Tuesday, September 13, 2016

Kompas Edisi Selasa 13 September 2016

Kompas Edisi Selasa 13 September 2016
Kompas Edisi Selasa 13 September 2016

Penindakan Korupsi Melemah

Paket Reformasi Bidang Hukum Disiapkan


JAKARTA, KOMPAS — Korupsi telah banyak diyakini sebagai perusak utama struktur sosial, ekonomi, dan politik Indonesia. Alih-alih memperberat hukuman koruptor untuk menimbulkan efek jera, kini, Indonesia menghadapi pelemahan pemberantasan korupsi.

 Pelemahan upaya pemberantasan korupsi dan menjadikannya bukan lagi kejahatan luar biasa terindikasi dari banyak hal. Rata-rata hukuman untuk koruptor makin singkat. Partai politik sebagai produsen pejabat publik, kini, tak sungkan menjadikan mantan narapidana perkara korupsi sebagai pengurus partai. Mantan narapidana juga bisa langsung mencalonkan diri menjadi kepala daerah.

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, saat ini, tengah mendorong revisi Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan. Revisi PP No 99/2012 itu dikhawatirkan akan memudahkan pemberian remisi bagi koruptor karena menghilangkan syarat berstatus justice collaborator atau pelaku kejahatan yang membongkar kejahatan.


Idul Adha

Tingkatkan Semangat Berkorban


SERANG, KOMPAS — Peringatan Idul Adha 1437 Hijriah yang jatuh pada Senin (12/9) harus dimaknai sebagai momentum untuk meningkatkan semangat berkorban bagi sesama. Semangat berkorban tersebut efektif dalam memupuk kepedulian sosial yang akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan bersama.

 ”Idul Adha yang jatuh pada hari ini (Senin kemarin) menjadi pengingat kita semua dalam hidup bahwa spirit berkorban sangat diperlukan,” kata Presiden Joko Widodo, kemarin, seusai menunaikan shalat Idul Adha di Masjid Agung Ats-Tsaurah, Kota Serang, Banten.

Semangat itu penting diterapkan mulai dari tingkat keluarga, lingkungan, hingga masyarakat umum. Warga masyarakat diminta tidak mementingkan diri sendiri. ”Jangan hanya mau kaya atau menang sendiri, tetapi mengabaikan orang tak mampu, tetangga, dan lingkungan,” ujar Presiden.


Tata Kota

Menata Kota, Mengangkat Harkat Warganya


Perkampungan Kenjeran di Kecamatan Bulak, Surabaya, bersalin rupa. Kawasan yang dulu kumuh itu, kini, menjadi ikon baru pariwisata. Lewat revitalisasi kawasan pantai, Pemkot Surabaya tak sekadar mengubah wajah kota, tetapi turut mengangkat harkat warga pinggiran.

 Perkampungan di Kenjeran mengingatkan akan kampung warna-warni di Kota Rio de Janeiro, Brasil. Kawasan permukiman padat dengan tembok rumah yang penuh warna. Gang-gang kampung bersih tanpa tumpukan sampah. Jalan-jalan dipaving, bebas becek.

Setahun lalu, kampung itu masih kumuh. Saluran air banyak yang menggenang karena tersumbat tumpukan sampah. Bau ikan yang membusuk menjadi hal biasa. Tepian pantai pun menjadi tempat mandi, cuci, dan kakus warga.

No comments:

Post a Comment