Kompas Edisi Sabtu 5 Maret 2016 |
Nilai Bisnis Unggas Rp 450 Triliun
Menggiurkan untuk Kartel
JAKARTA, KOMPAS — Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha M Syarkawi Rauf mengatakan, volume bisnis perunggasan dari hulu sampai hilir mencapai Rp 450 triliun per tahun. Nilai bisnis tersebut sangat menggiurkan bagi pelaku usaha untuk melakukan kartel dan monopoli.
Terbukti, kondisi bisnis perunggasan nasional dalam lima tahun terakhir sejak 2009 hingga sekarang berubah total proporsinya. Sebelum tahun 2009, usaha ternak ayam rakyat/mandiri porsinya 80 persen, sedangkan perusahaan atau integrator hanya 20 persen.
”Dalam waktu lima tahun, kondisinya berkebalikan. Peternak mandiri hanya mendapat porsi 20 persen dan 80 persennya integrator. Ini menunjukkan betapa hebatnya integrator terus menguasai produksi dan pasar,” ujar Syarkawi, Jumat (4/3), di Jakarta.
KAPAL TENGGELAM
76 Orang Selamat, 4 Hilang
BANYUWANGI, KOMPAS — Kapal Motor Penumpang Rafelia II tenggelam di Selat Bali saat berlayar dari Pelabuhan Gilimanuk di Jembrana, Bali, menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (4/3) pukul 13.07. Hingga pukul 20.15, PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Indonesia Ferry Ketapang menyatakan 76 orang selamat dan 4 penumpang belum ditemukan.
Kapal itu tenggelam sekitar 100 meter menjelang Pantai Ketapang atau di belakang Hotel Banyuwangi Beach. Menurut Muhammad Khoiri (30), penumpang yang selamat, Rafelia II bertolak dari Gilimanuk pukul 12.30. Saat melaju meninggalkan pelabuhan, ia melihat ada air yang masuk ke lambung kapal. Saat itu, Khoiri memilih duduk di dalam mobil pikapnya yang diparkir di lambung kapal.
”Saya sudah tanya ke petugas, ada air masuk ke kapal, tetapi katanya tak apa-apa. Itu biasa. Jadi saya pikir, ya, aman-aman saja. Saya pun memilih duduk di mobil sampai akhirnya air laut kian deras masuk ke lambung kapal,” katanya.
DESA TAMPANG MUDA
Mereka Terus Berjuang Mengakses Dunia Luar
Suara debur ombak terdengar jelas bersahutan dengan semilir angin. Buih putih tampak sesaat setelah gulungan ombak menabrak pasir pantai di Desa Tampang Muda, Kecamatan Pematang Sawah, Kabupaten Tanggamus.
Desa Tampang Muda merupakan salah satu desa yang terletak di ujung selatan Provinsi Lampung. Ada dua alternatif transportasi untuk menuju desa tersebut, jalur darat dan jalur laut.
Jika menggunakan jalur darat, dibutuhkan 4-5 jam perjalanan untuk menyusuri jalan tanah di pinggiran Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Perjalanan akan semakin berat bila hujan turun. Pasalnya, jalan berbukit tersebut akan menjadi licin dan berlumpur.
No comments:
Post a Comment