Kompas Edisi Selasa 27 Oktober 2015 |
Bara Api Kepung Lahan Nusantara
Presiden Percepat Kepulangan
JAKARTA, KOMPAS — Kebakaran terus meluas di lahan, hutan, dan gunung-gunung di Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Papua, menyusul sebagian Sumatera dan Kalimantan, yang menimbulkan kabut asap tiga bulan terakhir. Presiden Joko Widodo mempercepat kepulangan dari kunjungan di Amerika Serikat.
Jadwal semula, Presiden tiba di Tanah Air, Jumat (30/10) malam. Namun, berdasarkan informasi hingga Senin malam, Presiden akan pulang lebih cepat setelah bertemu Presiden AS Barack Obama dan menggelar pertemuan bilateral Indonesia-AS, Selasa sore. Rombongan dijadwalkan tiba hari Kamis (29/10). Agenda kunjungan terakhir ke San Francisco dibatalkan.
"Saya akan langsung meluncur ke Palangkaraya, Kalteng, atau Palembang, Sumsel, untuk memastikan penanganan pengungsian korban dan pelayanan kesehatan," ujar Presiden Joko Widodo seperti dilaporkan wartawan Kompas, C Wahyu Haryo, di Washington DC. Presiden mengatakan itu seusai menelepon Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan dari tempat menginap di Blair House, Washington DC, AS, Senin pagi pukul 10.35 waktu setempat.
Aparat TNI Terlibat Narkoba
Penyergapan Diwarnai Baku Tembak
JAKARTA, KOMPAS — Baku tembak terjadi saat penyidik Badan Narkotika Nasional menangkap anggota TNI, Sersan Mayor SI, yang diduga pengedar narkoba, di Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (25/10) malam. Penyidik juga menangkap seorang perwira menengah TNI dan dua warga sipil yang diduga satu komplotan dengan SI.
Dari penangkapan itu, penyidik memperoleh 1.000 pil ekstasi merah muda sebagai barang bukti. Mereka juga mendapatkan dua senjata api jenis FN dan lima telepon genggam.
Baku tembak terjadi di stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) di Jalan Baru, Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, sekitar pukul 21.00. Berdasarkan informasi yang dihimpun, SI melepaskan tembakan terlebih dahulu ke arah penyidik BNN.
Solidaritas Kabut Asap
Rumah Singgah atas Nama Kemanusiaan
Stevano (1) riang memainkan balon kesayangannya di teras rumah singgah yang disiapkan warga Kompleks Banjar Indah Permai di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Keceriaan itu kontras dengan kota asalnya, Palangkaraya, yang dirundung kelam kabut asap.
Baru beberapa hari menghirup udara relatif lebih segar di Banjarmasin, kondisi bocah itu jauh lebih sehat. Ia sempat menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) akibat kualitas udara Palangkaraya yang memburuk.
"Baru sehari di Banjarmasin, Stevano langsung sehat," ujar Linda (28), ibunya, Senin (26/10), di rumah singgah itu.
Bersama rombongan keluarganya di Kelurahan Menteng, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangkaraya, Kalteng, mereka tiba lima hari lalu di Banjarmasin.
No comments:
Post a Comment