Kompas, Edisi, 2 Februari 2015 |
Pemerintah Tegas Menagih Pajak
Pengusaha Mendukung Sandera Pengemplang
SURABAYA, KOMPAS — Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai langkah Direktorat Jenderal Pajak yang mulai menyandera penunggak pajak di penjara sudah sesuai dengan undang-undang. Hal itu semata-mata dilakukan pemerintah agar para penunggak pajak disiplin.
Oleh karena itu, pemerintah akan bersikap tegas dan meneruskan kebijakan ini sebab masih banyak penunggak pajak yang belum memenuhi kewajibannya.
”Kalau, misalnya, ditegur, disuruh bayar paksa tidak dibayar, ya, harus di-gijzeling (hukuman sandera), disandera supaya nanti dia masuk penjara. Itu undang-undang,” kata Wakil Presiden Jusuf Kalla di sela-sela kunjungan ke proyek pembangunan rumah susun sederhana milik (rusunami) bersubsidi di Kelurahan Jajar Tunggal, Wiyung, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (31/1).
Pada Jumat lalu, Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan menangkap seorang pemimpin PT DGP berinisial SC (61) di kawasan Tanah Abang, Jakarta, karena dianggap tidak kooperatif untuk melunasi kewajiban pajaknya. SC kemudian dititipkan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Salemba, Jakarta, sampai dirinya melunasi kewajiban pajaknya (Kompas, 31/1).
PERJUANGAN
Klewer Bangkit dari Titik Nol
Pasar Klewer, Solo, mata rantai penting perdagangan sandang, khususnya batik, remuk karena kebakaran pada Desember lalu. Puing-puing yang hangus menyisakan cerita tentang orang-orang yang berusaha bangkit dari titik nol.
Setelah panas terik menyengat, hujan mengguyur area parkir di depan Alun- alun Utara Kota Solo, Jawa Tengah, pekan lalu. Area parkir ini dipadati mobil yang disulap menjadi lapak darurat oleh para pedagang yang kehilangan kios di Pasar Klewer.
Terpal-terpal kecil di atas mobil sekadar melindungi barang dagangan yang tak seberapa banyaknya. Sementara orang-orang yang melintasi lorong sempit di antara mobil-mobil itu tak terhindar dari hujan. Jalan berpayung bukan pilihan yang cocok di lorong sempit penuh cantelan dagangan—kebanyakan baju—di sisi kanan-kiri.
PIALA ASIA 2015
Tonggak Baru Generasi Emas ”Socceroos”
SYDNEY, SABTU — Tim nasional sepak bola Australia menancapkan tonggak sejarah baru dengan meraih Piala Asia 2015. Tim berjuluk ”Socceroos” itu menundukkan Korea Selatan, 2-1, dalam drama 120 menit di Stadion Australia, Sydney, Sabtu (31/1). Ini gelar pertama Australia sejak bergabung dengan Konfederasi Sepak Bola Asia pada 2006.
Australia gagal menjadi juara Asia karena kalah dari Jepang pada final Piala Asia 2011 di Qatar. Gelar juara Asia 2015 ini menginspirasi skuad ”Socceroos” untuk meraih target lebih besar, yaitu ”menundukkan” dunia.
Setelah menguasai Asia, Australia kini mengalihkan fokus untuk membangun tim menuju Piala Dunia Rusia 2018. Mereka memiliki peluang besar untuk membangun tim yang lebih solid karena mereka juga otomatis lolos ke Piala Konfederasi 2017. Turnamen pemanasan Piala Dunia itu akan mempertemukan Australia dengan tim-tim juara di setiap konfederasi.
Australia meraih momentum krusial ini setelah menundukkan Korea Selatan (Korsel). Kedua tim pernah bertemu dalam penyisihan Grup A di Brisbane. Saat itu Korsel unggul 1-0.
No comments:
Post a Comment