Saturday, October 17, 2015

Kompas, Edisi, Minggu, 6 Oktober 2015

Kompas, Edisi, Minggu, 6 Oktober 2015

Kebutuhan Dasar Buruh agar Dijamin

Pemerintah Inginkan Stabilitas


JAKARTA, KOMPAS — Meski formula pengupahan yang diusulkan pemerintah memberi kepastian usaha, pemerintah harus hadir dan memastikan buruh sejahtera. Buruh harus mendapatkan transportasi, tempat tinggal, dan akses kesehatan murah.

Beberapa kalangan yang ditemui dan dihubungi Kompas, Jumat (16/10), mengatakan, persoalan formula upah adalah satu hal, tetapi pemerintah tetap harus hadir menjamin kesejahteraan buruh.

Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah mengusulkan formula upah minimum yang berdasarkan upah tahun berjalan, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi. Upah tahun berjalan berdasarkan kebutuhan hidup layak (KHL) yang disepakati. Evaluasi KHL akan dilakukan lima tahun sekali. Formula ini berbeda dengan penghitungan sebelumnya yang hanya berdasarkan KHL yang dibahas setiap tahun.


Sepak Bola

Pendukung Diminta Junjung Sportivitas


JAKARTA, KOMPAS — Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian mengapresiasi inisiatif sejumlah pihak dalam mengamankan final turnamen sepak bola Piala Presiden yang akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (18/10). Dia mengajak pendukung tim sepak bola untuk tertib dan menjunjung tinggi sportivitas sebelum, selama, dan setelah laga antara Persib Bandung dan Sriwijaya FC itu.

"Kami apresiasi inisiatif Pak Umuh (Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar) dan Pak Ridwan (Wali Kota Bandung Ridwan Kamil) datang ke Jakarta untuk bersilaturahim dengan pengurus Jakmania (pendukung Persija Jakarta) dan sebaliknya rombongan Jakmania ke Bandung besok (hari ini)," tutur Tito saat berkunjung ke Balai Kota Jakarta, Jumat.

Potensi gangguan keamanan sebenarnya bukan datang dari bobotoh (pendukung Persib) dan Sriwijaya FC, melainkan antara bobotoh dan Jakmania (pendukung Persija Jakarta). Permusuhan dua kelompok suporter ini telah berkali-kali memunculkan keributan. Maka, kedatangan bobotoh ke Jakarta dikhawatirkan memunculkan bentrokan dengan Jakmania.


Kebakaran Lahan

Berbekal Seadanya, TNI Berjibaku Melawan Asap


Saat para pemilik kebun dan industri bergelimang dollar AS dari ekspor minyak sawit mentah, mereka tak pernah mencicipinya. Namun, saat "ladang dollar" itu terbakar, justru mereka yang terpanggil dan berada di garis depan untuk memadamkannya.

Berbekal peralatan seadanya, seperti cangkul, dahan pohon, selang, dan masker penahan asap, mereka terjun ke lahan gambut yang terbakar. Mereka terus bekerja di tengah kepungan asap dan panasnya sekam api meski nyawa taruhannya.

Sebanyak-banyaknya air diluncurkan ke hamparan gambut kering yang terbakar, kepulan asap tetap sulit terkendali. Terjangannya bahkan kerap memaksa pasukan tiarap demi mempertahankan nyawa.

No comments:

Post a Comment