Sunday, April 10, 2016

Kompas Edisi Minggu 10 April 2016

Kompas Edisi Minggu 10 April 2016

Harapan Baru dari Tontowi dan Liliyana

Greysia/Nitya dan Jonatan Kalah


JAKARTA, KOMPAS — Hampir setahun terakhir, tidak ada prestasi yang memukau dari pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Juara dunia ganda campuran 2013 itu tak pernah berada di podium tertinggi bulu tangkis dunia. Kini, di Malaysia, harapan baru dari pasangan ini kembali muncul.

 Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir akhirnya melangkah ke final kejuaraan bulu tangkis Malaysia Terbuka 2016 setelah pada laga semifinal di Stadion Malawati, Shah Alam, Malaysia, Sabtu (9/4), menaklukkan pasangan Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen, 21-18, 21-17. Ini merupakan keberhasilan pertama ganda campuran peringkat kedua dunia itu melangkah ke final kejuaraan kasta tertinggi Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) di tahun ini, kejuaraan level Super Series Premier.

Sebelumnya, di All England, Tontowi/Liliyana hanya melangkah hingga perempat final.

Hasil di Malaysia adalah hasil terbaik Tontowi/Liliyana sejauh ini. Richard Mainaky, Kepala Pelatih Ganda Campuran Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), di Kuala Lumpur, Sabtu malam, mengatakan, ia menangkap gairah dan harapan baru pasangan yang sudah ditanganinya selama hampir satu windu ini.


PERTAHANAN

TNI AU Perkuat Ruang Udara di Perbatasan


JAKARTA, KOMPAS — Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara memperkuat ruang udara perbatasan Indonesia dari kawasan Natuna di Kepulauan Riau, Tarakan di Kalimantan Utara, Morotai di Maluku Utara, Timika di Papua, hingga Kupang di Nusa Tenggara Timur.

 Dalam peringatan Hari Ulang Tahun Ke-70 TNI AU di Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Sabtu (9/4), Kepala Staf TNI AU Marsekal Agus Supriatna menegaskan, radar baru, pesawat tempur baru, ataupun peningkatan kapasitas pesawat tempur, angkut, dan helikopter yang sudah ada akan ditingkatkan.

”Wilayah perbatasan, seperti Natuna yang kaya migas (minyak bumi dan gas), Tarakan, Morotai, Timika, hingga Kupang yang dekat dengan Blok Masela akan diperkuat. Kalau ada pesawat tempur, tentu tak ada kapal asing yang berani macam-macam. Jadi, tinggal koordinasi pesawat tempur dengan unsur kekuatan Angkatan Laut kita. Wilayah udara ibu kota Jakarta juga akan dilindungi khusus dengan pesawat tempur yang bergantian siaga di Lanud Halim Perdanakusuma,” kata Agus.


PERFILMAN

Indah, meski Hanya Sesaat di Layar Bioskop


Beberapa pekerja film Indonesia menjadikan film sebagai wahana untuk menyuarakan isu penting, tetapi terpinggirkan. Pekerja film, seperti Lola Amaria, Djenar Maesa Ayu, Garin Nugroho, dan Yosep Anggi Noen, bergeming dengan film ”idealistik”. Meski kenyataan selalu berulang, film seperti ”Jingga”, ”Nay”, dan ”Guru Bangsa: Tjokroaminoto” cuma bertahan tidak lebih dari seminggu di gedung bioskop.

Namun, mereka ”keras kepala” terus memproduksi film dan tujuan utamanya tetap jaringan bioskop. Di mana indahnya membuat film yang cuma bertahan sebentar di bioskop? Mereka selalu mempunyai jawabannya.

Seniman tidak akan berhenti karena berkarya adalah juga sebuah perjuangan. ”Film adalah ’alat’ yang lebih ampuh daripada senjata untuk menyuarakan apa pun, realitas, kegelisahan, ataupun ketidakadilan,” kata Djenar, Selasa (5/4), di Jakarta.

No comments:

Post a Comment