Kompas, Edisi, Kamis, 30 Juli 2015 |
Warga Diminta Menghemat Air
Jawa Barat Sudah Tetapkan Darurat Kekeringan
provinsi mengakibatkan defisit air terutama di pantai timur Sumatera, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, serta Sulawesi Selatan dan Kalimatan Selatan. Warga pun diminta menghemat pemakaian air dan memanfaatkan air limbah.
Defisit air diartikan ketiadaan air permukaan hingga kedalaman 50 sentimeter dari permukaan tanah. Demikian dijelaskan Kepala Pusat Iklim, Agroklimat, dan Iklim Maritim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Nurhayati di Jakarta, Rabu (29/7).
Lahan pertanian tadah hujan saat ini direkomendasikan untuk ditanami palawija. Di daerah irigasi, penanaman padi masih dimungkinkan, tetapi dengan varietas tahan kering.
KESEJAHTERAAN SOSIAL
Popularitas Program Perlu Diikuti Kualitas
JAKARTA, KOMPAS — Kebijakan dalam bidang kesejahteraan sosial, terutama pendidikan dan kesehatan yang bersifat membuka, mempermudah, dan memperluas akses bagi masyarakat terhadap pelayanan, memang populer dan langsung dirasakan masyarakat. Kebijakan yang demikian juga telah ada sebelumnya dengan nama-nama berbeda.
Akan tetapi, untuk pembangunan di bidang pendidikan dan kesehatan yang terkait erat dengan kualitas sumber daya manusia Indonesia masa depan, masih diharapkan kebijakan yang mampu menyelesaikan permasalahan mendasar serta menghasilkan cetak biru pembangunan dan peningkatan kualitas.
Berdasarkan hasil survei periodik kinerja sembilan bulan pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla oleh Litbang Kompas, kepuasan publik terhadap kinerja di bidang kesejahteraan sosial terbilang tinggi. Kepuasan itu terutama terkait kinerja di bidang pendidikan dan kesehatan.
POTRET KEHIDUPAN
Warga Tolikara: Tolonglah Lihat Kami...
"Tolonglah lihat kami...," begitulah teriakan warga Kabupaten Tolikara, Papua, yang ditemui akhir minggu lalu. Kondisi penduduk di kabupaten itu saat ini memprihatinkan. Daerah yang dimekarkan dari Kabupaten Jayawijaya tahun 2002 itu adalah sisi gelap dari kekayaan Papua yang melimpah.
Suasana hening menyergap di depan gedung agen pemasok minyak subsidi (APMS) di jalan Trans-Tolikara- Puncak, Distrik Wenam, Tolikara, pekan lalu. Lahan seluas sekitar 4.500 meter persegi itu dikelilingi seng. Di dalam gedung APMS tampak tiang-tiang tempat pengisian bensin telah berkarat. Di samping tempat itu ada sebuah rumah yang dihuni warga setempat.
Keterangan dari Humas Pemerintah Kabupaten Tolikara, tak ada lagi aktivitas pengisian bahan bakar minyak (BBM) di APMS itu dalam tiga tahun terakhir. Padahal, tempat itu adalah satu-satunya tempat pengisian bensin bersubsidi di Tolikara. Akibatnya, warga tidak bisa membeli BBM dengan harga lebih murah seperti di Jayapura.
No comments:
Post a Comment