Monday, July 23, 2012

Kompas, Edisi, Senin, 23 Juli 2012


Kompas, Edisi, Senin, 23 Juli 2012
Kompas, Edisi, Senin, 23 Juli 2012
Hari Rabu (25/7) hingga Jumat (27/7), tahu dan tempe dipastikan bakal menghilang dari Jakarta, bahkan di seluruh penjuru Tanah Air. Ribuan produsen tempe dan tahu mogok kerja. Mereka menuntut pemerintah mengambil alih tataniaga kedelai, dan meredam gejolakharga kedelai di pasar dunia yang sedang guncang. | 23 Juli 2012 | hal 1

Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi tidak bisa menindaklanjuti laporan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan tentang rekening mencurigakan para pejabat daerah. Kementerian yang dipimpinnya tidak pernah mendapat laporan hasil audit mencurigakan itu. | 23 Juli 2012 | Hal 4

Presiden tidak cukup hanya prihatin atas kasus korupsi di kementerian ----Tuangkanlah keprihatinan itu dalam lagu. | 23 Juli 2012 | hal 6


Warga DKI Jakarta yang tidak tercantum dalam daftar pemilih tetap pada pemilihan gubernur putaran pertama minta agar mereka bisa turut memberikan suara. Panitia Pengawas Pemilu DKI Jakarta sejauh ini sudah menerima pengaduan dari ratusan orang. | 23 Juli 2012 | hal 15

Mis-prediksi sebagian besar survei opini publik dalam membaca performa Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama pada Pemilu Kepala Daerah DKI Jakarta menambah panjang deretan kegagalan survei di negeri ini. Memasuki putaran kedua pilkada, masih layakkah hasil survei opini dipercaya dalam memahami perilaku pemilih? | 23 Juli 2012 | hal 26

Dinas Perhubungan DKI Jakarta memprediksi jumlah penumpang angkutan Lebaran 2012 meningkat 1.095.288 orang atau naik 15,11 persen daripada tahun 2011. Pengguna motor diprediksi naik drastis sebanyak 333.473 orang atau naik 27,79 persen daripada tahun 2011. | 23 Juli 2012 | hal 25

No comments:

Post a Comment