Sunday, November 23, 2014

Kompas, Edisi, Minggu, 23 November 2014

Kompas, Edisi, Minggu, 23 November 2014

 

Longsor Mulai Mengancam

Empat Orang Tewas di Tapanuli Tengah


MEDAN, KOMPAS — Hujan deras yang turun dalam beberapa hari terakhir perlu diwaspadai karena di sejumlah daerah menimbulkan banjir bandang dan longsor. Pada Jumat (21/11) malam terjadi longsor di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, yang menewaskan empat orang. Kondisi itu masih akan terjadi karena saat ini baru awal musim hujan.

”Bencana banjir dan longsor mulai mengancam. Intensitas curah hujan di beberapa daerah mulai meningkat. Karena itu, semua pihak harus siaga dan waspada. Tim reaksi cepat perlu diaktifkan. Ini agar bencana dapat diantisipasi dan korban pun bisa diminimalkan,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara Saleh I Siregar, Sabtu, di Medan.

Banjir dan longsor di Tapanuli Tengah menghantam permukiman warga di tepi Sungai Garoga, Desa Sibio-bio, Kecamatan Sibabangun, sekitar 45 kilometer dari Pandan, ibu kota Tapanuli Tengah. Korban tewas adalah dua pasangan suami-istri, Saut Maruto Zebua (28) dan Ariyani Telaumbanua (18) serta Dalizato Zebua (20) dan Yunita Telaumbanua (20).

Gaya Hidup

Minumlah Teh, Kebaikan Akan Menghampiri


Tiada pagi yang sempurna tanpa teh. Limpahan cahaya hangat matahari serta hawa segar taman mungil di halaman belakang menjadi latar istimewa untuk menyeruput secangkir teh para sosialita Jakarta. Teh yang menghadirkan tawa bahagia.

Poci porselen indah berwarna biru muda dengan hiasan bunga-bunga berisi teh dituangkan ke cangkir mungil di hadapan para perempuan cantik. Artis Cathy Sharon (32) menjadi pusat perhatian ketika datang paling akhir dengan menggendong putranya, Jacob Gabriel Kusuma.

Sambil bercengkerama dengan Jacob yang baru berusia 1,5 tahun, Cathy menyeruput teh oolong yang dituang tuan rumah, Ratna Somantri (36), pendiri komunitas pencinta teh. Selain oolong tea, Ratna juga menyuguhkan white tea atau teh putih yang merupakan teh kualitas terbaik karena diolah dari pucuk daun yang masih kuncup. Ratna lalu berpromosi bahwa semua teh yang disajikan dipetik dari perkebunan milik negeri sendiri.

Piala AFF 2014

Gol Samsul Arif Hidupkan Harapan


HANOI, SABTU — Striker berstatus super-sub, Samsul Arif, menyelamatkan Indonesia dari kekalahan di laga pertama Grup A turnamen sepak bola tingkat Asia Tenggara, Piala AFF 2014, melawan tuan rumah Vietnam di Stadion My Dinh, Hanoi, Sabtu (22/11). Samsul, yang memiliki kecepatan dan kelincahan manuver, menyamakan skor menjadi 2-2 pada menit ke-84. Satu poin menjadi modal penting bagi Indonesia yang hanya memiliki dua tendangan ke gawang selama 90+4 menit.

Samsul menyandang status super-sub atau pemain yang tampil cemerlang sebagai pemain pengganti selama membela Arema Cronus di Liga Indonesia. Musim ini, ia mengantar Arema ke semifinal berkat 16 gol. Karakter itulah yang menjadi salah satu alasan pelatih tim nasional Indonesia, Alfred Riedl, memilih pemain kelahiran Bojonegoro tersebut. Riedl menilai kecepatan dan kelincahan Samsul bisa mengeksploitasi pertahanan lawan.

Samsul menjawab kepercayaan Riedl dengan menyerobot bola dari kaki pemain Vietnam dan melepaskan tendangan ke gawang. Bola lolos dari terkaman Nguyen Manh Tran dan meluncur ke gawang, melewati kaki kiper berusia 23 tahun itu. Gol ini menghanguskan tiga poin yang digenggam Vietnam sejak bomber veteran Le Cong Vinh mencetak gol kedua pada menit ke-68.

Monday, November 10, 2014

Kompas, Edisi, Senin, 10 November 2014

Kompas, Edisi, Senin, 10 November 2014


Anggaran Daerah Sering Diakali

APBD untuk Biayai Gaya Hidup Mewah Pejabat


PEKANBARU, KOMPAS — Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla harus memperbaiki tata kelola keuangan daerah jika ingin menjalankan roda pemerintahan dengan baik. Bukan masanya lagi pejabat di daerah mengakali penggunaan anggaran untuk memfasilitasi kemewahan diri dan kroninya, membiarkan rakyat tetap miskin.
”Untuk memperbaiki tata kelola keuangan daerah di Tanah Air, dapat diawali di Riau. Di provinsi ini, pengelolaan anggaran acap kali dipakai untuk mendukung gaya hidup mewah para pejabatnya. Makanya, perilaku pejabat cenderung korup. Semuanya kasatmata. Sampai sekarang belum ada kepala daerah di Riau yang mau hidup sederhana. Lebih banyak bertindak bagaikan raja,” ujar Usman, Koordinator Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Riau, akhir pekan lalu, di Pekanbaru, Riau.

Ratusan Kapal Kecil Impor Beroperasi


JAKARTA, KOMPAS — Sedikitnya 182 kapal ikan buatan luar negeri berukuran kecil di bawah 100 gros ton mendapat izin menangkap ikan di wilayah pengelolaan perikanan Indonesia. Padahal, pemerintah telah menetapkan hanya kapal ikan impor berukuran minimal 100 GT yang boleh beroperasi.
Demikian penelusuran Kompas, akhir pekan lalu, terhadap data izin kapal ikan, seperti dirilis dalam situs web www.integrasi.djpt.kkp.go.id/webperizinan. Sejak pekan lalu, pemerintah membuka akses publik terhadap data semua kapal ikan dalam lingkup perizinan pemerintah pusat.

JAKSA AGUNG

Jangan Berkompromi dengan Politik


JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo kembali diingatkan untuk tidak berkompromi dengan kekuatan politik dalam memilih Jaksa Agung. Jokowi juga diharapkan tidak tersandera oleh kepentingan kartel kejaksaan dalam menetapkan pemimpin tertinggi Korps Adhyaksa tersebut.
Demikian harapan koalisi masyarakat sipil yang terdiri dari Indonesia Corruption Watch (ICW), Indonesia Legal Roundtable (ILR), dan Masyarakat Pemantau Peradilan Indonesia (Mappi), yang diungkapkan Minggu (9/11), di Jakarta.

Monday, November 3, 2014

Kompas, Edisi, Senin, 3 November 2014

Kompas, Edisi, Senin, 3 November 2014


Bantuan Nontunai Dimulai

Pemerintah Siapkan 1 Juta Kartu Seluler untuk Tahap Pertama


JAKARTA, KOMPAS — Hasil uji coba penyaluran bantuan langsung pemerintah secara nontunai awal Oktober lalu menunjukkan bahwa model itu bisa berjalan lancar. Penerima bantuan merasa bahwa prosedur lebih sederhana. Untuk itu, pemerintah segera memulai bantuan model baru ini.
Senin (3/11) ini pemerintah akan meluncurkan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dengan pembayaran nontunai melalui nomor telepon seluler sebagai nomor rekening penerima. Nantinya, KKS akan menjangkau 17,2 juta keluarga, KIP menjangkau 24 juta siswa, dan KIS 88,1 juta orang.

Sekretaris Eksekutif Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Bambang Widianto menjelaskan, hasil uji coba penyaluran bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) yang kini berubah menjadi KKS dengan perluasan penerima bantuan menunjukkan bisa berjalan lancar.

”Meski demikian, ada penerima bantuan yang merasa sulit mengaktifkan sehingga, ke depan, penyedia layanan telepon seluler yang akan mengaktifkan dan mendaftarkan nomor telepon seluler ke bank sebagai nomor rekening,” katanya.

MUNAS ULAMA NU

Negara Kesatuan RI Sesuai Ajaran Islam


JAKARTA, KOMPAS — Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai hasil kesepakatan pendiri bangsa, termasuk para ulama, adalah bentuk final bangsa ini yang harus terus dipertahankan. Ijtihad politik ini sesuai dengan spirit kekhalifahan Islam yang dibingkai dalam bentuk negara-bangsa modern yang mengayomi warga dari beragam suku, bangsa, dan agama.
Demikian salah satu kesimpulan dan rekomendasi Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (NU) sebagaimana disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar NU Said Aqil Siroj di Jakarta, Minggu (2/11). Munas dan Konferensi Besar NU dibuka Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Sabtu pagi dan berlangsung hingga Minggu.

Said Aqil mengungkapkan, kekhalifahan merupakan gagasan islami. Namun, dalam konteks kehidupan modern, ide itu perlu diterjemahkan dalam bingkai negara bangsa. Khalifah dapat diterjemahkan sebagai kepemimpinan nasional yang dipilih lewat sistem demokratis seperti berlangsung di Indonesia sekarang.

TAJUK RENCANA

Jaksa Agung Independen


SETELAH Kabinet Kerja dilantik Presiden Joko Widodo, kini masyarakat menantikan siapa sosok yang akan diangkat sebagai Jaksa Agung.
Jaksa Agung Basrief Arief telah berakhir dan digantikan Pelaksana Tugas Jaksa Agung Andhi Nirwanto. Indonesia Corruption Watch (ICW) mendesak Presiden Jokowi segera menetapkan Jaksa Agung definitif untuk memimpin Korps Adhyaksa. ICW pun mendesak Presiden Jokowi untuk menunjuk Jaksa Agung yang independen dan terbebas dari kekuatan politik mana pun.

Kita sependapat dengan pandangan ICW. Sebagaimana ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan, lembaga kejaksaan yang mewakili negara di bidang penuntutan adalah kekuasaan merdeka yang terbebas dari pengaruh kekuasaan, apalagi partai politik. Sosok Jaksa Agung sebagai penuntut umum tertinggi bertanggung jawab dan punya tugas dan fungsi memimpin serta mengendalikan tugas dan wewenang Kejaksaan Agung.