Sunday, December 20, 2015

Kompas Edisi Minggu 20 Desember 2015

Kompas Edisi Minggu 20 Desember 2015

Satu Suara untuk Perdamaian

Dunia Berharap Timur Tengah Damai dan Kondusif


NEW YORK, SABTU — Setelah dua faksi di Libya sepakat mengakhiri krisis dan terbentuknya koalisi Arab untuk mendorong perdamaian, peta jalan guna mengakhiri krisis Suriah pun disepakati di New York, AS, Jumat (18/12). Semua itu diharapkan bisa membuat Timur Tengah lebih kondusif dan damai.

Setelah lama bersilang pendapat dan penggunaan hak veto, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), Jumat, akhirnya satu suara menyetujui resolusi bagi perdamaian Suriah. Peta jalan bagi penyelesaian empat tahun krisis dimulai dengan gencatan senjata dan perundingan antara rezim Suriah dan pihak oposisi.

Sidang resolusi damai Suriah melibatkan para menteri luar negeri Kelompok Dukungan Suriah Internasional (ISSG) yang beranggotakan 17 negara. Pertemuan ini juga terjadi setelah Menteri Luar Negeri AS John Kerry bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menlu Sergei Lavrov di Moskwa, awal pekan ini.


KECELAKAAN LAUT

Mesin Rusak, KM Marina Hilang Kontak


MAKASSAR, KOMPAS — Kondisi kapal penumpang KM Marina Baru 02 dengan 122 penumpang yang berlayar di Teluk Bone pada Sabtu (19/12) hingga pukul 23.10 Wita belum diketahui. Kapal yang melayani rute Pelabuhan Tobaku, Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, ke Pelabuhan Bansalae di Siwa, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, itu tidak dapat melanjutkan pelayaran karena mengalami kerusakan mesin. Air pun masuk ke dalam kapal.

Petugas Search and Rescue (SAR) dan warga masih berupaya mendekati lokasi kapal dan mengevakuasi penumpang. Namun, upaya mereka terhalang cuaca buruk. SAR dan kepolisian bahkan kehilangan kontak dengan kapal tersebut.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Siwa, hingga malam, keluarga penumpang masih menunggu di Pelabuhan Bansalae. Sejumlah keluarga sempat berkomunikasi menggunakan telepon seluler dengan keluarga yang menumpang KM Marina. Penumpang kapal diminta menggunakan pakaian pelampung dan bersiap-siap dievakuasi.


KOLABORASI

Mencari Hakikat Seni


”Pulchrum bonum verum”, indah baik benar. Di tengah Jakarta yang sumpek dan macet, kriteria estetik itu coba dimanifestasikan dalam arsitektur beserta seluruh isi dan kelengkapannya, dalam rumah Tuhan bernama Gereja Katolik Kristus Raja di daerah Pejompongan, Jakarta Pusat. Masyarakat sekitar menyebutnya Gereja Daun karena atapnya yang menyerupai daun.

”Kami perlu berdiskusi selama dua tahun. Akhirnya tercipta daun, sebagai semacam oase di tengah kota,” kata Romo Rochadi Widagdo Pr, yang pada waktu gereja itu diresmikan sekitar tiga tahun lalu menjadi pastor kepala di situ. Arsitek penggarapnya Sindhu Hadiprana.

Kini, Romo Rochadi tengah menangani proyek yang kurang lebih sama, yakni Gereja Katolik Santo Yohanes Maria Vianney di Cilangkap. Pendekatannya sama: penerjemahan kekuatan ilahiah dalam estetika ruang.

No comments:

Post a Comment