Saturday, September 10, 2016

Kompas Edisi Sabtu 10 September 2016

Kompas Edisi Sabtu 10 September 2016
Kompas Edisi Sabtu 10 September 2016

Wapres: Negara Belum Optimal

Indonesia Belum Berhasil Penuhi Janji Kemerdekaan


JAKARTA, KOMPAS — Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, kehadiran negara dalam sejumlah persoalan belum sepenuhnya optimal. Janji-janji kepada rakyat pun belum bisa dipenuhi semuanya. Butuh kebersamaan, konsistensi kebijakan, dan pemenuhan kebutuhan dasar rakyat terlebih dahulu.

”Negara sudah hadir, tetapi belum optimal dalam cara kerja dan cara menangani persoalan. Walaupun kementerian dan lembaga negara sudah berusaha menangani dengan baik, hasilnya belum sesuai dengan yang diharapkan rakyat,” kata Wapres Jusuf Kalla kepada Kompas di Kantor Wapres, Jakarta, Jumat (9/9).

Pada masa mendatang, kata Wapres Kalla, pemerintah bukan hanya harus mendengar suara rakyat, melainkan juga merespons dan bekerja cepat sehingga hasilnya dirasakan masyarakat.


Obat Ilegal

Apotek Rakyat Akan Dihapus


JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah pelanggaran praktik kefarmasian dilakukan pengelola apotek rakyat di beberapa tempat. Selain menjual bebas obat-obatan yang seharusnya memakai resep dokter, apotek rakyat juga menjadi tempat peredaran obat ilegal. Untuk itu, keberadaan apotek rakyat diusulkan ditiadakan.

 \Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto, Jumat (9/9), mengatakan, usulan apotek rakyat dibubarkan dan pencabutan peraturan menteri kesehatan (permenkes) tentang apotek rakyat sudah disampaikan kepada Gubernur DKI Jakarta. ”Usulan pencabutan akan disampaikan kepada Menteri Kesehatan,” ujarnya.

Usulan pencabutan permenkes itu disebabkan pelaku apotek rakyat melakukan banyak pelanggaran aturan. Selain menjual bebas obat yang seharusnya menggunakan resep dokter, ditemukan pula obat kedaluwarsa dan obat ilegal yang dijual.


Promosi Pariwisata

Keringat ”Buto” untuk Tanah Air


Tiga buto atau raksasa mengepung seekor macan hitam yang berusaha sekuat tenaga melarikan diri. Buto-buto itu marah besar karena macan hitam tersebut merusak lahan mereka. Tak bisa berkutik akibat dikepung, macan hitam itu pun menyerah dan dibawa pergi oleh para buto.

Orang-orang yang berkerumun di trotoar di depan pusat perbelanjaan Lot 10, Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (3/9) malam, pun bertepuk tangan ketika tari Jaranan Buto itu usai. Kemudian gantian ketiga orang berkostum buto itu yang diburu dan dikepung penonton untuk diajak foto bersama. Meski masih terengah- engah, buto-buto itu melayani setiap permintaan penonton dengan antusias.

Ketiga buto dan semua pendukung tarian itu adalah warga Banyuwangi, Jawa Timur, yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) Malaysia. Komunitas ini merupakan kumpulan warga Banyuwangi yang bekerja dan tinggal di Malaysia. Anggotanya 200 orang, 40 orang di antaranya aktif berkesenian.

No comments:

Post a Comment