Sunday, May 15, 2016

Kompas Edisi Minggu 15 Mei 2016

Kompas Edisi Minggu 15 Mei 2016
Kompas Edisi Minggu 15 Mei 2016

Barca Penguasa Milenium Ketiga

Suarez Patahkan Duopoli Messi dan Ronaldo


GRANADA, SABTU — Kesetiaan terhadap gaya sepak bola atraktif ala tiki-taka mengantarkan Barcelona meraih trofi juara Liga Spanyol untuk 24 kali seusai membekap Granada, 3-0, Sabtu (14/5). Tambahan gelar di musim yang sengit ini menegaskan status Barca sebagai ”raja” Spanyol di milenium ketiga.

Barca sempat ramai-ramai divonis terpuruk dan bakal mengalami musim terburuk dalam 13 tahun terakhir menyusul empat kekalahan dari lima laga di April lalu. Meninggalnya Johan Cruyff, perintis aliran sepak bola tiki-taka ala Barca, akhir Maret, seolah menjadi pertanda akan berakhirnya era rezim ”Blaugrana”.

Namun, alih-alih gagal, Barca justru mengunci trofi Liga Spanyol untuk kali kedua beruntun. Tetap mengedepankan paham sepak bola atraktif yang sempat diruntuhkan Atletico Madrid di semifinal Liga Champions, April lalu, Barca bangkit dari ”kubur”.

KASUS NARKOBA

Bupati Dirwan Diperiksa di Jakarta


BENGKULU, KOMPAS — Bupati Bengkulu Selatan, Bengkulu, Dirwan Mahmud, Sabtu (14/5), dibawa ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan lanjutan terkait penemuan 0,9 gram sabu dan empat butir ekstasi di ruang kerjanya. Ia akan menjalani tes urine untuk kedua kali di Balai Laboratorium Badan Narkotika Nasional. Dirwan juga akan menjalani pemeriksaan darah dan rambut.

Dari pantauan Kompas, tim penyidik dari Badan Narkotika Nasional (BNN) dan BNN Provinsi Bengkulu menjemput Dirwan, yang baru pulang dinas dari Jawa Tengah, di Bandara Fatmawati Soekarno, Bengkulu. Setelah diperiksa selama tujuh jam di kantor BNNP Bengkulu, Dirwan dibawa ke Jakarta dengan dikawal tim penyidik BNN.

Kepala BNNP Bengkulu Komisaris Besar Budiharso seusai pemeriksaan menjelaskan, penjemputan di bandara dilakukan atas permintaan Dirwan. "Pak Dirwan yang meminta kami datang ke bandara," kata Budi.

HEWAN PELIHARAAN

Cinta bagi Pemberi Makanan Jiwa


Di tengah kesibukan kota yang metropolis, warga kota mencurahkan kasih sayang kepada hewan-hewan peliharaan mereka tanpa syarat. Bagi mereka, hewan-hewan ini adalah pemberi makanan jiwa yang harus selalu dibela.

 Dengan tubuh terbaring lemas, Hachiko, anjing jenis golden retriever berusia lima tahun, tampak sedikit gelisah kala dokter mulai menusukkan satu per satu jarum akupunktur ke beberapa titik di bagian paha dan kaki kanannya, Minggu (8/5) pagi. Sesekali Hachiko mencoba bangkit, tetapi tidak berhasil. Tubuhnya masih lemah dan limbung.

Kegelisahannya bertambah saat arus listrik lemah mulai mengaliri kabel anoda dan katoda ke jarum-jarum akupunktur tadi. ”Ssshh, Hachiko…. Ayo, dong, kamu tenang, ya. Enggak apa-apa, kok. Kan, sudah biasa. Sudah biasa ya kan, Hachiko,” ujar Nyoman Iswarayoga (40), lembut.

No comments:

Post a Comment