Saturday, August 27, 2016

Kompas Edisi Sabtu 27 Agustus 2016

Kompas Edisi Sabtu 27 Agustus 2016
Kompas Edisi Sabtu 27 Agustus 2016

Pemotongan Menjadi Solusi

Wakil Presiden: Belanja Modal Sebisa Mungkin Tak Akan Dikurangi


JAKARTA, KOMPAS — Stimulus fiskal maksimum biasanya terjadi pada akhir tahun. Namun, kali ini, fiskal justru tertekan pada September-Desember 2016. Padahal, perekonomian nasional membutuhkan stimulus fiskal lebih besar untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 5,2 persen.

Kondisi tertekan, yang diikuti langkah pemerintah dengan memotong anggaran, membuat stimulus fiskal tidak bisa lagi diharapkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi untuk mencapai target tahun ini.

"Sejauh tak memangkas anggaran infrastruktur, saya pikir pemotongan anggaran merupakan solusi optimal yang bisa dilakukan saat ini. Infrastruktur merupakan faktor kunci untuk meningkatkan daya saing dalam jangka menengah dan panjang, serta menjadi program unggulan Presiden Joko Widodo," kata Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, A Tony Prasetiantono, yang dihubungi dari Jakarta, Jumat (26/8).


Gempa Bumi

PM Nyatakan Italia dalam Status Darurat


Pescara del Tronto, Jumat Perdana Menteri Italia Matteo Renzi, Jumat (26/8), menyatakan bahwa Italia dalam situasi darurat menyusul gempa bumi bermagnitudo 6,2 yang mengguncang Italia tengah serta menewaskan 267 orang dan mencederai 365 orang.

Renzi juga mengeluarkan otorisasi dana sebesar 50 juta euro (Rp 745,9 miliar) untuk bantuan tanggap darurat bagi korban gempa. Upaya penyelamatan terus berlanjut hingga Jumat malam. Namun, dua jalan akses menuju kota Amatrice, yang mengalami kerusakan terparah, rusak akibat gempa susulan. Kota itu pun terancam terisolasi.

Setelah dua hari berlalu, pada Jumat kemarin tidak ditemukan korban hidup dari reruntuhan bangunan. Renzi menyatakan, ada 215 orang yang diselamatkan setelah gempa mengguncang. Hingga semalam, jumlah korban tewas meningkat menjadi 267 orang.


Ode Bulan Agustus #2

Muda, Merdeka, dan Cinta Bangsa


Ratusan kaum muda yang tergabung dalam 29 kelompok paduan suara menyanyikan lagu cinta Tanah Air dalam "Ode Bulan Agustus #2", parade paduan suara yang digelar Bentara Budaya di Bali, Jakarta, Solo, dan Yogyakarta. Mereka bersama menciptakan keindahan harmoni suara untuk Indonesia.

Lagu "Di Timur Matahari" berkumandang dengan gagah dalam perhelatan Ode Bulan Agustus di Bentara Budaya Jakarta, Jumat (26/8) malam. Lagu gubahan WR Supratman itu dinyanyikan 120 orang muda yang menyatukan diri dalam paduan suara gabungan. Anggotanya berasal dari 10 kelompok pendukung acara Ode Bulan Agustus di BBJ.

Lagu diiringi orkestra dengan 27 musisi di bawah konduktor Alfian Emir Aditya. Orkestra gabungan dari Yogyakarta ini terdiri dari musisi Fombi Musika, Indonesian Youth Symphony Orchestra (IYSO), dan Journey to the Future Orchestra (JTTF).

No comments:

Post a Comment