Wednesday, July 27, 2016

Kompas Edisi Rabu 27 Juli 2016

Kompas Edisi Rabu 27 Juli 2016
Kompas Edisi Rabu 27 Juli 2016

Presiden Rombak Kabinet

Delapan Menteri Diganti dan Empat Menteri Tukar Posisi


JAKARTA, KOMPAS — Kabinet Kerja pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Jusuf Kalla akan dirombak untuk kedua kali. Dalam perombakan kabinet kali ini, diperkirakan delapan menteri diganti dan empat menteri bergeser posisi.

Terkait perombakan kabinet tersebut, 12 menteri dipanggil oleh Presiden dan Wakil Presiden di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (26/7). Pemanggilan para menteri ini tidak ada dalam jadwal resmi Presiden dan Wapres.

Salah satu menteri yang semalam dipanggil Presiden, yaitu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said, lewat akun Twitter-nya, @sudirmansaid, semalam mencuit, ”Alhamdulillah, tugas besar selesai. Ladang amal & perjuangan makin lebar. Jangan pernah lelah mencintai Indonesia yang hebat ini. Thx semua”.


Jaminan Sosial

Pembuatan Kartu BPJS Perlu Sosialisasi Intensif


BANDUNG, KOMPAS — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, meminta sosialisasi pembuatan kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan diintensifkan. Pengetahuan masyarakat yang minim tentang mekanisme pembuatan kartu BPJS Kesehatan rentan dimanfaatkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menipu warga dengan memalsukan kartu tersebut.

”Kami meminta BPJS untuk sosialisasi lebih intensif sebab selama ini masih banyak warga yang belum mengetahui secara jelas cara pembuatan kartu BPJS Kesehatan,” ujar Wakil Ketua DPRD Bandung Barat Samsul Ma’arif saat menggelar rapat dengar pendapat dengan Dinas Kesehatan Bandung Barat, Dinas Sosial Bandung Barat, dan Kantor Cabang BPJS Kesehatan Cimahi di Padalarang, Bandung Barat, Selasa (26/7).

Kepolisian Resor Cimahi menetapkan AS, Koordinator Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Rumah Peduli Dhuafa (LPM RPD), sebagai tersangka pemalsuan. Sebanyak 810 kepala keluarga mengurus kartu palsu BPJS Kesehatan kepada tersangka, 175 kepala keluarga di antaranya sudah menerima kartu itu.


Kepedulian sosial

Pengabdian "Guru" Aboe Si Tukang Becak


"Mbah Aboe, aku munggah kelas. (Kakek Aboe, saya naik kelas)," demikian teriakan seorang anak kepada Ratemat Aboe (77), tukang becak asal Tanjung Putrayudha I, Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur.

Teriakan itu membuat Aboe tak kuasa menahan air matanya. Semangat belajar anak-anak di kampung pemulung itu membuahkan hasil. Mereka tak lagi naik kelas karena nilainya dikatrol guru, tetapi benar-benar mereka naik karena nilainya mencukupi.

Hal itu merupakan kepuasan tersendiri bagi Aboe. Tukang becak itu merasa berhasil menjadi "guru" meski ia bukan guru profesional dan berpendidikan guru. Aboe adalah guru bimbingan belajar (bimbel) gratis bagi anak-anak gelandangan, pemulung, dan pengemis di Kampung Tanjung Putrayudha yang banyak dihuni pemulung.

No comments:

Post a Comment