Wednesday, September 7, 2016

Kompas Edisi Rabu 7 September 2016

Kompas Edisi Rabu 7 September 2016
Kompas Edisi Rabu 7 September 2016

Obat Ilegal Picu Gangguan Mental

Masyarakat Bawah dan Remaja Jadi Sasaran


JAKARTA, KOMPAS — Produsen obat ilegal yang pabriknya digerebek di Kabupaten Tangerang, Banten, menyasar masyarakat bawah, termasuk remaja, sebagai konsumennya. Obat ilegal yang dijual murah itu diduga digunakan sebagai pengganti narkotika karena memiliki efek halusinasi.

Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal Kepolisian Negara RI Inspektur Jenderal Antam Novambar, dalam jumpa pers di Markas Besar Polri, Jakarta, Selasa (6/9), memastikan, masyarakat bawah jadi sasaran pemasaran obat ilegal dari Tangerang karena obat itu dijual Rp 1.000 hingga Rp 2.000 per butir.

”Harga itu lebih murah daripada harga narkoba. Dari hasil investigasi kami di sejumlah daerah, obat ilegal ini dikonsumsi warga untuk menghasilkan efek halusinasi, lalu mereka berbuat jahat, seperti perkelahian dan aksi kekerasan,” kata Antam.


Olahraga Nasional

Proyek Olahraga Rentan Dikorupsi


JAKARTA, KOMPASPembangunan infrastruktur olahraga masih dipandang sebagai proyek sesaat, belum sebagai investasi jangka panjang demi peningkatan prestasi olahraga. Akibatnya, tidak sedikit proyek pembangunan infrastruktur itu berujung pada kasus tindak pidana korupsi.

 Kasus korupsi proyek pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang 2010-2012 termasuk kasus cukup besar dan menyita perhatian publik dengan kerugian negara hingga Rp 464,6 miliar. Kasus ini, antara lain, melibatkan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng, mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, serta Dirut PT Dutasari Citra Laras Machfud Suroso.

Di luar itu, ada kasus korupsi pembangunan wisma atlet untuk SEA Games 2011 di Palembang, Sumatera Selatan, yang melibatkan mantan Sekretaris Menpora Wafid Muharram dan mantan Bendahara Partai Demokrat M Nazaruddin. Lalu, kasus korupsi proyek pembangunan arena Pekan Olahraga Nasional (PON) Riau 2012 yang melibatkan mantan Gubernur Riau Rusli Zainal dan 10 anggota DPRD Riau. Terakhir, Badan Reserse Kriminal Polri menangani kasus dugaan korupsi pembangunan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) yang digunakan untuk PON Jawa Barat 2016.


Polisi Peduli

Jalan Sepi, Penyelamat Anak Putus Sekolah


Sekelompok warga di Banyuwangi, Jawa Timur, memilih jalan sepi demi menyelamatkan pendidikan anak. Tanpa pamrih, mereka menyisihkan waktu, tenaga, dan dana untuk kemajuan anak-anak.

 Mereka tidak hanya sekadar mengajar anak yang putus sekolah, tetapi juga mencarikan solusi agar mereka bisa bersekolah kembali. Berkat bantuan mereka, anak-anak yang tak terpantau oleh program putus sekolah dari pemerintah bisa kembali bersekolah.

Nabila (8) berkali-kali melompat girang ketika Ajun Inspektur Satu Ririn Nurfiah (41) dan suaminya, Aiptu Darmawan, menuntunnya masuk ke halaman SD Sobo, Banyuwangi. Dengan masih mengenakan piyama dan sandal jepit, pagi itu dengan penuh sukacita Nabila mendaftar di SD tersebut.

No comments:

Post a Comment