Kompas Edisi Minggu 31 Januari 2016 |
Jessica Terancam Hukuman Mati
Polisi Kantongi Motif dan Aspek Materiil Kasus Ini
Jakarta, KOmpasPolisi menahan Jessica Kumala Wongso (27), tersangka pembunuh Wayan Mirna Salihin (27), setelah pemeriksaan sejak pagi hingga menjelang tengah malam, Sabtu (30/1). Jessica dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dan terancam hukuman mati.
Dasar penetapan tersangka adalah karena polisi sudah mengantongi motif dan aspek materiil kasus ini. Demikian disampaikan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti saat ditemui di ruang kerjanya, Sabtu malam.
"Motif sudah ada (ia kemudian memaparkan motif tersebut secara off the record), tetapi hanya akan kami sampaikan kepada publik di pengadilan nanti. Kalau sekarang kami paparkan, bisa menjadi bumerang buat kami," tuturnya.
Krishna menambahkan, dari empat alat bukti yang diperoleh penyidik, satu telah memenuhi aspek materiil.
ASIAN GAMES 2018
OCA Desak Indonesia Bekerja Lebih Keras
JAKARTA, KOMPAS — Dewan Olimpiade Asia mendesak Indonesia Asian Games Organizing Committee untuk tidak hanya bicara di atas kertas, tetapi juga bekerja lebih keras menuntaskan persiapan Asian Games 2018. Desakan itu diungkapkan pada Sabtu (30/1), di tengah apresiasi OCA atas kemajuan sebagian persiapan Asian Games 2018.
Haider AHE Farman, Direktur Departemen Asian Games Dewan Olimpiade Asia (OCA), Sabtu sore, seusai pertemuan komite koordinasi ketiga antara OCA dan Indonesia Asian Games Organizing Committee (Inasgoc), menyatakan, pertemuan yang berlangsung di Senayan, Jakarta, itu menumbuhkan harapan positif. "Pertemuan ini sangat berbeda dengan pertemuan pertama dan kedua. Kali ini sudah ada kemajuan luar biasa yang kami lihat," ujarnya.
Ia menyatakan, kemajuan itu terutama dari sudah adanya linimasa (timeline) pembangunan perkampungan atlet, pembangunan sejumlah arena di Jakarta, serta proses renovasi arena olahraga di kawasan Gelora Bung Karno. "Panitia Indonesia sudah memaparkan adanya tenggat penyelesaian dan tahapan-tahapan pembangunan. Dalam hal ini, kami senang dengan kemajuan ini karena sebelumnya sama sekali tidak ada apa-apa," ungkapnya.
SENI RUPA
Jurus "Palugada" Seniman Indonesia
Di Singapura, perupa Indonesia dan para seniman terbaik Asia Tenggara menjadi tenaga bagi jurus "palugada" Negeri Singa. Jurus palugada alias "apa loe mau gua ada" itu memanjakan para penikmat seni rupa dunia, sekaligus menjadikan Singapura berkibar di medan seni rupa Asia Tenggara.
Sepetak bagian dari area pameran "Seismograph: Sensing the City- Art in the Urban Age" lebih menyerupai pemandangan sebuah toko besi ketimbang instalasi seni rupa. Latarnya dinding bercat merah, dengan satu sudut disesaki besi-besi tulangan beton.
Di sudut lain berjajar berzak-zak "semen", yang sama kacaunya lantaran tiap zak punya satuan isi berlainan. Ada zak berisi 49-50 kilogram "semen", ada lagi zak yang hanya berisi 49 kilogram "semen", ada pula yang isinya hanya 49+ kilogram "semen".