Kompas, Edisi, Selasa, 1 September 2015 |
WADUK JATIGEDE
Penggenangan Waduk Awal Pengelolaan Air Sungai Cimanuk
SUMEDANG, KOMPAS — Penggenangan Waduk Jatigede berkapasitas 980 juta meter kubik merupakan awal dari perjalanan panjang mengelola sumber air Sungai Cimanuk. Penutupan pintu pengelak membuat air dari sungai mengisi tubuh bendungan hingga elevasi tertentu yang diperlukan bagi operasi irigasi, pembangkit listrik, penanggulangan banjir, dan pasokan air baku untuk lima kota/kabupaten di Jawa Barat. Elevasi maksimal Waduk Jatigede 260 meter di atas permukaan laut.
"Untuk mengelola potensi air dan sungai dengan baik, kita memerlukan reservoir (penampung air). Di Sungai Cimanuk baru ada satu bendungan, sedangkan di Sungai Brantas (Jawa Timur) sudah ada 15 waduk, bahkan mau ditambah dengan enam waduk baru lagi. Kalau tidak ada reservoir, kita tidak bisa mengelola air dengan baik," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dalam peresmian proyek Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (31/8), yang menurut rencana dihadiri Presiden Joko Widodo.
Acara itu juga dihadiri Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan sejumlah wakil dari Kedutaan Besar Tiongkok untuk Indonesia.
Menurut Basuki, kendala utama dari sumber-sumber air di Indonesia, termasuk di Sungai Cimanuk, adalah kondisi hulu yang rusak atau gundul. Kondisi hutan di wilayah Garut yang menjadi hulu Sungai Cimanuk kini mengkhawatirkan.
Tumbuhkan Rasa Percaya Pasar
Pemerintah Perlu Lakukan 5 Hal
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah diharapkan bisa memberikan rasa percaya kepada investor dan pelaku usaha sektor riil. Hal ini memberikan efek psikologis karena variabel ekonomi makro sebetulnya dalam kondisi baik. Namun, faktanya, kelesuan ekonomi terasa di semua tingkatan.
Untuk menimbulkan kepercayaan itu, pemerintah perlu menyampaikan rencana dan target yang realistis. Agar tidak menimbulkan keraguan, harus jelas juga siapa yang bicara apa dan siapa tidak bicara apa. Demikian terungkap dalam diskusi yang diselenggarakan Kompas di Jakarta, Senin (31/8).
Diskusi menghadirkan Chairman Saratoga Investama Sedaya Tbk Edwin Soeryadjaya, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perbankan dan Keuangan Rosan Roeslani, CEO Bosowa Erwin Aksa, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional Chris Kanter, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Sumber Daya Manusia Benny Soetrisno, mantan pemimpin Grup Astra Teddy P Rachmat, dan Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin.
PILKADA SERENTAK
Petahana Jadi Fokus Pengawasan
JAKARTA, KOMPAS — Ketua Badan Pengawas Pemilu Provinsi Sulawesi Selatan La Ode Arumahi di Makassar, Senin (31/8), menegaskan, salah satu yang menjadi fokus pengawasan Bawaslu dalam pemilihan kepala daerah serentak, 9 Desember 2015, adalah kiprah petahana.
Dari 11 kabupaten yang menggelar pemilihan kepala daerah (pilkada) di Sulawesi Selatan, enam di antaranya diikuti kepala daerah petahana, yakni Kabupaten Barru, Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Luwu Utara, Maros, Tana Toraja, dan Toraja Utara. Di Kepulauan Selayar dan Luwu Timur, wakil bupati petahana menjadi peserta pilkada.
Khusus di Kabupaten Gowa, Kepulauan Selayar, dan Soppeng, keluarga bupati periode 2010-2015 Ichsan Yasin Limpo juga ikut pilkada. Di Gowa, dua kerabat Ichsan, yakni anak, Adnan Purichta Ichsan Yasin Limpo, dan kakak, Tenri Olle Yasin Limpo, bersaing dalam pilkada sebagai calon bupati. Anak Bupati Soppeng periode 2010-2015 Andi Soetomo, Andi Zulkarnaen Soetomo, ikut pilkada sebagai calon wakil bupati berpasangan dengan Lutfi Halide, besan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo.
No comments:
Post a Comment