Kompas Edisi Rabu 17 Februari 2016 |
Isi Draf Tak Sesuai Kesepakatan
Revisi UU KPK Terus Ditolak
JAKARTA, KOMPAS — Isi draf rancangan perubahan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang dibahas Badan Legislasi DPR berbeda dengan kesepakatan tak tertulis antara komisioner terdahulu KPK dan pemerintah.
Wakil Ketua KPK Laode M Syarif, Selasa (16/2), mengatakan, isi draf yang disusun Badan Legislasi (Baleg) DPR tersebut cenderung melemahkan KPK. Dengan pertimbangan itu, kini KPK berpendapat tak perlu ada revisi UU KPK.
Sikap itu diambil karena dalam gentlemen agreement (kesepakatan tak tertulis) antara pemerintah dan KPK saat lembaga itu dipimpin Pelaksana Tugas Ketua KPK Taufiequrachman Ruki dinyatakan bahwa revisi UU KPK hanya akan dilakukan untuk memperkuat lembaga tersebut.
Kerja sama Perdagangan
Indonesia Belum Buat Komitmen soal TPP
INDIAN WELLS, KOMPAS — Pemerintah Indonesia tidak akan tergesa-gesa mengambil keputusan, apalagi membuat komitmen terkait dengan Kemitraan Trans-Pasifik atau Trans-Pacific Partnership. Bahkan, Presiden Joko Widodo memastikan pemerintah akan berhati-hati dan menghitung manfaat TPP bagi kepentingan Indonesia sehingga tidak mungkin pemerintah cepat-cepat mengambil keputusan soal TPP.
Sejauh ini, Indonesia baru bermaksud akan bergabung (intend to joint), dan hingga saat ini belum ada keputusan resmi kapan bergabung dalam Kemitraan Trans-Pasifik (Trans-Pacific Partnership/TPP). Masih ada proses panjang yang harus dilalui sebelum sampai pada pengambilan keputusan.
Kenangan agar berdiam diri di rumah saat gerhana matahari terpatri di ingatan publik. Pada gerhana matahari total (GMT) 11 Juni 1983, Palangkaraya mengalami gerhana matahari sebagian (GMS) dengan hampir 90 persen piringan Matahari tertutupi piringan Bulan.
Meskipun hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-Amerika Serikat di Sunnyland, Rancho Mirage, California, AS, Presiden Jokowi menegaskan bahwa kehadirannya dalam forum tersebut sama sekali tidak terkait dengan TPP.
Gerhana Matahari Total 2016
Sukacita Pesta Bersama Mitos
Tiga minggu menjelang gerhana matahari total, 9 Maret 2016, masih banyak masyarakat di jalur totalitas gerhana yang tak tahu akan ada fenomena alam langka itu. Jangankan gegap gempita menanti, masih ada masyarakat yang khawatir buta. Mitos lama yang terpelihara.
”Saya belum tahu akan ada gerhana matahari,” kata Sumiyati (52), warga Pahandut, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Rabu (10/2). Kenangannya tentang gerhana sangat kurang. Ia hanya ingat, saat kecil, ibu hamil harus bersembunyi. Entah kenapa.
No comments:
Post a Comment