Sunday, March 27, 2016

Kompas Edisi Minggu 27 Maret 2016

Kompas Edisi Minggu 27 Maret 2016

Problem Sistemik Penjara Picu Kerusuhan

Perangi Narkoba di Lapas


JAKARTA, KOMPAS — Kerusuhan saat penangkapan bandar narkoba di Rumah Tahanan Malabero di Kota Bengkulu, Jumat (25/3) malam, yang menewaskan lima tahanan, menandakan adanya persoalan sistemik di rumah tahanan dan lembaga pemasyarakatan di Indonesia.

Pembenahan terkait kontrol eksternal ataupun infrastruktur dan sumber daya manusia pengamanan lembaga pemasyarakatan mendesak dilakukan agar peristiwa serupa tak terulang. Terlebih, kerusuhan di rumah tahanan (rutan) atau lembaga pemasyarakatan (lapas) yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa juga pernah terjadi. Pada 17 Desember 2015, terjadi bentrokan di antara dua kelompok di Lapas Kerobokan, Bali, menyebabkan dua orang tewas dan tiga orang terluka.

Kerusuhan di Rutan Malabero juga menunjukkan besarnya pengaruh bandar narkoba di dalam rutan. Kondisi ini, menurut Juru Bicara Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Besar Slamet Pribadi, tidak akan menyurutkan langkah BNN untuk terus memerangi narkoba di rutan dan lapas. "Negara tidak boleh kalah dengan jaringan pengedar narkoba," katanya, Sabtu kemarin.


KELOMPOK RADIKAL

Pemimpin Tertinggi Kedua NIIS Tewas


BAGHDAD, SABTU — Milisi Negara Islam di Irak dan Suriah bakal kesulitan memulihkan diri dari pukulan telak yang mereka alami setelah pemimpin tertinggi kedua kelompok radikal itu, Abd al-Rahman Mustafa al-Qaduli, tewas dalam serangan udara Amerika Serikat, pekan ini.

Abd al-Rahman Mustafa al-Qaduli atau dikenal dengan nama Abu Alaa al-Afri bertanggung jawab pada urusan keuangan, politik, dan administrasi kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS).

"Ini pukulan paling telak bagi NIIS dari segi pembunuhan tokoh-tokoh pentingnya karena Qaduli berada di jantung struktur administrasi (kelompok itu)," kata Hisham al-Hashimi, analis yang menjadi penasihat Pemerintah Irak mengenai kelompok militan, Sabtu (26/3).


GAYA HIDUP

Gemerlap Derma Kaum Urban


Industri gaya hidup selalu cerdik menangkap relung emosi orang urban. Berderma yang dahulu dilakukan dalam senyap pun kini tampil gemerlap di bawah sorotan lampu cerlang. Semua gembira. Hore!

Bangku-bangku telah tertata rapi di Sampoerna Strategic Square, Selasa (22/3) malam. Di antara bangku-bangku tersedia satu alur panjang untuk lenggak-lenggok para model yang akan memperagakan busana koleksi terbaru Lotuz untuk musim gugur dan musim dingin 2016/2017, Luci.

Peragaan busana kali ini terbilang istimewa karena tak hanya busana yang dipamerkan, tetapi juga disisipi acara lelang untuk amal. Yang dilelang adalah tas Hermes Birkin 35 yang telah dilukis oleh duo ibu-anak, Yulie Nasution Grillon dan Dara Setyohadi, serta gaun malam keemasan koleksi Lotuz.

Tamu yang hadir dalam acara ini mulai dari pejabat bupati, beberapa duta besar, hingga tentunya para sosialita.

No comments:

Post a Comment