Saturday, April 2, 2016

Kompas Edisi Sabtu 2 April 2016

Kompas Edisi Sabtu 2 April 2016

Hukuman Belum Berikan Efek Jera

Kasus Korupsi Terus Berulang


JAKARTA, KOMPAS — Kembali ditangkapnya anggota legislatif dan pengusaha oleh Komisi Pemberantasan Korupsi karena melakukan korupsi menunjukkan bahwa berbagai sanksi dan hukuman yang selama ini dijatuhkan kepada koruptor belum menimbulkan efek jera.

 Kondisi ini antara lain disebabkan oleh makin ringannya vonis untuk koruptor. Jika pada tahun 2013 rata-rata lama vonis penjara terpidana korupsi adalah 2 tahun 11 bulan, pada tahun 2015 hanya 2 tahun 2 bulan.

Pada saat yang sama, makin terkikisnya budaya malu membuat masyarakat juga permisif dan bahkan cenderung mudah melupakan pejabat negara yang melakukan korupsi.


DAMPAK PERUBAHAN IKLIM

Perlindungan Pesisir Belum Sistematis


JAKARTA, KOMPAS — Kenaikan muka laut dan penurunan muka tanah di wilayah pesisir telah berlangsung puluhan tahun. Namun, perlindungan wilayah pesisir dari dampak buruk abrasi, intrusi air laut, dan genangan (rob) belum tuntas ditangani.

Di pesisir pantai utara (pantura) Pulau Jawa, misalnya, hingga kini belum ada upaya sistematis untuk menyelamatkan kawasan dengan kerusakan parah itu. "Ketahanan pesisir pun terus menurun dari berbagai dampak perubahan iklim," kata Dedi Supriadi Adhuri, peneliti senior pada Kelompok Studi Maritim Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jumat (1/4), di Jakarta.

Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah peneliti asing memublikasikan pemodelan dampak penghangatan atmosfer dan mencairnya es di Antartika, Rabu. Tahun 2100, kenaikan muka laut global diprediksi di atas 1 meter (Kompas, 1/4).


MUSIK

Kala Gairah Zaman Berdentaman


"Selama kaki masih bisa berjalan, dan tangan masih bisa diangkat, the show must go on," kata drumer Jelly Tobing (65). Jelly mengucapkan itu dengan napas agak tersengal dan tubuh berlumur penuh peluh seusai bermain tunggal di hadapan penonton.

Ia baru selesai mengawal lagu Metallica, "Enter Sandman", di ajang Indonesia Drum & Perkusi Festival (IDPFest) 2016 di Bentara Budaya Jakarta (BBJ), Jumat (1/4) malam. Jelly bermain penuh tenaga, mengingatkan gayanya kala menjadi bintang panggung di era 1970-an lewat band The Minstrels dan Super Kid.

Jelly merupakan salah satu dari delapan "jagoan" drumer dalam hajatan yang dihelat BBJ dan Indonesia Drummer pimpinan Ekki Soekarno itu. Selain Jelly, mereka adalah Benny Mustafa (75), Susy Nander (69), Karim Suweileh (65), Asido Panjaitan (63), Keenan Nasution (63), Jimmy Manopo (62), dan Rudy Subekti (62).

No comments:

Post a Comment