Monday, September 19, 2016

Kompas Edisi Senin 19 September 2016

Kompas Edisi Senin 19 September 2016
Kompas Edisi Senin 19 September 2016

Dagang Pengaruh Masalah Serius

BK DPD Bahas Kasus Irman


JAKARTA, KOMPAS — Penangkapan Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman membuat kredibilitas pejabat publik kian runtuh. Irman ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi karena diduga "menjual" pengaruh dalam mengatur tambahan kuota distribusi gula impor untuk perusahaan bermasalah.

Kasus itu juga menunjukkan adanya masalah serius dalam kebijakan kuota impor komoditas pangan untuk pengendalian harga pangan dalam negeri.

Ketua Komisi Pengawas dan Persaingan Usaha Muhammad Syarkawi Rauf, Minggu (18/9), di Jakarta, mengatakan, hampir di semua komoditas pangan terdapat disparitas yang besar antara harga di dalam negeri dan harga di luar negeri.


Pertambangan

Tata Kelola Tambang Lupakan Masa Depan


JAKARTA, KOMPAS — Tata kelola potensi tambang kerap melupakan perencanaan matang, pengelolaan ramah lingkungan, dan perhatian bagi masa depan masyarakat sekitarnya. Buntutnya, tambang sering memicu kerusakan alam, konflik sosial budaya, dan kerugian negara dari sektor ini.

Benang merah itu muncul dari perjalanan Kompas ke beberapa kawasan tambang di Indonesia. Mulai dari Kabupaten Buru di Maluku, Kota Palu dan Kabupaten Poso (Sulawesi Tengah), Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Banyuwangi (Jawa Timur), hingga Kabupaten Bogor dan Kabupaten Karawang (Jawa Barat), 9 September hingga 15 September 2016.

Ketua Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pattimura, Ambon, Yuthinus T Male mengatakan, kerusakan lingkungan akibat tambang liar menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. Pemerintah provinsi kini bertanggung jawab mengelola rencana tambang secara matang, seperti memetakan lokasi penggalian dan mengolah material. "Sebelum rencana tambang digulirkan, masyarakat setempat harus disiapkan untuk menghadapinya. Jangan sampai mereka hanya menanggung akibat kerusakannya," katanya.


ANGGARAN RISET

Bocor Listrik hingga Sebatas "Bengong"


Riset dan inovasi adalah tulang punggung kemajuan sebuah bangsa atau lembaga bisnis. Namun, hal itu lebih mudah diucapkan daripada diaplikasikan, khususnya di Indonesia. Tujuh puluh satu tahun merdeka, isu riset bangsa ini masih berkutat pada hal yang seharusnya tak lagi isu utama riset.

Pupus harapan Sulaeman Yusuf membenahi instalasi listrik di Pusat Penelitian Biomaterial Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Itu karena kebijakan penghematan anggaran negara.

Kamis (15/9) siang, di gedung Pusat Penelitian Biomaterial LIPI, Cibinong Science Center, Bogor, Jawa Barat, Sulaeman memulai kisahnya. Di sana berkumpul sejumlah peneliti invensi material unggul dari bahan hayati serta pengembangan proses produksi ramah lingkungan.

No comments:

Post a Comment