Monday, July 4, 2016

Kompas Edisi Senin 4 Juli 2016

Kompas Edisi Senin 4 Juli 2016
Kompas Edisi Senin 4 Juli 2016

Arus Terkunci di Brebes-Tegal

Enam Jam Kendaraan Tak Bergerak


BREBES, KOMPAS — Selama tiga hari, Jumat hingga Minggu (1-3/7), wilayah Brebes dan Tegal, Jawa Tengah, menjadi titik paling melelahkan sekaligus mengesalkan bagi pemudik. Arus kendaraan terkunci selama berjam-jam karena membeludaknya jumlah kendaraan dan penyempitan ruas jalan.

Minggu pagi, kendaraan di jalur pantai utara Tegal bahkan sama sekali tidak bisa bergerak selama hampir enam jam, pukul 04.00 hingga 10.00. Sementara di dalam tol, kendaraan mengantre sangat panjang untuk keluar melalui Gerbang Tol Brebes Timur, Brebes Barat, dan Pejagan.

Hingga Minggu pukul 20.30, antrean kendaraan menjelang Gerbang Tol Brebes Timur masih sekitar 13 kilometer, yakni dari Kilometer 269 hingga Kilometer 256. Berkurang dibandingkan dengan kondisi pada pukul 12.00, yakni sekitar 33 kilometer.


SERANGAN NIIS 

Baghdad Jadi Ladang Kematian


BAGHDAD, MINGGU — Ledakan bom mobil mengguncang sebuah kawasan pertokoan di Baghdad, Irak, Minggu (3/7) dini hari, mengakibatkan sedikitnya 91 orang tewas dan 130 lainnya luka-luka. Milisi Negara Islam di Irak dan Suriah mengklaim bertanggung jawab atas serangan tunggal paling mematikan di ibu kota Irak tahun ini itu.

Wartawan The New York Times (NYT) di Baghdad melaporkan, peristiwa tersebut merupakan ilustrasi brutal berikutnya dari paradoks yang dihadapi Irak ketika pasukan keamanan negeri itu, didukung serangan udara Amerika Serikat, merebut banyak wilayah dari NIIS.

"Ketika semakin luas teritorial yang mereka rebut, NIIS kembali ke akarnya sebagai kelompok gerilyawan, mengubah Baghdad kembali menjadi ladang kematian bagi warganya," tulis NYT.


SEPAK BOLA 

Xavi dan Meredupnya Ketajaman "Matador"


Laga 16 besar Piala Eropa 2016 antara Italia dan Spanyol di Saint-Denis, Perancis, 27 Juni lalu, menjadi bukti belum sempurnanya transisi tim "Matador". Spanyol yang juara Piala Eropa 2008 dan 2012, serta juara dunia 2010, harus takluk 0-2 dari tim "Azzurri", Italia, sekaligus melupakan kans ke perempat final. Artinya, tim asuhan Vicente del Bosque, yang mundur setelah laga itu, gagal mempertahankan gelar juara Eropa.

Spanyol unggul dalam penguasaan bola dengan 59 persen dan akurasi umpan (86 persen). Jumlah sepak pojok juga lebih banyak, dengan sembilan kali, sedangkan Italia hanya lima kali. Yang berbeda, Spanyol gagal mencetak gol. Sebaliknya, gawang David De Gea dibobol Giorgio Chiellini dan Graziano Pelle.

Xavi Hernandez menjadi faktor krusial dalam transisi Spanyol. Periode 2008 hingga 2012, bisa dikatakan tahun keemasan Xavi, pemain kelahiran Terrassa, Spanyol, pada 25 Januari 1980. Pada tahun-tahun itu, Spanyol bisa memaksimalkan peran Xavi, yang sering disebut sebagai "salah satu gelandang terbaik di dunia sepanjang masa".

No comments:

Post a Comment