Saturday, December 5, 2015

Kompas Edisi Sabtu 5 Desember 2015

Bentuk Panel Independen

Mahfud: Ada Pelanggaran Etika


JAKARTA, KOMPAS — Setelah melihat proses di Mahkamah Kehormatan Dewan, sejumlah ahli hukum dan etika menilai sudah ada pelanggaran etika yang dilakukan Ketua DPR Setya Novanto. MKD disarankan segera membentuk tim panel guna melanjutkan penanganan perkara ini.

 Sejumlah pegiat gerakan masyarakat sipil, seperti mantan pemimpin KPK Erry Riyana Hardjapamekas, peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Ikrar Nusa Bhakti, rohaniwan Benny Susetyo, dan musisi Abdee Negara, Jumat (4/12), di Jakarta, juga menginisiasi pembentukan tim panel independen untuk mengawasi kerja MKD.

Langkah itu diambil karena sebagai dewan etik, MKD seharusnya lebih memeriksa dugaan pelanggaran etik oleh anggota atau pimpinan Dewan, dalam hal ini Ketua DPR Setya Novanto.


Bencana Alam

Jalur Lori Terputus, Warga Terisolasi


BENGKULU UTARA, KOMPAS — Jalur lori yang menjadi satu-satunya akses menuju Desa Lebong Tandai, Kabupaten Bengkulu Utara, yang merupakan lokasi bencana longsor, ikut terputus. Kondisi ini menyebabkan warga desa terisolasi dan penyaluran bantuan ke lokasi sulit dilakukan.

Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Made Astawa, Jumat (4/12), mengatakan, kedua rel lori itu berada di kawasan Ronggeng dan kawasan Sumpit. Rel lori di kawasan Ronggeng terputus sekitar 100 meter dan sudah terjadi tiga tahun lalu. Adapun rel lori yang berada di kawasan Sumpit tertutup longsoran tanah tiga hari lalu.

Terputusnya jalur tersebut mengakibatkan petugas evakuasi kesulitan menempuh lokasi bencana. Untuk bisa mencapai lokasi butuh waktu sekitar 10 jam dengan berjalan kaki. Waktu tempuh akan semakin lama jika hujan turun karena air sungai meluap dan tak bisa dilewati. ”Kami harus menunggu sampai sungai surut, baru bisa lewat,” kata Astawa.


Keragaman

Memperjuangkan Indahnya Perbedaan


Di tangan sebagian anak-anak bangsa, beragam keunikan seni Nusantara ditampilkan dengan indah. Pelajaran penting bagi kehidupan yang kerap penuh sekat di negeri ini.

Malam yang dingin berselimut gerimis Kota Bandung, Jawa Barat, seperti tidak terasa saat ratusan anak muda menjejali Gedung Kesenian Sunan Ambu Institut Seni Budaya Indonesia, Senin (23/11). Di depan mereka, anak-anak usia sebayanya memanaskan suasana. Dalam acara bertajuk ”Belajar Bersama Maestro (BBM)”, keragaman seni disajikan darah muda Indonesia.

Salah satu penampilnya adalah kelompok tari tanpa nama berbaju warna emas, biru, dan hitam. Berada dalam bimbingan seniman tari Didik Nini Thowok, selama 10 hari, penampilan mereka dinantikan.

No comments:

Post a Comment