Tuesday, July 24, 2012

Kompas, Edisi, Selasa, 24 Juli 2012

Kompas, Edisi, Selasa, 24 Juli 2012
Kompas, Edisi, Selasa, 24 Juli 2012

Status hutan lindung di Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat terancam dihapus sebagai konsekuensi dari revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor 2005-2025. Kebijakan ini dikhawatirkan bakal menurunkan daya dukung lingkungan di Puncak dan meningkatkan potensi bencana banjir dan longsor di Jakarta dan Bogor.| 24 Juli 2012 | hal 1


Tidak pernah terbayangkan sebelumnya oleh Dade (18) dan Vera (18), bisa kuliah ke luar negeri. Bisa menyelesaikan pendidikan SMA saja sudah sangat beruntung. Maklum, keduanya bukan dari keluarga yang berkecukupan. | 24 Juli 2012 | Hal 1

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mempersilakan penegak hukum untuk menindaklanjuti penyelidikan terhadap 2.258 transaksi mencurigakan para pejabat daerah. | 24 Juli 2012 | Hal 3

Produsen tempe tahu mogok kerja tuntut pemerintah ambil alih tata niaga kedelai---Masalahnya pemerintah juga "pagi kedele, sore tempe" | 24 Juli 2012 | Hal 6

Sudah satu bulan, 999 warga Batu Gajah, Sirimau, Ambon, Maluku, mengungsi akibat rumah mereka terancam longsor. Mereka hidup dalam ketidakpastian akibat belum jelasnya kebijakan pemerintah. Kondisi ini diperburuk dengan dihentikannya pelayanan dapur umum, mulai Rabu (25/7). | 24 Juli 2012 | hal 15

Kementerian Pertanian dan Badan Pertanahan Nasional sepakat mempercepat pemanfaatan lahan telantar. Ini dilakukan dengan membuka akses petani menggarap lahan telantar bekerja sama dengan pemegang HGU melalui pola pola inti-plasma. | 24 Juli 2012 | Hal 17


No comments:

Post a Comment