Saturday, March 19, 2016

Kompas Edisi Sabtu 19 Maret 2016

Kompas Edisi Sabtu 19 Maret 2016
Bunga Bank Belum Berubah

Transmisi Diyakini Lebih Cepat


JAKARTA, KOMPAS — Transmisi penurunan suku bunga acuan ke suku bunga simpanan dan suku bunga kredit belum efektif. Di tengah upaya mendorong pertumbuhan ekonomi, suku bunga yang ditanggung debitor saat ini belum berubah dibandingkan dengan 2015.

 Berdasarkan catatan Bank Indonesia (BI), rata-rata suku bunga deposito perbankan turun 7 basis poin (bps) atau 0,07 persen. Adapun suku bunga pinjaman turun 4 bps.

Padahal, tahun ini BI sudah menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate pada Januari, Februari, dan Maret, masing-masing 25 bps.


PENURUNAN MUKA TANAH

Penyebab Dominan Belum Diketahui


JAKARTA, KOMPAS — Penurunan muka tanah di beberapa titik di Jakarta dirasakan warga. Namun, selama ini mereka belum mendapatkan sosialisasi dan penjelasan konkret.

Wahono (65), misalnya, sudah puluhan tahun tinggal di RT 001 RW 003 Kelurahan Roa Malaka, Taman Sari, Jakarta Barat. Kelurahan Roa Malaka berjarak sekitar 2,6 kilometer dari Pelabuhan Sunda Kelapa. Pada Jumat (18/3), beberapa bangunan baru di wilayah itu retak dan merenggang struktur konstruksinya. Tembok bata retak dan ambles ke dalam tanah. Selain itu, selokan air juga miring dan ambles.

Kondisi serupa ditemukan di Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Hal tersebut menjadi bukti terjadinya penurunan muka tanah di Jakarta.


KAMPUNG CERDAS

Kikis Stigma untuk Kemandirian Warga


 Di ruang kerja berdinding papan berukuran 4 meter x 3 meter, jemari Iwan Wiryawan (43) beradu cepat dengan irama lagu ”Chop Suey!” milik System Of a Down. Iwan seperti tidak mau kalah dengan lirik perjuangan dalam lagu itu.

Tangan kanannya mengendalikan tetikus. Sementara tangan kirinya sibuk memainkan tuts di papan ketik. Siang itu, kedua tangannya memandu bola matanya menyelesaikan desain kaus penuh warna. ”Saya masih harus banyak belajar,” kata Iwan merendah saat ditemui di tempat kerjanya di RW 005 Muararajeun Lama, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung.

Di Muararajeun, Iwan tergolong desainer senior. Ia memulainya tahun 2000-an dengan menggambar manual. Seiring perkembangan zaman, ia belajar mengoperasikan beragam program desain digital. Kini, ia mampu membuat 30-50 desain kaus per bulan. Desainnya sudah dipasarkan di sejumlah kota besar di Indonesia hingga Australia dan Jerman.

No comments:

Post a Comment