Saturday, May 28, 2016

Kompas Edisi Sabtu 28 Mei 2016

Kompas Edisi Sabtu 28 Mei 2016
Kompas Edisi Sabtu 28 Mei 2016

RI Siap Jadi Pelopor di Asia

Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi Prioritas Mendesak Kelompok G-7


ISE-SHIMA, JUMATPresiden Joko Widodo mengatakan, tatanan dunia kini sudah berubah dengan munculnya negara-negara berkembang, seperti Indonesia. Keberadaan Indonesia dilihat oleh negara-negara maju sebagai motor penggerak untuk stabilitas dan kesejahteraan ekonomi kawasan Asia.

 Saat menjawab pertanyaan pers, seusai diundang untuk berbicara dalam Konferensi Tingkat Tinggi G-7 di Ise-Shima, Jepang, Jumat (27/5), Presiden Jokowi mengatakan, sebagai penggerak stabilitas dan kesejahteraan ekonomi, Indonesia memiliki kesempatan membangun kepercayaan untuk mendorong masuknya investasi ke Tanah Air sebanyak-banyaknya dalam bidang infrastruktur dan perdagangan.

”Oleh karena itu, kedatangan kita di G-7 adalah untuk membangun sebuah kepercayaan. Kita dilihat serta diuji oleh negara-negara yang lain, terutama untuk pembangunan infrastruktur yang berkualitas, selain harus dapat mengarahkan pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Presiden.


FINAL LIGA CHAMPIONS

Hantu "El Pupas" di Derbi Madrid


MILAN, JUMAT — Final Liga Champions antara Real Madrid dan Atletico Madrid, Minggu (29/5), pukul 01.45 WIB, akan menjadi panggung kesenjangan status kedua tim sekota itu. Jika Real dijuluki "Raja Eropa" dengan koleksi 10 trofi Liga Champions, Atletico justru identik dengan status tim "terkutuk" di Benua Biru. Atletico bertekad mematahkan kutukan "El Pupas" itu di Stadion San Siro, Milan, Italia.

Sebelum memasuki dekade ini, Atletico kerap menjadi sasaran olok-olok suporter El Real. Pendukung fanatik "Los Blancos", bahkan pernah memasang poster sarkastik "Kami mendamba rival seimbang untuk derbi yang lebih laik" di derbi Madrid 2012.

Sebelum itu, Atletico memang tim yang inferior ketimbang Real. Los Blancos selalu menang dalam sembilan derbi Madrid sebelum kehadiran Diego Simeone di Vicente Calderon pada paruh musim 2011/2012.


SELISIK BATIK HARIAN "KOMPAS"

Kisah Jaya Lembaran Batik


Lembaran batik menyimpan kisah tentang manusia, lingkungan, tradisi, juga sejarah sebuah komoditas yang pernah berjaya ratusan tahun lalu. Ibarat proses lorod yang meluruhkan malam perintang warna dan mengungkap motif di baliknya, Selisik Batik Kompas ingin pula menyingkap cerita di balik batik.

i Pasar Pamekasan, Madura, Jawa Timur, kain batik beragam warna bertumpuk tinggi. Sebagian dibiarkan bergantungan menghias pasar yang sesak. Ratusan perajin menghuni 52 kios dan lebih dari 270 los lesehan. Sesekali terdengar suara, "Mencari batik seperti apa?" dari penjual.

Ya, ingin mencari batik seperti apa? Di pasar itu saja batik menggunung dengan beragam warna dan ragam hias, apalagi berbicara batik di Indonesia. Variasi batik (teknik membuat ragam hias dengan menera malam untuk merintang warna) tak lepas dari perjalanan panjang batik.

No comments:

Post a Comment