di lokasi paling strategis, yakni lantai LG di Mal Kota Kasablanka. ”Kalau disewakan, harganya bisa miliaran rupiah per tahun,” kata pengurus masjid yang juga Kepala Divisi Parking Mal Kota Kasablanka, Annas Said.

Saturday, July 2, 2016

Kompas Edisi Sabtu 2 Juli 2016

Kompas Edisi Sabtu 2 Juli 2016
Kompas Edisi Sabtu 2 Juli 2016

Kemacetan Bisa Lebih Parah

Pengguna "E-Toll" Dapat Diskon


BREBES, KOMPAS — Kemacetan parah telah terjadi di jalur mudik, Jumat (1/7), meskipun arus mudik belum mencapai puncaknya. Karena itu, kemacetan lalu lintas diprediksi bisa lebih parah saat puncak arus mudik pada Sabtu dan Minggu ini.

 Sepanjang Jumat, kemacetan parah terjadi di beberapa titik, antara lain menjelang Gerbang Tol (GT) Cikarang Utama, GT Palimanan, dan GT Brebes Timur.

Di GT Cikarang Utama, kemacetan pada Jumat malam mencapai 5 kilometer. Di GT Palimanan, pada Jumat pagi kemacetan hingga 13 km dan berangsur-angsur lancar pada Jumat siang. Adapun di GT Brebes Timur, kemacetan paling parah karena antrean kendaraan memanjang sekitar 19 km menjelang malam.


PEMALSUAN VAKSIN

Fasilitas Kesehatan Terduga Bertambah


JAKARTA, KOMPAS — Kasus vaksin palsu terus bergulir. Badan Pengawas Obat dan Makanan mengumumkan, jumlah fasilitas kesehatan yang pengadaan vaksinnya dari pemasok tidak resmi bertambah dari 28 menjadi 37 fasilitas, tersebar di sembilan daerah. Mayoritas adalah rumah sakit dan klinik.

"Pengawasan Badan POM di 32 provinsi masih berlangsung," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Tengku Bahdar Johan Hamid di Jakarta, Jumat (1/7). Distribusi vaksin palsu sampai ke pengguna melalui jalur pemasok tidak resmi.

Sementara itu, di tingkat provinsi, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencurigai 35 dari 605 fasilitas kesehatan yang mereka periksa memiliki vaksin palsu karena pengadaan vaksinnya tanpa prosedur dan faktur pembelian yang jelas.


KEBERAGAMAN

Berbuka Puasa, Bukan Hanya Makan Bersama


Ramadhan di sejumlah daerah menjadi momentum mempererat relasi antar-umat beragama. Beragam caranya, membuat Ramadhan menjadi kian bermakna.

Waktu berbuka puasa hampir tiba. Ratusan orang terlihat berdatangan ke Wihara Bodhimanda-Sanggar Suci, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pekan lalu. Petang itu, sama seperti hari lain saat Ramadhan, umat Buddha di wihara akan membagikan makanan gratis untuk berbuka puasa.

Menu utama sore itu adalah nasi plus ayam goreng dan sambal goreng kentang. Selain itu, panitia menyiapkan makanan ringan yang diberikan setelah menu utama disajikan.

Friday, July 1, 2016

Kompas Edisi Jumat 1 Juli 2016

Kompas Edisi Jumat 1 Juli 2016
Kompas Edisi Jumat 1 Juli 2016

Dana Optimalisasi Menjadi Bancakan

Anggota DPR Bermain Proyek


JAKARTA, KOMPAS — Komisi Pemberantasan Korupsi mengusulkan, dana optimalisasi dihapuskan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara karena ditengarai jadi lahan bancakan anggota DPR. Sejumlah legislator diduga jadi makelar dengan dalih memperjuangkan dana itu untuk proyek tertentu.

Dana optimalisasi yang dalam APBN Perubahan 2016 besarnya Rp 58,36 triliun merupakan dana yang berasal dari perubahan asumsi makro, kenaikan target pendapatan negara, atau efisiensi belanja negara. Dana itu biasanya dipakai untuk tambahan belanja kementerian dan lembaga negara serta belanja transfer daerah.

Proyek yang "diatur" anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrat, I Putu Sudiartana, yang ditangkap KPK pada Selasa lalu ditengarai dibiayai dari dana optimalisasi. Proyek itu adalah 12 ruas jalan di Sumatera Barat senilai Rp 300 miliar.


PEMALSUAN VAKSIN

Benahi Sistem Pengawasan


JAKARTA, KOMPAS — Peredaran vaksin palsu yang terkuak baru-baru ini menjadi pelajaran penting untuk membenahi sistem pengawasan vaksin. Verifikasi pemasok vaksin harus jadi prosedur mutlak yang tak boleh dilanggar, terutama pada tender pengadaan vaksin di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lain.

Selama ini, selain melalui katalog elektronik, rumah sakit dan klinik swasta bisa mengadakan sendiri obat dan vaksin untuk kebutuhannya. Motif mendapat barang murah menjadi peluang masuk pemasok vaksin palsu. ”Bisa jadi produsen vaksinnya disebutkan di luar negeri, tetapi distributornya di dalam negeri. Verifikasi pemasok vaksin inilah yang seharusnya bisa diperketat lagi,” kata dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono, di Jakarta, Kamis (30/6).

Direktur Pengawasan Distribusi Produk Terapeutik Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Arustyono memaparkan, ketentuan pengadaan obat dan vaksin sudah ada. Namun, motif ekonomi pemasok yang mengejar target penjualan dan fasilitas kesehatan yang ingin mendapat barang murah memungkinkan vaksin palsu masuk ke fasilitas kesehatan.


MUDIK LEBARAN

Asa Baru Pemudik Sumatera


Waktu menunjukkan pukul 07.30 saat Zainal Abidin (51) dan sepeda motornya memasuki lambung Kapal Motor Mutiara Sentosa III, Selasa (28/6). Untuk pertama kali, Zainal mencoba mudik ke Lampung menggunakan feri dari Tanjung Priok, Jakarta. Inilah rute baru sekaligus asa baru bagi pemudik Sumatera, khususnya Lampung, dari Ibu Kota.

Rute ini baru dioperasikan pekan lalu. Rute dilayani oleh kapal milik PT Atosim Lampung. Mendengar kapal berlayar langsung dari Dermaga Eks Presiden Tanjung Priok, Jakarta, ke kampung halamannya di Bandar Lampung, Zainal pun tertarik untuk menjajalnya.

Pergi-pulang Jakarta-Bandar Lampung sebenarnya sudah biasa dilakoni pria yang sehari-hari mengaku bekerja sebagai kontraktor itu. Namun, sebelum rute itu ada, dia terbiasa menggunakan sepeda motornya dari Jakarta ke Merak, kemudian naik feri melintasi Selat Sunda. Selanjutnya, dari Bakauheni, Lampung, dia melanjutkan perjalanan darat ke Bandar Lampung.