Saturday, June 16, 2012

Kompas, Edisi, Sabtu, 16 Juni 2012


Kompas, Edisi, Sabtu, 16 Juni 2012
Kompas, Edisi, Sabtu, 16 Juni 2012


Aparat keamanan mewaspadai kemungkinan dampak susulan amuk massa di Distrik Waena, Abepura, Jayapura, Papua. Warga Papua diminta tetap tenang dan tak terprovokasi melakukan kerusuhan. | 16 Juni 2012| hal 1

Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Firmanzah (35) ditunjuk menjadi Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi. Profesor termuda UI ini mundur sebagai dekan untuk ke Istana menjadi staf khusus ke-11. | 16 Juni 2012 | hal 2

KPK tak mau diatur saksi yang hendak diperiksa terkait kasus yang sedang ditangani KPK. Oleh karena itu, KPK memilih tidak memeriksa Hary Tanoesoedibjo yang mendatangi Gedung KPK, Jumat (15/6). ”KPK tidak mau diatur-atur oleh saksi dengan seenak-enaknya menentukan jadwal karena KPK punya mekanisme tersendiri untuk memeriksa saksi,” kata Abraham Samad, Ketua KPK. | 16 Juni 2012 | hal 3

Proyek pembangunan dan pemeliharaan beberapa fasilitas Dermaga 2 Pelabuhan Penyeberangan Merak, Kota Cilegon, Banten, hingga Jumat (15/6), belum kunjung selesai. Akibatnya, dermaga 2 masih ditutup sehingga menghambat aktivitas penyeberangan. | 16 Juni 2012 | hal 15

Polda Metro berhasil membekuk para pelaku penipuan yang berkedok bisnis leasing dan kegiatan seminar. Para penipu itu diburu oleh jajaran aparat Polda Metro hingga ke wilayah Sulawesi, yakni di Kota Makassar dan Palu. | 16 Juni 2012 | hal 25

Koalisi Pejalan Kaki menggelar aksi di depan Hotel Indonesia Kempinski, Jumat (15/6). Mereka memprotes pagar besi yang terpasang di trotoar sehingga mengganggu kenyamanan pejalan kaki. | 16 Juni 2012 | hal 26

Panitia Pengawas Pemilu dan Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta membersihkan ribuan atribut dan alat peraga kampanye para calon gubernur dan wakilnya, Kamis (14/6). Atribut itu dinilai mengganggu estetika dan kerapian Jakarta karena dipasang di sembarang tempat dan belum masa kampanye. | 16 Juni 2012 | hal 26

No comments:

Post a Comment